Kereta yang mereka gunakan terus memaksakan untuk terus bergerak agar dapat sampai di kediaman Count saat malam hari.Kira dan Chors tertidur sepanjang perjalanan sedangkan Ema terus memikirkan api unggun yang dia lihat semalam.Dia terus berpikir dengan keras.
"Apa benar tidak ada seorangpun di dekat desa?Tapi bagaimana bisa ada api unggun."
Ema terus berpikir dengan keras namun tidak menemukan jawaban apapun.Tak lama kereta kuda kemudian berhenti.Saat kereta kuda berhenti Kira dan Chors juga terbangun.Mereka membuka mata dengan perlahan-lahan.
"Apa kita sudah sampai?"Kira bertanya pada Ema.
"Sepertinya sudah."
"Bagaimana bisa kita sampai secepat ini?"
"Kita memaksakan agar dapat sampai di kediaman Count pada malam hari."
Mereka tiba di wilayah Count.Kereta kuda kemudian masuk ke dalam kota milik Count.Di sana mereka dapat melihat dari jendela kereta kalau suasana di kota tidak jauh beda dengan desa Garz.Namun penerangan di kota jauh lebih banyak sehingga tidak segelap di desa.Tapi tetap saja mereka hampir melihat tidak ada aktivitas saat malam hari.
Kereta kemudian berjalan hingga masuk ke dalam kediaman Count.Seperti yang diharapkan dari Count,dia mempunyai luas kediaman yang jauh lebih luas dari Baron.Setelah kereta berhenti mereka kemudian turun dari kereta tersebut.Saat mereka turun,mereka disambut oleh pelayan Count dan juga Count itu sendiri.
Mereka dapat mengenali Count karena pakaiannya yang tampak bagus.Berbeda dengan Baron,Count mempunyai tubuh yang lebih kurus.Kantung mata yang ada di mata Count sangatlah tebal.Count kemudian berjalan mendekati Kira dan teman-temannya.
"Apakah kalian petualang yang dikirim dari ibukota?Perkenalkan aku adalah Count Grizel"Count bertanya dengan sebuah senyuman.Namun senyuman yang Count tunjukan tampak sedikit memaksakan.
"Benar kami adalah petualang yang dikirimkan ibukota.Perkenalkan namaku Kira,Ema dan Chors."Kira memperkenalkan teman-temannya.
"Kalian pasti sangat lelah,mari kita masuk ke dalam."
Mereka kemudian berjalan masuk ke dalam kediaman Count.Tidak seperti yang mereka kira,kediaman Count tidak semewah yang mereka kira.Kediaman Count jauh lebih sederhana dari milik Baron.
"Apa kalian sudah makan malam?"
"Kebetulan kami belum sempat makan malam tuan Count."Ema menjawab Count
"Tidak perlu seformal itu padaku,aku tahu kalain lelah.Kalian bisa beristirahat terlebih dahulu,jika makanan sudah siap aku akan menyuruh pelayan memberitahu kalian."Count kemudian memanggil seorang pelayan."Kalian bisa ikuti dia,aku sudah menyiapkan kamar untuk kalian."
Mereka kemudian berjalan mengikuti pelayan tersebut.Sepanjang berjalan mereka mencoba mengamti kediaman Count.Namun mereka tetap tidak menemukan apapun.
Bahkan mereka tidak menemukan sesuatu yang tampak seperti sebuah barang mewah.Tidak ada satupun yang tampak bisa menjatuhkan citra Count.Pelayan mengantarkan mereka ke tiga kamar yang saling bersebelahan.
"Saya akan memberitahu jika makan malam sudah siap."Sang pelayan kemudian berjalan meninggalkan mereka.
Mereka kemudian masuk ke ruangan mereka.Setelah menaruh barang-barang milik mereka,mereka kemudian berkumpul di kamar Kira.Mereka mencoba untuk mendiskusikan tentang Count.
"Tempat ini terlalu bersih,aku tidak melihat sesuatu yang mencurigakan!"Ema mengeluh dengan keras.
"Benar aku juga tidak menemukan apapun."
"Tempat ini benar-benar berbeda dengan tempat tinggak Baron."Chors kemudian terdiam sejenak."Tapi kalian tidak merasa aneh melihat Count?"
