Saat malam hari,Ema sedang duduk di atas dahan pohon.Dia sedang mengamati seisi desa dari atas.Saat dia sedang melihat seisi desa,seekor elang terbang di atas langit.Ema yang melihat elang itu kemudian mengulurkan tangannya pada elang tersebut.Elang tersebut bertengger pada tangan Ema dengan sebuah surat di kakinya.
Ema kemudian mengambil surat tersebut dan membacanya.Surat itu adalah surat milik Chors.Isi surat itu adalah tentang jumlah ksatria yang dikirimkan Count.Chors juga mengatakan kalau ksatria milik Count tampak bersahabat.Berbeda dengan ksatria yang dikirimkan ke desa Chors,ksatria di tempat Ema terkesan dingin.Mereka memang tidak menunjukan tatapan permusuhan.Akan tetapi dia masih merasakan sebuah dinding yang sangatlah besar diantara mereka.
Setelah usai membaca Ema kemudian melepaskan elang itu dari tangannya.Ema yang sedang duduk,kemudian berdiri.Dia melangkah dengan sihirnya untuk berpindah tempat ke dahan lainnya.Ema mencoba mengamati ksatria yang dikirimkan Count dengan hati-hati.
Dia melangkah dari satu dahan ke dahan lainnya untuk memeriksa apakah ada ksatria yang menghilang atau tidak.Namun setelah dia melihat semua ksatria,dia tidak merasakan ada yang aneh.Dia kemudian berhenti melangkah dan kembali duduk di atas dahan pohon.
"Tidak ada yang kurang dari mereka.Jumlah mereka semua pas ada sepuluh orang.Aku kira akan ada yang berkurang dari mereka.Jika sampai ada yang kurang aku bisa dapat memastikan ada dua kemungkinan.Pertama mereka mungkin juga ikut terculik atau kedua mereka adalah penculik itu sendiri."
Ema kemudian melihat ke arah desa dengan mata mananya.Dia mencoba untuk memastikan tidak ada jumlah orang desa yang berkurang lagi.Dia memeriksa dengan seksama,setelah melihat desa diapun menghela nafasnya.Dia dapat bernafas lega karena tidak ada yang menghilang.Namun jika dia terus melihat desa dengan mata mana miliknya,dia hanya akan kelelahan sebelum dapat menemukan penculiknya.
"Jika aku hanya melihat dengan mataku saja tidak akan efektif.Chors sudah memberitahuku tentang petunjuk yang dia dapatkan di desa itu.Ada kemungkinan penculik yang kami cari adalah seseorang yang kasat mata.Walau mereka kasat mata,mana mereka tidak akan dapat mereka sembunyikan."Ema kemudian melompat turun dari dahan pohon,dia berjalan dengan perlahan ke arah desa."Sekarang kita hanya perlu untuk menjalankan rencana Chors.Aku harap Chors atau Kira yang mereka tangkap.Jika aku yang tertangkap akan repot.Karena dengan kereta kuda kami membutuhkan waktu empat jam untuk sampai ke desa ini.Jika aku yang di culik tidak akan ada yang bisa sampai disini tepat waktu."
Di tempat lainnya,Kira sedang menjaga kediaman Count.Dia sudah mengelilingi kediaman ini berkali-kali untuk memeriksa kedatangan penculik.Sama dengan Ema,Kira juga mencoba memikirkan tentang petunjuk yang Chors berikan.
"Sejauh ini aku tidak mendengar suara apapun di tempat ini.Sebenarnya sedikit melelahkan untuk berkeliling di tempat sebesar ini terus-menerus.Lebih mudah jika aku menggunakan aura hitam milikku.Tapi itu hanya akan membuat keramaian jika itu aku melakukannya."
Saat dia sedang berjalan di lorong,Kira berpapasan dengan Count.Count yang sedang kemudian menghentikan langkahnya.
"Apa kau sedang sibuk?"
"Aku tidak tahu harus mengatakan sibuk atau tidak.Tapi aku hanya sedang mengelilingi mansion ini untuk berjaga-jaga."
"Begitukah?Apa kau bisa minum alkohol?"
"Tentu aku bisa."
