Chereads / Demon Become Hero / Chapter 154 - Chapter 154

Chapter 154 - Chapter 154

Sudah sembilan hari sejak Kira pergi mencari guru Lucifer.Setelah sekian lama akhirnya Ema dapat membuka kedua matanya.Ema melihat kalau dia sudah berada di dalam kamar.Ema dapat tahu kalau dia sudah berada di istana Iblis Barat.Ema kemudian mengangkat tubuhnya dari kasur.

"Kenapa aku bisa ada disini?"

Ema mencoba mengingat-ingat kejadian sebelum dia pingsan.Dia mengingat kalau mereka tiba-tiba diserang.Mengingat itu semua membuatnya bangun dari kasur.Saat dia terbangun tubuhnya masih terasa lemas.

"Aku harus mencari Kira dan Chors."

Dia kemudian berjalan keluar dari kamarnya.Saat dia berada di luar,dia tidak tahu harus mencari kemana.Beruntungnya saat dia sedang berjalan dia berpasasan dengan seorang pelayan.Emapun menghentikan pelayan itu dan menanyakan teman-temannya.

"Bisakah kau memberitahuku dimana teman-temanku?"

"Teman anda sedang berada di ruang makan."

"Ruang makan?"Ema mencoba mengingat-ingat lagi dimana ruang makan berada,tapi dia tidak mengingatnya."Bisakah kau membantuku mengantarkan ke ruang makan."

"Tentu saja bisa nona."

Ema kemudian mengikuti pelayan itu.Saat mereka sampai di ruang makan.Pelayan itu langsung membuka pintu ruang makan.Saat Ema melihat ke dalam ruang makan membuatnya terkejut dan tidak bisa berkata apa-apa.Mata Ema menjadi berkca-kaca.Dia bahkan tidak mampu untuk berdiri lagi.Chors yang sedang makan kebingungan dengan Ema.Dia menghentikan makannya dan menghampiri Ema.

"Ada apa denganmu?Kenapa kau begini?"

"Tanganmu....Ada apa dengan tanganmu?"

"Ini bukanlah apa-apa."Chors menjawabnya dengan tersenyum.

Ema melihat Chors sudah tidak memiliki tangan kiri.Melihat itu membuatnya merasa bersalah karena pada pertarungan sebelumnya Ema tidak dapat melakukan apapun.Diapun menjadi menangis dengan keras.Chors hanya bisa mencoba menenangkan Ema.Setelah Ema dapat tenang mereka kemudian makan bersama.Chors juga menjelaskan bagaimana tangan kirinya bisa menghilang.

"Jadi Regis adalah salah satu dari jenderal Iblis Timur.Dan kau bilang Raja Iblis Timur datang sendiri untuk membunuh Kira?"

"Ya seperti itulah yang terjadi.Percaya atau tidak Kira sepertinya benar-benar diincar oleh Iblis Timur.Tidak hanya mengirim jenderal mereka bahkan sampai Raja mereka datang sendiri."

"Omong-omong dari tadi aku tidak melihat Kira,dimana dia?"

"Kira sudah pergi dari istana."

"Pergi?!Apa dia sudah kembali ke mansion?"

"Tidak,dia pergi untuk berlatih."

"Dimana dia berlatih?"

"Aku tidak begitu tahu pastinya tapi dia pergi ke daerah perbatasan antara Kardia dan wilayah Selatan."

"Sudah berapa lama dia pergi?"

"Jika menghitung dari waktu aku bangun maka sudah sembilan hari."

"Apa sembilan hari?!Sebenarnya berapa lama aku tidak sadarkan diri?"

"Kita cukup lama tidak sadarkan diri."

"Lalu bagaimana sekarang kau hanya akan tetap disini saja?"

"Tidak,aku juga akan berlatih seperti Kira."

"Baguslah,aku juga ingin berlatih.Sepertinya kita perlu memberitahu Lucifer."

Usai makan mereka kemudian meminta salah satu pelayan mereka mengantar ke ruang Lucifer.Setelah diantar ke ruang Lucifer mereka langsung masuk ke dalam.Di dalam ruang Lucifer,berisi Lucifer dan juga Wine.Lucifer menyambut mereka berdua dengan senyuman.

"Ada keperluan apa sampai kalian datang kemari?"

"Sepertinya kami akan berlatih juga seperti Kira."Chors menjawab Lucifer.

