Kesunyian malam dalam lamunan Melisa menatap sebuah bingkai foto antara dia dengan Barra. Ia merasa ada sesuatu yang sangat berbeda sekali, ketika Barra tidak mengenali dirinya. "Kenapa hanya aku yang terlupakan dalam ingatanmu, Bar?" lirihnya. Kedua matanya dia pejamkan sejenak. Dia pun mulai merebahkan tubuhnya di atas ranjang king size.
"Mel?"
"Barra…. "
"Kamu udah siap?"
"Udah dong, Barr. Kalau aku nggak siap mana mungkin di depanmu."
Dia pun tersenyum menatap Melisa.
"Ayo!"
Barra pun mengajak Melisa dengan motor yang baru saja dibelikan oleh ayahnya sebagai hari ulang tahunnya. Lalu Melisa pun naik ke belakang boncengannya. Dia pun sudah siap melajukan motornya. Dia mulai menyalakan mesin motornya. Dia pun langsung mengegas motornya hingga menyapu jalanan.
WUSSSHHHH…..