Satu jam sebelumnya.
Di ruang ICU, kondisi Sasi mulai stabil. Dia bahkan sudah mulai sadarkan diri hingga membuat Syahid bisa bernapas dengan sangat lega sekali.
"Akhirnya, kamu sadar juga, Nak," ucap Syahid yang menatap kedua mata putri bungsunya. Dia tidak menyangka bisa melihat putrinya kembali. Kecupan singkat di kening Sasi. "Putriku, kamu pasti akan selalu sehat selalu."
Syahid pun keluar dari ruang ICU, lalu dia pun memeluk Lara, istrinya. Lalu dia pun memberikan kabar bahagia itu. Hingga air mata kebahagiaan itu kembali berurai begitu saja.
"Alhamdulillah, Sasi udah sadar!" seru Syahid.
Kedua binar mata Lara memancarkan cahaya kebahagiaan. Dia benar-benar begitu sangat bahagia sekali. Ia pun memeluk Syahid.
"Syukurlah keponakanku akhirnya sadar!" cetus Sania dan Sakila.
Sasi akan segera dipindahkan ke ruang rawat inap, karena kondisinya sudah mulai stabil.
Di dalam ruangan Sasi teringat kejadian kemarin, ia pun berteriak sangat histeris.