Chereads / Demon Become Hero / Chapter 186 - Chapter 186

Chapter 186 - Chapter 186

Sudah beberapa hari sejak Kira kembali, kehidupan istana dan juga mansion sangatlah tenang. Bagi Lucifer kehidupan tenang ini sangatlah membosankan. Di kehidupan yang tenang ini dia hanya mengurus dokumen-dokumen yang ada sepanjang hari. Lucifer menghela nafasnya dengan panjang di tengah kebosanan yang dia rasakan. Hanya saja kehidupan tenang ini segera berakhir.

Scuro baru saja kembali ke Iblis Barat, dia melangkah dengan cepat menuju ruangan Lucifer. Wine yang juga sedang menuju ruangan Lucifer berpapasan dengan Scuro. Wine mencoba untuk menyapa Scuro hanya saja Scuro tampak tidak menghiraukannya. Dia berjalan semakin cepat dan segera masuk ke ruangan Lucifer. Lucifer terkejut karena pintu ruangannya dibuka dengan tiba-tiba, namun ketika melihat Scuro kembali Lucifer langsung tersenyum.

"Bagaimana dengan penyusupanmu apakah menyenangkan?"

"Saya ingin menyampaikan hasil penyusupan saya selama satu tahun yang mulia."

"Aku tahu, tapi kau harus menahanya. Karena kau sudah kembali sekalian saja kita mengumpulkan yang lain." Wine kemudian masuk ke dalam ruangan. "Kau datang di waktu yang tepat. Buatlah surat untuk para jenderal katakan kita akan melakukan rapat penting. Beritahu mereka juga untuk dengan cepat, katakan ini keadaan darurat."

"Baik yang mulia saya akan membuatnya dengan cepat."

Wine membuat surat untuk ketiga jenderal yang berada di wilayah Barat. Ketiga elang pembawa pesan pergi ke arah para jenderal. Kira dan teman-temannya baru saja berjalan keluar dari mansion. Saat mereka sedang berjalan, Chors dapat melihat elang pembawa pesan.

"Bukankah itu elang kerajaan?"

"Kau benar." Kira memberikan lengannya untuk tempat bertanggar elang.

Surat yang elang bawa berisi cap kerajaan, tentu saja hal ini membuat Kira menjadi semakin penasaran. Kira mengambil surat yang dibawa elang dan membacanya. Melihat kata rapat penting dan darurat membuat Kira terkejut. {Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa mereka sampai mengatakan kalau ada keadaan darurat?}

"Maaf sepertinya hari ini aku tidak bisa bergabung dnegan kalian semua." Kira terbang ke udara.

"Ada apa Kira?" Tanya Chors.

"Kemana kau Kira?"

"Istana sedang dalam kedaan darurat aku diminta untuk kesana."

Kira kemudian menentukan arah istana. {Sepertinya aku hanya perlu terbang lurus kesana.} Kira terbang dengan secepat yang dia bisa untuk bisa sampai ke istana. {Sebenarnya apa yang terjadi sampai ada keadaan darurat? Tunggu, jangan bilang ini Iblis Timur!} Kira terbang dengan semakin cepat.

Karena terbang membuat Kira dapat sampai di istana dengan lebih cepat. Dia mendarat tepat di depan pintu masuk istana. Dia membuka pintu istana dan segera berlari ke arah ruangan Lucifer. Kata darurat membuat Kira khawatir, dia khawatir kalau keadaan darurat ini bisa saja menimpa teman-temannya.

Saat di depan pintu ruangan Lucifer Kira langsung membuka pintu dengan kedua tangannya. Dia terkejut ketika melihat ke dalam ruangan Lucifer. Para jenderal sedang duduk santai bersama dengan Lucifer. Mereka bahkan sedang menikmati secangkir teh lengkap dengan camilin, Kira menjadi kebingungan karena mereka masih dapat bersantai.

"Oh aku sudah lama tidak melihatmu, bagaimana kalau kita bertarung lagi?" Toro menyapa Kira dengan riang.

"Tunggu, bukankah surat mengatakan kalau keadaannya sedang darurat? Kenapa kalian semua masih dapat bersantai seperti ini?"

"Duduklah dulu nak sepertinya kau berlari kemari, istirahat lah terlebih dahulu." Lucifer meminta Kira untuk duduk. "Wine berikan dia secangkir teh juga."

