Saat pagi hari mereka semua sudah menunggu di halaman kediaman Count.Chors dan Ema bersiap untuk pergi ke desa yang sudah ditentukan.
"Saat sampai disana jangan lupa untuk mengirimkan surat.Kita akan mulai menghitung waktu mulai dari tempat ini."
"Iya,iya kau sangat cerewet.Bagaimana dengan Kira apa kita tidak memberitahu dia juga?"
"Kau benar aku lupa memperhitungkan Kira,kita akan mengirimkannya pada Kira.Lalu Kira selanjutnya yang akan mengirimkan pada kita.Kita perlu bantuanmu juga."Chors kemudian mendekat Kira dan memeluknya,dia kemudian berbisik pada Kira."Awasi Count dengan hati-hati.Kita masih tidak tahu siapa dalang di balik ini."
"Serahkan saja padaku."Chors kemudian melepaskan pelukannya.
"Baiklah serahkan saja padaku."
"Kami berangkat kalau begitu."Ema berbicara pada Kira.
"Hati-hati."Mereka kemudian berjalan meninggalkan Kira.
Mereka berjalan masuk ke dalam kereta mereka.Arah desa yang mereka tuju saling berlawanan arah.Kereta kuda kemudian meninggalkan kediaman Count.Kira menunggu mereka hingga mereka pergi dari pandangannya.
Kira berjalan masuk ke dalam kediaman Count.Saat dia berjalan,dia melihat Count yang menyapanya dari jendela.
Ema yang sedang berada di kereta,masih memikirkan yang terjadi di desa Garz.Dia masih mempunyai sebuah rasa penasaran pada api unggun itu.
"Sebenarnya siapa mereka?Tidak mungkin aku salah lihat.Kayu bakar itu masih terasa hangat.Tunggu Count mengatakan kalau dia mengirimkan ksatrianya ke beberapa desa yang terjadi penculikan."Ema kemudian memukul kursi kereta.
Ema nampaknya membuat sebuah jawaban untuk dirinya sendiri.Dia menunjukan wajah yakinnya.Ema kemudian melihat ke arah kusir melalui sebuah kaca kecil yang ada di depannya.{Sepertinya aku harus melihat memperhatikaj seluruh bawahan Count.Count mengatakan kalau dia mengirimkan ksatria tapi jumlah ksatria di kediaman terlalu sedikit.Sangat aneh untuk seorang Count hanya mempunyai beberapa ksatria saja di kediamannya.Jika jumlah ksatria dia desa itu jauh lebih sedikit mungkin saja Count menculik anak dan petualang dengan ksatria.}
Jarak desa yang Chors tuju tidak begitu jauh.Dengan kereta kuda dia hanya memerlukan waktu satu jam saja.Saat kereta kudanya datang ke desa.Dia dapat melihat lima ksatria yang tampak sudah menunggunya.
Saat kereta kuda itu berhenti,salah satu ksatria mendekati pintu kereta dan membukanya.Saat pintu kereta itu terbuka oleh ksatria membuat Chors kebingungan.Dia berhenti sejenak saking bingungnya.{Ksatria?Membuka pintu.}
Karena sudah berdiam diri cukup lama dia akhirnya turun dari kereta.Saat Chors sudah melangkahkan kakinya,para ksatria langsung membungkuk hormat padanya.
Ksatria yang membungkuk padanya membuatnya semakin kebingungan.{Apa yang mereka lakukan?}
"Ada apa?"Chors bertanya dengan kebingungan.
"Kami hanya ingin menunjukan rasa hormat kami.Kami sudah mendapat pesan dari tuan Count,bahwa kalian adalah bawahan jenderal Iblis Barat.Kami yakin bawahan jenderal Iblis Barat bukanlah orang sembarangan.Terlebih anda juga adalah petualang peringkat A!"
"Tidak perlu seperti itu,lagi pula sekarang kita akan bekerja sama."
"Benarkah?"Mereka kemudian kembali berdiri dan menunjukkan rasa senangnya.
"Apakah ini bala bantuan yang dikirimkan Count?"Seorang nenek dengan tubuh yang kecil mendekati mereka.
"Benar tetua."Salah satu ksatria menjawab nenek tersebut.
"Ikuti aku."Nenek itu kemudian berjalan pergi.
