Di sebuah restoran ternama dengan arsitektur yang
luar biasa memukau, Bai Yi Xing merupakan restoran yang hanya diperuntukkan bagi mereka yang mampu membayar biaya masuknya saja mencapai 100 tael perak, belum juga makanannya. Namun, dengan pelayanan yang sangat terjamin.
Hanya segelintir orang yang mengetahui keberadaan restoran ini hanyalah sebuah kamuflase dari tempat mendapatkan informasi. Informasi paling sensitif sekalipun yang menyangkut rahasia kelam kerajaan dapat diperoleh dari sini.
Di lantai teratas Bai Yi Xing terlihat tiga orang duduk tegak seolah sedang membicarakan hal yang paling penting.
"Bagaimana bisa?! setidaknya biarkan anak buahmu ikut. Itu sangat berisiko. " Salah seorang pria berpakaian biru muda dengan raut yang terlihat kekanakan.
"Benar, itu terlalu berisiko. Ada banyak orang yang menginginkan kematianmu. " Pria berpakaian merah gelap menimpali, wajahnya manis dengan alis yang membingkai indah matanya.
"Tak perlu." Pria itu meminum sedikit anggurnya, meletakkan cangkir dengan gerakan yang begitu elegan. Sepotong katanya membungkam dua pria yang bersikeras, ialah topik pembicaraan ini. Seorang pria tinggi tegap dengan wajah rupawan bagai pahatan seni terbaik. Auranya walaupun terlihat mengintimidasi namun memancarkan bantalan bangsawan yang amat mulia.
Pria berpakaian hitam itu berdiri, melangkah keluar ruangan tanpa peduli namanya dipanggil berulang-ulang.
* * *
Hiruk pikuk keramaian pasar terlihat dari kejauhan
pedagang di sekeliling nampak sibuk menawarkan dagangannya pada orang lewat. Sebuah pemandangan indah muncul di pasar itu beberapa hari terakhir.
Itu adalah seorang gadis muda dengan pakaian sederhana yang membalut tubuhnya tak dipungkiri walaupun pakaian itu terlihat sederhana aura mulianya memancar begitu hebat, orang-orang disekelilingnya tanpa disadari mundur teratur membentuk jalan khusus untuknya.
Wajahnya yang tertutupi oleh sebagian cadar tak mampu menghalangi orang lain melihat kulit seputih saljunya yang berkilau di bawah sinar matahari.
Ia benar-benar kecantikan langka yang membuat orang lain seakan ingin bersujud di hadapannya.
Gadis itu tiba di depan toko obat, ia segera masuk setelah mengetuk pintu.
"Kau datang lagi, Nona..." Sapaan ramah mengudara di ruangan penuh obat itu.
"Ya, aku ingin menjual penawar racun monzhi" Katanya singkat.
"Ha? apa aku tidak salah dengar, Nona?! " Penjual obat itu tertegun, mungkinkah telinganya salah dengar.
"Tidak, yang kubawa kali ini benar-benar penawar racun monzhi. Dan jika kau bisa memberiku 100 tael emas aku akan menyerahkannya. " Gadis itu meraih kantung kecil di dalam jubah ungunya.
"Untuk dapat membayar dengan harga yang begitu tinggi, saya tidak mampu Nona. Saya juga meragukan apakah itu benar-benar penawar racun monzhi yang bahkan para dokter Kekaisaran pun tak bisa membuatnya. " Penjual obat itu lamat-lamat menatap gadis muda di depannya yang akhir-akhir ini menjual obat yang diraciknya sendiri ke tokonya.
Beberapa obat buatannya bahkan selalu laris manis, itu memang memiliki efek yang ajaib. Namun ia tak serta merta percaya bahwa hanya dengan beberapa obat racikannya ia bahkan bisa membuat penawar racun monzhi yang sulit dibuat oleh para dokter Kekaisaran sekeras apapun mereka mencobanya.
"Aku tidak ada waktu untuk membuatmu percaya, namun yang jelas detik ini kau akan menyesal melewatkan penawar racun monzhi ini. Aku pergi. " Segera setelah mengucapkan itu ia segera pergi tanpa menoleh lagi kebelakang. Apa yang terjadi tak patut disesali baginya.
Takdir adalah kejadian dari pilihan manusia itu sendiri. Penjual obat ini suatu saat akan mengalami penyesalan yang dalam.
______________________