Chereads / Demon Become Hero / Chapter 192 - Chapter 192

Chapter 192 - Chapter 192

Jenderal berjalan di depan dengan armor berwarna perak. Dengan menggunakan armor membuat tubuh jenderal tampak lebih kokoh.

"Aku belum memberitahu pada petualang lain kalau kalian akan memimpin pembersihan dungeon. Sebaiknya kalian membuat kesan yang baik pada mereka. Kalian pasti mengerti kalau petualang juga mempunyai harga diri yang tinggi."

"Tidak perlu khawatir kami akan tunjukkan siapa pemimpinnya sejak awal."

"Baguslah kalau begitu."

Sejak Ema kembali dari toilet, Ema tampak tidak dapat fokus. Ema terus melihat sekitarnya dengan wajah khawatir dia juga tampak tidak mendengarkan apa yang sedang dibicarakan. Tanpa Ema sadari dia sudah berjalan keluar dari istana. Walau dia sudah berada di luar istana, dia tetap mencoba melihat sekitarnya.

Jenderal membawa mereka semua ke tempat latihan para kesatria. Disana sudah berisi kesatria dan juga para petualang. Karena Kira dan partynya datang bersama jenderal membuat semua orang melihat mereka dengan penasaran. Untuk memberikan kesan yang kuat Kira menatap ke arah semua orang dengan tatapan yang sinis, tentu tatapan Kira membuat petualang lain menjadi kesal.

"Kalian berdirilah di belakangku." Jenderal berjalan ke depan. "Aku menyambut kalian semua sebagai bagian dari pembersihan dungeon. Perkenalkan aku Jura jenderal kerajaan Azure. Seperti yang kalian tahu pembersihan dungeon tidak hanya berisi para kesatria saja tapi kami merekrut para petualang juga. Kami sudah membagi kalian menjadi enam kelompok. Dua kelompok akan dipimpin olehku dan juga kapten kesatria. Untuk kelompok petualang akan dipimpin oleh orang-orang di belakangku." Jenderal melihat ke belakang. "Perkenalkan diri kalian satu persatu."

Kira kemudian mengambil langkah ke depan dengan perlahan-lahan. Ketika dia mengambil langkah dia langsung menunjukan niat membunuhnya. Semakin Kira melangkah ke depan maka semakin kuat niat membunuhnya. Niat membunuh Kira membuat semua orang terkejut, tidak banyak orang pernah merasakan niat membunuh sekuat Kira.

Beberapa orang dibuat tidak dapat bernafas dan juga berdiri karena kuat niat membunuh Kira. Jenderal sendiri bahkan tidak menyangka Kira dapat menunjukan niat membunuh sekuat ini. {Bagaimana bisa seseorang mempunyai niat membunuh sekuat ini?!}

"Aku Kira petualang peringkat A, aku akan memimpin kalian semua jika ada yang tidak suka padaku katakan saja." Begitu Kira usai bicara, Kira menghilangkan niat membunuh Kira.

Dengan apa yang Kira lakukan tidak mungkin ada yang berani mencoba untuk protes pada Kira. Dapat bernafas kembali sudah membuat mereka lega dan mereka tidak ingin merasakan apa yang baru saja mereka rasakan. Ketika Kira mengambil langkah kembali ke belakang, Chors langsung berjalan ke depan.

Tidak seperti Kira, Chors tidak memberikan niat membunuh pada orang-orang. Dia hanya berjalan dengan perlahan-lahan saja. Akan tetapi dengan penampilan milik Chors saja sudah membuat semua orang merasa takut. Dengan tatapan yang tajam dan juga ditambah dengan hanya satu tangan saja sudah memberikan kesan kuat pada orang-orang.

"Perkenalkan aku Chors petualang peringkat A mohon bantuannya."

Chors berjalan kembali ke belakang. Berikutnya adalah giliran Ema namun sejak Ema berdiri di belakang, dia tampak hanya menatap ke depan dengan kosong. Karena Ema yang melamun membuat tempat menjadi hening.

"Ema, Ema!" Kira berteriak pada Ema, teriakan Kira membuat Ema berhenti melamun. "Perkenalkanlah dirimu pada yang lain."

"Ah baik."