Chors menjadi menunjukan wajah bingungnya.
"Sudah ikuti saja dia."Salah satu ksatria menarik Chors.
Nenek itu membawa Chors dan ksatria itu ke rumahnya.Nenek itu kemudian duduk dan menunjukan sebuah tatapan yang tampak benci dengan Chors.
"Pergilah disini,tidak ada yang dapat kau lakukan."
"Hah!"Chors terkejut dan juga kesal."Memangnya ada apa hingga aku harus kembali.Aku dirikim Count untuk membantu warga desa.Lagi pula siapa kau sampai memerintahku seperti itu."
"Aku adalah tetua disini.Berapa banyakpun yang Count kirimkan tidak akan ada yang dapat membantu!"Nenek itu berbicara dengan tegas.
"Memangnya separah apa sampai tidak ada yang dapat membantu?"
"Ini semua adalah kutukan dewa.Dan tidak ada yang dapat mematahkan kutukan dewa ini kecuali dewa itu sendiri."
"Hah?!"Chors menjadi kebingungan.
Chors kemudian melihat ke arah ksatria.Ksatria kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Aku tidak tahu dewa seperti apa.Tapi bisakah kau jelaskan padaku bagaimana bisa anak di desa ini menghilang?!"
"Dewa mengambil anak itu.Dia merasa kesal dan mengambil anak itu begitu saja."
"Aku tidak tahu bagaimana kau melihatku.Tapi aku melakykan ini karena aku ingin membantu warga disini.Dewa atau bukan aku pasti akan menemukan caranya menemukan anak itu."Chors kemudian berjalan meninggalkan rumah tetua desa.
Sang ksatria kemudian membungkuk hormat pada tetua desa.Dia kemudian berlari mengejar Chors.
"Tuan!"
"Hah?"Chors berhenti dan melihat ke arah ksatria itu."Ada apa?"
"Tolong maklumilah tetua desa.Desa ini hidup dengan menceritakan kisah dari orang tua ke anaknya.Karena itulah kepercayaan tentang dewa di tempat ini sangatlah kuat.Tetua desa adalah orang yang hidup berdasarkan cerita itu."
"Nampaknya kau sangat tahu tentang desa ini."Chors kembali berjalan.
"Kebetulan desa ini adalah desa asalku."
Chors dibuat terkejut lagi.Dia tidak menyangka kalau Count akan mengambil ksatria dari sebuah desa.
"Aku akan mencoba untuk menghormati tetua desa.Tapi aku tidak akan berhenti hanya karena dia meminta padaku.Omong-omong kalian sudah berada di sini lebih lama bukan?Apa kalian sudah menemukan sebuah petunjuk?"
"Tidak,kami tidak menemukan petunjuk apapun."
"Berapa lama kalian sudah ada di desa ini?"
"Kami sudah di desa ini selama lima hari."
"Lima hari?!Kalian masih belum menemukan petunjuk apapun?!"
"Benar,kami tidak menemukan jejak ataupun semacamnya.Desa ini tampak tidak ada yang mencurigakan sedikitpun."
Chors berdiam diri sejenak.{Jadi tempat ini tidak ada jauh beda dengan Count.Apa mungkin ada orang yang menculik ini adalah satu orang?Tapi sepertinya tidak,mungkin saja mereka melakukan dengan cara yang sama.Aku harusnya memikirkan bagaimana anak itu bisa menghilang.Menghilang?Tunggu dulu.}
"Apa kau tahu dimana orang tua anak yang hilang."
"Orang tua anak itu sedang di isolasi."
"Isolasi?"
"Benar,tetua desa menganggap kalau keluarga dari anak yang menghilang adalah orang yang membuat dewa marah.Karena tidak ingin membuat dewa semakim kesal jadi tetua memutuskan untuk mengrung mereka."
"Dasar nenek perot itu!Dimana dia apakah kita bisa melihat orang tua dari anak yang menghilang?"
"Tentu saja bisa,tapi tetua percaya kalau kita dekat dengan mereka maka kita akan membuat dewa marah juga.Karena itu para penduduk tidak ada yang berani mendekati mereka."
"Persetan dengan omomgan orang tua itu!Tunjukan jalannya,kita mungkin dapat menemukan sebuah petunjuk."
