Semusim telah berlalu namun semua masih sama seperti dulu, bahkan aku nggak pernah tahu kalau aku cinta dengan dia. Astaga! Ini perasaan apa? pikirku menatap dunia yang tidak lagi sama. Semuanya terasa begitu semu. Kisah itu memang sudah berlalu, tapi perasaan ini masih saja tetap sama. Astaga! Kenapa aku selalu terjebak dalam nostalgia?
"Hei!" Akupun mendongakkan kepala, lalu akupun menatap dia. Rasanya aku merasakan sebuah ledakan dalam hatiku. Helaan napasnya masih saja terasa hangat.
"Va, apa kamu baik-baik saja?" tanya dia kembali dengan suara yang ku rindukan selama ini. Perpisahan itu bukan keinginanku, namun semua itu karena mamaku. Dia tidak menyetujui, bila aku dengan Leo. Padahal separuh hatiku hanya untuk dia seorang. Bagiku tidak akan mudah untuk memulai sebuah perasaan. Itu sangat sulit sekali.