Chereads / Demon Become Hero / Chapter 205 - Chapter 205

Chapter 205 - Chapter 205

Ketika Tiaz menjadi perdana menteri selama satu tahun pertama tidak ada yang terasa aneh. Semua berjalan normal dan tidak ada yang menganggu Fritz sedikitpun. Hanya saja ketika tahun kedua Fritz mulai merasa ada yang aneh pada kerajaan. Fritz tidak menyadarinya sejak kapan, hanya saja orang-orang di istana tampak sangat mendengarkan Tiaz.

Awalnya Fritz merasa itu adalah hal yang bagus. Sebagai orang kedua di kerajaan tentu saja, orang-orang perlu percaya dengan Tiaz. Hanya saja semakin lama, adik dari Fritz juga tampak sangat menuruti Tiaz. Adik Fritz, Edmonz yang sebelumnya tidak tertarik dengan politik kerajaan secara tiba-tiba mulai memberikan suaranya.

"Yang mulia saya menyarankan untuk kerajaan melakukan kerja sama dengan Iblis Barat." Edmonz memberikan sara pada Fritz, tentu Fritz terkejut karena Edmons berpendapat pertama kalinya.

"Kenapa kau memberikan saran itu? Coba jelaskan."

"Mudah saja pertama Iblis Barat tidak terlalu memperdulikan kekuasaan seperti Kardia. Kedua Iblis Barat juga tidak sekaya wilayah Selatan. Dengan begini Iblis Barat seharusnya sangat kecil mempunyai kemungkinan untuk mengkhianati kita dan juga mereka pasti tidak akan menolak tawaran kerja sama dari kita. Jangan lupa dalam kekuatan militer Iblis Barat dapat menyaingi Kardia. Jika kita bekerja sama dengan mereka maka kita dapat meminta bantuan jika seandainya diserang oleh Kardia."

"Diserang oleh Kardia? Kenapa kau berpikir seperti itu?"

"Saya tidak mengatakan dengan pasti bahwa Kardia akan menyerang kita. Hanya saja itu merupakan sebuah kemungkinan terburuk, kemungkinan buruk lainnya mereka akan mencoba untuk mengajak kita bekerja sama hanya saja menekan dengan kekuasaan mereka. Semua itu sangat mungkin terjadi karena kerajaan sudah mulai menyadari bahwa kita mempunyai banyak dungeon untuk ditambang."

"Memang benar kemungkinan itu memang sangat mungkin terjadi. Seperti yang Edmonz katakan kita semua memang harus bersiap. Begitu rapat ini usai aku akan mencoba untuk menghubungi Iblis Barat. Baiklah apa masih ada yang ingin memberikan pendapatnya?" Seisi ruangan hanya diam saja. "Aku anggap semua sudah puas dengan usul Edmonz kalau begitu rapat hari ini akan kita akhiri."

Satu persatu orang yang mengikuti rapat berjalan keluar. Ketika Edmonz pergi dia memberikan salam pada Fritz. Fritz terkejut karena Edmonz yang sebelumnya pendiam bisa bertingkah laku seperti itu. Melihat orang-orang di istana hanya ada satu orang saja yang mungkin dapat mengubah Edmonz.

"Tiaz, apa kau yang mengajari Edmonz?" Fritz melihat ke arah Tiaz.

"Tidak yang mulia, sejak awal tuan Edmonz memanglah orang yang pintar. Bahkan saya merasa dia jauh lebih pintar dari saya. Hanya saja dia terlalu malu dan juga penakut untuk menunjukan kepintarannya. Saya hanya membantunya menarik diri dari bayangannya sendiri."

"Terima kasih Edmonz aku sangat bersyukur karena kau menjadi tangan kananku. Tidak hanya membantu kerajaan kau bahkan membantu kehidupan pribadiku. Selama hidupku aku tidak menyangka kalau dia bisa memberikan salam padaku."

"Saya hanya menjalankan tugas saya sebaik mungkin yang mulia."

Sesuai dengan saran Edmonz, Fritz langsung mencoba untuk menghubungi Iblis Barat. Tidak lama kemudian Iblis Barat mendatangi langsung ke wilayah Utara. Semua perjanjian berjalan begitu lancar. Kabar bahwa Wilayah Utara dan Iblis Barat bekerja samapun tersebar. Berkat hal ini Kardia tidak banyak melakukan gerak di wilayah Utara.

