Mereka akhirnya sampai pada desa yang mereka tuju.Mereka tiba pada malam hari.Kemudian kusir mengetuk-ngetuk pintu kereta.Pintu kereta dibuka,kusir berdiri dengan seorang pria tua.Mereka semua kemudian turun dari kereta.Pria tua itu kemudian berbicara pada mereka.
"Aku mendengar bahwa kalian ingin bermalam disini."
"Itu benar kami ingin menginap disini untuk satu malam."Kira menjawab pria tua itu."Apakah ada penginapan di dekat sini?"
"Sayangnya tidak,desa ini sangat jarang didatangi pengunjung karena itu kami tidak mempunyai penginapan.Tapi aku bisa meminjamkan rumahku untuk kalian,apa kalian tidak keberatan untuk tidur di rumahku?"
"Tidak kami tidak keberatan sama sekali."
"Baiklah kalau begitu,tolong ikuti aku."
Mereka kemudian berjalan mengikuti pria itu meninggalkan kusir dan kereta kuda mereka.Pria tua itu membawa mereka ke rumahnya.Dia kemudian berjalan menyalakan lentera yang ada di rumahnya.
"Kalau boleh tahu siapa nama anda?"
"Tidak perlu sesopan itu padaku,kalian bisa memanggilku Garz."
"Maaf karena memperkenalkan diri namaku Kira,dia adalah Ema dan ini Chors."
"Aku dengar kalian ada petualang."
"Benar,kami petualang yang dikirim dari ibukota."
"Apa kalian menangani kasus penculikan yang baru-baru ini terjadi?"
"Benar sekali,bagaimana dengan di desa ini apa di tempat ini terjadi penculikan juga?"
"Untungnya tidak terjadi apa-apa di desa ini."
Pria itu kemudian berjalan di sebuah ruangan.Ruangan yang dia tuju adalah kamar yang akan mereka tempati.Dia membersihkan kamar tersebut.Saat dia sedang bersih-bersih.Ema kemudian melihat ke arah teman-temannya.Ema kemudian mengangguk-anggukan kepalanya.
"Apakah desa ini sudah termasuk wilayah kekuasaan Count?"Ema kemudian bertanya.
"Benar ini sudah masuk ke dalam wilayah Count,memangnya ada apa hingga kau bertanya?"
"Tidak aku hanya merasa sedikit penasaran saja.Kalau boleh tahu bagaimana Count di mata masyarakat."
"Beliau adalah sosok yang sangat kami hormati,beliau sangatlah baik,dia tidak pernah melupakan kami.Bahkan saat delapan tahun lalu beliau menyisihkan uangnya untuk dapat memberikan kami makanan.Karena itulah beliau menjadi orang yang sangat dihormati."
Ema terkejut karena Count sangat dipandang baik oleh masyarakat.Namun Ema masih tidak menyerah,dia masih merasa curiga dengan Count.
"Bagaimana dengan tanggapan Count tentang penculikan ini?"
"Beliau masih belum melakukan tindakan sedikitpun.Beliau hanya memberi kami arahan agar menjaga anak-anak dengan baik."Mendengar itu membuat Ema dapat merasakan sebuah celah.
"Bukankah itu terasa sedikit aneh?Sebagai penguasa wilayah Count seharusnya membantu desa-desa yang ada di wilayahnya bukan?"
Garz kemudian menyelesaikan bersih-bersihnya.Dia kemudian berjalan keluar dari ruangan dan menutup pintu dengan kencang.Garz kemudian melihat Ema dengan tatapan yang kesal.
"Beliau diam bukan karena tidak peduli.Malah beliau adalah orang yang paling mengerti bagaimana rasanya anak menghilang.Karena anak beliau juga mengalami kehilangan.Kami juga mengerti kenapa beliau masih belum bertindak."
"Tolong maafkan teman saya."Chors kemudian membungkuk untuk meminta maaf."Kami mempunyai sedikit kenangan buruk dengan bangsawan.Karena itulah teman saya sedikit curiga dengan Count."
"Aku mengerti,tapi sebaiknya kalian tidak berpandangan sempit.Dan juga sebaiknya kalian tidak mencoba berkata seperti itu di depan warga atau kalian akan mendapat masalah.Kamar kalian sudah siap,aku hanya punya satu kasur saja dan satu sofa saja.Aku harap kalian bisa memakluminya."
