Setelah berjalan cukup lama kereta kuda akhirnya berhenti.Mereka semua kemudian turun dari kereta.Saat mereka turun kedua mata mereka langsung melihat ke arah hutan.Mereka tidak menyangka kalau hutan itu memiliki ukuran yang sangatlah besar.Pohon-pohon yang ada di dalam hutan sangatlah tinggi hingga dapat menghalangi sinar matahari.Sehingga hutan tampak lebih gelap.etelah semua orang turun,kereta kuda langsung pergi begitu saja.
"Baiklah aku akan melihat peta."Ema mengeluarkan peta yang disiapkan Wine."Ikuti aku."
Walau hanya sedikit tapi mereka datang dengan sinar matahari yang mendampingi mereka.Namun karena lamanya mereka berjalan,sinar matahari yang menemani mereka mulai menghilang.Hari yang menjadi siang kini sudah berubah menjadi malam.Dan sejak Ema berjalan dia merasakan sebuah hawa yang membuat perasaannya tidak nyaman.Hutan yang mereka masuki mempunyai hawa yang sangat mirip dengan hutan tengah.Perasaan yang dia rasakan membuatnya gelisah dan diapun bertanya pada teman-temannya.
"Apa kalian merasakannya juga?"Pertanyaan Ema membuat Kira kebingungan.
"Merasakan apa?"
"Aku merasa hutan ini sedikit mirip dengan hutan tengah."
"Omong-omong sejak tadi tidak ada monster yang muncul.Apakah disini benar-benar ada monster?"Chors bertanya sambil melihat sekeliling.
"Lucifer mengatakan kalau memang ada monster."
*wosh*
Sebuah cahaya merah datang dari samping.Mereka semua langsung melihat ke arah cahaya tersebut.Cahaya tersebut merupakan sebuah bola api.Chors langsung berlari ke depan.Dia kemudian menancapkan pedangnya di depannya.Chors mengalirkan mananya dan membuat pedangnya membesar.Pedang itu menjadi perisai untuk mereka semua.
*blar*
"Kalian tidak apa-apa?"Chors melihat ke belakang.
"Uhuk,uhuk,kami baik-baik saja."Ema menjawab dengan terbatuk-batuk.
"Tunggu disini."
Chors mengecilkan pedangnya dan berlari ke arah bola api itu berasal.Saat dia berlari dia melihat fire lizard yang sedang berlari ke arahnya.Chors kemudian mengalirkan sihir penguatan di kakinya.Dia kemudian melompat ke arah fire lizard.Dengan satu tebasan dia dapat membunuh fire lizard.Ema dan Kira kemudian menyusul ke tempat Chors.
"Ema apa kita masih jauh dari mansion?"Ema kemudian melihat peta.
"Kita masih cukup jauh dari mansion.Tapi jika monster yang ada di hutan ini hanya fire lizard seharusnya kita berdua sudah cukup ."
"Tidak perlu kita berdua,aku akan melawan mereka semua.Kau lindungi Kira saja dengan baik."
Mendengar kata itu membuat Kira menggertakan giginya.Kira merasa kesal dengan dirinya yang harus dilindungi.Mereka kemudian melanjutkan perjalanan mereka.Sepanjang mereka berjalan sesekali fire lizard muncul tapi Chors dapat mengatasinya dengan mudah.
"Sepertinya ini sudah fire lizard yang kesepuluh.Mereka tidak ada habisnya sejak tadi.Apa kita masih jauh?"
"Aku lihat di peta seharusnya sudah dekat dengan mansion."
"Baguslah,aku sudah mulai lelah menghadapi mereka terus menerus."
Saat mereka sedang berjalan,mereka mendengar suara dari atas pohon.Dengan banyaknya fire lizard yang mereka jumpai membuat mereka khawatir.Karena itu mereka langsung melihat ke atas untuk melihat asal suara tersebut.Dan benar saja kekhawatirkan mereka terjadi.Fire lizard sudah memanjat ke atas pohon yang ada di sekeliling mereka.Fire Lizard sudah membuka mulut mereka dan siap menembakkan bola api.
"Sia-."
*wosh*
Sebelum Chors selesai berbicara Ema sudah menaruh kedua tangannya pada Chors dan juga Kira.Ema kemudian menggunakan [Hurricane Steps]nya pada mereka berdua.Sihir Ema membuat mereka terpental hingga menabrak pohon.
*duar*
"EMAA!"Kira berteriak dengan keras.
*blak,blak,blak....*
Tiba-tiba saja satu persatu kepala fire lizard jatuh ke tanah.Kira kemudian melihat ke atas pohon.Dia melihat Ema yang pergi dari satu pohon ke pohon lainnya untuk memotong fire lizard.Setelah selesai Ema kemudian kembali ke tanah.
