Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

RoseMary

pipitys
--
chs / week
--
NOT RATINGS
4.8k
Views
Synopsis
Kalian percaya misteri? Bagi Rose misteri adalah sebuah rahasia yang wajib untuk dipecahkan. Sejak kecil Rose selalu berkhayal jika suatu saat nanti ia akan mengungkap rahasia besar di dunia ini. Beranjak 17 tahun sejak ulang tahunnya, Rosemary tidak pernah menyangka jika khayalan yang sering ia impikan saat berusia 7 tahun menjadi kenyataan. Ia akan mengungkap sebuah rahasia besar, bukan rahasia orang lain, tetapi rahasia jati dirinya sendiri.

Table of contents

Latest Update2
part 14 years ago
VIEW MORE

Chapter 1 - prolog

Bunyi tak tak tak memenuhi ruangan berlantai kayu asli tersebut, seorang wanita terlihat berjalan kekanan kekiri sambil menghentak hentakkan kakinya tanpa henti. Wajahnya tidak lagi muda, namun gurat kecantikan masih saja menghiasi perempuan berusia 50 tahun itu, keningnya berkerut bibirnya merapalkan ucapan yang tidak jelas apa maksudnya. Marry tidak berhenti berjalan kesana kemari sejak tiga puluh menit yang lalu, jelas ada yang dipikirkan wanita berumur setengah abad tersebut.

"Rose dimana dia, astaga.....tenang Marry. Halo dimana kamu Rose Ibu mengkhawatirkanmu"

Kekehan terdengar nyata disebrang telepon "Ibu aku baru saja pergi satu jam yang lalu, dan ini baru pukul sepuluh jangan mencemaskanku bu".

Bagaimana ia bisa tenang, pikir Marry musibah mungkin akan menimpanya tapi ashh sudahlahh. "Baiklah Rose nikmati waktumu dengan teman-temanmu tapi ingat jangan pulang lebih dari tengah malam mengerti?" Ucapnya tanpa bisa menghilangkan gurat kecemasan diwajah tua miliknya.

Panggilan telepon terputus setelah Rose mengakhirinya dengan kecupan jarak jauh dan dibalas sama oleh Marry, Marry menarik sedikit kedua ujung bibirnya membentuk senyuman. Ohh... putrinya tentu kebahagiaannya, berhenti menatap ponsel atensi Marry berpindah pada pintu utama yang tidak jauh dari dirinya berdiri sekarang.

Bunyi ketukan pintu memenuhi gendang telinga Marry, tubuhnya gemetar dia tidak tau apa yang harus ia lakukan. Marry yakin pasti lelaki itu, waktunya tidak banyak dengan tergesa Marry berjalan menuju kamar miliknya membuka pintu dan menuju bawah tempat tidur, dengan tangan gemetar dia menggeser pintu rahasia yang tidak diketahui oleh penghuni rumah lainnya, pintu itu tidak besar hanya kotak berukuran 100 cm kali 100cm menuju bawah tanah. marry cepat cepat menuruni tangga berlari menuju pojok ruangan ia segera menonaktifkan ponsel hingga suara gedoran dari atas lagi lagi terdengar. Demi Tuhan ini bukan akhir dari segalanya, ini masih panjang pikir Marry. Hal terakhir yang dia ingat hanya Rose dan matanya mulai tertutup berharap semua ini hanya mimpi semata. Sebelum....

"Tante kenapa bersembunyi disini?" Seringai tajam lelaki itu....

Tamat sudah dia