"Aku tidak butuh teh, sebenarnya apa yang terjadi? Katakan padaku."

"Haha situasinya memang darurat tapi tidak sedarurat yang kau pikirkan. Baiklah karena sudah lengkap mari kita mulai saja rapat ini, Wine cobalah beritahu apa yang sudah Scuro dapatkan."

"Baiklah, seperti yang kita tahu Scuro sudah menyamar di wilayah Utara selama satu tahun, sudah banyak informasi yang dia dapatkan. Hal darurat yang yang mulia maksud adalah terjadinya pergantian Raja di wilayah Utara."

"Memangnya kenapa kalau ada pergantian Raja? Bukannya memang normal?"

"Tentu saja itu normal yang menjadi masalah dari pergantian Raja ini karena mereka tidak memberitahu kerajaan lain. Di benua Asia sendiri sudah menjadi hal umum terjadinya pergantian Raja karena sebagian besar penduduk yang tinggal di tempat ini adalah manusia dan setiap terjadi pergantian Raja, kerajaan biasanya akan mengundang kerajaan lain. Hal ini merupakan sebagai tanda hormat dan juga saling percaya satu sama lain."

"Hmm.. Aku mengerti jadi karena kerajaan akan melakukan kerja sama satu sama lain tentu mereka harus tahu dengan siapa yang akan mereka ajak bekerja sama."

"Hoo Anak ini sudah menjadi lebih pintar." Affilia memuji Kira.

"Benar dan Wilayah Utara tidak memberitahu kalau mereka melakukan pergantian Raja. Ditambah kerajaan ini menjadi semakin tertutup saja. Tentu saja hal ini akan membuat lebih mencurigakan. Scuro bisakah kau saja jelaskan apa saja yang kau temukan?"

"Hal pertama yang aku temukan ketika di wilayah Utara adalah aku tidak pernah melihat Rajanya sekalipun. Rasanya sedikit aneh karena kerajaan tidak pernah melihatkan Raja mereka. Tentu saja aku mencoba mencari tahu kenapa ini bisa terjadi. Hanya saja aku tidak mendapatkan informasi yang valid, aku hanya mendapatkan rumor saja. Raja saat ini adalah adik dari Raja terdahulu dan menurut rumor yang beredar Raja menyembunyikan dirinya agar tidak terjadi insiden seperti dulu."

"Insiden?" Lucfer menatap Scuro dengan serius.

"Benar yang mulia, pergantian Raja ini dapat terjadi karena ada insiden yang menyerang Raja terdahulu hingga tewas. Karena kejadian ini kerajaan tidak ingin terjadi kedua kalinya jadi mereka mencoba seperti menjauhkan Raja dari publik."

"Lalu siapa yang menyerang Raja terdahulu?"

"Pemberontak."

"Hmm pemberontak? Seingatku wilayah Utara adalah kerajaan yang ketat, seharusnya sangat kecil kemungkinan ada pemberontak. Lalu apa motif dari para pemberontak ini?"

"Saya juga tidak begitu mengerti kenapa mereka bisa muncul. Tujuan mereka adalah untuk membuat wilayah Utara menjadi kerajaan yang terbuka. Hanya saja mereka tidak begitu mendapatkan dukungan dari rakyat. Insiden Raja terdahulu membuat tidak ada yang mendukung mereka ditambah dengan tindakan anarkis mereka membuat rakyat semakin enggan untuk mendukung."

"Lalu hal kedua apa yang kau dapatkan?"

"Perdana menteri saat ini benar-benar memegang peranan yang sangat besar. Bahkan rakyat cendurung lebih percaya dengan perdana menteri daripada rakyat mereka."

"Perdana menteri ya, seingatku perdana menteri wilayah Utara tidak begitu mempunyai pernaran bahkan hanya seperti sebuah simbolik saja. JIka seperti ini bukankah Raja sekarang hanya seperti boneka perdana menteri?"

"Saya juga merasakan hal yang sama, akan tetapi masalah utamanya bukan hanya karena perdana menteri mengambil alih kuasa. Perdana menteri wilayah Utara seperti mempunyai sesuatu yang lain. Ketika saya sedang mencoba menyusup ke istana, perdana menteri seperti mengetahui keberadaan saya."

