Di pagi hari Kira membuka matanya.Dia melihat dia berada di depan perapian.Tidak hanya itu dia tertidur di atas bantal dengan selimut.Kira melihat sekitar,dia berpikir sepertinya dia sudah berada di dalam rumah guru Lucifer.
"Jadi kau sudah bangun."
Kira langsung melihat ke asal suara.Guru Lucifer baru saja turun ari tangga dan ketika dia melihat Kira,dia langsung menanyakan Kira.Kira yang senang dia dibawa masuk diapun langsung bangun dan mendekati guru Lucifer.
"Apakah anda menerima saya sebagai murid anda?"
"Itu tergantung bagaimana kau bisa melewati latihanku."Guru Lucifer berjalan menuruni tangga dan melewati Kira."Sarapanlah terlebih dahulu,setelah itu baru kita lihat kualitasmu."
Kirapun duduk di meja makan.Sedang Guru Lucifer membuatkan sebuah hidangan untuk sarapan mereka.Dia membuat sebuah sup untuk membuat tubuh Kira semakin hangat setelah terkena hujan kemarin.Setelah mereka menghabiskan sup,guru Lucifer langsung bangun dari tempatnya.
"Cepat ikuti aku,aku tidak suka membuang-buang waktuku."
"Baik!"
Kira mengikuti guru Lucifer berjalan keluar.Guru Lucifer membawa Kira ke depan rumahnya.
"Lucifer memberitahuku kalau kau juga pemegang simbol kegelapan.Bisakah kau beritahu apa saja kemampuan yang kau miliki?"
"Tunggu sebelum itu,saya harus memanggil anda dengan apa?"
"Panggil saja aku master."
"Baik master."
Kira kemudian menjelaskan kemampuan miliknya.Dia juga menjelaskan tentang aura hitam dan juga mode hitam.Master tampak mendengarnya dengan baik.Dia kemudian mencoba tampak berpikir.
"Sepertinya aku sudah tahu kita harus mulai dari mana."
"Apa yang akan kita pelajari master?"
"Ini sebuah sihir yang cukup dasar,tapi akan berguna saat kau bertarung nanti."
"Apa itu master?"
"Terbang."Master kemudian mulai melayang dan dengan perlahan-lahan dia sudah berada lebih tinggi dibanding Kira.
Kira tampak kagum dengan sihir yang ditunjukkan masternya.Kira menunjukan sebuah senyuman kecil.{Tidak salah lagi ini adalah sihir yang Lucifer tunjukkan waktu itu.}
"Apa itu bisa bergerak lebih cepat master?"
"Tentu saja."
Master kemudian bergerak di udara dengan lebih cepat.Dia terbang dengan memutari Kira.Kira tampak semakin kagum dengan kemampuan masternya.Senyuman di wajahnya tampak semakin melebar.Setelah puas memutari Kira,masterpun turun ke tanah dengan perlahan-lahan.
"Master!Bagaimana cara agar aku bisa melakukannya?"
"Sederhana saja kau harus bisa mengalirkan mana milikmu ke seluruh tubuhmu.Lakukanlah itu pertama-tama."
Kira langsung mencoba mengalirkan mana miliknya ke seluruh tubuhnya.Setelah dia dapat merasakan kalau setiap bagian tubuhnya sudah berisi mana.Diapun berteriak pada master.
"Aku berhasil master!"
"Benarkah?Jangan terlalu senang ini baru satu langkah dari banyak langkah lainnya.Sekarang kau coba keluarkan mana yang sudah kau sebarkan itu melalui pori-pori tubuhmu.Jika kau sudah dapat merasakannya.Coba kau bayangkan mana yang keluar dari tubuhmu itu mengangkat tubuhmu dengan perlahan."
Kira kemudian mencoba untuk mengeluarkan mananya melalui pori-pori tubuh miliknya.Ternyata mengeluarkan mana tersebut jauh lebih sulit dari yang dia kira.Alih-alih mana itu keluar dari pori-porinya,mana yang sudah dia sebarkan menjadi buyar dan tidak dapat keluar dari pori-porinya.Master hanya tersenyum kecil pada Kira.