Fritz merasa kalau saran dari Edmonz sangat membantunya. Karena itu Fritz merasa bahwa mereka perlu lebih banyak bicara.Berkat bantuan Tiaz yang mencoba untuk mengajak Edmonz untuk menikmati teh bersama dengan Fritz. Kini mereka sedang duduk di taman istana.

"Terima kasih karena saranmu sekarang Kardia tampak tidak banyak melakukan pergerakan di wilayah kita."

"Tidak perlu berterima kasih itu memang tugasku untuk membantu kakak. Jadi sekarang apa yang akan kakak lakukan?"

"Untuk saat ini aku hanya ingin membuat perekonomian kita menjadi lebih stabil. Aku ingin agar tidak ada lagi orang-orang yang kelaparan. Lalu bagaimana denganmu? Apa yang akan kau lakukan? Apa kau tertarik dengan menjadi Raja?"

"Tidak, sejak awal aku hanya ingin membantu kakak saja. Aku tidak ingin terjun terlalu dalam ke dalam hal ini. Aku hanya ingin menikmati hidupku dengan tenang."

"Itu bukanlah keputusan yang buruk, seperti yang kau lihat menjadi Raja adalah hal yang sangat rumit."

Fritz dan Edmonz berbincang dengan sangat lama. Fritz tidak pernah menyangka kalau dia dapat berbicara dengan santai dengan adiknya. Dia tidak pernah mengira momen seperti ini akan datang.

Satu tahun kembali berlalu begitu saja. Tahun itu menjadi sebuah tahun yang sangat tenang. Bahkan bagi Fritz sendiri juga merasa tenang, dengan Edmonz dan juga Tiaz yang membantunya membuat semua berjalan dengan lancar. Fritz merasa sangat yakin dalam beberapa tahun lagi Azure pasti dapat berdiri dengan tegak tanpa bantuan kerajaan lain.

Hanya saja begitu muncul kabar mengenai Iblis Timur kembali bergerak membuat Azure menjadi panik. Dengan kekuatan militer yang mereka miliki sekarang, mereka tidak akan dapat bertahan dengan baik. Untuk membuat langkah yang tepat Fritz mengadakan rapat dengan bangsawan-bangsawan penting.

"Yang Mulia saya menyarankan untuk kita meminta bantuan pada Iblis Barat. Dengan semua kerja sama yang sudah terjadi, mereka pasti akan membantu kita."

"Kau benar sepertinya ini bisa menjadi cara terbaik kita untuk bertahan bila Iblis Timur menyerang."

"Lebih tepatnya salah satu cara yang mulia." Edmonz mencoba untuk berpendapat.

"Apa maksudmu?" Bangsawan yang sebelumnya memberikan pendapat menjadi bingung.

"Daripada meminta bantuan kenapa kita tidak membuat bantuan untuk kita sendiri?"

"Jelaskan lebih lanjut." Fritz nampak cukup tertarik dengan rencana Edmonz.

"Seperti yang kita tahu pemegang simbol sudah menyebar sejak delapan belas tahun yang lalu. Daripada mencoba menarik bantuan dari kerajaan lain maka akan lebih baik jika kita membuat pemegang simbol berada di pihak kita. Kita semua tahu jika meminta bantuan kerajaan akan membutuhkan sumber daya yang setimpal untuk membalasnya. Dengan batu mana yang kita miliki pasti cukup, tapi bagaimana jika mengambil pemegang simbol? Kita hanya perlu memberi mereka kemewahan saja."

Semua orang langsung berbisik dan membicarakan rencana Edmonz. Semua orang menganggap bahwa rencana Edmonz adalah rencana terbaik bahkan Fritz juga merasa seperti itu.

"Hanya saja jika kita ingin meminta bantuan pada pemegang simbol kita harus bergerak lebih cepat. Sebelum aku memberitahu ini semua, Kardia sudah melakukan pergerakan. Mereka berencana untuk mengumpulkan semua pemegang simbol di tempat mereka."

"Kardia bajingan!"

"Berani-beraninya mereka memonopoli pemegang simbol!" Semua orang menjadi kesal mendengar tingkah laku Kardia.

"Tenang saja tapi aku sudah menyiapkan skenario agar Kardia tidak dapat bertindak sesuka mereka."

"Benarkah? Apa kau benar-benar sudah merencanakan semuanya?!" Fritz begitu terkejut karena Edmonz sudah berpikir sangat jauh.

