Duka sedalam-dalamnya. Hingga mencuat sebuah perasaan penuh luka. Kehilangan terhebat ketika dipisahkan dengan takdir kematian. Isak tangis dalam sebuah ruangan. Hingga tidak sanggup menatap dunia yang buram.
Lara pun datang, ia menyampaikan sebuah bela sungkawa. Air matanya pun berurai dengan sangat deras sekali. Ia memeluk Anya dalam sebuah titik lemah. "Aku tahu ini begitu berat sekali. Kamu harus kuat, Nya."
Tatapan Lara begitu nanar apalagi mereka berdua adalah sahabat terbaiknya. Namun sebuah kematian adalah sebuah perpisahan begitu berat sekali. Tatapan mata bahkan membuat banyak sayatan luka mendalam. "Aku tahu ini hari terberat untukmu, tapi kamu harus bisa," ucapnya.
Lara hanya bisa menguatkan Anya dengan pelukan dan sebuah kata. Ia tahu kalau Anya dalam posisi sangat sulit sekali. Menjadi single parent hal yang tidak mudah sama sekali bahkan ia harus bekerja di rumah sakit sebagai dokter anak.