Ema berjalan kemudian berjalan ke depan. Karena Ema yang melamun membuat alur yang sudah Kira dan Chors buat menjadi hancur. Sebelumnya orang-orang menatap ke depan dengan rasa takut. Akan tetapi beberapa dari mereka sudah berani untuk menatap dengan sinis ke arah Ema.

"Aku Ema petualang peringkat B, mohon bantuannya."

Ketika Ema mengenalkan dirinya beberapa orang ada yang nampak terkejut. Ketika Ema berjalan kembali, Alice langsung berlari kecil ke depan. Ketika Alice berlari ke depan tatapan orang semakin sinis ke arahnya. Tatapan yang Alice dapatkan membuat dia menjadi gugup dan juga berkeringat dingin.

"A-Aku Alice petualang peringkat C, mohon bantuannya." Alice membungkukkan sedikit badannya.

Ketika semua orang mendengar peringkat Alice wajah kesal mereka tidak dapat disembunyikan. Para petualang yang dipilih oleh jenderal setidaknya memiliki peringkat C. Di saat yang sama mereka dipimpin oleh petualang peringkat C membuat mereka merasa Alice tidak ada yang spesial. Tidak hanya peringkat C beberapa dari mereka juga ada yang peringkat B.

"Apa-apaan ini bagaimana mungkin gadis kecil ini menjadi pemimpin kelompok!" Salah petualang berteriak dengan kencang.

Berkat satu buah teriakan, teriakan lainnya datang dan membuat lapangan latihan menjadi ribut. Ketika Kira mendengar teriakan para petualang membuatnya semakin kesal. Dia mencoba untuk menahan emosinya, tapi dia tidak bisa. Kira melangkah ke depan dengan kesal, ketika Kira melangkah ke depan teriakan orang-orang mulai menghilang dengan perlahan.

"Jika diantara kalian tidak ada yang menerima kami menjadi pemimpin maka hadapilah aku!" Kira melihat ke semua orang dengan tatapan yang mengatakan "Ayo maju serang aku." Kira juga melebarkan kedua tangannya.

"HAAA" Seseorang berlari ke depan.

Seorang petualang berlari ke depan tepat ke arah Kira. Ketika dia mendekati Kira dia langsung mengeluarkan pedangnya. Kira yang melihat seseorang berlari ke arahnya membuatnya tersenyum. Sejak awal Kira memang merencanakan ini, dia senang karena ada yang termakan dengan provokasi miliknya.

Petualang itu menghunuskan pedangnya ke arah Kira. Bagi sebagian besar orang-orang apa yang dilakukan petualang itu nampak cepat. Tapi bagi Kira itu tidak lebih dari gerakan sederhana yang lambat. Kira hanya perlu sedikit menyampingkan tubuhnya untuk menghindari serangan itu. Kemudian Kira langsung memberikan tendangan lutut tepat di perut petualang yang menyerangnya.

Tendangan Kira membuat dia kesakitan hingga menjatuhkan pedangnya. Kira kemudian membanting petualang itu kebawah. Kira tidak berhenti disana, ketika petualang itu berada di bawah. Kira menarik lengannya bersiap untuk meninju. Ketika melihat Kira yang bersiap untuk meninju, petualang itu langsung merasakan kematian.

*blar*

Tinju Kira membuat tanah menjadi hancur, namun Kira dengan sengaja tidak mengenai langsung petualang itu. Dia hanya mencoba untuk membuat peringatan pada orang-orang. Karena itu Kira hanya meninju tepat di samping kepala petualang. Siapapun yang melihat apa yang Kira lakukan tentu akan merasa ketakutan. Kira kemudian kembali berdiri dengan tegak. Ketika dia kembali berdiri semua orang tampak waspada dengan Kira.

"Apa hanya satu orang saja yang maju? Kemana orang-orang berteriak tadi?" Tidak ada satupun yang berani menjawab Kira. "Aku tanya kemana orang-orang yang berteriak tadi? Cepat maju dan serang aku! Aku bahkan belum mengeluarkan kekuatanku."

Kira sudah mencoba memprovokasi lagi tapi tidak ada yang termakan dengan provokasi Kira. Melihat kemampuan Kira menghindari serangan secepat itu dan mampu membuat tanah menjadi retak tentu membuat mereka takut. Mereka sadar mereka tidak akan bisa melakukan apapun. Pilihan mereka semua saat ini hanya bisa diam dan tidak melawan. Jenderal menyadari kalau ini sudah tidak bisa dilanjutkan lagi.

