Sudah selama lima hari lebih Kira pergi dari Iblis Barat.Namun hingga saat ini dia masih belum sampai juga di perbatasan.Kira sedang bermalam di pinggir jalan,dia sedang mencoba tidur di dalam kereta kuda.Tapi dia merasa kebingungan karena sangat lama.Karena itu dia mencoba bertanya pada kusir yang mengantarnya.
Kira berjalan keluar dari kereta kuda.Dia menghampiri kusir kereta yang sedang duduk di depan api unggun.Kusir yang melihat Kira mendatanginya langsung bangun.
"Ada apa tuan?Apa anda perlu sesuatu?"
"Tidak,tidak aku hanya ingin tahu berapa lama lagi kita akan sampai di perbatasan?"
"Setidaknya kita memerlukan waktu dua hari lagi tuan.Jarak perbatasan kita tuju bukanlah trmpat yang umum dilewati.Karena itu jalan untuk sampai sana sangat panjang dibandingkan perbatasan lainnya."
"Jadi begitu,Lucifer bajingan dia tidak memberitahuku akan selama ini!"Kusir terkejut karena Kira memgumpat sambil menyebut nama Lucifer dengan mudahnya."Kalau begitu terima kasih,istirahatlah."Kira berjalan kembali ke kereta kudanya.
Saat dia sedang berjalan ke kereta kuda.Kira diam sesaat.Dia kemudian melihat ke arah hutan.Setelah melihat ke arah hutan,dia langsung berjalan masuk ke dalam hutan itu.Kira yang sudah masuk ke dalam kemudian menarik nafasnya dan menghembuskannya dengan perlahan-lahan.
"Sepertinya ini sudah cukup jauh.Lucifer berengsek!Jika tahu seperti ini aku akan latihan saja!"Kira mengumpat dengan keras,dia kemudian menarik nafasnya kembali."Haah,tenang yang perlu aku lakukan sekarang adalah membuat sihirku cukup kuat.Sihir yang aku punya bahkan tidak cukup untuk melukainya."Kira membayangkan Regis saat dia sedang berbicara.
Kira kemudian menutup matanya.Dengan mata tertutup dia memcoba membayangkan Regis berdiri di depannya.Dia berusaha membayangkan kalau dia sedang bertarung dengan Regis.Kira kemudian membuat [Fire Spear] dan [Lightning Javelin].Dia kemudian menyerang Regis dengan sihir miliknya.
*duar*
Regis tidak terluka sedikitpun,dia kemudian berlari ke arah Kira.Kira mencoba untuk membuat jarak dengan Regis.Akan tetapi Regis tiba-tiba saja muncul dari belakang dan menghantamnya dengan tinjunya.
Setelah mendapat bayangan itu Kira langsung membuka matanya.Dia menjadi bernafas dengan terengah-engah.Sekujur tubuhnya menjadi berkeringat.
"Terlalu kuat,aku masih bukan apa-apa dibandingkan dia.Jika aku tidak bertambah kuat juga aku hanya akan dibunuh olehnya.Aku harus menjadi lebih kuat!Lebih kuat!"Kira berbicara sambil melihat ke pohon.
Tanpa dia sadari aura hitam kemudian keluar dan pergi ke arah pohon tersebut.Tidak hanya pohon aura hitam sudah menyebar hingga 10km.Kira yang menyadari aura hitamnya bergerak langsung menariknya kembali.
"Aku harus tenang."
Setelah aura hitam miliknya kembali.Kira langsung menjatuhkan tubuhnya ke tanah.Dia kemudian menatap langit.
"Sepertinya sebelum aku bertemu dengan guru Lucifer aku perlu mencari monster untuk aku serap.Aku jadi penasaran apakah kekuatanku bisa sama dengan mode hitamku nanti?"Kira kemudian berdiri."Yah aku akan segera tahu nanti."Kira kemudian berjalan keluar dari hutan.
Dia kembali ke kereta kudanya dan tidur di dalam sana.Keesokan harinya mereka kembali berangkat.Pada malam harinya Kira juga kembali untuk berlatih dengan bayangan.Dia terus melakukannya hingga dia sampai di perbatasan.
Dia sampai di perbatasan pada siang hari.Kira kemudian turun dari kereta kuda.
"Saya hanya dapat mengantarkan anda sampai sini saja.
"Tidak apa-apa,terima kasih karena sudah mengantarku."
Kereta kuda kemudian pergi meninggalkan Kira.Kira kemudian melihat ke arah hutan perbatasan.Dia menjadi sedikit berkeringat hanya dengan melihat hutan itu.
