"Kamu inget nggak pertama kali kita bertemu?" tanya Melisa menatap wajah pria dewasa dengan ditumbuhi bulu-bulu tipis di rahang kokohnya. "Raf?"
"Aku masih mengingat semua itu, Mel," jawab Rafa sambil menatap wajah Melisa di bawah langit biru. Mereka saling menatap satu sama lain. Sebuah perasaan itu pun mulai mencul seketika. Semua ada diisi kepalanya. Rasa itu semakin mencuat kembali.
Kedua mata mereka mulai beradu dalam satu suasana. Tatapannya begitu membekukan. Ingatan mereka mulai mundur dalam satu mesin waktu. Masa di mana mereka saling bersama mengukir dalam sebuah kisah.
"Aku ingat bagaimana kita menjalani hubungan masa itu?"
"Iya, aku menginggatnya, Raf."
Sebuah senyuman itu terukir dalam suasana senja. Bingkai lukisan masa lalu mencuatkan sebuah jejak rasa yang pernah dilewati.
"Mel?!"
Melisa pun menoleh menatap Rafa. Pria itu sedang membawa bola basket dengan memakai seragam basket. Keringatnya mulai bercucuran, tatapan mereka mulai beradu.
