Chors memegang pedangnya dengan erat, dia kemudian mencoba memejamkan kedua matanya. {Aku tahu, aku tidak akan bisa membuat niat membunuh sekuat Kira. Tapi setidaknya niat membunuhku seharusnya sudah cukup untuk membuat pedang ini menjadi tajam.} Chors membuka kedua matanya dan langsung menunjukan niat membunuh miliknya.
Chors berlari ke depan untuk menyerang minotaur. Minotaur juga berlari ke depan dengan menconcongkan tubuhnya ke depan. Minotaur berniat menusuk Chors dengan kedua tanduknya. Saat sedang berlari, Chors sadar kalau Minotaur akan segera masuk ke dalam jangkauan serangannya. {Aku akan mengakhiri ini dengan satu serangan.}
*slash*
Sesuai dengan perhitungan Chors, begitu minotaur masuk ke dalam jangakaunnya tanpa ragu dia langsung menebas kepala minotaur. Dengan niat membunuh Chors, dia berhasil mememenggal kepala minotaur dengan satu serangan. Para petualang merasa senang karena monster sekelas minotaur dapat dikalahkan dengan cepat. Mereka yang sudah bersembunyi mulai keluar satu persatu.
Karena kepala minotaur sudah tergeletak di tanah, Chors menaruh kembali pedangnya. Dia berbalik dan berjalan menjauhi minotaur. Chors menghampiri kelompoknya, ketika dia sedang berjalan. Wajah para petualang tampak aneh, wajah senang mereka dalam sekejap berubah menjadi panik dan juga takut.
*jleb*
Tepat pada perutnya Chors tertusuk, dia dapat melihat dengan jelas kalau itu adalah tanduk minotaur. Chors kemudian melihat ke belakang, dan minotaur benar-benar menusuknya. Dia juga tidak melihat adanya tubuh minotaur yang tergeletak di tanah lagi. Chors tidak mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi.
"Ba-Bagaimana mungkin dia masih bisa bergerak...."
Minotaur kemudian berlari sambil mendorong tubuh Chors. Karena tubuh yang tertusuk membuat Chors tidak dapat memberikan banyak perlawanan. Chors hanya dapat menahan tanduk minotaur agar tidak menusuknya lebih dalam. Minotaur mendorong Chors ke arah para petualang. Tentu para petualang menjadi semakin panik dan berlari menjauh dari Chors dan juga minotaur.
*blar*
Minotaur menabrakan tubuh Chors ke arah dinding gua. Chors merasa sangat kesakitan karena tanduk minotaur menembus semakin dalam. Minotaur kemudian mengangkat Chors ke atas. Chors dapat merasakan kalau tanduk minotaur sudah menembus organ dalamnya. {Aku harus segera mengobati diriku kalau tidak bisa-bisa aku tewas disini!}
"HAAA" Seorang petualang berlari ke arah minotau sambil mengangkat pedangnya.
Chors tentu terkejut karena ada seorang petualang yang mencoba menyerang. Tentu saja jangankan melukai minotaur, dia bahkan tidak bisa membuat tubuh minotaur tergores. Dengan satu ayunan tangan minotaur membuat petualang tersebut terhemapas sangat jauh. Karena kesal minotaur menjatuhkan Chors dari tanduknya dan berjalan mendekati petualang.
"Akhhh!" Chors merasa kesakitan ketika dia mencoba berdiri.
Dua orang petualang perempuan kemudian berlari mendatangi Chors. Tanpa berbicara mereka langsung mencoba menyembuhkan Chors dengan sihir mereka.
"Apa yang kalian lakukan disini? Cepat lari dari sini!"
"Kami tidak mungkin meninggalkanmu. Jika kami membiarkan monster itu tetap hidup, walaupun kami berlari sejauh manapun kami tetap akan diburu oleh monster itu."
"Kami akan mencoba menyembuhkanmu, mereka akan mencoba mengulur waktu untuk kami. Karena itu tolong kalahkanlah monster itu!"
"Haha, dasar orang-orang bodoh." Chors mencoba beristirahat sambil menunggu dirinya pulih.
Para petualang tahu mereka tidak punya peluang untuk melawan minotaur. Sejak awal yang mereka incar hanyalah mengulur waktu. Karena itu mereka mencoba menyerang minotaur dengan bergantian. Siapapun yang sudah terluka parah akan digantikan oleh petualang lain.
"Aaaa!" Seorang petualang dihempas oleh minotaur, ketika dia terhempas dia melihat kalau Chors sedang disembuhkan. "Semuanya tahan sebentar lagi! Pemimpin akan segera sembuh! Bertahanlah semuanya!"