"Jadi ini hutan yang Lucifer katakan bahaya."Dia berbicara dengan tersenyum kecil."Ini malah sangatlah bahaya."
Hanya dengan melihat hutan saja sudah membuat Kira bisa tahu kalau hutan itu bahaya.Hutan itu tampak seperti memberikan sebuah tekanan pada Kira.Dia kemudian berjalan masuk ke dalam hutan tersebut.Saat dia masuk ke dalam hutan,dia sudah dapat merasakan langsung suasana yang berbeda.
Di dalam hutan sangatlah sunyi,dia tidak dapat mendengar kicauan burung seperti di dalam hutan yang biasanya.Hutan ini tampak memberikan sebuah tanda pada Kira kalau di dalam ini hanya berisi monster saja.
"Karena Lucifer mengatakan kalau monster-monster disini kuat,haruskah aku mencobanya?"
Kira kemudian mengeluarkan aura hitam miliknya.Dia kemudian menyebarkan aura hitam itu.Dia tidak berniat menyebarkan secara luas.Setelah dia merasa sudah menyebarkan cukup jauh.Kirapun kembali menarik aura hitamnya.Dia membiarkan aura hitam menyerap apapun yang ada di dekatnya.
"Ini dia!"Kira berbicara dengan wajah kesakitan.
Saat aura hitam itu kembali Kira merasakan tubuhnya tertusuk jarum.Bahkan aura hitam miliknya belum kembali semua.Namun rasa sakit yang dia rasakan sudah sangat menyakitkan.Dia bahkan tidak mampu untuk berdiri,Kira sampai terkapar di tanah sambil memeluk dirinya sendiri karena menahan rasa sakit tersebut.
"AKKHH!!"
Hingga semua aura hitam miliknya kembali,dia masih merasakan rasa sakit itu.Butuh waktu hampir sepuluh menit untuk membuat rasa sakit itu menghilang.Kira kemudian kembali berdiri.Dia berdiri dengan nafas yang terengah-engah.
"Rasa sakit tadi sangat mirip saat aku menyerap fire lizard.Tidak,bahkan rasa sakit tadi jauh lebih sakit.Tidak salah lagi tadi aku pasti menyerap monster.Sepertinya jika aku menyerap monster dalam keadaan hidup akan merasakan rasa sakit seperti itu.Aku tidak boleh menyerap monster sembarangan kalau begini."
Kira kembali berjalan untuk mencari rumah guru Lucifer.Dia sudah berjalan cukup lama namun tidak menemukan apapun.Hutan ini ternyata lebih luas daripada yang dia kira.Dia terus berjalan dengan sangat lama hingga hari menjadi sore.Saat itu dia dapat melihat sebuah tebing dari bawah.Karena melihat tebing itu membuatnya berlari ke arah tebing.
"Itu dia!"
Kira berlari dengan bersemangat.Tapi saat dia berada di depan tebing,wajah bersemangat miliknya memudar.Tebing yang dia lihat sebelumnya hanyalah satu dari banyak tebing yang ada.Tebing-tebing itu jauh lebih luas dari yang dia kira.Bahkan dengan waktu satu hari penuh sepertinya tidak akan cukup untuk mencari satu persatu dari tebing ke tebing lainnya.
"Kenapa haah ada banyak sekali haah tebing?!"Kira berbicara dengan terenga-engah.
Karena dia merasa lelah sudah berlari,Kirapun berjalan mendekati satu pohon.Dia kemudian duduk disana dan bersandar pada pohon.Karena kelelahan tanpa Kira sadari dia menjadi tertidur.Hingga hari menjadi malampun Kira masih tertidur.
"Hei nak bangun!"
Kira mendengar suara seseorang.Orang itu tampak mendorong-dorong tubuh Kira.Karena itulah membuatnya terbangun.Kira kemudian membuka matanya dengan perlahan-lahan.Dia melihat seorang kakek tua di depannya.Kira menjadi terkejut karena melihat ada seorang kakek tua di dalam hutan yang berbahaya ini.Kakek tua itu terlihat sedang membawa kayu bakar di punggungnya.
"Apa yang kau lakukan disini nak?"
"Aku sedang mencari rumah seseorang."
"Rumah?Tidak ada orang yang tinggal disini.Mungkin saja kau ditipu atau diberikan alamat yang salah."
"Tidak,aku sangat yakin ada seseorang yang tinggal disini."
"Begitukah tapi sebaiknya kau kembali monster disini semakin berbahaya pada malam hari."
