Chereads / Demon Become Hero / Chapter 204 - Chapter 204

Chapter 204 - Chapter 204

Sesuai dengan waktu yang ditulis di dalam surat. Kira bersama dengan teman-temannya sedang menunggu di pohon yang sudah mereka janjikan. Karena sudah menunggu cukup lama membuat Ema menjadi kesal.

"Apa kau yakin kalau ini tempat yang kita janjikan?"

"Aku yakin."

"Kalau begitu apakah kita mungkin salah waktu?"

"Tidak, aku juga yakin sudah menulisnya dengan benar."

"Atau jangan-jangan wanita itu sebenarnya adalah penipu dan dia sebenarnya adalah bawahan perdana menteri?"

Pernyataan Ema membuat semua menjadi memikirkan kembali. Mereka semua menjadi ragu dan memikirkannya dengan baik-baik. Saat mereka sedang memikirkan kata-kata Ema, suara langkah kaki terdengar dari belakang. Mendengar itu membuat mereka berbalik dan bersiap untuk bertarung. Langkah kaki itu berasal dari wanita yang mengajak mereka bertemu.

"Bukankah kalian terlalu berisik? Kalian bahkan sangat kejam hingga meragukanku."

"Jika kami mempercayaimu begitu saja sama saja dengan bodoh."

"Sepertinya kau adalah pemimpin mereka ya." Wanita itu berbicara sambil melihat Kira. "Jika kau bilang seperti itu bukankah kalian benar-benar bodoh karena mempercayaiku?"

Kedua mata Kira langsung menatap tajam ke arah wanita itu. Kira menunjukan niat membunuhnya dan juga menekan wanita itu. Dengan tekanan yang begitu kuat dan juga niat membunuh Kira, wanita itu tidak dapat berdiri dan juga nafasnya menjadi sesak.

"Apa kau baru saja mencoba menjelaskan kalau ini semau adalah sebuah jebakan?" Kira menatap ke bawah dengan tajam.

"T-Ti-Tidak, I-ni." Wajah wanita itu terlihat begitu kesakitan.

"Kira itu sudah cukup!" Ema berbicara ke arah Kira.

"Hmm." Kira menghentikan semua yang dia lakukan. "Sebaiknya kau tidak mencoba menipu kami atau kau akan mati."

Wanita itu kemudian berdiri tanpa menjawab Kira. Dia kemudian berjalan ke depan melewati mereka.

"Ikutilah aku."

Mereka semau kemudian mengikuti wanita tersebut. Karena tindakan yang Kira lakukan membuat semua menjadi canggung dan juga hening. Ema tidak tahan dengan suasana yang begitu hening selama ini.

"Apakah masih jauh?"

"Tidak begitu, kita hanya perlu berjalan sebentar lagi."

"Sebenarnya siapa kau? Bagaimana kau mengetahui kalau perdana menteri adalah orang yang berbahaya?" Chors juga mencoba untuk bertanya.

"Aku tidak bisa memberitahu kalian terlebih dahulu, sebaiknya tuanku yang berbicara langsung dengan kalian."

"Kenapa kau mengatakan perdana menteri orang yang berbahaya? Perdana menteri adalah orang yang menyembuhkanku, seharusnya dia adalah orang yang baik."

"Aku tidak akan menyalahkanmu jika kau berpikir seperti itu dan juga aku tidak bisa menjelaskan semuanya pada kalian. Aku hanya bertugas mengantarkan kalian semua ke tuanku, tapi sebelum kalian memikirkannya lebih jauh aku akan memberitahu kalian sesuatu. Orang-orang yang berada di dunia politik sangatlah kejam terkadang kita bahkan sampai tidak tahu yang mana baik dan juga jahat."

"Melihat dari kau bercerita sepertinya tuanmu adalah orang yang terlibat dengan politik kerajaan. Apakah dia seorang bangsawan?"

"Aku tidak akan menjawabnya." Kira merasa kesal karena hanya pertanyaan dia saja yang tidak dijawab.

"Kita sudah sampai."

Mereka tiba di sebuah rumah kayu kecil yang berada di tengah hutan. Mereka tidak menyangka akan ada sebuah rumah di tengah-tengah hutan yang dikelilingi dengan dungeon. Tempat ini cukup berbahaya karena itu tidak banyak orang yang datang ke dalam hutan. Kira menjadi curiga dan merasa ada sesuatu pada mereka.

