Master sedang melayang di udara di tempat Kira berlatih. Master melihat sekitar untuk mencari Kira. {Aneh kenapa sangat hening? Dimana sebenarnya anak itu?} Kemudian salah satu tebing yang ada menjadi hancur dan roboh. Master langsung mengetahui kalau Kira berada disana. Dia langsung terbang ke arah sana.
Saat master sampai disana, tumpukan monster sangatlah banyak. Kira berdiri di atas tumpukan monster dengan rambut yang sudah menyentuh bahunya. Dia kemudian melompat ke bawah. Karena berat gelang-gelang yang ada di tubuhnya, membuat tanah tidak dapat menahan beratnya dan membuat tanah menjadi retak.
"Aku sudah dapat melihat perkembanganmu sekarang kita akan mencoba untuk mengetes seberapa jauh kau berkembang."
Sedangkan di medan perang alur peperangan sudah terasa berubah. Dengan munculnya kawanan minotaur membuat para prajurit kembali ketakutan. Edward sendiri sudah nampak kelelahan, hal ini semakin membuat para prajurit menjadi ragu. Ema yang melihat kawanan minotaur segera berdiri.
"Majulah, sekarang giliranmu tunjukkan kemampuan kita pada mereka semua."
"Tentu saja." Ema langsung melangkah dengan [Hurricane Steps]nya ke arah Alice.
Kawanan minotaur berlari ke arah Edward dan Alice. Kemudian pada yang saat yang sama Ema dan Catarina muncul di depan Edward dan Alice.
"Apa yang kalian lakukan disini?!"
"Ganti, sekarang giliranku." Ema dan Catarina berbicara pada saat yang sama.
Ema terkejut karena dia dan Catarina bisa sampai pada saat yang sama. {Bagaimana bisa dia berada disini juga?} Ema melihat ke belakang dan melihat laut yang penuh dengan pertempuran. {Dia melewati semua itu?!} Ema mencoba untuk menutupi rasa terkejutnya.
"Kau tidak maju?"
"Hah?" Ema menjawab dengan kebingungan.
"Kalau begitu aku yang akan maju."
Catarina kemudian bergerak secepat angin ke arah kawanan minotaur. Saat dia berada di dekat minotaur, dia melemparkan ratusan jarum ke udara. Catarina kemudian melangkah melewati para minotaur sambil mengendalikan jarum. Dengan sihir angin miliknya, dia dapat membuat jarum bergerak dan berputar sesuai kemauannya.
Jarum yang berputar sangat cepat membuatnya dapat menembus kulit monster dengan mudah. Namun kulit minotaur ini jauh lebih keras dari kulit monster biasa. Hal ini membuat jarum-jarum miliknya hanya membuat goresan kecil. Ema menunjukan senyum kecil setelah melihat Catarina menyerang kawanan minotaur.
"Jadi dia hanya cepat saja." Ema mengeluarkan pisaunya dan mengalirkan mananya. "Kalau begitu sekarang akan aku tunjukkan bagaimana serangan yang sesungguhnya." Ema kemudian melangkah dengan [Hurricane Steps]
Dengan sihir milik Ema dia dapat menerjang para minotaur dan menyayat minotaur dengan pisaunya. Sayatan yang Ema buat juga tidak memberikan luka yang dalam. Dia hanya dapat membuat luka yang dangkal. {Sial, aku tidak menyangka kulit minotaur akan sekeras ini.}
Karena luka kecil yang minotaur terima, membuat mereka dapat terus maju untuk menyerang. Catarina dan Ema adalah orang yang menggunakan sihir angin, hal ini membuat mereka dapat bergerak dengan leluasa untuk menghindari serangan minotaur. Catarina yang melihat adanya luka-luka dangkal segera menyerang dengan jarum miliknya. Dia memasukan jarum-jarum tersebut ke dalam tubuh minotaur dan menyerangnya dari dalam.
Dengan jarum-jarumnya, Catarina menghancurkan setiap organ-organ minotaur. Dia tahu sekeras apapun tubuh organya tetap akan lunak. Satu persatu minotaur tumbang ke tanah. Ema merasa kesal karena dia merasa jeri payahnya direbut begitu saja.
"Haha menarik sepertinya aku harus ikut bermain juga."
Jenderal Iblis Timur yang menyaksikan perang melompat ke bawah. Dia kemudian mengambil langkah untuk ke medan perang hingga membuat tanah dan tebing di belakangnya menjadi hancur. Sebelum jenderal Iblis Timur sampai di tempatnya, seluruh orang dapat merasakan mana dalam jumlah besar mendekat ke arah mereka.