"Kalau begitu bisakah kau ikut aku ke ruang kerjaku."
Kirapun berjalan mengikuti Count.Kira mengiyakan Count bukan tanpa sebab.Karena seperti yang diminta teman-temannya untuk mengawasi Count,diapun mencoba untuk mendekati Count dengan mengiyakan ajakan tersebut.Terlebih dengan minum alkohol mungkin saja dia dapat menemukan sesuatu.Mereka kemudian masuk ke dalam ruangan Count.
"Duduklah terlebih dahulu."
Setelah Count menyuruh Kira duduk,dia langsung duduk.Sedangkan Count kemudian berjalan ke sebuah lemari.Count membuka lemari tersebut,di dalam lemari itu berisi banyak botol minuman.Count kemudian mencoba untuk memilih botol minuman.
"Apa kau pernah minum Wine sebelumnya?"Count sambil melihat setiap Wine itu dengan seksama.
"Tidak."
"Sepertinya aku mempunyai sesuatu yang bagus untukmu."Count kemudian mengambil Wine dan berjalan ke arah Kira.
Count menaruh Wine itu di atas meja.Count kemudian mengambil dua buah gelas dan bergabung dengan Kira.Setelah menaruh gelas dia kemudian menuangkan Wine tersebut ke dalam gelas.Count kemudian mendekatkan gelas yang berisi Wine itu pada Kira.
"Bagaimana rasanya disini?"Count berbicara sambil meneguk minumannya.
"Tidak begitu buruk,daerah ini juga tampak lebih tenang dibandingkan ibukota."
"Tentu saja,tempat ini jauh dari pusat kota.Bisa kita bilang kalau tempat ini adalah tempat yang terpencil karena dekat dengan perbatasan."Count kemudian meneguk Wine yang ada di gelasnya hingga habis."Omong-omong bagaimana dengan teman-temanmu?"Count kembali menuangkan minuman ke gelasnya.
"Teman-temanku baik-baik saja.Kami bahkan sepertinya menemukan sebuah petunjuk.Walau bukan sebuah petunjuk yang sangat berarti tapi sepertinya petunjuk itu dapat membantu kami."Kira meneguk sedikit minumannya.
"Benarkah?Aku senang karena kalian dapat menemukan sebuah petunjuk.Sepertinya memang bukan ide buruk aku memecah kalian.Memangnya kalian mendapatkan petunjuk seperti apa?"
"Dari apa yang temanku beritahu,katanya salah satu dari orang tua di desa mendengar suara pada saat malam hari."
"Suara?"
"Benar,mereka mendengar sebuah suara langkah kaki."
"Jadi begitu."Count menghabiskan minumannya dalam sekali tegukan,dia kembali menuang minuman ke gelasnya.
"Memang bukan petunjuk yang sangat berarti tapi setidaknya kami bisa tahu jika kami mendengar suara langkah ada kemungkinan itu adalah suara dari penculik.Karena itu teman-temanku meminta untuk para penduduk desa untuk tidak bergerak sedikitpun dari tempat mereka pada malam hari.Tapi desa yang Chors datangi sedikit kesulitan karena mereka tidak mau mendengarkan Chors.Di desa itu menanggap penculikan ini adalah sebuah kemarahan dewa."
"Begitu ya desa itu.Memang benar desa itu sedikit merepotkan tapi orang-orang yang tinggal di desa itu adalah orang yang baik.Seperti yang kau tahu tempat ini adalah daerah perbatasan.Perkembangan di tempat ini jauh lebih lambat dibandingkan dengan ibukota.Karena itu tidak akan jarang menemukan seperti desa itu.Tapi menurut Ayahku dulu,dia mengatakan kalau di dalam desa itu terdapat seseorang yang dapat melihat dewa.Berkat apa yang Ayahku katakan hingga saat ini aku masih mempercayainya.Karena itu hingga saat ini aku tidak ingin memaksa mereka untuk berubah.Memang sedikit merepotkan tapi tidak masalah.Agar lebih mudah aku mengirimkan ksatria yang berasal dari sana untuk berjaga di sana."