"Aku akan masuk terlebih dahulu, tolong tunggulah sebentar." Wanita itu berjalan masuk ke dalam rumah.

"Bagaimana menurutmu Kira?" Chors bertanya pada Kira.

"Aku juga tidak begitu yakin, hanya saja jika mereka tinggal di dalam hutan nampak mereka seperti sedang menyembunyikan sesuatu."

Setelah menunggu cukup lama, wanita keluar sendiri. Dia berjalan menghampiri Kira dan teman-temannya. Mereka semua sedikit bingung, karena tidak melihat tuan dari wanita itu.

"Dimana tuanmu?" Kira bertanya dengan tegas pada wanita itu.

"Masuklah, tuanku sedang berada di kondisi yang tidak bagus. Karena itu aku harap kalian bisa memakluminya. Sekarang tolong ikuti aku untuk bertemu dengan tuan."

Kira dan teman-temannya berjalan mengikuti wanita tersebut. Saat sedang berjalan Kira bersiap untuk semua kemungkinan yang mungkin terjadi. Wanita itu kemudian membuka pintu dari rumah kecil tersebut. Di dalam rumah itu ada seorang pria yang sedang duduk di kursi. Tubuh pria itu dipenuhi dengan perban dan mata kanan pria itu juga diperban.

"Maafkan aku karena tidak bisa menjamu kalian, silahkan duduk."

Kira dan teman-temannya duduk di kursi yang sudah disediakan. Setelah mereka duduk, semua menjadi hening. Tuan dari wanita itu belum memulai pembicaraan sejak mereka datang. Kira yang tidak tahan, akhirnya mencoba untuk membuka obrolan.

"Jadi siapa kau sebenarnya?"

"Panggil aku Fritz."

"Lalu apa alasanmu memanggil kami kemari? Tidak mungkin kau mengatakan kalau kau hanya ingin teman untuk mengobrol."

"Tentu saja tidak." Fritz menjawab dengan tawa kecil. "Sebelum aku memberitahu sampai sana, bagaimana jika kalian memberitahuku apa pendapat kalian dengan perdana menteri?"

"Dia adalah orang yang baik!" Alice langsung menjawabnya, setelah Alice, setelah Alice menjawab tidak ada lagi yang memberikan pendapatnya. "Hanya itu saja? Tidak ada pendapat lain?"

"Pintar?" Kira memberikan pendapatnya.

"Kau benar dia adalah orang yang pintar. Hanya saja kalian tidak merasakan hal yang aneh? Seperti kalian tidak pernah melihat Raja?"

"Benar sampai sekarang kita memang tidak pernah menemui Raja." Ema melihat ke arah Chors, Ema merasa yakin Chors juga merasakan hal yang sama.

"Tuan dari cara bicaramu apakah kau mengetahui sesuatu?" Chors nampak menangkap apa yang dibicarakan.

"Aku senang karena kau cepat tanggap, aku mengundang kalian kemari karena ingin memberitahu mengenai menteri. Pertama aku akan memberitahu kalian bahwa bagaimanapun hebatnya seorang menteri dia tetap berada di bawah Raja. Sama halnya dengan Raja, sebodoh apapun Raja dia tetaplah seorang Raja."

"Tapi aku pernah mendengar sebelumnya ada insiden yang terjadi pada Raja sebelumnya. Karena itu Raja sekarang sedang dilindungi dari dunia luar agar tidak terjadi insiden yang sama." Kira memberi tahu apa yang pernah dia dengar.

"Kau benar memang pernah ada sebuah insiden yang membahayakan Raja terdahulu." Pengikut Fritz menjawab Kira.

"Sepertinya kau mengetahui apa yang terjadi dari insiden itu?"

"Bukan hanya tahu tapi aku adalah saksi langsung dari insiden tersebut." Semua menjadi terkejut begitu mendengarnya.

"Lalu apa yang terjadi dengan Raja yang sebelumnya?" Kira bertanya dengan penasaran.

"Dia berhasil selamat.."

"Dimana dia sekarang berada?"

"Tepat di depanmu."

Kira menjadi semakin terkejut karena orang yang sedang dia ajak bicara langsung adalah Raja terdahulu. Dia menjadi bingung kenapa Raja sebelumnya bisa berada di sini dan tidak berada di istana. Kira yakin kalau ada sesuatu yang janggal.

"Lalu kenapa kau ada disini? Kenapa kau tidak berada di istana?"