"Baik tuan!"
Ksatria kemudian memandu Chors ke rumah orang tua dari anak yang diculik.
"Omong-omong apa jumlah ksatria yang dikirim Count hanya kalian berlima saja?"
"Benar sejak awal Count hanya mengirim kami berlima saja."
"Jadi memang hanya kalian berlima."
"Benar,memangnya ada apa tuan?"
"Tidak,hanya saja di ibukota beberapa hari yang lalu sedang heboh dengan menghilangnya petualang.Aku mengira kalau salah satu dari kalian ada yang menghilang."
"Apa petualang yang menghilang?!"Ksatria berteriak dengan terkejut.
"Wajar saja kalian tidak tahu,beberapa hari lalu kabar itu baru saja muncul.Sebaiknya kalian berhati-hati."
Mereka kemudian sampai di rumah dari orang tua anak yang diculik.Ksatria kemudian mengetuk-ngetuk pintunya.Namun saat pintu itu diketuk,tidak ada yang membuka pintu.Karena tidak ada yang membalas ksatria kemudian mengetuk lebih keras.
"Halo apakah ada orang di dalam?!"
Karena tidak ada yang membalas ksatria kemudian memutuskan untuk mendobrak pintu.Saat pintu di dobrak dia melihat sepasang suami istri yang sedang tampak depresi duduk di meja makan.Tatapan dari mata mereka tampak kosong.
Chors kemudian berjalan mendekati sepasang suami istri itu.Saat dia berjalan mendekati mereka,mereka tampak tidak peduli dengan Chors.
"Perkenalkan aku adalah Chors petualang yang dikirimkan Count."
"Pergilah,atau kau akan membuat dewa marah juga."Sang suami menjawab dengan lemas.
"Bagaimana bisa kalian bersikap seperti ini!Apa kalian tidak peduli dengan anak kalian?!Aku datang kemari untuk membantu kalian mencari anak kalian?!"
"KAU PIKIR KAMI TIDAK PEDULI!TENTU SAJA KAMI PEDULI!"Sang suami berteriak dengan kencang.
Sang istri kemudian mencoha menenangkan suaminya.
"Sebaiknya kalian pergi saja.Tidak akan ada yang dapat kalian lakukan."
"Aku memang tidak dapat menjanjikan apapun.Tapi aku dapat memberitahu yang pasti kalau aku datang kemari untuk membantu kalian.Karena itulah beritahu aku apa yang terjadi pada anak kalian."
"Apa kau benar-benar akan membantu kami?"Sang istri menatap Chors dengan tatapan serius.
"Benar aku pasti akan membantu kalian."Chors hanya membalas tatapan itu dengan serius juga.
"Baiklah."
Setelah tenang,mereka kemudian duduk bersama di meja makan.Sang istri kemudian mencoba menceritakan bagaimana bisa anak mereka menghilang.
"Sebenarnya aku tidak dapat memberitahu dengan pasti.Tapi aku pada malam itu awalnya kami tidak mendengar ataupun merasakan sesuatu ada yang aneh.Namun tiba-tiba kami mendengar suara seperti orang berjalan.Tapi kami hanya mendengar satu langkah kaki saja.Kemudian kami tidak mendengar apapun lagi.Pada awalnya aku hanya mengira itu adalah tikus.Tapi pada keesokan harinya anak kami menghilang.Kami kemudian mencoba menceritakan pada tetua desa.Namun tetua desa hanya mengatakan bahwa kami terkutuk.Apakah ceritaku dapat membantu untuk menemukan anak kami?"
"Seperti yang aku katakan aku memang tidak bisa menjanjikan apapun.Tapi aku dapat berbicara dengan pasti kalau aku akan berusaha untuk menemukan anak kalian.Setidaknya ini lebih baik daripada hanya mengatakan bahwa kalian terkutuk."Chors berdiri dari tempatnya.
Dia kemudian berjalan keluar dari rumah itu.Sang ksatria kemudian membungkuk untuk berterima kasih pada suami istri tersebut.
Chors berjalan dengan raut wajah yang tampak senang.{Untungnya aku dapat menemukan petunjuk setidaknya sekarang kami mempunyai sedikit informasi.Sekarang aku perlu menginformasikan pada mereka semua.}