"Tidak,tidak kami sangat berterima kasih.Lagi pula kami akan mengawasi desa saat malam.Jadi kami akan melakukan tidur dengan bergantian."
"Tidak perlu repot-repot seperti itu."
"Tidak kami tidak kerepotan sama sekali."
"Kalau begitu tolong jaga kami."
Garz kemudian masuk ke dalam kamarnya.Saat Garz masuk,Chors dan Ema langsung melihat ke arah Kira.Mereka yang awalnya tersenyum menatap Kira dengan wajah yang kebingungan.
"Kita bahkan belum membicarakannya sebelumnya."Kira mencoba untuk membuang mukanya.
"Tapi kita tidak punya pilihan lain,kita sudah membuatnya kesal.Aku mengerti kenapa Kira berbicara seperti itu."
"Haah baiklah,kalau begitu aku akan jaga yang pertama.Dan aku akan menggunakan kamarnya!"
"Baiklah."Kira dan Chors menjawab sambil menghela nafasnya.
Ema kemudian berjalan keluar dari rumah Garz.Saat dia melihat keadaan desa,desa sudah tampak seperti desa mati.Tidak ada penerangan sama sekali.
"Sepertinya aku bisa mencoba melihat-lihat desa."
Ema kemudian mencoba untuk berkeliling desa.Di dalam desa dia tidak menemukan apa-apa.Dan juga tidak ada sesuatu yang mencurigakan sedikitpun.Ema kemudian melihat ke arah langit,saat dia melihat langit dia kemudian ingin mencoba sesuatu.
"Sepertinya aku perlu melihat ini semua dari atas."
Ema kemudian menggunakan [Hurricane Steps] miliknya untuk pergi ke atas langit.Dia melangkah hingga dapat melihat seluruh desa.Dia kemudian mencoba untuk melihat sekitar.Dan saat melihat sekitar dia dapat melihat sebuah asap kecil dari jarak yang sangat jauh.Karena tidak bisa berlama-lama di udara,Ema kembali ke tanah.Ema kemudian langsung melihat ke arah tempat asap itu.
"Disana bukan?!"Ema langsung melangkah dengan sihirnya.
Dia melakukannya dengan secepat mungkin.{Kalau mereka adalah penculiknya seharusnya ini bisa menjadi lebih mudah.}Ema sampai di tempat asap itu.Di tempat itu dia dapat melihat sebuah bekas api unggun.Ema kemudian berjalan mendekati api unggun.
Dia kemudian mencoba untuk menyentuh sisa-sisa kayu yang sudah terbakar.Saat dia menyentuhnya dia dapat merasakan kalau kayu itu masih hangat.Ema kemudian mencoba untuk melihat sekitar.Di sekitarnya tidak ada bekas jejak apapun.
"Sial kalau ada Chors mungkin dia bisa mencium bau lebih baik dariku.Bagaimana bisa mereka menyadarinya?Mereka pasti tidak jauh dari sini."
Ema kemudian langsung melangkah ke sekitar untuk melihat jejak dari orang yang membuat api unggun.Ema terus menyusuri di sekitarnya namun dia tidak menemuakan apa-apa.Saat dia sedang melangkah dia menyadari kalau dia sudah terlalu lama dan terlalu jauh.Ema kemudian menghentikan langkahnya.
"Sial aku sudah terlalu lama mencari mereka!Aku harus kembali ke desa!"
Ema kemudian melangkah ke desa tanpa menarik nafasnya.Saat mendekati desa nafasnya sudah menjadi terengah-engah.Dia kemudian melihat ke dalam dirinya dengan mata mana miliknya.{Sial manaku sudah sampai batasnya,aku harus beritahu yang lainnya.}Karena menyadari mana miliknya sangat sedikit,Ema berlari ke arah rumah Garz.
Dia membuka pintu dengan tergesa-gesa.Chors dan Kira menjadi terkejut karena melihat Ema datang dengan nafas yang terengah-engah.Mereka langsung berlari menghampiri Ema.
"Ada apa Ema?"
"Haah...Chors...Haah...Coba kau cium bau yang ada di desa.Aku melihat ada yang membuat api unggun di desa."
"Baiklah."