"Omong-omong soal ksatria,apa memang ksatria di tempat ini sedikit.Karena setelah berkeliling sejak tadi aku hanya menemukan tiga hingga lima ksatria saja di kediaman ini."
"Kau memang benar ksatria yang ada di kediaman ini memang sedikit untuk seorang Count."Saat Count sedang mengisi minumannya kembali,dia melihat gelas Kira yang masih sangat banyak."Kenapa kau minum sangat sedikit?Tidak perlu ragu kita masih punya banyak minuman disini."
Agar tidak membuat Count kesal,Kirapun meneguk minuman miliknya.Dia meneguk minuman itu hingga habis.Melihat gelas itu kosong membuat Count tampak senang.Countpun menuangkan kembali minuman ke dalam gelas Kira.
"Bagaimana aku mengatakannya ya."Count berbicara sambil memutar-mutar isi Wine."Seperti yang kau tahu aku memanglah Count tapi harta yang kami punya tidaklah banyak.Itu bukan berarti aku tidak ingin bekerja dan hanya menggunakan simpanan uang.Tapi kami semua memang dididik untuk tidak mencari uang dengan berlebihan.Kami hanya mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidup.Bahkan dibandingkan Baron yang kalian tangkap.Harta milik kami masih kalah jauh."Count kemudian meneguk wine miliknya."Ayah mengajarkanku untuk mementingkan rakyat yang berada di bawah kepemimpinanku.Uang yang kami dapatkan berasal dari pajak yang kami pungut.Karena itulah sehebat apapun pemimpin tetaplah selalu ada bawahan yang setia membantu.Begitulah prinsip yang Ayahku ajarkan padaku."
Kira cukup terkejut dengan Count.Dia tidak mengira keluarga Count mempunyai pemikiran yang seperti itu.
"Untuk ksatria yang kau tanyakan sebelumnya.Sebenarnya masih ada beberapa ksatria yang lainnya.Tapi mereka sedang tidak ada disini."
"Sedang tidak ada disini?Memangnya dimana mereka semua?"
"Aku menugaskan mereka untuk menjaga kota.Aku juga menugaskan beberapa dari mereka ke desa-desa lainnya.Kau tahu menjadi pemimpin seperti ini sangatlah sulit.Asal kau tahu saja aku sangat ingin agar mereka semua mencari anakku!"Count berbicara dengan wajah kesal,dia kemudian menundukkan kepalanya dan menaruh gelas yang dia pegang di atas meja."Aku sangat ingin agar mereka semua mencari putriku.Dia adalah anakku satu-satunya,aku sangat ingin agar mereka mencari putriku ke seluruh penjuru Kardia!"Count berbicara sambil menjambak rambutnya karena kesal."Tapi aku adalah seorang pemimpin,tidak mungkin aku tidak memedulikan orang-orangku.Aku seperti sedang merasa konflik dengan peranku sendiri.Di satu sisi aku adalah pemimpin yang tidak dapat meninggalkan orang-orang.Tapi di sisi lainnya aku adalah orang tua yang menginginkan untuk bersama putrinya.
Kira merasa kagum dengan Count yang tidak kehilangan dirinya.Dia sangatlah kagum karena Count masih dapat memikirkan orang-orangnya.Kira tidak dapat membalas atau memberikan masukan pada Kira.Kira tampak kebingungan harus berbicara apa.Countpun menyadarinya.
"Tidak perlu berpikir seperti itu.Tahu bahwa ada orang mau mendengarkan aku berbicara saja sudah membuatku senang."Count kemudian berdiri."Aku senang karena kau mau mendengarkan aku hari ini.Aku akan beristirahat sekarang,masih ada yang tersisa di botol itu.Kau minum saja jika kau ingin.Aku tidak keberatan kau menghabiskannya.Senang berbicara denganmu Kira."
Countpun berjalan meninggalkan Kira.Setelah mendengar panjang lebar Count,Kira menjadi sedikit yakin kalau Count bukanlah orang yang mungkin melakukan penculikan.Karena dari apa yang dia dengar,Kira merasa Count adalah orang yang peduli dengan orang-orang di sekitarnya.Tidak hanya itu Kira juga menjadi semakin bertekad untuk membantu Count menemukan putrinya.