"Semuanya sudah cukup, kita hentikan sampai sini saja." Kira kemudian kembali ke belakang bersama teman-temannya. "Berbarislah dengan kelompok kalian masing-masing. Kita akan segera berangkat, tidak ada gunanya kita berlama-lama disini!"

Teriakan jenderal membuat semua orang kembali berbaris di kelompok masing-masing. Jenderal kemudian berjalan keluar dari gerbang istana. Semua orang kemudian mengikuti jenderal. Ketika mereka berada di jalanan utama orang-orang tampak tidak peduli dengan mereka.

"Sepertinya ini sudah menjadi hal yang biasa." Chors berbicara pada Kira.

"Kau benar, orang-orang tampak tidak begitu peduli dengan kita. Padahal jika kita berjalan di Kardia ataupun di Iblis Barat dengan jumlah orang sebanyak ini tentu orang-orang akan melihat ke arah kita."

"Omong-omong apa kau mengetahui dimana letak dungeon?"

"Tidak, aku tidak mengetahuinya tapi dengan kita semua berjalan seperti ini seharusnya letak dungeon tidak akan jauh."

"Sekalipun jauh seharusnya tidak akan lama juga, wilayah Utara bukanlah wilayah yang besar."

"Aku tidak begitu peduli dengan seberapa jauh dungeon, yang aku khawatirkan jika kita semua berpisah. Masih ada petualang yang tidak menerima dengan keputusan jenderal. Aku takut jika aku tidak ada maka akan menyebabkan masalah untuk kalian."

"Sepertinya mereka akan mendengarkanku, tapi aku tidak yakin dengan Ema dan Alice. Sejak tadi Ema tampak tidak fokus." Chors melihat ke arah Ema.

"Aku juga memperhatikannya sejak tadi, dia tampak hanya melamun saja. Aku yakin pasti ada sesuatu yang terjadi saat dia pergi ke toilet."

"Aku sama yakinnya denganmu tapi sepertinya Ema tidak akan menceritakannya dalam waktu dekat."

"Haah...." Kira menghela nafas dengan panjang.

Mereka semua kemudian berjalan keluar dari kota. Ketika mereka semua berada di luar jenderal menghentikan langkahnya. Tentu semua orang ikut berhenti dan langsung berbaris kembali sesuai kelompok mereka masing-masing. Jenderal kemudian mengeluarkan beberapa lembar kertas.

"Mulai dari sini kalian akan bersama dengan pemimpin kelompok." Jenderal memberikan kertas yang dia pegang pada para pemimpin kelompok. "Aku sudah memberikan peta dungeon kelompok kalian pada para pemimpin kelompok. Aku harap kalian semau dapat kembali sebelum matahari terbenam." Jenderal kemudian berlari bersama para pasukannya."

Kira dan teman-temannya melihat peta yang diberikan jenderal. Mereka kemudian langsung mencocokan peta mereka satu sama lain. Kira melihat tidak ada satupun yang searah, mereka semua mendapatkan dungeon yang letaknya jauh satu sama lain.

"Sepertinya kita semua akan berpisah dari sini, bagaimana denganmu Alice apa kau bisa membaca peta?" Kira bertanya pada Alice.

"Aku bisa membacanya, tuan Wine pernah mengajariku."

"Lalu bagaimana denganmu Ema? Apa kau baik-baik saja."

"Aku baik-baik saja, tidak perlu khawatirkan aku." Ema menjawab dengan lemas.

"Baguslah kalau begitu, kalian perlu mengingatnya jika mereka nampak mencoba melawan kalian hanya perlu melawan mereka. Tunjukan pada mereka kalau kalian ada pemimpinnya."

"Baik." Chors dan Ema menjawab Kira.

"Kalian semua dengarkan! Mulai dari sini kita semau akan bergerak secara terpisah. Kalian hanya perlu mengikuti kami untuk pergi ke dungeon sesuai dengan kelompok kalian. Sebaiknya kalian dapat mengikuti kami."

Kira langsung berlari ke arah dungeon sesuai dengan peta, kelompoknyapun langsung berlari mengikuti Kira. Begitu pula dengan para pemimpin kelompok lainnya.