Sore telah tiba, Lisha terbangun dari tidurnya yang panjang dan nyenyak. Seluruh tubuhnya sakit seolah-olah dia telah ditabrak sebuah mobil tadi malam.
Dia melihat sekeliling untuk melihat apakah ada orang lain di ruangan ini, hanya untuk mengetahui bahwa dia adalah satu-satunya orang di ruangan ini. Lisha berbaring di tempat tidur yang besar dan menatap kosong pada ukiran yang dirancang indah di langit-langit kamar, Sepertinya pemilik kamar ini sangat menyukai perhiasan atau sebuah lukisan yang sangat cantik. Fragmen ingatan tadi malam perlahan-lahan meresap ke dalam pikirannya; potongan-potongan itu menyatu seperti potongan puzzle dan membentuk gambar yang tak terlukiskan.
Dan Boommmm!!Seperti ledakan
Berbicara secara lukisan, pipi Lisha meledak merah dalam sekejap. "Aku, aku sepertinya tidur dengan seorang pria tadi malam! Dan, pria itu ... pria itu adalah Uncle nya Reza,dia adalah uncle Liandra!"Ujarnya dengan nada hampir terbata-bata
"Ya Tuhan! 'Lisha, sangat terkejut.
Liandra adalah lelaki berusia 30 tahun. Meskipun Reza dan Lain tidak memiliki hubungan darah, tetapi reza selalu menganggap dan menghormatinya sebagai Uncle nya yang sebenarnya. Sedari kecil reza memang terlihat dekat dengan Liandra. Bahkan kedekatan mereka seperti saudara kandung. Lian juga selalu baik pada reza,Hanya itu yang Lisha tahu dengan Liandra. Dan informasi itu ia dapatkan dari Reza yang sekarang sudah menjadi Mantan pacarnya. sejak kapan?Tentu saja sejak kemarin reza ketahuan berselingkuh dengan Rosa. dengan segera Lisha memutuskan hubungan secara sepihak.
Sekatang Lisha sangat menyesal pergi ke bar tadi malam. Jika dia tidak benar-benar mabuk, dia tidak akan pernah bertemu dengan Lian di jalan, dan mereka tidak akan pernah___Ah sitttt
Lisha membawa bencana kepada dirinya sendiri, Dia ingat dirinyalah yang dengan terang-terangan telah menggoda Lian didalam mobilnya sendiri. Dia juga tidak menolak saat lian menciumnya,Membawa dirinya ke kamar dan melakukan hal yang__Ahh. Lisha menepuk keningnya perlahan. Dia akui dirinya memang bersalah dan sangat ceroboh
Tiba-tiba, dia mendengar ketukan di pintu yang hampir memberinya serangan jantung, Karena terkejut. dia membuyarkan lamunannya dan menatap gelisah ke arah pintu kamar
"Apa yang harus aku lakukan? Bagaimana aku akan menghadapi orang ini? Huftt"
Sebelum Lisha mengingat kembali pikirannya tentang semalam, suara seorang pelayan terdengar dari arah luar ruangan, "Apakah Anda sudah bangun, Nona?"
Mendengar suara pelayan itu terdengar melegakan bagi Lisha. Setidaknya, itu bukan suara Lian "Ya, tolong, masuk."
Ketika Lisha mencoba untuk duduk tegak, sprei yang menutupi tubuhnya tergelincir, dan memperlihatkan jejak-jejak percintaan panas semalam dengan Liandra pada kulit leher telanjangnya yang putih, Dan kini terdapat banyak sekali bercak merah
Sayangnya, sudah terlambat untuk menghentikan pelayan datang. Dia masuk melalui pintu dan melihat jejak di seluruh tubuh Lisha. Dengan ekspresi samar-samar yang tidak bisa dibaca oleh Lisha, pelayan itu berkata, "Ini ada beberapa pakaian baru untukmu, Nona."Ujarnya terdengar sinis di pendengaran Lisha
Lisha mengerutkan kening karena malu. Saat dia bermaksud menolak pelayan itu untuk memberikan satu buah dress berwarna biru muda, dia melihat sekilas pakaiannya yang berceceran di lantai. Lisha tersipu dan berkata dengan suara rendah, "Terima kasih"
Lisha menghela nafas sejenak dan akhirnya bertanya, "Di mana uncle Lian,Emm maksudku tuan Lian?"
"Tuan Lian pergi ke perusahaannya sejak tadi siang."jawab Pelayan itu bernada sinis dan jutek terlihat tidak suka pada Lisha,Mungkin karena Lisha adalah wanita pertama yang dibawa Lian ke mansion nya sendiri. Dalam kecemburuannya,pelayan itu tidak memberi Lisha pesan bahwa Lian telah pergi untuknya. Dan menyuruh agar Lisha menunggu dirumah dan tidak pergi kemana-mana. Apakah pelayan itu suka dengan majikannya sendiri?
