Senyuman yang terlihat begitu sangat pekat. Aksara terlihat mulai terdiam dalam lamunan tentang dia yang masih pekat dalam benak ingatannya. Dia hanya mampu terdiam. Renungan kenangan akan sebuah masa lalu masih saja melekat dalam benak pikirannya, meskipun kisah itu sudah mulai punah dimakan sang waktu.
"Kamu kenapa, Ra?" Tanya Sasi menatap Aksara yang duduk dalam lamunan di meja kerjanya. "Apa kamu memikirkan kondisi papa kamu?" Tanyanya menatap perempuan yang terlihat dalam sebuah tatapan kosongnya. Dia merasa kalau ada sesuatu yang pelik sedang berada dalam isi kepala Aksara. "Ra, aku akan mendengarkannya. Setidaknya sedikit beban kamu berkurang."
Ehem! Deheman membuyarkan lamunan Aksara, lalu melihat Leo dengan membawakan dua es krim cone.
"Leo?"
Leo pun tersenyum, karena dia akan membagi sebuah kabar gembira.