Chereads / The puzzle of life / Chapter 6 - Omelette

Chapter 6 - Omelette

Pagi ini Lisha sudah terbangun dari tidurnya dia bergegas pergi ke kamar mandi untuk melaksanakan ritual pagi yang selalu ia lakukan setiap paginya.

Setelah mandi dan berpakaian Lisha pergi ke dapur untuk membuatkan sarapan,Hanya omelette yang ia buat karena keterbatasan bahan. Dia belum pergi berbelanja untuk mengisi Kulkas nya yang sudah kosong.

Setelah membuatkan Satu omelette untuk dirinya dia mendengar suara bell dari arah luar dan dia segera bergegas untuk membukakannya

Pintu terbuka lebar dan begitu saat lisha melihat ke arah daun pintu betapa kagetnya karena yang datang adalah seorang laki-laki yang sangat ingin ia hindari sekarang

"Un_Uncle. Ahh maksudku Mr. Liandra"Ujar Lisha terbata-bata. "Ada keperluan apa sehingga anda datang kemari?"Tanya Lisha dengan gelagat sopan yang dia buat sebisa mungkin, Dia berusaha mengusir kegugupannya. Bayangan saat malam itu selalu teringat di dalam pikirannya.

"Untuk sarapan dan mengantarkanmu bekerja Lisha. Memang nya untuk apa lagi?"Tanya liandra dengan nada yang berat membuat lisha terbelalak tak percaya. Dia hampir saja terkena serangan jantung dengan apa yang Liandra katakan. Bagaimana bisa orang seperti liandra mengunjungi dirinya dan meminta sarapan pada Lisha, Sedangkan di mansion bahkan di banyak berbagai restoran sudah banyak menyajikan sarapan untuknya. Kenapa tidak mungkin,sejak malam itu menjadi tekad bagi liandra untuk manaklukan hati Lisha. Liandra tidak pernah berbohong dalam ucapannnya.

"Omelette nya hanya satu,Untuk mu mana?"Ujar Liandra saat lisha mengikuti arah liandra agar sampai ke meja makan. Lisha semakin terbelakak "Untuk Ku?Bukankah itu untuk ku?"

"Ini untuk ku"jawabnya santai. dia duduk di kursi meja makan dan mulai memakan omelette buatan Lisha. Sementara lisha masih menatap tak percaya ke arah Liandra

"Lain kali banyakin Wortelnya. Aku menyukai wortel dan omelette ini"Ujarnya,Dan tak terasa omelette yang di hidangkan di atas piring berwarna putih itu sudah tandas tak tersisa.

"Kenapa masih melamun?Bisakah kau membuatkanku omelette lagi?Tetapi dengan banyak wortel"Pintanya,Lagi-lagi keterkejutan Lisha tidak sampai disini saja.

"Apa!!!Lagi?"Tanya lisha, Dia menjambak rambutnya dengan prustasi. Begaimana bisa Liandra tahu dimana alamat apartemen nya. dan juga kenapa bisa dia memakan sampai habis omelette nya. Dan apa katanya?Minta di buatkan lagi dengan banyak wortel?. Oh God bahkan omelette yang dimakan oleh Liandra itu adalah persediaan terakhir makanannya. Tidak ada bahan lain lagi,Rencana nya hari ini dia akan berbelanja ke supermarket untuk mengisi bahan dapurnya.

Liandra mengangguk dengan cepat,Bahkan dia masih memainkan sendok garpu di atas piring nya,Memutar nya kesana kemari membuat lisha semakin bingung.

"Maafkan saya Mr. Lian, Tetapi saya belum mengisi bahan-bahan makanan untuk dapur, Kalau tidak percaya silahkan periksa saja"Ujar Lisha mengatakan yang sebenarnya sambil menunduk.

"Kalau begitu nanti siang buatkan aku makanan lain. Aku yang akan mengantarkanmu belanja. Kau libur kan hari ini?"

Lisha membulatkan kedua bola matanya, Tak percaya dengan apa yang Liandra katakan. Menemaninya belanja?Lisha tidak percaya

"Ta_tapi Mr__"

Sebelum melanjutkan perkataannya Lian sudah terlebih dulu melangkahkan kaki lebarnya menuju ruang tengah. Dan Lisha dengan senantiasa selalu mengikuti langkah lian.

Dengan masih memakai setelah jas kerjanya yang mahal,Lian duduk di sofa dan menyalakan televisi yang berada di hadapannya, Kaki sebelah kanan ia tumpukan di kaki sebelah kirinya. Dan tangan sebelah kiri nya ia rentangkan dan tangan sebelah kanannya mencelak sebuah kontrol remote.

