Chereads / Demon Become Hero / Chapter 190 - Chapter 190

Chapter 190 - Chapter 190

Pada pagi hari mereka semua langsung bersiap untuk kembali melanjutkan perjalanan. Alice juga tampak sudah lebih segar setelah mendapatkan istirahat yang cukup. Ketika mereka hendak untuk berangkat, sang pemilik penginapan mendatangi mereka. Tentu mereka menjadi kebingungan karena pemilik penginapan mendatangi mereka.

"Ada apa? Apa kami belum membayar?" Tanya Kira.

"Tidak, tidak bukan begitu. Kalian tampak tidak familiar dengan wilayah Utara karena itu aku hanya ingin memberitahu kalian. Pergilah kesana jika kalian ingin ke kota." Pemilik penginapan menunjukan arah ke kota. "Jika kalian ingin mendapatkan pekerjaan sebaiknya kalian jangan terlalu berharap."

"Baiklah, terima kasih karena sudah membantu kami." Kira membungkukkan sedikit badannya untuk menunjukan rasa hormatnya.

Kira dan teman-temannya langsung berjalan sesuai dengan arah yang diberitahu oleh pemilik penginapan. Setelah berjalan keluar dari desa Kira menyadari kalau cuaca hari ini berbeda dari kemarin. Cuaca hari ini terasa lebih hangat, tapi tetap saja hangat disini tidak dapat dibandingkan dengan wilayah Iblis Barat. Dengan kondisi seperti ini Kira yakin mereka bisa berjalan lebih lama. Selain itu matahari juga cukup menyengat sehingga membuat mereka menjadi semakin hangat.

"Sepertinya cuaca hari ini menjadi lebih baik."

"Cuaca badai salju tidak akan begitu sering terjadi. Tetapi jika sekali terjadi pasti akan sangat merepotkan."

"Tapi cuaca hari ini lebih hangat daripada biasanya."

"Bagaimana dengamu Alice apa kau masih kedinginan?" Kira bertanya pada Alice.

"Tidak, sepertinya tubuhku memang perlu waktu untuk menyesuaikan cuaca di tempat ini."

"Apa yang akan kita lakukan sekarang Kira? Seharusnya kita akan sampai di kota pada hari ini." Chors bertanya dengan wajah serius.

"Hmmm, aku berencana untuk mencoba ikut pembersihan dungeon mungkin saja kita bisa mendapatkan informasi disana. Kartu petualang kita masih berguna bukan disini?"

"Tentu saja masih selama kita masih di benua Asia seharusnya kartu petualang kita masih berguna." Ema menjawab Kira.

"Baguslah kalau begitu sudah aku putuskan kita akan ikut pembersihan dungeon. Kalau begitu haruskah kita mempercepat langkah kita?"

Kira kemudian langsung berlari agar dapat sampai di kota dengan cepat. Tentu saja yang lain langsung menyusul Kira. Karena wilayah Utara adalah wilayah yang cukup kecil hanya dengan berlari saja mereka dapat sampai di kota sebelum matahari terbenam. Berbeda dengan desa yang mereka datangi sebelumnya, kota yang mereka lihat sangat mirip dengan ibukota Kardia. Kota begitu hidup dan penuh dengan orang-orang yang mempunyai kesibukan masing-masing.

Kira langsung berjalan untuk mencari guild petualang. Ketika dia sedang mencari guild petualang dia melihat istana. Istana yang dia lihat tidak sebesar istana Kardia. Dengan ukuran itu Kira yakin kalau dia dapat menyusup di istana. Tapi mengingat apa yang dikatakan Scuro dia tidak akan melakukannya dalam waktu dekat. Hal pertama yang ingin Kira lakukan adalah bertemu dengan perdana menteri terlebih dahulu.

"Kira, Kira." Ema memanggil-manggil Kira yang terdiam.

"Oh maafkan aku sepertinya aku terlalu fokus dengan istana."

"Tidak perlu berpikir terlalu keras Kira, lakukan lah yang bisa kita lakukan dulu." Chors tahu kalau Kira menaruh beban pada dirinya.

"Kau benar kita harus fokus dengan pembersihan dungeon terlebih dahulu."

Kira kembali berjalan mencari guild petualang. Setelah berjalan ke tengah kota, Kira dapat menemukan guild petualang. Dari luar guild petualang tampak tidak seramai di Kardia. Kira kemudian masuk ke dalam dan dia tidak melihat banyak petualang. Disana sudah ada seorang staf perempuan yang menjaga guild.

