Sejak kabar mengenai Kardia dan Iblis Timur akan berperang. Raja segera meminta untuk memanggil para bangsawan untuk melakukan rapat. Satu persatu bangsawan mendatangi istana Kardia. Sedangkan Kyra yang seorang putri hanya dapat melihat semua itu melalui jendela kamarnya.
Kyra hanya dapat melihat ke arah luar dengan wajah murungnya. Kardia adalah kerajaan yang sangat jauh dari kata kesetaraan gender. Karena itu sejak kabar rapat ini akan digelar. Kyra diperintahkan untuk tetap di dalam kamar selama rapat ini akan berlangsung. Hal ini dilakukan untuk mencegah putri mengganggu selama rapat akan berlangsung.
"Berapa lama lagi aku harus seperti ini?! Ini sudah hari kedua aku di dalam kamar terus!"
"Mohon bersabar tuan putri, ini adalah hari terakhir anda untuk tetap di dalam kamar." Salah satu dayang Kyra menjawab.
"Kenapa rapat ini sangat lama sekali!"
"Izin menjawab tuan putri, rapat ini lama karena harus menunggu seluruh bangsawan dan pemegang simbol dapat berkumpul secara bersama-sama."
"Pemegang simbol?!" Kyra langsung mengingat Kira dan teman-temannya. "Apakah pemegang simbol kegelapan juga akan datang kemari?"
"Dari apa yang saya dengar kabarnya pemegang simbol kegelapan juga akan datang."
"Benarkah? Aku jadi tidak sabar bertemu dengan Kira lagi." Wajah Kyra tampak kembali bersemangat.
Kemudian di halaman istana datang sebuah kereta berwarna putih dan merah. Kedua kereta itu tampak sangat mencolok. Ketika melihat kedua kereta tersebut datang, para prajurit segera berbaris. Kereta putih membawa pemegang simbol cahaya dan kereta merah membawa simbol api. Pemegang simbol api merasa kesal karena melihat wajah sombong milik pemegang simbol cahaya. Dia segera berjalan dan menghampirinya.
"Luce sepertinya kau semakin merasa dirimu penting ya."
"Tentu saja aku adalah orang yang penting. Kau sendiri seharusnya tahu tidak akan ada yang bisa menggunakan sihir cahaya. Berbeda dengan sihir api yang bisa digunakan oleh banyak orang."
Kata-kata Luce membuat Edward merasa kesal. Sebagai simbol api dia merasa seperti tidak dihargai. Dahi Edward menjadi berkerut karena kesal kedua tangannya sudah mengepal dan siap untuk meninju Luce. Sedangkan Luce sendiri tetap menatap ke arah Edward dengan sombong.
"Berhenti bertingkah sombong!" Edward mengayunkan tinjunya.
*grab*
Sebelum tinju mengenai Luce, tinju Edward tertahan karena ada yang memegang tangannya. Edward melihat ke belakang dan melihat Wiliamlah orang yang memegang tangannya. Edward mencoba untuk melepaskan genggaman Wiliam, tapi genggaman tersebut terlalu kuat. Edward merasa sangat kesal karena dia merasa semakin dipermalukan.
"Lepaskan tanganku atau aku akan membakarmu!"
"Sebaiknya kau tidak mencoba menyerang satu sama lain. Kita datang kemari karena akan ada hal penting untuk didiskusikan. Sebaiknya kau tidak membuat ulah."
"Bukankah kalian terlalu banyak bermain-main." Suara seorang wanita terdengar dari belakang.
"Catarina!" Wiliam terkejut karena Catarina datang.
"Aku pikir kau hanya peduli dengan uang."
"Aku datang kemari karena Baron menyuruhku datang."
"Sampai berapa lama kalian semua akan bermain-main seperti itu."
Luce berjalan meninggalkan mereka semua. Edward masih merasa kesal pada Luce tapi karena semua ikut berjalan mengikuti Luce, Edwardpun juga mengikutinya. Luce berjalan mengikuti tuntunan salah satu prajurit. Prajurit menuntun para pemegang simbol ke ruang rapat. Para prajurit yang melihat kedatangan pemegang simbol segera membuka pintu agar mereka semua dapat masuk.
