"Mendengar kabar itu membuat hatiku terasa begitu terpuruk. Haruskah aku menerima sebuah kenyataan, namun kenapa semua tidak berjalan sesuai dengan inginku. Semua terasa begitu sangat berat sekali. Apa ini yang dinamakan sebuah cinta yang datangnya terlambat? Pikirku. Kenapa baru sekarang aku mulai menyadari semua ini? Embusan napasku keluar dari kedua rongga hidungku. Ku mencoba mengalihkan pikiranku agar aku tidak terbelenggu akan sebuah cinta," gumam Barra dalam hati yang berusaha menepiskan sebuah perasaannya. Ia benar-benar merasakan sebuah rasa tidak ikhlas mengganjal di hati kecilnya. "Apa ini namanya jatuh cinta?" batinnya mulai menjerit seketika.
"Kakak kenapa? Apa kakak nggak rela jika pada akhirnya kak Aksara bersama dengan yang lain?" tanya Sasi menatap kakaknya yang terlihat raut wajahnya begitu suram. Bahkan senyumannya seakan menghilang begitu saja.
"Sok tahu kamu!"cetus Barra dengan nada sewot.