Lisha memperhatikan sikap menjengkelkan dari pelayan tersebut, jadi dia memutuskan untuk berhenti berbicara dengannya. Setelah pelayan meninggalkan ruangan, Lisha segera bergegas memakai baju tanpa mandi dan langsung keluar meninggalkan mansion dengan sedikit bertanya pada seorang pelayan agar mengantarkannya sampai depan mansion ini, lalu dia memanggil taksi dan meninggalkan Mansion. Dalam benaknya berpikir apakah semua pelayan disini harus terlihat cantik dan elegant?
"Sebelum uncle Liandra kembali aku harus pergi"Pikirnya.
Lian tiba di Mansion, tepat setelah taksi Lisha datang. Dengan segera dia langsung turun dan menghampiri Lisha yang sudah mematung di tempatnya
"Mau kemana?"Tanya Lian,Dengan pembawaan yang terkesan dingin dan sangat berwibawa
"A_Aku akan segera pulang,Terimakasih untuk bajunya. Dan maafkan aku"Jawab prilly,Dia langsung berlari dengan sedikit menahan sakit di area bawahnya. Membuka taksi lalu segera memerintahkan supir taksi agar menjalankan mobilnya dengan segera. Sementara lian yang melihat itu hanya tersenyum simpul penuh arti lalu segera melenggang masuk ke dalam mansion mewahnya.
Setelah beberapa detik sampai di kamar, Lian melirik sprai yang ada di hadapannya. Ada tetesan darah di kain satin itu, jelas terlihat dengan mata telanjang nya, yang menunjukkan sekali lagi bahwa Lian adalah pria pertama bagi Lisha.
Pandangan akhirnya bergerak dari sprai itu dan ada sesuatu yang berbeda muncul di matanya. Pakaian minim Lisha yang masih berserakan. Dia duduk di sofa lalu menatap pakaian itu
Lian harus mengakui bahwa dia tergoda oleh lisha. Kontrol diri yang dibanggakannya selama ini telah meruntuhkannya. Dan rasa itu membangunkan binatang buas di dalam dirinya yang telah lama tertidur. Tadi malam, Lian melakukan hubungan terlarang untuk tenggelam dalam keinginannya lagi dan lagi.
***
Lisha tidak pergi bekerja setelah meninggalkan Mansion, sebaliknya dia menelepon perusahaan dan meminta cuti. Dia kembali ke apartemennya, dan tidur sampai pagi berikutnya. Dia bangun dan akhirnya kembali bekerja.
Rosa dengan anggun melangkah keluar dari mobil, dengan langkah luar biasa dan senyum manis di wajahnya dia melangkah berjalan ke depan.
Reza terlihat keluar dari mobilnya, dia sengaja mengabaikan Lisha dan menarik Rosa untuk mendekat dan memberinya ciuman panas yang penuh gairah di depan semua orang. Rosa terengah-engah dan hampir kehabisan napas karena ciuman Reza yang dilakukan secara mendadak.
"Reza, semua orang melihat kita. Hentikan itu__" kata Rosa dengan sopan dan dengan lembut menyapu tangannya di dada Reza. Tetapi bibirnya menyunggingkan senyum, Senyum licik dan penuh kemenangannya.
Reza melingkarkan lengannya di pinggang Rosa dan berkata dengan senyum genit, "Kamu sangat menggoda sayang.Nanti malam kita harus melakukannya kembali"
Lisha melirik dengan pandangan mencemooh pada orang-orang yang memperhatikan mereka dari jarak yang tidak terlalu jauh, Lisha langsung berjalan melewati gerbang perusahaan tanpa melihat ke belakang. Sengaja mengabaikan reza.
Reza melakukan semuanya dengan sengaja di depan Lisha untuk mengiriminya peringatan. Sayangnya, Lisha tidak memberinya perhatian yang diinginkannya dan malah berjalan santai. Dan itu mampu membuat hari reza menjadi sakit dan marah pada waktu yang bersamaan,Apa sakit?
"Baiklah, aku pergi sekarang."
Reza mendorong Rosa menjauh dengan santai; dia masuk ke dalam mobilnya dan kemudian pergi.
Dari malam itu sampai sekarang, Reza tidak merasakan sedikitpun penyesalan atas apa yang telah dia lakukan. Mengingat status sosialnya, bermain-main dengan wanita adalah masalah sepele baginya. Apa masalahnya?You crazy Reza.
Tapi tetap saja,Reza akan bertekad untuk menikahi Lisha,Menjadikan Lisha sebagai satu-satunya nyonya William di kehidupannya.