Makan malam di sebuah resto keduanya saling bertemu dalam satu waktu. Mereka sudah lama tidak bersama hanya lewat sebuah gas suara. Tatapan keduanya saling membeku dalam satu suasana.
Satu pertanyaan hanya dijawab satu kalimat. Kadang hanya iya atau tidak. Padahal dulu mereka mudah dalam berbagi sebuah tawa maupun canda. Namun semua terasa hambar sekali.
"Apakah dia berubah?" Barra menatap Melisa yang hanya sibuk dengan makanannya, namun dia tampak tidak seperti kemarin. Semua terasa sangat gersang seperti di Padang pasir yang sangat tandus.
Melisa tetap diam, dia seakan cuek sekali. Suasana tampak sunyi sekali.