"Kemarilah duduk di sini"Ujar Lian, Dia mengetahui keberadaan lisha yang berada di belakang tubuhnya sedang diam mematung. Lisha terperanjat lalu berdiri di samping lian

"Duduk"Ujar lian dingin sambil melirik ke arah sampingnya. Menginginkan Lisha agar duduk di dekatnya

Lisha menggeleng "Disini saja" jawabnya sambil duduk di sofa lain

Lian mengangguk mulai fokus kembali ke arah televisi yang menayangkan sebuah berita. Sangat membosankan,Harusnya pagi ini lisha sarapan omelette lalu meminum susu dan berakhir di sofa dengan beberapa cemilan sambil melihat kartun Favoritnya. Namun Liandra mengacaukan kegiatannya. Lisha menghitung mundur dari sekarang sampai nanti sore bahwa cuti liburnya hari ini akan sangat membosankan dan juga merasa canggung setiap saat. Tau begini lisha tidak akan mengambil cutinya, Lebih baik bekerja dari pada berhadapan dengan seorang Lelaki yang sudah menyentuh tubuhnya. Mengingat itu membuat lisha merinding,Hari ini dia sedang berhadapan langsung dengan laki-laki yang telah memperkosanya. Apa kejadian itu pantas jika di sebut pemerkosaan? Mengingat yang menggoda Lian pertama kali adalah lisha. Lisha yang telah membahayakan dirinya dengan mencoba membangunkan seorang singa yang sedang lapar. Meskipun murni kesalahan dirinya tetapi lisha masih merutuki Liandra, Karena jika liandra dapat menahan hasratnya dan membiarkan dirinya tidur di sebuah kamar yang berbeda. Maka kejadian ini tidak akan pernah terjadi dan lisha tidak akan terjebak dalam situasi sulit ini. Kucing yang lapar jika melihat seekor ikan yang sangat menggiurkan baginya,Maka kucing itu tidak akan menolak. Dia akan tetap memakannya tanpa peduli siapa pemiliknya. Begitupun juga dengan liandra malam itu dia menemukan Lisha tergeletak dengan pakaian minim dan juga sempat menggodanya,Membuat Lian tidak dapat berpikir jernih selain membawa lisha kekamarnya dan memuaskan nafsu nya

**

Hampir sore hari karena jam sudah menunjukkan pukul tiga, Lisha dan Lian sedang berada di sebuah mobil yang sama saat lian membawa lisha ke mansionnya. Mobil yang menjadi saksi pertemuan mereka dan juga hubungan terlarang ini berlangsung. Hubungan terlarang yang seharusnya tidak dilakukan oleh mereka berdua.

Mereka akan berbelanja bersama di sebuah supermarket yang berada di tengah kota. Sedari tadi saat di apartemen lisha hanya bisa duduk dengan canggung melihat liandra yang terlalu fokus pada sebuah laptop yang berada di atas mejanya. Sampai tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul tiga barulah liandra menghentikan kegiatannya dan langsung mengajak lisha berbelanja kebutuhan dapur. Lisha sudah menolak tetapi liandra tetap memaksanya. Siapapun tidak akan menang melawan Liandra termasuk Lisha.

Masih memakai jas kerjanya,Liandra masuk kedalam supermarket bersama Lisha dan juga Revano__Asisten pribadi sekaligus sekretaris nya. Kaca mata hitam masih setia di matanya,bertengker indah di hidung mancungnya. semua orang melihat le arah mereka dengan tatapan yang berbeda-beda. Hal itu mampu membuat Lisha risih dengan tatapan mereka. Mungkin jika tatapan itu dapat di artikan maka Lisha dapat mengartikan nya. Mereka menatap lisha seolah-olah menatap sampah. Pandangan jijik selalu mereka layangkan pada lisha karena jika dibandingkan lisha dan lian bagai Bumi dan Langit. Lisha hanya mengenakan celana jeans dan kaos polos berwarna putih,Rambutnya di cepol sembarang, Wajahnya natural tanpa make up hanya bibirnya saja yang ia pulas dengan Sedikit Lipghost. sedangkan yang bersamanya adalah Liandra William. Pengusaha sukses yang tidak asing lagi dimata mereka.

Lisha meringis membuat lian menghentikan langkahnya, dia berbalik arah dan melihat lisha di dorong oleh seseorang.

"Kenapa anda mendorong saya"Tanya lisha dengan sedikit ketus sambil menatap wanita yang baru saja mendorongku

"Maafkan aku,Aku tidak sengaja. Mari ku bantu"Wanita itu mengulurkan sebelah tangannya untuk membantu lisha berdiri. Namun dengan cepat lian menepis kasar tangan wanita itu membuat si wanita meringis kecil. Lian menatap wanita itu dengan tatapan tajam nya seolah-olah ingin menerkamnya sekarang juga. Sementara wanita yang di tatap mendadak canggung,Meminta maaf kembali dan berpamitan untuk pergi

"Sudah jelas dia yang mendorongku"Ujar Lisha kesal. dia menggerutu dalam hatinya

"Ayo bangun"Lian tidak membantu lisha untuk bangun. Dia masih mementingkan egonya. Karena menurutnya Lisha masih bisa untuk bangun sendiri

Lisha bangun dengan wajah cemberut,Tanpa permisi dia melenggang pergi dan segera melanjutkan sesi belanjanya agar segera terbebas dari Lian. Dia tidak ingin mempunyai hubungan yang jauh dengan lian. Malam itu ia anggap sebagai one night stand nya liandra saja. Tidak lebih,dan itu juga murni kesalahannya.

Sementara lian mensejajarkan langkahnya dengan lisha sambil mengulum senyumannya. Dia memang tertarik dengan Lisha. Wanita sederhana yang tak sengaja masuk kedalam hidupnya,Wanita sederhana yang mampu meruntuhkan pertahannya. Walaupun hanya dua kali bertemu dan ini ketiga kalinya Liandra sudah merasa sangat nyaman dan ingin terus melindungi wanitanya. Apa wanitanya?, Ya mulai malam itu liandra telah mengklaim jika lisha adalah wanitanya. Talisha Aprillia. Wanita dengan segala kekurangannya