Para bangsawan sudah menunggu mereka di dalam. Namun kursi Raja masih kosong dan tersedia empat kursi kosong untuk para pemegang simbol di dekat para Duke. Bangsawan yang lain tentu memberikan senyuman yang ramah pada pemegang simbol. Mereka dapat tahu pemegang simbol dapat memberikan pengaruh yang besar bagi mereka. Namun pemegang simbol mencoba untuk mengacuhkan setiap senyuman yang mengarah pada mereka.
Saat para bangsawan mencoba berdiri untuk mendekati pemegang simbol. Raja dan putra mahkota memasuki ruangan. Mereka membatalkan niat untuk mendekati pemegang simbol dan memberikan hormatnya pada Raja. Raja kemudian mengangkat satu tangannya dan berjalan ke kursi miliknya. Saat sedang duduk dia memperhatikan bangsawan yang ada dengan seksama.
"Sepertinya pemegang simbol kegelapan masih belum datang ya?"
"Saya baru saja mendapatkan pesan dari kerajaan Iblis Timur, mereka mengatakan perwakilan mereka akan datang terlambat." Jenderal menajawab Raja.
Seketika Luce merasa kesal karena mendengar simbol kegelapan. Dia merasa dirinya jauh lebih penting dibandingkan pemegang simbol kegelapan.
"Yang mulia apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa anda sampai mencari pemegang simbol kegalapan?"
"Sebenarnya aku juga tidak suka sampai meminta bantuan Iblis Timur. Tapi kita semua juga tidak punya pilihan lain." Raja tidak dapat mengatakan secara langsung kalau dia mendapatkan ancaman. "Dibandingkan membahas hal seperti itu sebaiknya kita masuk pada inti permasalahan saja. Jenderal bisakah kau jelaskan apa saja yang sudah kau amati selama ini?"
Jenderal kemudian bangun dari kursinya. Dia mengambil sebuah papan yang sudah dia siapkan sebelumnya. Papan tersebut berisi peta tempat mereka akan berperang nanti. Tidak hanya itu Jenderal sudah melingkari setiap tempat-tempat penting.
"Perang kali ini akan dilaksanakan di perbatasan timur. Tempat ini sudah sangat jarang untuk ditinggali manusia seperti kita semua. Karena itu kita tidak perlu khawatir untuk melakukan evakuasi." Wiliam mengangkat tangannya dan Jenderalpun membiarkannya untuk berbicara.
"Lalu bagaimana dengan lingkungan di tempat berperang kita nanti?"
"Tempat ini dipenuhi dengan tebing-tebing. Jika musuh tidak mempunyai unit yang dapat menyerang dari langit seharusnya tidak ada masalah. Namun akan berbeda jika mereka punya. Tebing-tebing itu bisa menjadi tempat mereka untuk menunggu giliran menyerang."
"Jadi apa yang harus kita lakukan jenderal?" Raja bertanya solusi dengan permasalahan yang mereka dengar.
"Jujur saja saya masih belum dapat menemukan sebuah solusi yang pasti untuk masalah ini. Solusi yang saya miliki adalah dengan menghancurkan tebing-tebing di sekitar tempat berperang." Semua orang yang berada di ruangan sudah menunjukan wajah mereka tidak setuju dengan rencana tersebut. "Tentu saja jika memakai rencana yang saya katakan itu akan memakan waktu terlalu lama. Solusi kedua yang saya miliki adalah dengan membuat unit khusus hanya untuk berjaga di sekitar tebing. Kita punya seseorang yang sangat cocok untuk menjadi unit itu."
"Siapa yang anda maksud?" Salah satu bangsawan bertanya dengan penasaran.
"Tentu saja pemegang simbol kegelapan. Kita dapat meminta dia untuk berjaga saja, seharusnya dia tidak akan menolak permintaan ini. Lagi pula sejak awal ini adalah masalah milik kita bukan masalah dia."
"Apa yang beliau katakan ada benarnya? Sejak awal kitalah yang harus menyelesaikan masalah ini tanpa harus membawa pihak lain." Salah satu Duke mencoba membuat seluruh bangsawan mendukung Luce.
Raja dapat merasakan ada yang salah dengan diskusi ini. Beliau menjadi keringat dingin karena dia tidak tahu harus membawa kemana diskusi ini agar pemegang simbol kegelapan tetap bergabung dengan perang. Raja masih dapat merasakan dengan jelas ketakutan yang dia rasakan ketika dihadapan Jenderal Iblis Timur. Raja kemudian melihat ke arah jenderal dengan wajah kebingungan. Jenderal menyadari dia harus membawa arus diskusi ini ke arah lain.