"Sepertinya akan panjang jika dijelaskan, tapi aku memang ingin menjelaskan pada kalian semua untuk memberikan sudut pandang baru."

"Sudut pandang baru?" Semua kebingungan dengan maksud Fritz.

"Bagaimana jika aku mengatakan semua luka dan insiden yang aku alami adalah sebuah rekayasa."

"Jika kau berbicara seperti itu apakah maksudmu dalang dibalik ini adalah perdana menteri?"

"Benar dia adalah dibalik ini semua."

Pada masa pergantian Raja di Azure maka perdana menteri juga akan mengalami pergantian. Karena sejak mereka menjadi putra mahkota, maka mereka akan didampingi oleh beberapa pendamping. Beberapa pendamping itu adalah orang yang kelak akan menjadi perdana menteri. Menjadi pendamping adalah waktu untuk menunjukan seberapa layak dan juga setia seseorang.

Sebelum Fritz menaiki tahtanya dia sudah membuat sebuah pilihan siapa yang akan kelak menjadi perdana menteri dan mendampinginya. Begitu Fritz menaiki tahtanya banyak perubahan yang terjadi pada kerajaan Azure. Perubahan ini membuat sebuah pro dan kontra dikalangan masyarakat dan juga bangsawan.

Pada mulanya kerajaan Azure merupakan sebuah kerajaan yang sangat tertutup. Bahkan rasanya debu saja sulit untuk masuk ke dalam wilayah kerajaan. Hanya saja ketika Fritz menjadi Raja dia mencoba untuk membuka Azure dengan perlahan-lahan. Karena ketika dia menjadi putra mahkota, Fritz mencoba untuk menjelajahi seluruh benua Utara.

Berkat itu dia menyadari kalau banyak rakyat yang sedang kelaparan. Bahkan tidak jarang dia menemukan orang-orang mati kelaparan. Ini semua terjadi karena sulitnya bercocok tanam dengan iklim dingin seperti ini. Karena itu para penduduk hanya bisa mengandalkan berburu yang hasilnya juga tidak pasti untuk mereka.

Tidak banyak orang yang dapat keluar dari wilayah Utara, karena perbatasan dijaga begitu ketat. Melihat kondisi yang seperti ini Fritz akhirnya mulai mengurangi penjaga dan membiarkan orang-orang jika ingin keluar dari wilayahnya. Ketika dia juga menjadi Raja, Fritz membeli banyak sayur dan juga daging dari wilayah lain. Bahan makanan tersebut kemudian bagikan secara cuma-cuma pada rakyatnya.

Fritz melakukan semua itu sebagai bentuk permintaan maafnya. Tidak hanya itu biaya penambang batu mana juga ditingkatkan oleh Fritz. Tentu bagi rakyat kebijakan ini sangatlah membantu. Hanya saja tidak berlaku pada bangsawan, para bangsawan merasa kesal dengan kebijakan Fritz.

Dengan banyaknya orang yang dapat keluar masuk ke wilayah Utara, maka penjual batu mana bisa saja menjadi semakin banyak. Semakin banyak penjual batu mana maka harga pasaran yang sudah mereka kendalikan cukup lama dapat berubah. Mereka juga perlu mengeluarkan biaya penambang yang lebih banyak dari sebelumnya.

Tidak hanya itu pada mulanya tidak banyak orang yang tahu kalau di wilayah Utara adalah pemasok batu mana. Orang-orang hanya berpikir kalau ada orang yang sangat kaya yang mencoba untuk memonopoli batu mana dengan harganya sendiri. Namun berkat Fritz orang-orang menjadi tahu kalau wilayah Utara merupakan pusat batu mana.

Karena itu semakin banyak orang yang datang ke wilayah Utara. Tentu saja hak dungeon tetap hanya dimiliki oleh kerajaan, hanya saja terkadang ada beberapa petualang yang mencoba mencuri. Beruntungnya Fritz dapat mengatasi itu semua dan membuat pengunjung tetap datang.

Bisa dikatakan kepemimpinan Fritz membuat semua orang menjadi bahagia dan juga makmur. Hanya saja itu semua berubah ketika perdana menteri yang mendampingi Fritz mengundurkan diri secara tiba-tiba. Dengan alasan dia merasa sudah tua, dia mengundurkan dirinya. Dia meminta untuk digantikan oleh seseorang yang tidak diketahui asal-usulnya. Orang itu adalah Tiaz.