"Tentu saja langkahnya sangat muda yang mulia dan juga perdana menteri cukup datang ke Kardia langsung begitu hari pertemuan pemegang simbol ditentukan. Aku yakin disini semua pasti bingung kenapa harus yang mulia perlu datang kesana. Dengan batu mana yang kita miliki tentu saja Raja Kardia tidak akan mungkin mengusir dua tokoh penting Azure. Dengan kata lain Kardia tahu kalau mereka masih membutuhkan kita. Kita hanya perlu menunggu pertemuan berakhir dan mencoba untuk menarik mereka ke sisi mereka. Jika beruntung kita dapat menarik mereka sebelum pertemuan diadakan."

"Sepertinya ini adalah rencana terbaik yang kita punya. Baiklah aku setuju dengan rencana ini, besok aku dan juga perdana menteri akan berangkat."

"Apa?!" Edmonz terkejut. "Bukankah itu terlalu cepat yang mulia?"

"Cepat ataupun lambat Kardia pasti mengerti tujuan kita. Karena itu akan lebih baik untuk lebih cepat dan mencoba mencari pemegang simbol sebelum Kardia. Apakah ada yang menolak rencana ini?" Semua hanya diam dan mengangguk-angguk. "Baiklah semua sudah setuju."

Seperti yang dikatakan Raja, pada keesokan harinya dia sudah menyiapkan kereta kuda. Mereka juga membawa beberapa pengawal di dalam perjalanan ini. Sebelum Fritz berangkat dia berpamitan dengan Edmonz.

"Apakah kau yakin pergi sekarang kak?"

"Tentu saja, aku yakin. Aku akan menyerahkan semua urusan istana padamu."

"Serahkan padaku kak!"

"Kalau begitu aku berangkat." Fritz dan Tiaz kemudian berjalan masuk ke dalam kereta kuda.

Kereta kuda kemudian langsung berangkat menuju Kardia. Sepanjang perjalanan Fritz dan juga Tiaz hanya melihat peta saja. Mereka sedang memikirkan kemungkinan jalan yang akan dilewati pemegang simbol.

"Tanpa mengetahui asal usul mereka hal ini membuat sangat sulit." Fritz mengeluh karena terlalu banyak kemungkinan.

"Kita dapat mempersempitnya dengan menaruh beberapa orang di sekitar ibu kota yang mulia."

"Aku juga memikirkan seperti itu hanya saja kemungkinannya masih sangat kecil."

*brak*

Kereta kuda baru saja menabrak dan membuat guncangan. Fritz dan Tiaz tidak mengalami luka sedikitpun. Untuk memastikan keadaan diluar, mereka berdua keluar dari kereta kuda. Fritz terkejut begitu dia keluar karena prajurit yang mengawalnya sudah tergeletak tewas. Beberapa orang dengan jubah hitam muncul dari balik pohon. Mereka langsung berlari ke arah Fritz.

"Siapa kalian?!"

Orang-orang berjubah hitam menyerang Fritz dengan pedang dan juga pisau. Salah satu mata Fritz terkena langsung pada matanya. Karena kehilangan begitu banyak darah, Fritz menjadi tidak sadarkan diri. Dengan sisa tenaga yang dimiliki Fritz dia dapat membuka matanya sebentar.

Fritz melihat kalau para pria berjubah itu mengelilingi Tiaz. Mereka awalnya berdiri diam sesaat. Kemudian tidak lama, mereka juga langsung menusuk Tiaz. Tiaz kemudian tampak tidak dapat berdiri dengan kedua kakinya.

"Selamat tidur yang mulia." Itu adalah kata-kata terakhir yang Fritz dengar.

Setelah insiden itu kabar mengenai Fritz meninggal tersebar di seluruh wilayah Utara. Hal itu membuat semua orang bersedih. Karena tidak adanya sosok Raja di Azure. Emonds diminta untuk naik ke tahta dan memimpin kerajaan.

Sejak awal Fritz sudah tahu kalau Raja mempunyai banyak musuh. Karena itu dia melatih seseorang untuk melindunginya secara diam-diam. Seseorang yang selalu mengawasinya dari jauh. Orang itulah yang menyelamatkan Fritz ketika dia sudah sekarat. Dia mencoba untuk menyembuhkan Fritz dari semua luka-luka yang dideritanya.