"Lalu bagaimana dengan kakek bukankah tempat ini juga sangat berbahaya untuk kakek?"
Kakek yang sedang Kira ajak bicarapun terdiam sejenak.
"Aku kebetulan menemukan tempat yang bagus di dekat sini sehingga monster-monster tidak menyerangku."
Kira kemudian melihat kakek itu dengan seksama.Kakek itu tampak sudah sangat tua,tubuhnya juga tampak sudah tidak dapat berdiri dengan tegak.{Apakah mungkin ini adalah guru Lucifer?Tidak,tidak Lucifer sendiri mengatakan kalau gurunya memang tua tapi dia tidak tampak tau sedikitpun.}
"Begitukah kalau begitu biarkan aku membantu kakek membawa kayu bakar itu.Tampaknya itu berat untuk dirimu."
"Hohoho terima kasih karena mau membantuku.Tapi kau yakin?Tempat ini sangatlah berbahaya."
"Tidak perlu khawatir,aku dapat melindungi diriku dan juga kakek.Lagi pula aku adalah orang yang kuat."Kira mengambil kayu bakar milik kakek itu.
"Begitukah?Aku sangat berterima kasih karena kau mau membantuku."
Kira kemudian mengikuti kakek itu dari belakang.Mereka berjalan lebih dalam dan lebih jauh.Kakek itu membawa Kira ke sebuah jalan yang naik.Kirapun mencoba mengingat jalan ini.{Sepertinya ini jalan untuk menuju tebing.Apakah kakek ini benar-benar bukan guru Lucifer?}Kakek itu kemudian mengajak Kira bicara sambil dia berjalan.
"Nak kau berasal dari mana?"
"Aku berasal dari Kardia,tapi sekarang aku sedang tinggal di Iblis Barat."
"Iblis barat ya...Sebenarnya dari mana kau mengetahui ada seseorang tinggal disini?Dan untuk apa kau sebenarnya jauh-jauh kemari."
"Aku mengetahuinya dari temanku.Aku ingin menjadi lebih kuat,temanku mengatakan disini ada orang yang dapat melatihku."
"Teman?Kalau boleh tahu siapa memangnya temanmu itu?"
"Lucifer."
"Kalau tidak salah dia adalah Raja Iblis Barat bukan?"
"Yap."
"Bagaimana kau bisa berteman dengannya."
"Karena aku adalah salah satu jenderal Iblis Barat."Kakek itu tampak terkejut.
"Benarkah?Kalau kau sudah cukup kuat untuk menjadi jenderal kenapa kau masih ingin lebih kuat?"
"Untuk melindungi temanku dan juga aku ingin membalaskan dendamku pada seseorang."Kira menunjukan wajah yang tampak serius.
"Balas dendam ya,kita sudah berjalan cukup jauh apa kau tidak lelah nak?"
"Tidak."
Kira memang berbicara seperti itu tapi kakinya sudah terasa pegal.Tapi Kira lebih terkejut dengan kondisi kakek itu.Mereka sudah berjalan cukup lama tapi dia tidak kelelahan sedikitpun.Mungkin ini karena Kira sudah berjalan sejak siang tapi untuk kakek yang sudah tua seharusnya hanya berjalan sebentar pasti akan membuatnya kelelahan.Ditambah jalan yang mereka lalui bukanlah jalanan yang rata.
Mereka kemudian berhenti di depan rumah kakek itu.Rumah kakek itu berada di atas tebing.Kira menjadi semakin curiga dengan kakek ini.Setelah dia memberikan kembali kayu bakar itu pada kakek itu.Kira langsung membungkuk di depan kakek.
"Tolong latih aku!Aku mohon padamu."Kira memberikan surat yang dia bawa itu pada kakek itu.
"Apa yang kau bicarakan nak?"Kakek itu mengambilnya.
"Tidak salah lagi anda pasti orang yang Lucifer maksud?"
"Bagaimana mungkin aku?"
"Anda tampak tidak kelelahan sedikitpun sejak kita berjalan."Raut wajah kakek itu menjadi berubah dia menunjukan wajah yang tampak kesal.
"Aku tidak peduli dengan balas dendammu nak."
"Tolong bantulah aku!"Kira kemudian bersujud di depan kakek itu.
"Hentikanlah,kembalilah ke Iblis Barat."
"Tolong baca surat itu."
"Aku tidak peduli."Kakek itu kemudian berjalan masuk ke dalam rumahnya.
Kakek itu meninggalkan Kira dalam keadaan bersujud.