Hawa mana yang dalam jumlah besar itu mengarah pada seseorang dengan jubah. Jenderal yang melihat dari kejauhan mengetahui dengan jelas itu adalah Jenderal Iblis Timur. Mengingat bagaimana kekuatan miliknya, jenderal menjadi ragu untuk melawannya.
"Jenderal apakah kau juga merasakan mana dari orang tersebut." Wiliam melihat ke arah jenderal Iblis Timur.
"Tidak salah lagi, dia adalah jenderal Iblis Timur. Kita akan maju untuk menyerangnya!" Jenderal pergi ke arah jenderal Iblis Timur dengan kudanya diikuti oleh Luce dan Wiliam.
Chors yang sedang duduk di tebing langsung berdiri ketika melihat orang dengan jubah. Dia tahu kalau orang tersebut adalah orang yang menyusup dan juga sudah menghajarnya. Dia mengalirkan [Power Up] pada kedua kakinya. Dia kemudian melompat dengan kedua kakinya ke arah jenderal Iblis Timur,
"KALI INI KAU TIDAK AKAN BISA LOLOS." Chors mengalirkan [Power Up 20x] pada tangannya.
*grab.. brak*
Jenderal Iblis Timur menahan tinju Chors dengan satu tangannya. Tinju tersebut sangat kuat hingga membuat tanah yang ada di bawah jenderal menjadi hancur.
"Sambutan yang membosankan." Jenderal Iblis timur kemudian melempar Chors. "Karena aku sudah datang, akan aku perkenalkan diriku adalah Horus Jenderal Iblis Timur." Jenderal Iblis Timur kemudian melepas jubah yang dia pakai. "Sekarang majulah kemari." Dia menunjukan seberapa kuat mana yang dia miliki.
Karena kekuatan mana yang dimiliki Horus, membuat orang-orang tertegun sejenak. Horus melihat medan perang dengan seksama dengan senyum lebar di wajahnya. Namun semakin lama senyum tersebut berubah menjadi datar dan kecewa. Saat dia sedang melihat sekitar, cahaya berbentuk pedang datang ke arahnya. Dia kemudian mengayunkan tangannya untuk menghempaskan sihir tersebut.
Salah satu dari pedang cahaya mengarah pada pasukan. Jenderal turun dari kudanya dan melompat untuk memotong sihir tersebut. Berkat jenderal serangan tersebut tidak mengenai pasukan.
"Luce coba lah serang dengan lebih hati-hati."
"Aku juga tidak tahu kalau dia bisa membuat sihiriku seperti itu." Sahut Luce dengan kesal.
"Kita harus mencoba untuk menyerangnya dengan bersama-sama." Wiliam baru saja tiba di garis terdepan.
"Bersama-sama? Itu tidak perlu, beri saja aku waktu. Akan aku pastikan akan membakarnya sampai hangus." Tanpa menunggu persetujuan lainnya, Edwars langsung mencoba untuk membuat sihirnya.
"Aku tidak akan membiarkan ini terjadi untuk kali kedunya Edward." Luce berlari ke arah Horus.
Luce membuat delapan pedang cahaya yang berputar di belakang punggungnya. Dia mengarahkan satu persatu delapan pedang cahaya ke arah Horus. Tentu saja bagi Horus serangan tersebut bukanlah apa-apa. Hanya dengan gerakan tangan saja sudah cukup untuk menyingkirkan semua serangan tersebut.
"Tidakkah kau punya serangan yang lebih kuat? Bukankah menyerangku diam-diam seperti ini tidak seru?" Horus melihat ke atas.
Chors berada di atas Horus dengan posisi yang siap untuk memukul. Horus tersenyum kecil karena Chors berusaha menyerangnya. Dia kemudian melompat ke atas dan memberikan tendangan pada Chors. Chors yang sebelumnya siap untuk memukul mengubah posisinya untuk melindungi dirinya dengan kedua tangannya. Tendangan yang begitu berat dia dapatkan hingga membuatnya terhempas begitu jauh.
"CHORS!" Ema berteriak dengan kencang.
*wosh,wosh,wosh*
Alice memanggil pedang-pedangnya dan menggerakkannya untuk menyerang Horus. Karena berada di udara, membuat Horus kesulitan untuk bergerak. Alice memanfaatkan kesempatan ini untuk langsung menyerang leher Horus.
*tang*
Namun tubuh Horus sangatlah keras. Jangankan untuk memenggalnya, bahkan dia tidak tergores sedikitpun dengan pedang Alice. Hal ini membuat semua orang menjadi terkejut karena Horus mempunyai kulit yang begitu keras.
