Pada keesokan harinya istana mengirimkan dua kereta kuda di depan penginapan. Kedua kereta itu mempunyai tujuannya masing-masing. Satu kereta akan mengantarkan Ema dan Alice menuju tempat pengungsian. Sedangkan kereta lainnya mengantarkan Kira dan Chors ke daerah utara.
"Semoga beruntung kalian." Ema berbicara pada Kira dan Chors.
"Kami tidak perlu keberuntungan kami pasti akan menang." Chors menjawab dengan yakin dan masuk ke dalam kereta.
"Sebaiknya kalian tidak terlibat terlalu jauh jika ada bahaya."
"Tidak perlu mengkhawatirkan kami, sebaiknya kau lebih memikirkan dirimu sendiri saja."
Mereka semua masuk ke dalam kereta kuda mereka. Kereta kuda langsung berangkat menuju daerah tujuan . Karena wilayah Utara yang kecil membuat pergi dari satu daerah membutuhkan waktu yang cukup singkat. Tidak seperti di Kardia yang memerlukan waktu hingga berhari-hari.
"Kalau tidak salah kita akan menghabiskan empat jam bukan?" Kira bertanya pada Chors.
"Benar."
"Yah setidaknya kita tidak akan terlalu lama di dalam kereta kuda ini. Lalu bagaimana dengan istana? Apakah yang aku katakan itu benar?"
"Sepertinya benar, saat aku menekan kekuatanku tidak ada masalah sedikitpun. Aku dapat berkeliling di istana dengan sangat tenang. Hanya saja itu semua berubah begitu aku meningkatkan kekuatanku. Rasa mencekik itu langsung aku bisa rasakan, rasanya aku bisa mati hanya dengan tekanan seperti itu."
"Jika seperti ini maka setidaknya satu ibukota berada di dalam pengawasan. Maka kita tidak dapat bergerak dengan sesuka kita."
"Benar sekali bisa dikatakan kita tidak akan bisa menemukan ruangan Raja jika seperti ini. Tapi aku sudah menemukan dapur istana, mereka berada di lantai satu."
"Kalau begitu kita hanya bisa menjalankan rencana Ema."
"Benar begitu misi ini selesai kita harus memanfaatkan kesempatan tersebut."
"Bagaimana dengan misi ini, aku tidak sempat membaca informasi yang diberikan?"
"Beruntungnya kau karena aku sudah membacanya terlebih dahulu. Tidak banyak informasi yang aku dapatkan dari membaca itu semua. Monster yang akan kita hadapi adalah monster tipe serangga. Mungkin saja kita hanya akan menghadapi kelabang-kelabang seperti di dungeon sebelumnya. DI dalam informasi itu juga dikatakan kalau sudah ada petualang yang sedang mencoba menahan serangan monster-monster dungeon."
"Baguslah, kita dapat menyelesaikan ini dengan mudah. Kalau begitu sebaiknya kita beristirahat saja hingga kita sampai."
Kira kemudian memejamkan kedua matanya. Chors melihat Kira dalam sekejap sudah tertidur dengan lelap. Hanya saja Chors salah Kira tidak sedang tertidur, melainkan sedang mencoba merasakan mana alam disekitarnya. Kira sedang mencoba untuk menguji apa yang dia pikirkan mengenai dungeon.
Selama perjalanan Kira terus merasakan mana alam di sepanjang perjalanan. Dia tidak merasakan perubahan yang begitu signifikan. Kemudian Kira merasakan mana alam yang dia rasakan terasa berbeda. Mana alam yang sebelumnya tersebar dengan tenang dan tanpa arah dan tujuan. Tiba-tiba saja bergerak pada satu tempat yang sama.
Kira membuka kedua matanya karena merasakan ada yang aneh. Dia juga sadar tampak mereka sudah dekat dengan daerah utara. Tepat setelah dia membuka matanya kereta kuda berhenti. Chorspun juga membuka matanya karena kereta kuda berhenti. Mereka saling menatap satu sama lain dan menganggukan kepala mereka. Mereka lekas turun dari kereta kuda.
"Maafkan aku, tapi aku tidak bisa pergi lebih jauh dari ini."