"Benar aku cukup aneh melihat dia.Untuk seorang bangsawan tubuhnya terlalu kurus."
"Apakah kita perlu menyelidiki Count dengan membututinya?"
"Tidak,itu terlalu berbahaya.Kita coba pancing dia saat makan malam.Mungkin kita akan mendapatkan sesuatu."
Setelah Chors berbicara,tidak lama kemudian mereka mendengar suara ketukan pintu.Pelayan datang dan memberitahu kalau makan malam sudah siap.Mereka kemudian berjalan mengikuti pelayan.
Mereka masuk ke dalam ruang makan.Disana mereka sudah ditunggu Count dengan jamuan makan yang banyak.Mereka kemudian duduk bersama Count.
"Apa yang kalian tunggu?Makanlah."
Mereka kemudian melahap makanan mereka.Mereka makan dengan tenang tanpa ada sepatah katapun yang keluar dari mulut mereka,hingga Count memulai pembicaraan.
"Aku dengar salah satu dari kalian adalah jenderal dari Iblis Barat.Kalau boleh tahu siapa diantara kalian jenderal itu?"
"Itu adalah saya tuan Count."
"Benarkah?Aku merasa lebih aman dengan adanya jenderal Iblis Barat disini."
*heem*Chors batuk kecil.
"Count kalau boleh tahu bisakah anda beritahu bagaimana kondisi di sini?Jika bisa mungkin saja kami bisa menemukan sebuah petunjuk."
Count kemudian menghela nafasnya.Sebuah senyum yang dia pasakan mulai memudar.Wajah yang tampak stres itu tampak terlihat dengan jelas.Count kemudian memulai berbicara.
"Aku tidak tahu bagaimana harus berbicara.Tapi penculikan yang terjadi benar-benar tampak seperti tidak terlihat.Walau tidak ketat,tapi kediaman ini selalu dijaga oleh ksatria.Lalu pada keesokan harinya aku tidak melihat anakku keluar dari kamarnya.Awalnya aku mengira dia hanya terlalu lelah.Hingga pada siang hari aku meminta seorang pelayan untuk mencarinya.Namun saat pelayan itu mencari dia sudah tidak melihat anakku dimanapun."Chors bercerita dengan air mata yang sedikit mengalir."Karena panik,aku meminta seluruh ksatria untuk mencari anakku di seluruh wilayahku.Namun hingga kini kami tidak menemukan apapun.Karena terpukul hingga saat ini istriku tidak mau keluar dari kamar."Count kemudian mengusap air matanya.
Count yang berbicara tetap tidak memberikan jawaban apapun.Mereka menjadi semakin kebingungan.
"Omong-omong kediaman ini di jaga ksatria,tapi aku tidak ada melihat ksatria di sekitar sini."Ema berbicara pada Count.
"Setelah anakku menghilang,aku mendapatkan laporan dari desa-desa yang ada di wilayahku kalau anak mereka juga menghilang.Karena itulah aku mengirim beberapa ksatria untuk mencari anak mereka."
"Lalu apa anda menemukan sebuah perkembangan dengan pencarian yang dilakukan ksatria?"
"Tidak,hingga saat ini kami tidak ada perkembangan."
"Baru-baru ini kami mendengar petualang juga ikut menghilang.Apa ada ksatria yang menghilang juga?"
"Petualang menghilang?!"Omongan Kira membuat Count terkejut."Hingga sejauh ini aku tidak mendapatkan sebuah laporan kalau ada ksatria yang menghilang."
"Omong-omong bisakah kami melihat kamar anak anda?Mungkin kami dapat menemukan petunjuk."
"Tentu saja,tapi sebelum itu aku ingin memberitahu kalian kalau aku akan mengirim dua dari kalian untuk pergi ke desa yang terjadi penculikan.Tapi bisakah kau tetap disini?"Count melirik ke arah Kira.
"Tentu saja."
Setelah itu mereka kembali melanjutkan makan.Setelah makanan mereka habis,Count mengantarkan mereka ke kamar anaknya.
"Sejak terjadi kasus penculikan,tidak ada yang pernah membuka kamar ini."Count membuka kamar anaknya.
Mereka kemudian berjalan masuk ke dalam kamar anak Count.
"Bisakah aku meninggalkan kalian?Aku merasa tidak nyaman dengan melihat kamar ini."