"Sepertinya kalian orang baru disini, apa ada yang kalian perlukan?"

"Kami ingin bergabung dengan pembersihan dungeon."

"Hmm pembersihan ya aku tidak yakin kalian bisa ikut atau tidak."

"Apa? Kenapa memangnya?"

"Sepertinya kalian bukan berasal dari tempat ini. Kerajaan Azure berbeda dengan kerajaan lainnya. Disini kerajaan langsunglah yang mengatur dungeon berbeda dengan kerajaan lain yang hanya mengambil pajak dari dungeon. Karena itu aku tidak bisa menjamin apakah kalian bisa bergabung. Bisa kalian lihat tidak begitu banyak petualang yang mencoba bergabung, para petualang di tempat ini lebih memilih untuk berburu."

"Jadi begitu tapi kami tetap akan mencobanya."

"Baiklah kalau begitu tolong berikan kartu petualang kalian."

Kira kemudian menyerahkan kartu petualngnya. Ketika staf guild melihat kartu petualang Kira mata dia menjadi lebar. Tanpa berbicara dia langsung meninggalkan meja dan pergi. Kira dan teman-temannya tidak mengerti apa yang terjadi dan hanya bisa menunggu saja. Setelah menunggu cukup lama staf guild kembali.

"Karena kau ada petualang kelas A guildmaster ingin bertamu dengan kau. Apakah kau keberatan jika bertemu guildmaster?"

"Tidak."

"Baiklah tolong ikuti aku."

"Bagaimana dengan kami?" Ema bertanya pada staf.

"Kalian bisa tunggu disini."

"Aku akan segera kembali." Kira meyakinkan teman-temannya.

Kira kemudian mengikuti staf hingga ke sebuah ruangan. Di dalam ruangan sudah ada seorang guildmaster yang menunggunya. Berbeda dengan Agust yang mempunyai tubuh yang besar, guildmaster di tempat ini mempunyai tubuh yang kecil. Bahkan sepertinya tinggi guildmaster tidak lebih tinggi dari Kira. Tapi Kira dapat merasakan kalau guildmaster adalah orang yang kuat.

"Duduklah pemimpin demonhard atau haruskah aku memanggilmu jenderal?" Kira sedikit terkejut karena guildmaster mengatakan jenderal dengan nada yang berbeda.

Kira kemudian duduk dengan saling berhadap-hadapan dengan guild master. Begitu Kira duduk, staf langsung meninggalkan mereka berdua.

"Pertama ada yang ingin aku tanyakan padamu? Kau datang kemari sebagai siapa?"

"Apa maksudmu?"

"Kau datang sebagai Kira sang petualang atau Kira sang jenderal Iblis Barat."

"Apa memangnya bedanya dari kedua itu. Bukankah keduanya sama-sama diriku."

"Tentu saja berbeda, jika kau Kira sang petualang maka kau hanyalah petualang tingkat atas biasa. Tapi jika kau datang sebagai jenderal tentu itu hal yang berbeda. Kau tahu guild petualang di tempat ini berada di bawah kerajaan. Dengan permintaanmu yang ingin ikut pembersihan dungeon, maka kami harus memberitahu kerajaan secara langsung juga. Jika saja kau datang sebagai jenderal maka ada kemungkinan guild petualang juga terlibat denganmu. Aku ingin guild ini bisa bebas dari politik kerajaan."

Tentu saja ini semua membuat Kira menjadi kesulitan. Dia menjadi kebingungan harus menjawab apa. {Aku tidak mungkin mengatakan kalau aku datang sebagai jenderal. Tapi jika aku tiba-tiba menolak dan mengurungkan niat untuk ikut pembersihan dungeon maka hanya akan membuatnya semakin curiga.}

"Aku hanya datang sebagai Kira sang petualang." Kira menjawab dengan tatapan yang penuh keyakinan.

"Aku tidak tahu harus percaya padamu dengan mudah atau tidak. Tapi tatapanmu membuatku yakin padamu. Haah..." Guildmaster menghela nafasnya. "Kau tahu menjadi guildmaster di tempat ini sangatlah berat, karena itu aku tidak ingin terlibat lebih jauh dari kerajaan."