"Tidak ini sudah lebih dari cukup." Kira menjawab kusir kereta. "Kembalilah jika tidak kau akan dalam bahaya."
Walau masih cukup jauh tapi Kira sudah dapat melihat dataran yang ada di depan Kira hanyalah puing-puing rumah yang sudah hancur. Mereka kemudian berjalan menuju dataran yang sudah hancur. Begitu mereka berjalan sebentar mereka menemukan sebuah perkemahan. Nampaknya perkemahan ini digunakan untuk petualang yang berjaga di tempat ini.
Beberapa petualang baru saja kembali dengan luka-luka di tubuh mereka. Salah satu dari mereka melihat Kira dan Chors. Melihat Chors membawa pedang besar di punggungnya sudah dipastikan dia adalah bala bantuan istana. Orang tersebut segera berlari mendekati mereka.
"Apakah kalian bala bantuan kami?"
"Benar, bagaimana situasinya?"
"Tunggu apa kalian hanya dua orang saja?"
"Benar, memangnya ada apa jika dua orang saja?"
"Kenapa istana tidak mengirim orang lebih banyak lagi?! Apa mereka ingin kita semua mati disini!" Petualang tersebut tampak tidak senang dengan bala bantuan yang sedikit.
"Kita bicarakan itu nanti, beritahu aku bagaimana situasinya!" Kira tampak kesal.
"Kami menghadapi armored bee dan mole centipedes."
"Begitu." Chors tampak mengetahui monster-monster yang disebutkan.
"Apa kau mengetahui monster-monster itu?"
"Mole centipedes adalah kelabang yang kita lawan sebelumnya. Sedangkan armored bee adalah monster yang cukup merepotkan mereka berkembang biak dengan cepat dan membuat jumlah mereka meningkat setiap waktunya. Bagaimana dengan sarangnya?"
"Dungeon yang berada disini sudah menjadi sarang mereka."
Suara kepakan sayap dapat terdengar dari kejauhan. Para petualang yang baru saja kembali segera melihat ke belakang. Dari kejauhan armored bee yang baru saja dibicarakan sedang terbang mengarah pada mereka dalam jumlah yang sangat banyak. Melihat jumlah-jumlah itu membuat para petualang kehilangan semangat bertarung.
"Jadi itu?" Kira bertanya pada Chors.
"Benar."
"Baiklah." Kira terbang ke udara.
"D-Dia terbang?" Petualang itu tampak terkejut melihat Kira melayang di udara.
"Jangan terkejut kau baru melihat sebagian kecil dari kekuatannya."
Kira mencoba memastikan apa yang dia rasakan sebelumnya. Kira memejamkan kedua matanya dan merasakan mana alam bergerak menuju satu tempat. Karena tempat itu begitu dekat dengannya Kira dapat melihat mana alam berkumpul dalam jumlah yang besar. Dia segera membuka kedua matanya.
"Ini akan menjadi masalah jika dibiarkan terlalu lama."
Kira mengarahkan mencoba menyerang armored bee dengan [Fire Spear]. [Fire Spear] tidak membuat goresan pada tubuh armored bee. {Seperti yang aku kira nama armored tidak mungkin dapat ditembus dengan mudah.} Kira kemudian menggerakan mana alam di sekitarnya ke depan dadanya.
Dengan adanya dungeon yang mencoba menyerap mana alam membuat Kira kesulitan untuk mengumpulkan mana alam. Melihat armored bee yang semakin dekat dengan Kira, Chors bergegas membuat es untuk dapat bergerak ke atas. Chors melompat ke arah armored bee dan membelah armored bee dengan pedangnya.
Petualang yang melihat Chors memotong armored bee dengan satu tebasan menjadi terkejut. Karena armored bee termasuk ke dalam kategori monster yang keras. {Bagaimana bisa dia membelah armored bee seperti kapas?!}
Chors tidak berhenti disana dia membekukan mayat armored bee. Dia kemudian menggunakannya sebagai pijakan dan melompat ke armored bee lainnya. Chors sudah memotong banyak armored bee tapi dia merasa tidak sedikitpun berkurang. Chors melihat ke arah Kira, dia yakin Kira akan melakukan sesuatu.