Chors kemudian berjalan mengelilingi desa.Dia mencoba untuk mencium bau desa dengan baik agar tidak terjadi kesalahan.Dia kemudian juga memeriksa setiap rumah dengan detail.Dia tidak menemukan apapun.Karena merasa khawatir Chors mencoba untuk melihat ke arah hutan.
Saat dia mengelilingi hutan dia juga tidak menemukan apapun.Bahkan dia juga tidak mencium sesuatu yang aneh.{Apa mungkin mereka menyembunyikan bau mereka?Tapi bagaimana caranya?Atau Ema hanya salah melihat.}Chors kemudian kembali ke rumah Garz.
"Aku tidak menemukan apapun?"
"Apa kau yakin?"Ema bertanya engan wajah serius.
"Benar,aku tidak menemukan apapun."
"Kalau begitu biarkan aku yang mengawasi desa sekarang."Kira kemudian berjalan keluar
Kira kemudian berjalan ke tengah desa.Dia kemudian mengeluarkan aura hitam miliknya.Dia menyebarkan aura hitamnya di tanah.{Akan aku perbesar sebisaku.}Kira kemudian membuat aura hitam miliknya sebesar mungkin.Aura hitam itu dia buat mencapai 10km.{Seharusnya ini cukup.}
Kira mulai mencoba untuk menghisap yang ada di dalam aura hitamnya.Tetapi dia hanya menyerap yang berada di jangkauan 4km keatas.Kira tidak ingin membuat warga desa menjadi khawatir.Dia kemudian membuat aura hitam menyerap semua yang ada di dalam jangkauannya.
Saat aura hitam itu kembali padanya,dia tidak merasakan jumlah mana yang berbeda.Dia dapat yakin kalau sejauh 4km tidak ada siapapun.Kira kemudian bergegas ke kembali ke rumah Garz.
"Aku tidak menemukan siapapun.Dimana Ema?"
"Dia sedang tertidur,apa kau yakin?"
"Aku sudah mencoba memakai aura hitam dan tidak menemukan siapapun.Kita harus mencoba mengeceknya hutan yang belum aku kenai aura hitam."
"Baiklah."
Mereka kemudian keluar dari rumah Garz.Mereka berpencar satu sama lain.Kira terus berjalan untuk menyusuri hutan namun dia tidak menemukan apapun.Dia mencoba berjalan lebih dalam.Namun dia tetap tidak menemukan apapun.
Sedangkan Chors mencoba untuk menyisir hutan dengan mata dan juga hidungnya.Mau berapa kalipun dia mencoba dia tetap tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan.Dia terus berjalan hingga sampai ujung.Saat sampai ujung dia menunjukan sebuah senyuman kecil.
"Dasar gila."Chors berbicara dengan senyuman kecil."Aura hitam miliknya memang sangatlah menyeramkan."
Chors dapat melihat sebuah pemandangan dimana pohon-pohon mengering hingga mati.Dia menjadi kagum dan sekaligus merasakan takut melihat kemampuan Kira.Melihat keadaan hutan seperti itu membuatnya yakin kalau Kira tidak akan melewatkan apapun.Dia kemudian mencoba kembali menyisir hutan.
Karena mereka berdua merasa khawatir.Mereka terus mencoba untuk mengelilingi hutan.Mereka yang terus mencari di hutan,tanpa mereka sadari hari sudah menjadi pagi.Mereka kemudian berjalan kembali ke desa.Di desa Ema tampak sudah menunggu mereka.
"Apa kalian menemukan sesuatu?"
"Tidak..."Kira menjawab dengan lesu.
"Apa kau yakin tidak berhalusinasi?"
"Aku sangat yakin."
"Kalau memang benar sepertinya mereka tidak akan mengarah ke desa ini."
"Syukurlah."
"Aku tidak menyangka kalian akan menjaga desa kami hingga pagi seperti ini.Berkat kalian aku dapat tidur dengan tenang.Apa kalian mau sarapan denganku?"
"Maafkan kami tapi sepertinya kami tidak bisa,kami harus segera pergi ke kediaman Count."
"Begitukah?Sayang sekali."
Mereka kemudian berjalan ke arah kereta mereka.Ema yang sedang berjalan kemudian berhenti dan berbalik.
"Maafkan perkataanku yang kemarin."Ema membungkuk minta maaf.
Garz hanya melambaikan tangannya dengan senyuman.Mereka kemudian masuk ke dalam kereta dan melanjutkan perjalanan.