"APA?! ITU TIDAK MUNGKIN?" Affilia berteriak dengan kencang.

"Aku tahu itu terdengar mustahil tapi perdana menteri benar-benar melihat ke arah dan dia hanya tersenyum seolah-olah menantangku. Tapi tentu aku lebih memilih untuk kabur. Setiap aku mencoba untuk menyusup ke kerajaan perdana menteri pasti seperti sudah mengetahui keberadaanku."

"Menarik, aku menjadi penasaran dengan perdana menteri ini. Apakah dia orang yang kuat?"

"Saya tidak tahu apakah dia kuat atau tidak. Hanya saja dengan bisa menemukan saya seharusnya dia adalah orang yang cukup kuat."

"Menarik, Wine bagaimana dengan jadwal kita dengan wilayah Utara? Apakah kita akan ada transaksi dengan mereka?"

"Akan saya periksa terlebih dahulu yang mulia." Wine kemudian memeriksa berkas yang dia bawa. "Dalam beberapa minggu lagi kita akan melakukan transaksi batu mana dengan wilayah Utara."

"Bagus, sekarang kau coba buat alasan yang cukup bagus untuk membuat kita dapat kesana. Kita perlu memeriksa mereka lebih dekat."

"Tunggu yang mulia, apa yang mulia bermaksud untuk pergi kesana sendiri?"

"Tentu saja jika bisa, tapi sepertinya tidak akan mungkin. Hal yang paling memungkinkan adalah membiarkan Kira yang pergi kesana."

"APA?!" Semua orang terkejut.

"Kenapa aku harus pergi kesana? Bukankah lebih baik jika Scuro saja yang pergi kesana?"

"Tidak, Scuro lebih cocok untuk mencari informasi saja. Jikapun aku mengirimnya lagi, perdana menteri saja menyadari kalau kita mengawasinya. Yah bukan berarti jika aku mengirimu perdana menteri tidak akan curiga. Hanya saja setelah memikirkan sejenak kaulah yang paling tepat, lebih tepatnya kau mempunyai alasan yang lebih tepat. Pertama sejak awal tugasmu memanglah untuk mengurus hal yang berada di luar kerajaan. Tentu saja mereka tidak akan bisa membantah banyak mengenai hal ini. Kedua kau adalah pemegang simbol kegelapan, aku bisa memberitahu pada wilayah Utara kalau kau dan Kardia mempunyai hubungan yang buruk. Karena itu kau mencoba mendapatkan lebih banyak bantuan agar Kardia tidak dapat mengusikmu."

"Kau benar alasan yang kau berikan cukup masuk akal."

"Selain itu bisa saja ini berkaitan dengan Iblis Timur." Sorot mata Kira berubah menjadi tajam. "Aku tidak berani menjamin apakah Iblis Timur ada campur tangan atau tidak. Tapi melihat mereka sudah mulai bergerak seperti sebelumnya seharusnya mereka sudah melakukan sesuatu. Sejak awal aku hanya ingin memastikan apakah Iblis Timur ada campur tangan dengan wilayah Utara atau tidak. Jika tidak maka aku tidak peduli dengan mereka, tapi jika iya maka semua akan berubah. Bagaimana dengan kalian apakah kalian ada yang tidak setuju dengan rencanaku?"Semua orang hanya diam dan tidak berbicara apa-apa. "Baiklah aku anggap kalian semua setuju, sekarang kalian dapat kembali. Kalian sebaiknya bersiaga, kita tidak tahu apa yang akan terjadi dalam waktu dekat."

"Baik yang mulia." Semua menjawab dengan bersamaan dan berjalan keluar dari ruangan Lucifer.

Sejak keluar dari ruangan Lucifer, Kira terus berpikir apa yang harus dia lakukan. {Aku tidak tahu kapan akan berangkat tapi yang paling penting sekarang haruskah aku mengajak mereka semua? Aku tidak tahu bagaimana wilayah Utara itu ditambah jika memang Iblis Timur ikut campur maka akan menjadi lebih bahaya. Tapi walaupun aku meminta mereka untuk tidak ikut mereka pasti akan tetap ikut. Aku harus segera pulang dan mencoba mendiskusikan dengan mereka.}