***
Axelia menunduk. Di hadapannya terdapat tiga baris makam. Itu adalah makam para bawahan Erick yang pernah gugur beberapa bulan lalu karena bertemu vampir.
"Untuk apa kita hidup?"
"Aku tidak menemukan jawabannya."
Begitulah pertanyaan yang Axelia dengar dari obrolan anak-anak bersama seorang pria. Suara itu terngiang-ngiang. Axelia termenung memikirkan pertanyaan tersebut. Dulu, sewaktu dia kecil juga, dia menanyakan hal serupa pada orang dewasa. Lalu orang dewasa itu mengatakan padanya, bahwa alasan dia dilahirkan adalah untuk meneruskan misi leluhur.
"Lalu, setelah selesai dengan misi, aku bagaimana?" tanya Axelia lagi dengan polosnya.
"Kau akan hidup bahagia dengan lebih bebas."
"Apakah manusia akan hidup selamanya di bumi ini?"
"Tentu tidak, nona. Setiap yang hidup pasti akan mati."
"Lalu setelah mati, aku akan kemana? Apakah aku akan hilang?"
"Jika kau berbuat baik, kau akan ke surga. Tapi jika kau berbuat buruk, tempatmu di neraka."