"Omong-omong bagaimana kau bisa tahu kalau aku adalah jenderal Iblis Barat?"

"Pertanyaan macam apa itu, guild petualang manapun pasti akan tahu kalau kau adalah jenderal Iblis Barat."

Dari jawaban guildmaster membuat Kira menjadi lega. {Sepertinya masih ada kemungkinan kalau kerajaan tidak akan mengetahui identitasku. Aku harap mereka tidak menyadarinya.}

"Lalu apakah aku bisa bergabung dengan pembersihan dungeon?"

"Aku tidak berani terlalu menjamin untuk itu. Tapi dengan tingkat petualangmu seharusnya kau mempunyai kemungkinan yang sangat tinggi. Aku akan mencoba mengurus dokumen partymu."

"Omong-omong mengurus dokumen bisakah kau membantuku?"

"Membantu?"

"Aku baru saja mengingat kalau salah satu anggotaku ada yang belum menjadi petualang, bisakah kau membantuku agar dia bisa menjadi petualang dan bergabung dengan pembersihan dungeon juga?"

"Aku tidak yakin bisa membantu banyak tapi aku akan mencoba membantumu."

"Terima kasih." Kira sedikit menundukkan kepalanya.

Setelah Kira keluar dari ruangan guildmaster mereka langsung mengurus dokumen. Guildmaster membantu Alice membuat kartu petualangnya. Karena mencoba membuat Alice menjadi peringkat yang tinggi membuat kartu petualangnya jadi lebih lama dari biasanya.

"Aku hanya dapat membantumu sampai sini saja." Guildmaster memberi kartu petualang Alice.

Kira kemudian melihat kartu petualang Alice, di kartu petualang tersebut peringkat Alice sudah menjadi C. Tentu bagi Kira itu sudah sangat memuaskan untuknya.

"Tidak ini sudah jauh lebih dari cukup, aku sangat berterima kasih padamu."

"Baiklah kalau begitu kalian bisa beristirahat dan menunggu kabar besok."

"Terima kasih karena sudah membantu kami."

Begitu mereka keluar dari guild mereka langsung mencari penginapan. Karena menunggu cukup lama hari sudah menjadi malam. Mereka beruntung karena dapat menemukan penginapan dengan cepat. Begitu mereka membayar untuk kamar mereka, Kira langsung berjalan dan masuk ke kamarnya meninggalkan teman-temannya.

Saat Kira masuk ke kamarnya, dia mendapatkan kamar yang dimana jendelanya tepat mengarah ke istana. Kira kemudian langsung melihat ke istana. {Beberapa saat lagi aku akan mencoba untuk mendekatinya.} Kira terus menunggu hingga hari menjadi semakin malam. Ketika kota yang bising menjadi sunyi Kira langsung melompat keluar melalui jendela.

Kira langsung terbang ke udara, di atas udara Kira dapat melihat kalau kota sudah menjadi sunyi. Tidak ada lagi orang yang beraktivitas yang dia lihat hanyalah pengawal kerajaan yang berkeliling di kota. Nampaknya keamanan di wilayah Utara sangatlah ketat. Bisa dilihat dari banyaknya pengawal yang berpatroli.

Untung menghindari pengawal yang berpatroli Kira terbang lebih ke atas. Dengan terbang perlahan Kira mencoba untuk mendekati istana. Begitu Kira mendekati istana dia langsung terkejut dan juga berkeringat dingin. Kira bahkan belum memasuki kawasan istana tapi dia sudah dapat merasakan kalau ada orang yang mengawasinya.

Tatapan yang dia rasakan begitu menusuk dan membuatnya semakin berkeringat. Tatapan itu terasa seperti seseorang melihat Kira dari atas. {Dimana? Dimana sebenarnya dia?} Kira mencoba mencari orang yang melihatnya, tapi dia terus melihat kemana-mana dan masih tidak menemukannya. Kira kemudian mencoba untuk terbang lebih tinggi untuk menghindari tatapan itu.

Tapi dia yang juga sudah terbang lebih tinggi dari istana, tetap saja merasa seperti ada yang mengawasi {Apakah ini yang Scuro maksud?} Berkat tatapan yang Kira rasakan dia menjadi ragu untuk melanjutkan.

{Aku harus segera kembali, aku tidak bisa lebih lama disini.} Kira terbang sekencang mungkin untuk kembali ke penginapan.