"Hei tidak bisakah kau menggunakan pedang yang sebenarnya?"
Alice hanya bisa menggigit bibirnya. Pada saat itu Wiliam dan jenderal berlari ke arah Horus. Jenderal yang berlari tepat di belakang Wiliam langsung menyalip Wiliam dan mengayunkan pedangnya bersama dengan mananya. Jenderal membuat sebuah tebasan mana yang cukup besar. Horus tersenyum lebar ketika melihat tebasan mana yang mengarah padanya.
"Benar seperti inilah seharusnya pertarungan!"
Horus mendapatkan luka gores karena tebasan milik jenderal, dia juga ikut terpental ke belakang. Wiliam yang berada di belakang kemudian meninju tanah yang ada di bawahnya.
"[Earth Stumbling]."
Struktur tanah yang ada dibawah horus menjadi berubah. Tanah yang sebelumnya datar berubah menjadi bukit kecil dan menghantamnya ke atas. Wiliam terus melakukan hal ini berulang-ulang kali hingga membuat Horus semakin terdorong ke atas.
"Apa yang kalian tunggu?! Kita harus melawannya bersama-sama!" Jenderal melihat ke arah Luce dan atarina.
Luce dan Catarina saling melihat satu sama lain. Tanpa berbicara mereka mengatahui apa yang harus dilakukan. Catarina mengeluarkan beberapa jarum-jarumnya. Sedangkan Luce melapisi jarum-jarum tersebut dengan pedang cahayanya. Catarina langsung menggerakan jarum-jarumnya ke arah Luce yang sedang melayang di udara.
Dengan adanya jarum-jarum di dalam pedang cahaya, membuatnya dapat berputar dengan sangat kencang. Catarina langsung menyerang punggung dan juga dada Horus secara bersamaan. Dengan gerakan yang berputar dapat menembus tubuh Horus dengan perlahan-lahan. Pakaian Horuspun juga harus terkoyak karena serangan Luce dan Catarina.
"Benar seperti inilah yang seharusnya pertarungan."
"Haha aku sudah siap." Edward tertawa kecil.
Edward membuat sebuah bola api yang sangat panas dan besar. Bola api itu mempunyai api yang sangat pekat, orang-orang yang berada di sekitar bola api dapat merasakan panas. Bahkan prajurit biasa yang berdiri di belakang mereka menjadi berkeringat dan merasa seperti sedang dipanggang. Edward kemudian menembakkan bola api tersebut ke arah Horus yang masih berada di udara.
"Benar, buatlah ini menjadi lebih menyenangkan!"
*duar*
Edward tersenyum lebar karena melihat serangannya terkena langsung pada Horus. Tapi senyuman miliknya kemudian menjadi menghilang. Seluruh orang berekspresi dengan terkejut. Mereka semua melihat Horus masih hidup dan tidak menerima dampak apapun dari serangan Edward. Horus berhasil melindungi dirinya dari serangan tersebut dengan bola air yang melindungi dirinya.
"Selesai? Apakah kalian sudah selesai?!" Bola air yang melindunginya menjadi menghilang perlahan-lahan. "Kalian serius hanya begini saja?! Kalian membuatku kecewa." Horus kemudian terbang ke arah pemegang simbol.
Horus terbang begitu cepat dan sulit untuk diikuti mata. Horus muncul di depan Luce dan meninju juga menendang Luce hingga terpental. Catarina yang berada di dekat langsung mencoba untuk menjauh. Namun Horus dapat mengejar Catarina dengan cepat. Dia dapat mengejar Catarina dan menghantam Catarina dari atas.
Jenderal mencoba mendekati Horus untuk menyerangnya. Akan tetapi sebelum dia dapat mendekati Horus, Horus sudah muncul di depannya. Horus meninju jenderal dan mengambil pedang jenderal. Dia kemudian mencekik jenderal dan melemparnya. Horus yang sudah memegang pedang jenderal kemudian mengayunkan pedangnya dan memberikan tebasan mana yang sangat amat kuat.
Tebasan mana itu jauh lebih besar dan lebih kuat dari milik jenderal. Setidaknya itu hampir lima kali dari milik jenderal. Hal itu membuat Luce dan Edward kesulitan untuk menghindarinya. Serangan Luce tidak hanya mengenai Luce dan Edward saja prajurit-prajurit yang ada disekitarnya juga terdampak bahkan pasukannya sendiri juga terkena serangan yang dia keluarkan. Horus kemudian melempar pedang jenderal ke tanah.
"Cepat panggil pemegang simbol kegelapan kemari sebelum aku menghabisi kalian semua!"