"Tentu saja."Kira menjawab Count.
"Kalau kalian kebingungan untuk menemukan kamar kalian,kalian bisa bertanya pada pelayan."
Setelah berbicara seperti itu Count berjalan pergi.Mereka kemudian mencoba untuk mencari petunjuk yang ada.Mereka mencoba dengan berkeliling di ruangan itu.
"Aku tidak mengira Count akan meminta kita terlebih dahulu untuk pergi ke desa-desa."Ema berbicara dengan heran.
"Melihat sikapnya,nampaknya Count adalah orang yang baik.Tapi tetap saja kita belum bisa menilai itu."
"Saat kalian pergi ke desa aku akan mencoba untuk mengawasi Count.Jika aku menemukan sesuatu yang mencurigakan aku akan memberitahu kalian."
"Baguslah Kira jika kau mau mengawasi Count.Sepertinya selama kasus ini kita perlu untuk terus bertukar informasi.Apakah kalian sudah menemukan petunjuk."
"Belum."Chors menjawab sambil mengendus bau yang ada di dalam ruangan itu.
Di dalam ruangan itu dia tidak menemukan bau apapun yang mencurigakan.Ema dengan sihirnya dia mencoba melihat lamgit-langit ruangan.Sedangkan Kira mencoba untuk mencari di setiap sudut ruangan.
"Setelah aku pikir sepertinya kasus penculikan ini tampak seperti sebuah pancingan."Chors berbicara.
"Pancingan?"Ema bertanya dengan kebingungab.
"Bukankah kau juga merasa seperti itu?Jika mereka memang ingin menculik anak mereka pasti sudah melakukan dengan jumlah yang besar.Seperti yang kau lihat mereka hanya menculik satu atau dua anak.Setelah anak itu menghilang,petualanglah yang selanjutnya yang menghilang?Tidakkah mungkin saja mereka mencari orang dewasa?"
"Aku mengerti tapi jika mereka memang hanya mencari orang dewasa mereka pasti akan menculiknya sejak awal bukan?Dengan metode seperti ini tidak akan qda yang dapat menyaingi mereka."
Kira hanya mendengar kebinguangan.Dia masih tidak dapat menebak apapun dari pembicaraan ini.
"Kau benar,tapi aku merasa semakin yakin kalau mereka bukanlah mengincar anak-anak."
"Aku setuju dengan kau,mereka pasti ada tujuan lain."
"Lalu bagaimana rencana kira untuk menghadapi mereka?"Kira bertanya pada mereka berdua.
"Jika memang petaualang menghilang,bagaimana kita coba untuk buat diri kita juga diculik mereka?"
"Itu adalah tindakan yang terlalu beresiko.Tidak ada jaminan kita dapat menemukan kalian.Ingatlah saat aku menghilang,bukankah kalian paling tahu bagaimana sulitnya mencari orang hilang?"Ema membantah rencana Chors dnegan tegas.
"Tapi yang Chors katakan benar,sepertinya mungkin saja satu diantara kita menghilang.Tapi jika memang menghilang setidaknya kita harus dapat memberikan tanda."
"Lalu bagaimana tanda kita?"
"Sederhana,untuk memberikan tanda kita harus membuat Ema menyadari kita.Pertama kita harus membuat kerusakan yang cukup besar hingga Ema mengetahui lokasi kita.Dengan sihirnya dia bisa berada di udara dan melihat ke arah kita."
"Itu memanglah bagus,tapi kita tidak tahu seberapa jauh jarak kita satu sama lain.Jika terlalu jauh kita tidak dapat menemukan satu sama lain.Aku malah hanya akan kebingyngan mencari kalian."
"Sederhana kita punya elang,kita akan mengirimkan pesan saat sudah di tempat kita.Kita akan memperkirakan waktu berapa lama elang kita membutuhkan waktu untuk sampai ke tempat kita.Dan jika Ema yang diculik kau harus dapat membuat sebuah angin topan yang sangatlah besar."
"Sepertinya kita sudah mendapatkan sebuah rencana yang bagus."Kira berbicara dengan yakin.
Karena mereka tidak menemukan apapun mereka memutuskan untuk keluar dari ruangan itu.Mereka kemudian kembali ke kamar mereka masing-masing.