Saat Kira mendekati Seth dia melihat sesuatu yang mengerikan. Pemandangan yang belum pernah dia lihat sekalipun. Sebagian tubuh Seth baru saja hancur, namun dia tidak mengeluarkan darah sedikitpun. Setengah tubuh Seth yang masih tersisa menjadi air. Dia tidak pernah sekalipun melihat tubuh seseorang adalah air.
"AKHHHH!" Seth berteriak kesakitan.
Salah satu naga air mendengar Seth kesakitan. Dia kemudian bergerak ke arah Seth. Naga air mengisi setengah tubuh Seth dengan dirinya. Dengan perlahan-lahan tubuh Seth mulai beregenerasi. Setengah tubuh yang hancur kembali seperti semula. Kira dibuat semakin terkejut hingga tidak dapat berkata apa-apa.
"S-Sebenarnya kau apa?"
"Jangan heran tubuhku memang unik. Dibanding membahas tubuhku, akan lebih menarik membahas bagaimana aku membunuhmu." Seth mengepal tangannya dan bola air miliknya bergerak dengan perlahan-lahan mendekatinya. "Kau harus membayarnya karena sudah membuatku kesakitan."
Kira melihat ke belakang dan dia melihat bola air bergerak dengan perlahan ke arahnya. {Bola air itu bergerak! Kalau begitu aku perlu membuat jarak agar tidak membahayakan yang lain.} Kira kemudain melihat ke arah langit dan juga hutan. Menurutnya dia hanya mempunyai dua pilihan saja.
{Jika kau pergi ke langit, belum tentu aku akan menemukan awan terus. Lalu jika aku pergi ke hutan masih dapat membahayakan yang lain. Tapi sepertinya jika aku pergi hingga jarak tertentu tidak akan membahayakan lainnya. Pepohonan juga sepertinya lebih baik dibandingkan dengan awan.} Kira yang sudah memutuskan untuk pergi ke hutan terbang ke dalam hutan dengan secepat mungkin.
"Jadi kau ingin bermain kejar-kejaran. Baiklah aku akan memberikan waktu untuk kau lari. Karena kemanapun kau pergi aku pasti akan mendapatkanmu."'
Serangan yang ada di medan perang perlaha-lahan mulai berhenti. Hal ini membuat orang-orang merasa senang dan juga kebingungan. Chors adalah orang yang pertama kali menyadari kalau serangan berhenti. {Apa yang sebenarnya terjadi? Kemana naga-naga air yang menyerang sebelumnya?} Dia kemudian melihat ke atas. {Tidak ada? Kemana bola air itu pergi?}
Chors kemudian mencari-cari Kira dan Seth. Dia tidak dapat menemukannya jika dia melihat dari tempat dia sekaranga. Karena itu dia mencoba memanjat tebing di tempat Ema dan Alice berada. Ema terkejut karena Chors sudah kembali.
"Kau kembali?"
"Ya serangan naga air baru saja terhenti."
"Berhenti? Apakah Kira sudah mengalahkan Seth?"
"Tidak belum, aku masih sedang mencari kemana mereka pergi."
Chors kemudian melihat bola air raksasa bergerak menuju hutan. Dia menyadari kalau Kira pergi ke hutan. Chors ingin membantu Kira, namun langkahnya terhenti sejenak. Dia menyadari dia tidak dapat membantu dan hanya akan menjadi beban. Dia akhirnya memutuskan untuk beristirahat.
Kira yang sedang dikejar oleh Seth memutuskan untuk terbang dengan rendah. Pepohonan yang ada di hutan ingin dia gunakan sebagai kamuflase. Namun Seth tidak akan membiarkan semua berjalan dengan mudah. Dengan membabi buta dia menyerang hutan dan juga menghancurkan pohon.
*blar, blar*
"Bajingan gila apa dia tidak tahu menanam pohon akan sangat lama?"
Naga air terus menyerang dengan acak. Kira beruntung karena dia tidak terkena serangan naga air. {Aku tidak bisa hanya kabur seperti ini. Aku perlu untuk menyerangnya, akan tetapi jika aku menyerangnya dia dapat mengetahui tempatku.} Kira berada di dilema yang membuatnya kebingungan.