Para petualang menjadi kembali bersemangat untuk melawan minotaur. Chors menunjukan senyum kecilnya sambil memejamkan matanya. {Dasar orang-orang bodoh bagaimana bisa mereka mengulur waktu untukku? Tapi sepertinya tubuhku tidak bisa disembuhkan lebih jauh dari ini} Chors kemudian membuak kedua matanya dengan perlahan. Dia kemudian mencoba untuk berdiri.
'Tolong tunggu sebentar lagi, kami masih menyembuhkanmu."
"Tidak, kalian tidak akan bisa menyembuhkanku lebih jauh dari ini. Aku dapat merasakan kalau organ dalamku juga terluka. Kalian sudah melakukan dengan baik karena sudah menghentikan pendarahanku. Aku juga tidak bisa membiarkan mereka terluka lebih parah lagi."
Chors berlari ke arah minotaur, dia berniat untuk berlari sekencang mungkin. Akan tetapi ketika dia mencoba bergerak, dia dapat merasakan kalau lukanya mulai terbuka lagi. {Seperti yang aku duga, aku tidak akan bisa benar-benar pulih hanya dengan sihir seperti itu.}
*buk*
Tepat saat minotaur akan menyerang seorang petualang, Chors datang dan meninju minotaur. Minotaurpun berhenti menyerang para petualang dan langsung menyerang Chors. Karena tubuhnya masih terluka, Chors memilihuntuk mundur dan membuat jarak agar lukanya tidak semakin lebar.
Minotaur berlari ke arah Chors untuk menusuknya lagi dengan tanduknya. Untuk menghindari serangan tersebut Chors melompat ke atas. Saat berada di atas minotaur dia mencoba untuk meninju minotaur dengan sekuat tenaga. Dia menggunakan [Power Up 20x] untuk membuat pukulannya semakin kuat. Minotaur tidak membiarkan dirinya menerima tinju itu begitu saja, dia kepalanya naik ke atas dan menahan tinju Chors dengan kepalanya.
Kepala minotaur jauh lebih keras dari tinju Chors. Chors kembali membuat jarak dengan minotaur. Dia kemudian merasakan ada sesuatu yang aneh saat memukul minotaur tadi. {Dia bisa saja menghindarinya tapi dia memilih untuk menggunakan kepalanya? Apa itu hanya kebetulan saja? Tidak mungkin saja itu adalah insting, kalau begitu aku harus mencoba menyerang di tempat yang sama lagi.}
Chors berlari ke arah minotaur, minotaur tidak membiarkan Chors mendekati dirinya. Dia langsung mengayunkan tinju ke arah Chors. Chors dengan mudah menghindari tinju minotaur. Chors memanfaatkan jarak yang sudah dia buat, dia mengayunkan tinju ke arah minotaur. Chors mencoba mengincar kristal yang ada di tubuh minotaur.
*buk*
Minotaur menghalau tinju Chors dengan lengannya. Minotaur kemudian membalas tinju Chors. Chors tidak dapat menghindari tinju tersebut dan mengenainya dengan telak. Chors dibuat terpental jauh hingga mendarat di tanah. Luka Chors terbuka semakin lebar.
"Sial, hanya mempunyai satu tangan saja benar-benar kerugian besar." Chors mencoba untuk berdiri, ketika dia mencoba berdiri dia dapat merasakan lukanya terbuka lebar. "Aku tidak bisa meminta mereka untuk mengulur waktu lagi, sudah terlalu banyak yang terluka. Jika begini aku hanya bisa menggunakan pedangku." Chors mengeluarkan pedangnya.
Ketika Chors mengeluarkan pedangnya, minotaur langsung berlari ke arah Chors. Minotaur berlari dengan menundukkan tubuhnya. Chors tersenyum ketika melihat minotaur datang ke arahnya. {Bagus, aku akan memanfaatkan kesempatan ini.} Chors menunggu agar minotaur masuk ke dalam jangkauan pedangnya.
*slash*
Saat minotaur masuk ke dalam jangkauan Chors, dia langsung memenggal kepala minotaur. Chors juga tidak menyia-nyiakan kesempatan yang dia dapat. Chors langsung membalikan tubuh minotaur dan menusuk kristal yang ada di dada minotaur. Tapi kristal yang ada di tubuh minotaur sangatlah keras, Chors hanya dapat membuat retakan kecil.
"Jangan pikir ini sudah berakhir!" Chors mengeluarkan niat membunuh yang sangat kuat. "MATILAH KAU SEKARANG!" Chors mengayunkan pedangnya ke arah kristal.
