Sebulan kemudian,
"Tidak akan ku biarkan masa lalu membuatku tenggelam bersama waktu!" beberapa kali Mita menyeka air matanya. Ia pun memulai karirnya kembali namun kali ini bukan di dunia permodelan. Ia akan memulai bisnis coffee shopnya. Ia mulai merintis dari titik nol hingga membuat kedua orang tuanya merestuinya.
Sejak pernikahan Erlan. Mita pun hijrah ke kota Jakarta. Ia enggan kembali ke Semarang yang memiliki sebuah kenangan masa lalunya. Ia tidak ingin kalau terjebak dalam kisah-kisah yang harus diakhirinya.
Kopi Senja adalah nama untuk kedai kopinya. Ia pun mendirikan di wilayah Jakarta Selatan dibantu oleh adeknya. Setelah itu, ia berharap bisa menemukan senja terindah dalam hidupnya. "Semua telah menjadi kenangan dalam senja yang hanya dapat dinikmati dalam secangkir kenangan di masa lalu," gumam Mita sambil melayani beberapa pengunjung di Kedai kopi Senja. Ia merasa kalau hidup harus terus berjalan seberat apapun yang harua ia jalani.
"Mita?"