Kira merasa dia sudah berada di jarak yang cukup jauh dari medan peperangan. Kira kemudian terbang ke langit untuk menunjukan dirinya. Sambil terbang dia membuat bola mana di kedua tangannya. Saat berada di langit Seth sudah menyadari kalau Kira akan melakukan sihir yang sama.
"Aku tidak akan membiarkan kau melukaiku lagi dengan cara yang sama."
"Benarkah." [Fire Spear] muncul dan terbang ke arah Seth.
"Itu tidak akan berguna!" Seth menggerakannya naga airnya ke depan agar menyerang Kira.
Tentu saja [Fire Spear] tidak menghambat sedikitpun pergerakan naga air. Kira sedang memfokuskan mana alam agar masuk ke kedua bola mananya. Namun karena naga air sudah dekat dengannya dia segera terbang untuk menghindar. {Harusnya aku tahu dia tidak akan memberikan kesempatan padaku.}
Kira merasa naga air bergerak menjadi jauh lebih agresif. Dia menjadi semakin kesulitan untuk menghindar dari serangan Seth. Kira memutuskan untuk berhenti terbang dan membiarkan dirinya terjun ke bawah. Kira ingin agar dia dapat berkonsentrasi dengan baik dan segera dapat membuat sihirnya.
Karena konsentrasi yang tidak terpecah Kira dapat mengumpulkan mana alam dengan cepat. Seth menyadari kalau sihir Kira akan segera selesai. Diapun menggerakan naga air agar dapat menyerang Kira. Saat naga air hampir mengenai Kira, Kira membuka kedua matanya. Dia langsung terbang untuk menghindari serangan Seth.
Kira terbang mendekati Seth sambil mempersiapkan untuk sihirnya. Melihat Kira terbang ke arahnya, Seth yakin kalau sihir Kira akan segera siap. {Aku tidak punya pilihan lagi.} Seth kemudian masuk ke dalam bola airnya dan mengubah tubuhnya menjadi air.
Kemudian dari bola air bagian paling atas muncul Seth dengan setengah tubuhnya. Kira terkejut karena Seth dapat menjadi satu dengan sihirnya sendiri. Kira yang sebelumnya sudah yakin untuk menyerang Seth memutuskan untuk membuat jarak terlebih dahulu. Kira tidak ingin bertindak dengan gegabah.
"Kenapa kau lari? Kemarilah bermain bersamaku!" Seth kemudian kembali masuk ke dalam bola air.
Naga air kemudian bergerak menyerang Kira. Salah satu naga air bergerak melewati Kira dan menghalangi jalan Kira. Kemudian dari kepala naga air muncul Seth sambil meninju Kira. Setelah memberikan tinjunya Seth kembali masuk ke dalam air.
Setelah mendapat pukulan dari Seth, Kira menjadi sadar sekarang Seth benar-benar berada di mana-mana. Dengan banyaknya naga air yang bergerak di sekitarnya, Seth dapat muncul dimana saja. Kira memutuskan untuk mencoba keluar dari jangkauan naga air, namun jangkauan naga air terlalu luas. Dia tidak dapat menghindari dari naga air.
{Tubuh yang dapat menjadi air benar-benar membuatku kesulitan. Untuk menghindari naga air saja sudah membuatku kesulitan. Sekarang aku juga perlu menghindarinya. }
Saat sedang menghindari serangan Seth, Kira berhasil menyelesaikan serangannya. Seth melihat sihir Kira dan segera masuk kembali masuk ke dalam air. Dia kembali ke bola airnya dan membiarkan naga air untuk menghalangi Kira. Sedangkan Kira mencoba untuk melewati semua naga air yang ada.
"Jangan harap kau dapat mendekatiku!"
Seth menggerakan semua naga air untuk menyerang Kira. Menghindari semua serangan naga air sangat sulit ditambah dengan jumlah mereka yang banyak. Kira bahkan tidak dapat mendekati Seth sedikitpun. {Haruskah aku melemaparnya? Tidak aku tidak yakin apakah ini akan seefektif seperti sebelumnya.}
Kira yang sedang menghindar melihat sebuah celah untuk mendekati Seth. Tentu saja dia langsung memanfaatkan celah tersebut untuk mendekati Seth. Kira juga memanfaatkan naga air untuk menghindari serangan naga air lainnya. Hal ini membuat naga air saling menabrak satu sama lain.