"Begitukah?Aku tidak keberatan untuk sementara divisi kalian dihentikan.Tapi aku beritahu saja kalian tidak bisa pergi ke tempat yang sama dengan Kira."

"Apa?Kenapa begitu?"Ema bertanya pada Lucifer.

"Guruku adalah orang yang akan melatih Kira.Dia bukanlah tipe orang yang suka keramaiannya.Apa lagi untuk waktu yang lama."

"Oh benar,karena kau membicarakan latihan aku jadi mengingatnya."Wine menyela pembicaraan mereka.

Wine berjalan ke salah satu lemari.Dia kemudian membuka lemari dan mencari sebuah buku.Setelah menemukan buku yang dia cari,dia mendekati Chors.Dan memberikan buku itu padanya.

"Ini adalah buku sihir yang kau minta untuk terjemahkan."

"Jadi kau berhasil menyelesaikannya?"Chors mengambil buku itu.

"Aku sudah menerjemahkan semuanya.Buku itu adalah buku sihir es."Saat mendengar kata es membuat Ema terbesit sebuah ide.

"Aku tahu kita harus pergi kemana Chors?"

"Kemana?"

"Kita akan pergi ke wilayah Utara."

"Wilayah Utara?"

"Benar,wilayah Utara disana adalah wilayah yang penuh dengan es.Itu pasti tempat yang sangat cocok untukmu berlatih.Kebetulan aku juga perlu mencari sesuatu disana.Bisakah kami pergi ke Utara?"Ema melihat ke arah Lucifer.

"Tentu saja bisa,jadi kapan kalian berencana untuk berangkat?"

"Besok."Ema menjawab dengan yakin.

"Baiklah,aku akan mengirimkan kereta kuda ke mansion kalian besok.Kalian bisa bersiap-siap dari sekarang."

"Baiklah."Mereka menjawab bersama.

Setelah itu mereka berjalan meninggalkan ruangan Lucifer.Lucifer tersenyum sambil melihat pintu.Dia kemudian tampak mengingat sesuatu dan menanyakannya pada Wine.

"Buku sihir?Aku tidak pernah tahu kalau kau sedang menerjemahkan buku sihir.Dimana memangnya kau mendapatkannya?"

"Maaf karena tidak memberitahu anda.Kebetulan itu milik Chors,dia mendapatkannya dari labirin."

"Hmm jadi begitu,lalu bagaimana menurutmu tentang isinya?"

"Itu adalah buku sihir es yang cukup kuat menurut saya.Kalau dia bisa menguasai semua isi buku itu dengan baik.Saya yakin dia bisa menjadi berkali-kali lipat lebih kuat dibandingkan yang sekarang."

"Begitukah,sepertinya memang benar pilihanku memberi tahu tentang Kira yang sedang berlatih."

Mereka kemudian sedang dalam perjalanan ke mansion.Saat di dalam kereta kuda mereka dapat melihat kalau ada Affilia berdiri di halaman mansion mereka.Mereka menjadi kebingungan karenanya.

"Bukankah itu Affilia?"Ema bertanya pada Chors.

"Benar,apa yang dia lakukan di mansion kita?"

"Kita tanyakan saja nanti."

Mereka kemudian sudah masuk ke dalam halaman.Setelah mereka turun,mereka langsung menghampiri Affilia.

"Apa yang kau lakukan disini?"Ema menanyakan pada Affilia.

"Melatih Alice."

"Apa?!Melatih Alice?!Dia masih anak-anak."Ema berteriak dengan kencang,teriakan kencang itu tampak membuat Affilia jengkel.

"Mau sampai kapan kau memanjakannya.Kalian seharusnya mengerti bagaimana situasi dunia sekarang.Jika kalian terlalu memanjakannya itu hanya membuatnya dalam bahaya.Lagi pula Alicelah yang meminta dirinya untuk dilatih."

"Apa?!"Mereka berdua terkejut mendengar Affilia.

"Ema,Chors!"Mereka mendengar suara Alice dari belakang.

Mereka kemudian melihat ke belakang.Mereka melihat kalau Alice sudah berkeringat dan juga tampak lelah.Tapi dia masih memaksakan dirinya untuk berlari.Alice mengubah haluannya dan berlari ke arah mereka berdua.Dia kemudian memeluk mereka berdua dengan erat.

"Alicelah yang meminta untuk berlatih.Dia ingin menjadi kuat agar dapat pergi bersama dengan kalian.Seharusnya kalian senang karena dia punya keinginan untuk menjadi kuat.Sekarang kalian hanya perlu mendukungnya."