"Kira berapa lama lagi kau akan siap?"
"Aku sudah siap!"
Mana alam sudah terkumpul di depan dada Kira. Dia mengubah mana alam itu menjadi sebuah bola api yang sangat besar. Kira menembakan bola api itu ke tengah-tengah kawanan armored bee. Chors segera turun untuk menghindari serangan Kira. Ketika bola api itu berada di tengah kawanan armored bee, bola api itu terpecah menjadi bola api kecil.
Bola api kecil itu kemudian meledak secara bersamaan dan membuat semua armored bee terbakar. Kira tidak berhenti disana dia mengangkat tangannya. Kira membuat [Lightning Javelin] memenuhi langit. Dengan satu ayunan Kira membuat sebuah hujan petir dalam sekejap mata. Armored bee menjadi hangus dan terjatuh ke tanah satu persatu.
Para petualang yang melihat sihir Kira tidak dapat berkata apa-apa. Kira kemudian turun kembali ke tanah. Dia mendekati Chors yang sedang bersama petualang. Petualang yang sebelumnya berbicara pada Kira dan Chors tidak dapat berkata apa-apa.
"Kami akan mengambil alih tempat ini, apa kalian tidak keberatan?" Petualang itu menjawab sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. "Baguslah, ayo kita segera bergegas Chors."
Kira da Chors berjalan menuju ke tempat mana alam pergi. Dia yakin kalau tempat itu adalah pusat dari dungeon. Saat mereka sedang berjalan, mereka melihat sepasang anak kecil yang sedang berlari dari kejaran kelabang.
"Aku akan menyelamatkan mereka." Kira terbang ke anak-anak tersebut.
Dengan kemampuan terbangnya membuat Kira dapat menyelamatkan anak-anak itu dengan cepat. Dia juga dapat menjauh dengan cepat dari monster kelabang. Kira terbang menuju ke arah tempat para petualang.
"Aku serahkan semuanya padamu!" Kira terbang melewati Chors.
Chors menarik pedangnya dan menunggu monster kelabang mendekatinya. Chors melompat dan memperkuat niat membunuhnya. Dengan satu ayunan yang kuat dia dapat membelah monster kelabang menjadi dua. Hanya saja begitu monster kelabang tumbang, tepat di tanah Chors berdiri berguncang.Kawanan kelabang muncul dari dalam tanah dan mengepung Chors.
Begitu Kira sampai di tempat para petualang dia segera turun dan menyerahkan kedua anak itu pada para petualang.
"Tolong jaga mereka, aku harus pergi." Petualang tersebut mengambil kedua anak itu dari tangan Kira.
"Serahkan pada kami."
Kira terbang kembali menuju ke arah Chors. Kira yakin kalau Chors dapat menghabisi monster-monster itu hanya saja mengingat jumlah dari kawanan armored bee tidak menutup kemungkinan akan muncul monster lainnya dalam jumlah yang banyak.
Begitu Kira sudah sampai di tempat Chors dia hanya melihat kepingan es saja. Chors membekukan semua monster kelabang menjadi es. Dia kemudian menghancurkan monster tersebut menjadi kepingan es kecil. Chors yang sedang duduk di atas balok es segera bangun dan mendekati Kira.
"Bagaimana apa kau berhasil membawa mereka?"
"Mereka sudah ada di tempat yang aman. Aku pikir kau akan membutuhkan bantuan."
"Kira aku memang tidak sekuat dirimu tapi kau tidak seharusnya meremehkanku."
"Lalu bagaimana dengan monster kelabang itu?"
"Mereka jauh lebih kuat daripada yang kita lawan sebelumnya. Wajar saja para petualang kewalahan menghadapi ini semua. Tanpa kita bisa dipastikan mereka semua akan tewas."
"Kau benar, setidaknya kita harus mengakhiri ini dengan cepat. Jika terlalu lama membiarkannya, mungkin saja kita malah tidak akan bisa menghentikannya."
Chors kembali menaruh pedang di punggungnya. Mereka kemudian kembali berjalan ke arah mana alam pergi. Semakin lama, Kira dapat merasakan kalau mana alam yang bergerak ke tempat itu semakin banyak.