"Apa yang dikatakan tuan Luce memang ada benarnya. Tapi seperti yang sudah diketahui semua orang pemegang simbol kegelapan adalah orang yang pernah melawan Raja Iblis Timur secara langsung. Bisa dikatakan kita tidak perlu dengan ragu kemampuannya dan jika kita menaruh pada unit khusus yang berada di tebing dia pasti akan kesulitan membantu kita."
"Jenderal sepertinya anda melupakan sesuatu. Jika hanya satu pemegang simbol kegelapan saja dapat melawan Iblis Timur bukankah kami sudah lebih cukup? Kekuatan kami sudah lebih dari cukup untuk perang ini. Bahkan aku sendiri saja pasti sudah lebih dari cukup." Edward berbicara dengan sombong.
"Percaya diri memanglah hal yang bagus tapi kita tidak bisa begitu saja bersikap seolah perang yang akan kita hadapi nanti semuanya akan berjalan sesuai dengan rencana yang sudah kita siapkan. Menurutku pribadi pemegang simbol kegelapan bisa menjadi orang yang memberikan informasi mengenai Iblis Timur. Membuatnya terlalu jauh dari kita bukanlah hal yang baik."
Pendapat yang Wiliam berikan membuat arus diskusi ini kembali berubah. Jenderal merasa senang karena Wiliam dapat memberikan pendapat yang membantu. {Aku masih beruntung karena masih ada orang yang waras diantara orang-orang gila in.} Tapi berbeda dengan Luce, Luce merasa sangat kesal karena dia tidak bisa menyingkirkan simbol kegelapan. {Lagi-lagi seperti ini! Memangnya apa hebatnya dia sampai membutuhkan dia seperti itu!}
"Maaf karena meragukanmu tuan Wiliam. Seperti yang dikatakan Tuan Luce sebelumnya masalah yang kita hadapi adalah milik Kardia. Perang ini dimenangkan dengan tujuan membuat kerajaan ini tetap aman. Tidak hanya membuat kerajaan tetap aman kita harus dapat membuat rakyat merasa aman. Jika kita membawa pemegang simbol kegelapan dan menang apa yang akan dikatakan rakyat? Mereka tidak akan merasa aman karena simbol kegelapan tidak akan selalu berada di Kardia. Namun itu semua akan berbeda jika keempat pemegang simbol Kardia yang memiliki kontribusi terbesar. Dengan begitu rakyat tetap akan merasa aman." Duke kembali membantu Luce.
"Untuk saat ini saya tidak setuju dengan pendapat anda tuan Duke. Sejak awal ini adalah permasalahan milik semua orang. Lagi pula keenam simbol yang ada mempunyai tujuan untuk membuat benua ini tetap aman dari Iblis Timur. Tidak ada hal yang salah bila simbol kegelapan lebih banyak mengambil kontribusi dibandingkan kami berempat." Wiliam mencoba membantah kembali.
"Tuan Wiliam sepertinya anda masih belum mengerti satu hal. Seperti yang saya katakan perang ini tidak hanya mengamankan Kardia tapi juga rakyat Kardia. Jika kita dapat menyelesaikan masalah ini dengan kemampuan kita saja. Maka kerajaan yang lain akan mempunyai kemungkinan lebih besar untuk meminta bantuan kita. Bantuan yang kita berikan akan menjadi langkah awal untuk memulai kerja sama politik. Kerja sama politik ini akan menjadi jalan untuk membuat kehidupan yang lebih stabil bagi rakyat."
Raja dapat mengetahui kalau diskusi ini dilanjutkan, diskusi ini tidak akan menemukan titik tengah. Beliau yakin semakin diskusi ini dilanjutkan hanya akan membuat masalah baru yang tidak ada ujung. Karena itu sebelum diskusi ini berlanjut Raja mencoba menghentikannya. Tanpa kata-kata hanya dengan mengangkat tangan semua orang kembali tenang dan diam.
"Diskusi ini akan diundur hingga perwakilan pemegang simbol kegelapan sekian." Raja bangun dari kursi dan berjalan meninggalkan ruangan.