Karna buat ngelelehin es batu
Bisa pake cahaya, atau api.
Dan aku ingin menjadi cahaya bagi
Es batu tersebut.
~Chara aien alaia ~
2 bulan berlalu kini Nathan sudah sadar sejak 3 jam yang lalu Via mengabari Chara bahwa Nathan sudah sadar. Chara yang masih jam sekolah pun kini ia membolos bersama Nita untuk menjenguk Chara.
Sampai di depan Ruangan Nathan Via menyuruh Chara untuk segera masuk ke dalam. Chara melangkah masuk sebelum sampai di tempat Nathan berbaring Chara sempat berhalu.
Dalam kehaluan on
Chara memeluk Nathan seperti di Drakor Drakor romansa "Nathan jangan tidur lama-lama lagi Chara kangen hiks.... hiks... hiks" tangis bahagia tersebut memenuhi ruang kamar rumah sakit.
Nathan mengelus-elus kepala Chara "iya Chara" Nathan mencium kepala Chara.
Dalam haluan off
Chara senyum-senyum sendiri di depan Nathan. Astaga Char malu-malu in aja di depan gebetan pulakš¤£.
Nathan mengerutkan kening "lo sehat Char?"
Chara bangun dari lamunannya "hah apa iya, gw sehat kok makasih dan perhatian" Chara tersenyum manis sangat manis.
Nathan berdecak "Y"
Chara mengerutkan kening "kenapa ada yang salah ya?"
"Gk" Nathan berucap datar.
Chara masa bodoh dengan ucapan Nathan maupun ekspresi nya. Yang terpenting Nathan sudah sadar dia sudah bahagia "Than lo udah makan?"
"Belum"
Chara tersenyum puas basa basi nya ingin menyuapi Nathan lolos satu tahap"Yaudah makan dulu, gw suapin ya"
"Gk, laper"
"Lah kok gitu, nanti kalo sakit gimana" Chara emang tolol lu yašDah tau Nathan sakit sekarang di rumah sakit malah ngomong nanti kalo sakit gimana, cewek aneh untung Author sayangš¤£.
Nathan tersenyum smirk "iyain"
Chara mengkerut kan kening "apa nya sih kok gw gak paham?" Chara menggaruk kepala nya yang tak gatal.
"Gak papa lo cantik"
Chara senyum senyum sendiri tak menyadari bahwa pipinya sudah merah dari tadi.
"Makasih"
"Y"
"Than lo kok bisa kecelakaan kenapa?"
"Pleset"
"Oh gitu, trus gimana sakit?" Lah sekarang tambah tololnyašmalu-malu in di depan penonton lu charš¤£.
"Gak!" Nathan tak habis pikir apa yang ada di pikiran Chara kali ini.
Chara membulat kan matanya "wawwww lo keren, padahal kemaren darah lo keluar banyak banget dari tubuh lo, sampe butuh donor darah" Chara bertepuk tangan.
Nathan hanya senyam-senyum mendapati Chara yang menyeloteh ria.
"Selain cantik, lo juga lucu Char" ucap Nathan dalam hati tanpa sadar "polos banget"
Chara bingung mengapa Nathan senyum senyum sendiri padahal Chara sedang menceritakan kejadian yang menyeramkan. Tapi gpp lah Nathan bisa senyum aja udah bagus banget secara dia jarang senyum "Than kayaknya gw harus pulang deh"
"Lo bolos"
"He... he.... iya demi kamu hahah"
"Lain kali jangan, pasti abang kamu lagi nyariin di sekolah" bravoooo Nathan menasehati š¤£padahal bisanya kalo ngomong kan irit.
"Iya maaf ya, tadi gw pengen banget cepet ketemu lo. Gw khawatir" Chara menundukkan kepalanya kebawah saat berucap kalimat terakhir.
######
Setelah Chara pergi Via masuk ke dalam ruangan Nathan "Than.." panggil Via sambil jalan ke arah Nathan.
Nathan menengok "ya".
Via menduduki kursi di samping tempat tidur Nathan"Ekhm... yang sedih di tinggal pacarnya" Via terkekeh dengan ucapannya.
"Gak lah"
"Gak salah?, waktu itu aja yang bawa kamu ke RS aja Chara yang, khawatir sampe sering nginep di sini juga"
"Masak sih bun?" Nathan memajukan tubuhnya menatap sang bunda.
"Iya, kamu tau gak kalo Chara takut sama jarum suntik"
"Gk"
"Dia, rela di suntik buat di ambil darahnya setelah itu di donorin ke kamu" ingatan Nathan berputar 30 menit yang lalu mengingat celotehan Chara.
"Sebenernya, aku paling jijik sama darah tapi demi seseorang aku gpp mau basah-basahan darah kayak kemaren..... dan bla bla bla"
Suara Via membangunkan lamunnan 3 detiknya Nathan"Chara gak cerita sama kamu?"
"Gk"
"Mungkin Chara mau kamu peka sendiri!" Sindir Via karna Nathan manusia yang gak peka menurut nya. Tapi sebenarnya Nathan adalah makhluk yang peka namun tidak menunjukkan kepeka an nya. Contoh satu bukti saat Chara kepedesan inget gak? Nah itu kalian harusnya paham.
"Dahla bun males bahas"
Via tersenyum "tapi bunda sama ayah udah restuin kamu sama Chara" Via terkekeh dengan ucapannya. Yaelah bun belum apa apa udah kasih restu, Chara enak banget langsung dapet lampu ijo.
"Apaan sih bun" Nathan tersenyum dengan ucapan bundanya.
"Lah tuh kamu senyum, sebenernya bunda juga tau kalau kamu suka sama Chara" lampu ijo Than, tinggal pacaran gak usah ngumpet2 kayak si Nadya pas pacaranš¤£.
"Gak!"
"Beneran enggak? Chara cantik loh, baik, gadis polos gak neko-neko, udah idaman mantu buat bunda"
"Biarin"
"Yaudah terserah, padahal udah di kasih lampu ijo, harusnya beruntung. Inget Nadya gak sama kevin?"
"Lah bunda tau tentang Nadya?"
"Bunda yang ngelahirkan kalian!"
"He.. he..."
"Awalnya bunda kesel, tapi mau gimana lagi yang penting mereka gak macem-macem, bunda pernah gak sengaja lihat Nadya keluar rumah ke halaman samping, awalnya mau bunda labrak tapi Kevin bisa gantiin peran Fatan yaudah bunda biarin"
"Oh"
Via mengkerut kan keningnya "kebiasaan kalo ngomong irit"Via berdiri "Than bunda mau pergi dulu ya?"
"Iya"