"Benar,Alice ingin jadi kuat!Alice ingin pergi bersama dengan Kira."

Melihat semangat Alice membuat mereka tidak bisa melarangnya.Mereka menjadi luluh dengan semangat Alice.

"Benar,jadilah kuat dan pergilah bersama kami."

"Aku tunggu kau menjadi kuat Alice."

Mereka kemudian terbesit sebuah pikiran yang sama.{Aku yakin kalau Kira juga sedang berusaha mati-matian untuk menjadi kuat.Karena itu aku juga harus berlatih dengan giat!}

Namun berbeda dengan pikiran mereka berdua.Sejak kemarin Kira hanya bersujud di depan rumah guru Lucifer.Dia tidak bergerak sedikitpun dari tempat itu.Guru Lucifer berjalan keluar dari rumahnya seperti biasanya.Dia tampak mengabaikan Kira.Hingga pada sore hari dia tampak kesal dengan Kira.Dia kemudian berjalan keluar dari rumahnya.

"Hei nak berhentilah!Aku tidak akan melatihmu.Semakin lama kau disini maka kau hanya akan membuang waktumu sendiri."

"Aku tidak akan pergi dari tempat ini sampai anda melatih saya!"Kira berteriak dengan kencang.

"Terserahlah."Guru Lucifer masuk ke dalam dan membanting pintunya karena kesal.

Saat dia masuk ke dalam.Dia melihat surat yang ditulis Lucifer masih berada di atas meja.Dia masih belum membuka surat itu.Karena penasaran,dia memutuskan untuk membuka surat itu.Setelah membuka surat itu dia kemudian membacanya dengan seksama.

"Hei pria tua sudah lama kita tidak bertemu.Aku ingin kau melatih anak ini dengan baik.Bila perlu latihlah dia sekeras yang kau bisa asal itu bisa membuat anak itu menjadi kuat.Dia adalah pemegang simbol kegelapan.Aku tahu kau pasti akan menolak permintaanku ini.Tapi aku beritahu saja dia adalah kunci yang selama ini aku cari.Latihlah dia dengan baik.Karena dia adalah orang yang akan menyelesaikan masalah kita."

Begitulah isi dari surat yang Lucifer buat.Guru Lucifer kemudian menaruhnya kembali ke dalam amplop.Dia tampak tidak peduli dengan isi surat itu.

"Masalah kita?Sejak awal itu hanyalah masalahmu.Aku sudah tidak peduli dengan kunci yang kau cari.Hanya dengan kedatangan bocah seperti dia tidak akan menyelesaikan masalah apapun."

Guru Luciferpun naik ke atas untuk pergi ke kamarnya.Dia mencoba untuk beristirahat di kamarnya.Diapun tertidur,akan tetapi dia terbangun saat malam hari.Dia terbangun karena mendengar suara hujan dan juga gemuruh petir.Karena penasaran dia mencoba melihat dari jendela kamarnya.Dia melihat Kira masih bersujud di depannya sambil kehujanan.

"Apa dia tidak tahu yang namanya menyerah?Aku sudah mengatakan kalau dia hanya akan membuang waktunya saja.Aku harus memberitahu Lucifer kalau aku tidak bertanggung jawab jika anak itu mati kehujanan dan kelaparan."Guru Lucifer kemudian berjalan kembali ke kasurnya.

Dia mencoba untuk tertidur kembali.Saat dia sedang mencoba untuk tertidur.Kedua matanya tidak bisa tertutup sama sekali.

"Sepertinya aku perlu tahu seberapa kuat kunci yang Lucifer cari."

Diapun bangun dari kasurnya dan berjalan ke bawah.Dia membuka pintu,dia melihat kalau Kira sudah terkapar di atas tanah.Dia menghela nafas dan membawa Kira ke dalam.Dia menaruh Kira di depan perapian karena Kira sedang kebahasan.Dia menyalakan perapian dan memberikan Kira selimut dan juga bantal.Melihat Kira membuatnya menghela nafasnya lagi.

"Aku melakukan ini karena penasaran dengan kemampuannya.Sejak awal aku memang tidak berniat melatihnya."Guru Lucifer kemudian memejamkan matanya."Tapi sepertinya aku perlu memeriksa kemampuannya.Mungkin kalau pantas aku akan melatihnya."

Guru Luciferpun kembali ke kamarnya untuk tidur.