"Ini memang jauh lebih sulit dari yang kau kira.Panggilah jika kau sudah berhasil."Master masuk ke dalam rumahnya,tapi sebelum dia ,menutup pintunya dia berhenti sejenak."Aku beritahu saja jangan masuk ke dalam rumah sebelum kau dapat berhasil."Masterpun menutup pintu rumahnya.
"Baik master!"
Di istana Barat,Chors dan Ema baru saja tiba.Mereka turun dari kereta kuda mereka.Dan Wine sudah tampak menunggu mereka dengan kereta kuda yang di siapkan istana.Mereka langsung berjalan menghampiri Wine.
"Aku sudah menyiapkan mantel bulu yang hangat untuk kalian berdua.Dan untukmu aku punya sesuatu yang khusus."Wine memberikan sebuah secarik kertas pada Chors.
"Apa ini?"
"Itu adalah peta,jika ingatanku benar disana ada sebuah danau yang cukup besar.Sepertinya danau itu akan menjadi tempat yang cocok untukmu berlatih.Cobalah untuk berlatih disana sebelum kau menemukan tempat yang tepat."
"Baiklah terima kasih."
"Kalau begitu kami berangkat."Ema mencoba membuka pintu tapi Wine menghentikannya.
"Aku melupakan sesuatu,kereta kuda ini hanya akan mengantarkan kalian ke daerah perbatasan.Sisannya kalian akan berjalan."
"Tunggu?Apa?Berjalan?!"
"Wilayah Utara adalah wilayah yang cukup tertutup sejak dulu.Tapi baru-baru ini mereka semakin tertutup.Karena itulah kalian harus berjalan.Dan juga jangan katakan kalian mempunyai hubungan dengan istana.Cukup katakan saja kalian adalah petualang jika penjaga perbatasan bertanya.Karena mereka tampak sedang tidak menyukai keempat kerajaan lainnya."
"Baik aku akan mengingatnya."
"Kami berangkat kalau begitu."
Kereta kuda mereka kemudian berjalan keluar dari istana.Saat kereta itu berjalan keluar.Lucifer memandang kereta itu dari lantai atas melalui jendela.
"Sekarang persiapan kita semua sudah dimulai."Dia kemudian berjalan kembali ke ruangannya."Sepertinya aku ada melupakan sesuatu."
Affilia baru saja tiba di mansion Kira.Dia membawa dua buah pedang kayu.Karena Alice sudah berlatih cukup lama.Hanya dengan mendengar suara kereta kuda saja sudah membuatnya tahu kalau itu Affilia.Dia langsung berlari keluar dari mansion.
"Sepertinya kau sangat bersemangat ya."Affilia menunjukan senyumannya pada Alice sambil mengelus kepalanya."Aku punya hadiah untukmu mulai sekarang kau akan belajar menggunakan pedang."
"Pedang?"
"Benar ini adalah pedang,tapi ini baru saja peda kayu."Affilia memberikan kedua pedang kayu itu pada Alice."Kau akan belajar pedang dasar padaku.Sedangkan dengan Wine kau akan belajar sihirmu.Sekarang mulai berlarilah,kita punya lebih banyak latihan sekarang."
"Baik!"
Alice menaruh kedua pedang kayu itu.Setelah dia menaruh kedua pedang itu,dia langsung berlari memutari mansion.
Kemudian pada hari yang sudah menjadi malam.Kira belum juga dapat berhasil menguasai sihir terbang yang diajarkan masternya.Sedangkan master melihat melalui jendela atas.
"Apakah aku terlalu memaksakan dirinya?Tidak,tidak aku tidak boleh melunak padanya.Lucifer mengatakan bahwa dia adalah kunci maka seharusnya dia mempunyai kemampuan yang lebih."
Kemudian sebuah elang terbang ke arah rumahnya.Elang itu mengetuk-ngetuk jendela,diapun membukakan jendelanya.Elang itu membawa sebuah surat di kakinya.Master kemudian mengambil surat tersebut dan membacanya.Saat dia sedang membacanya dia menjadi kesal.
"Bagaimana kabarmu pak tua?Kira tidak kembali hingga sekarang pasti kau sudah menerimanya menjadi muridmu bukan?Hahaha!Aku tidak tahu apa yang dia lakukan sampai dia bisa membuatmu menerimanya.Aku sebenarnya tidak ingin memberikan surat lagi.Tapi ini penting,aku lupa memberitahu jeda waktu yang kita miliki.Kita hanya punya waktu dua tahun saja.Tapi mungkin saja waktu ini akan semakin panjang.Tapi lebih baik selesaikan dalam dua tahun saja."