Dengan niat membunuh Chors yang sekarang dia berhasil membuat kristal terbelah menjadi dua. Ketika kristal menjadi dua, tubuh minotaur mengeluarkan darah yang begitu banyak. Selain itu tubuh minotaur juga menjadi mengkerut. Chors yang berhasil mengalahkan minotaur langsung pingsan begitu saja. Para petualang langsung menghampiri Chors untuk membawa Chors keluar dari dungeon.
Ema saat ini sedang mengalami konflik dengan kelompoknya. Berbeda dengan Kira yang memimpin dengan menanamkan rasa takut, ataupun Chors yang disegani oleh kelompoknya. Ema tidak mendapatkan respek sedikitpun dari kelompoknya. Kelompok Ema cenderung meremehkan Ema.
Sama seperti Kira dan Chors, Ema juga mendapatkan serangan dari monster kelabang. Dan serangan inilah yang membuat Ema berkonflik dengan kelompoknya. Tidak seperti Kira yang menangani monster kelabang dengan kekuatannya dan Chors yang menanganinya dengan kepemimpinannya. Ema tidak memberikan tindakan yang besar pada kelompoknya.
Sejak Ema keluar dari kastil dia masih sangat tidak fokus. Tekanan yang membuat Ema ketakutan masih sangat terasa pada dirinya. Hal itu membuat pikiran kacau pada Ema hingga saat ini. Karena itu juga di dalam kelompok Ema banyak yang mengalami luka-luka. Merasa muak salah satu petualang meneriakkan protesnya pada Ema.
"Bagaimana bisa kau menjadi pemimpin dari kelompok ini?!"
"Itu keputusan jenderal." Ema menjawab sambil memalingkan matanya, hal ini membuat petualang itu menjadi semakin kesal.
"Kalau begitu bagaimana dengan keputusan kami? Pada awalnya aku masih berpikir kalau kau adalah petualang yang menjanjikan karena kau berada di party yang hebat. Tapi setelah melihat langsung kau tidak lebih hanyalah seseorang yang hanya dapat bergantung pada orang lain!"
Ema menjadi kesal karena kata-kata petualang, namun Ema merasa dia tidak dapat marah. Ema merasa kalau apa yang dikatakan oleh orang itu tidak sepenuhnya salah. Ema hanya dapat menghela nafasnya dengan kesal.
"Apakah kau sudah puas dengan apa yang kau katakan?"
"Tidak, aku masih belum puas! Apa kau tahu banyak party yang besar yang menjadi gagal karena satu orang? Itu semua dapat terjadi karena party itu tidak mau membuang sampah yang bersama mereka. Mereka terpaksa melindungi sampah itu dan kau tahu? Kaulah sampah di partymu! Sampai kapan kau ingin membuat teman-temanmu terbebani olehmu?!" Kata-kata tersebut terasa menusuk dada Ema.
{Dia benar, aku tidak bisa terus seperti ini. Aku harus menunjukan kemampuanku. Aku tidak bisa membuat Kira tampak lemah di depan mereka semua.} Ema kemudian mengingat apa yang dikatakan Kira. Ema menampar pipinya dengan kedua tangannya.
"Kau benar, kalau begitu bagaimana kita bertarung? Jika aku kalah maka kau yang akan memimpin party ini." Petualang tersebut menunjukan senyumnya.
"Baiklah kalau begitu."
Seluruh kelompok kemudian melingakari mereka untuk menonton pertarungan. Petualang tersebut mengeluarkan pedangnya. Sedangkan Ema hanya berdiri dengan tenang. Ema membuat lawannya menjadi jengkel.
"Apa kau ingin bertarung dengan seperti itu?"
"Bukan urusanmu."
"Sebaiknya kau tidak menyesal dengan kata-katamu. Aku adalah petualang peringkat B dengan kemampuan yang hampir mendekati petualang peringkat A!"
Petualang tersebut berlari ke arah Ema dengan pedangnya. Pada saat yang sama Ema menghilang dari tempatnya. Petualang tersebut mencari Ema dengan melihat sekelilingnya. Pada saat itu Ema muncul dengan pisau yang sudah berada di leher petualang.
"Jika kau ingin melanjutkan pertarungan ini maka aku akan memotong lehermu?"
"Sejak kapan kau?"
"Jadi apa keputusanmu?"
"Aku menyerah." Ema kembali menaruh pisaunya. "Kenapa tadi kau tidak seperti ini?"
"Aku terlalut pikiranku sendiri." Ema kemudian membungkuk pada kelompoknya. "Maafkan aku karena aku membuat kalian semau kesulitan, aku akan berjanji tidak akan membuat kalian kesulitan lagi." Ema kemudain mengulurkan tangannya pada petualang yang dia lawan. "Terima kash karena membuatku sadar."
Petualang yang tidak mengerti hanya bisa menjabat tangan Ema.