"Tidak! Jangan mendekat!"
Karena ketakutan Seth menggerakan naga air dengan tidak efektif. Serangan naga air terlalu lebar dan membuatnya mudah untuk dihindari. Kira menjadi semakin mudah untuk mendekati Seth. Saat Kira mencoba mendekati Seth, wajah ketakutan Seth berubah menjadi senyuman. Kira menyadari kalau ada yang salah ketika melihat senyuman Seth.
Naga air muncul dari bola air dan menyerang Kira. Karena jarak yang sangat dekat Kira tidak dapat menghindarinya. Kira terkena dengan telak dan membuatnya terhempas. Kira merasa tubuhnya remuk ketika terkena serangan naga air.
"Sudah aku bilang aku tidak akan membiarkan diriku diserang oleh sihir yang sama."
"Benarkah?" Kira yang sedang terjun ke bawah melempar sihirnya.
Tentu saja Seth menggunakan naga air untuk menjadi perisai. Kira kemudian menjentikkan jarinya. Dari balik awan muncul [Thunder Flame : Magnum] dari berbagai tempat yang berbeda. [Thunder Flame : Magnum] berjumlah empat dan mengarah pada bola air. Dari kejauhan Kira mencoba untuk menggerakan mana alam ke dalam sihirnya.
Kira meledakan sihirnya tepat pada bola air. Berkat sihir milik Kira bola air menjadi hancur. Seth yang tubuh sudah tercerai berai mencoba untuk menyatukan tubuhnya. {Lebih baik aku menjadikan tubuhku di atas sini ketimbang di tanah. Jika aku menjadi air di tanah pasti akan sangat sulit.}
Seth berhasil menjadikan tubuh, namun tubuhnya penuh dengan luka. Kira dan Seth jatuh ke tanah dengan jarak yang tidak begitu jauh satu sama lain. Setelah jatuh dari air Seth bergegas untuk bangun, dia mencoba untuk mencari Kira. Seth sangat yakin kalau tubuh Kira sudah hancur dan tidak dapat digerakan.
"Dimana dia?" Seth mencoba melihat sekitar.
*grab*
Kira tiba-tiba muncul di depan Seth dan mencekik lehernya. Seth tidak dapat mengindari cekikan Kira. {Bagaimana dia bisa bergerak? Tubuhnya seharusnya sudah hancur! Apa yang sebenarnya terjadi?!} Seth dapat melihat dengan jelas tubuh Kira tidak ada luka sedikitpun.
Seth melihat mata Kira berbeda, warna mata Kira menjadi hitam. Saat Seth melihat ke dalam mata Kira, dia langsung dapat merasakan intimidasi yang kuat. Seth mencoba melepaskan cengkeraman Kira namun tidak bisa. Dari tangan Kira muncul kegelapan yang mendekati Seth.
Saat kegelapan itu mendekati dirinya, Seth merasa tubuhnya menjadi lemas. {Apa ini? Siapa sebenarnya dia? Bagaimana dia bisa melakukan ini semua?!} Tubuh yang semakin lemas membuat Seth menjadi tidak sadarkan diri. Kira kemudian menghisap Seth ke dalam tubuhnya.
Saat Seth masuk ke dalam tubuhnya, Kira dapat merasakan kekuatan mengalir ke dalam tubuhnya. Dia dapat merasakan mana yang menggebu-gebu di dalam dirinya. Kira kemudian mencoba melepaskan mana yang menggebu-gebu yang ada di dalam dirinya.
"HAAA!"
Teriakan Kira membuat beberapa pohon menjadi tumbang. Kira merasa kalau dirinya akan lepas kendali. Namun dia beruntung dia dapat mengambil kesadaranya sebelum benar-benar hilang. Nafasnya menjadi terengah-engah setelah merebut paksa kendali dirinya.
"Hampir saja, jika aku tidak berhasil mengendalikan diriku aku sudah pasti akan membunuh semua yang ada. Akhirnya ini benar-benar berakhir, aku harus kembali ke tempat yang lain." Kira yang sudah lelah berjalan kembali ke medan perang.
"