"Lucifer!"Master meremas-remas surat tersebut."Bajingan gila!Dia pikir waktu dua tahun itu waktu yang lama?Dia selalu saja membuatku sakit kepala."
Master kemudian keluar dari kamarnya.Dia kemudian berjalan turun,di lantai satu rumah tampak ada sebuah pintu.Dia berjalan mendekati pintu itu dan membukanya.Pintu itu berisi sebuah tangga yang menuju ke bawah.Dengan perlahan-lahan dia menuruni anak tangga.
"Dasar gila apa dia pikir aku dewa?!Dalam dua tahun ingin membuatnya menjadi lebih kuat?!Bajingan gila?!"Dia menggerutu sambil berteriak."Shhh aku harap masih ada barang itu."
Anak tangga itu cukup dalam sehingga memakan waktu yang lama.Hingga akhirnya master berada di dasar.Dan dia di bawah itu adalah sebuah gudang tempat penyimpanan barang milik master.Dia tampak mencari sebuah barang.Dia melihat ke setiap tumpukan barang itu.
"Master!"
Master mendengar sebuah suara Kira yang berteriak dengan kencang.Teriakan itu sangat kencang hingga dia dapat dengar di bawah tanah.{Kenapa anak itu berteriak?Aku harus memeriksanya!}Master kemudian menggunakan sihir terbang untuk naik ke atas.Dia segara keluar dengan kemapuan sihirnya.Akan tetapi dia kepanikan dia menjadi menghilang.Wajahnya malah menjadi tersenyum.
Rupanya Kira dapat berhasil untuk terbang ke atas.Dia dapat melayang cukup tinggi.Dia dapat sampai setinggi rumah master.{Seperti yang aku harapkan dari seorang kunci!Dia dapat melakukannya lebih cepat dari yang aku kira.Aku kira dia akan menyelesaikannya minggu depan ternyata ini lebih cepat.}
"Master lihatlah aku!Aku berhasil!"Kira berteriak dengan kencang.
"Tidak perlu berteriak,aku dapat mendengarmu.Turunlah sekarang."
*buk*
Kira dapat melayang cukup tinggi namun dia tidak dapat mendarat dengan baik.Saat dia sedang mencoba untuk turun dengan perlahan-lahan dia malah terjatuh ke tanah,{Sepertinya aku memujimu terlalu berlebihan.}Kira yang terjatuh langsung menghampiri masternya.
"Aku berhasil master!"
"Aku tahu,aku sudah melihatnya.Dan kau sudah mengatakannya juga tadi.Lalu bagaimana menurutmu sihir terbang yang baru saja aku ajari?"
"Sangat hebat!Aku tidak menyangka aku bisa terbang di udara seperti itu.Tapi sepertinya sihir ini rasanya sangat menghabiskan manaku."Mendengar Kira master langsung menunjukan senyumannya.
"Sepertinya kau menyadarinya ya.Sihir itu memanglah sangat boros karena kau menyebarkan mana milikmu ke seluruh tubuh milikmu.Karena itulah jauh lebih boros.Tapi itu hanya terjadi jika kau memakai mana milikmu."
"Maksudnya dengan memakai mana milikku?"
"Kau akan segera mengetahuinya besok.Besok latihanmu akan jauh lebih berat dibandingkan sekarang.Masuklah ke dalam kau belum memakan apapun sejak siang.Kau pasti lapar."
"Baik master!"
Kira dan masternya kemudian masuk ke dalam rumahnya.Sama seperti saat sarapan master Kira menghidangkan sup yang sama.Dia membuat dalam jumlah yang banyak dan hanya menghangatkannya saja pada malam hari.Namun karena perut yang lapar dia tidak mempermasalah itu.Kira memakan sup itu dengan lahap.Usai makan dia langsung tidur di sofa untuk bersiap besok.
Sedangkan master kembali masuk ke dalam gudang.Dia tampak masih mencari sebuah barang yang dia cari-cari sebelumnya.
"Ini dia."
Usai menemukannya dia merapikan barang-barang itu.Dia kemudian kembali ke atas untuk beristirahat.