***
"Apa yang akan kau lakukan terhadap penyusup itu, Erick?" Axelia bertanya.
"Menurutmu enaknya mereka melakukan apa? Apakah aku harus membunuh mereka?" Erick menawarkan pilihan. Sejujurnya dia sendiri bingung bagaimana harus menangani para penyusup yang kini di tahan di ruang bawah tanahnya.
"Tidak perlu. Kita tidak boleh membunuh manusia," tegas Axelia. "Biarkan saja mereka seperti itu sampai perang berakhir." Axelia nampak acuh dan dingin. Mereka berada di penjara bawah tanah yang hangat. Sebelumnya, Axelia pergi ke tempat ini sendirian, lalu berpapasan dengan Erick hingga akhirnya mereka berdua mengunjungi tempat bawah tanah ini untuk melihat keadaan para tahanan.
Axelia dapat merasakan kebencian dari para tahanan itu. Mereka adalah orang-orang yang disuruh untuk membunuhnya. Axelia merasa geram. Tangannya di sisi tubuh, mengepal dengan kuat saat memikirkan betapa mereka menyepelekan dirinya dengan mengirim sekelompok orang tak berkemampuan itu.