"Sepertinya kau bertambah cepat ya?"
"Tidak hanya kau saja yang bertambah kuat.Ayo Kira,sebentar lagi kita akan sampai."
"Iya."Kira menjawab dengan suara yang kecil.
Saat mereka sedang berjalan mereka sudah dapat melihat mansion mereka.Hanya dengan melihat dari kejauhan saja sudah membuat mereka tahu kalau mansion yang mereka tinggali adalah sebuah mansion yang sangat besar.Melihat itu semua membuat mereka bertambah semangat.Mereka langsung berlari secepat mungkin.Tapi saat mereka tiba di depan mansion,mereka menjadi terkejut.
*slurrp*
Lucifer sedang mencoba teh yang baru saja dia buat.Setelah meminum sedikit tehnya dia menunjukan sebuah senyuman.Dia kemudian berjalan ke arah jendela dan menatap keluar jendela.
"Aku tidak sabar mendengar hasil mereka besok.Aku sudah menyiapkan sebuah monster khusus untuk tes terakhir mereka.Seharusnya mereka tidak ada yang pernah melihat ataupun mendengar monster itu.Sebenarnya sedikit disayangkan aku harus membiarkan monster itu mati.Tapi dengan kondisi mereka sekarang seharusnya monster itu dapat memberikan perlawanan yang cukup.Lagi pula aku membesarkan monster itu memang untuk menjaga mansion.Mungkin saja monster itu dapat dijadikan latihan untuk mereka."
Diatas mansion itu terdapat sebuah monster berbentuk seperti ular dengan kulit dan juga kepala seperti reptil.Monster itu mempunyai ukuran yang besar,saking besarnya dia seperti dapat melilit mansion dengan tubuhnya.Chors dan Ema kebingungan karena tidak pernah melihat monster itu sama sekali.Mereka kemudian bertanya satu sama lain untuk memastikan.
"Ema apa kau pernah melihat monster itu?"
"Tidak,apa kau tidak juga tidak tahu tentang monster itu?"
"Tidak."
Monster itu kemudian bergerak menggeliat ke tanah.Dia kemudian menjulurkan lidahnya seperti ular.Monster itu langsung bergerak dengan cepat ke arah mereka.Monster bergerak dengan sangat cepat,dia dapat menggeliat seperti sebuah ular dengan cepat.
"Aku akan mencoba untuk menyerangnya."Dengan pedangnya Chors mendatangi monster itu.
Chors melompat untuk mencoba menyerangnya dari atas.Monster itu dapat menghindar dengan gesit.Saat pedang Chors masih tertancap,reptil langsung melilit tubuh Chors dengan tubuhnya.Lilitan itu sangatlah kuat,Chors merasa kalau tubuhnya dapat diremukan dengan lilitan itu.Karena kesakitan Chors berteriak dengan kencang.
"Aggrhhh!"
Mendengar suara teriakan itu membuat Ema khawatir.Ema kemudian memberikan barang-barangnya dan juga pada Chors.
"Kira menjauhlah,biarkan kami melawan monster itu."
Kira mengambil barang-barang mereka dan berlari untuk bersembunyi di balik pohon.Ema kemudian menyerang dengan [Wind Slash]nya.Akan tetapi monster itu tidak terluka sama sekali.Melihat itu Ema langsung mengeluarkan pisaunya.Dia langsung bergerak dengan [Hurricane Steps] ke arah monster itu.
Ema yang berada di atas monster itu kemudian mengalirkan mananya pada pisaunya.Ema langsung mencoba untuk melukai monster itu.Dengan pisau mananya Ema dapat membuat sebuah luka pada monster itu.Luka itu membuat monster melepaskan lilitannya pada Chors.Dengan [Hurricane Steps]nya Ema membawa Chors menjauh dari monster.
"Apa kau tidak apa-apa?"
"Ya,terima kasih untuk bantuannya."Chors menjawab dengan nafas yang terengah-engah.
"Sepertinya monster itu berada di tingkata C+ atau bahkan B."Chors terkejut mendengar Ema.
"Darimana kau mengetahuinya?"
"Biasanya [Wind Slash]ku tidak bekerja pada monster tingkat C keatas.Apa kau masih bisa bertarung?"
"Tentu saja bisa,sepertinya pertarungan ini akan menjadi lebih sulit.Bagaimana dengan Kira?"
"Aku sudah menyuruhnya untuk bersembunyi."
Monster itu kemudian menunjukan sebuah tatapan yang tampak marah.Dia langsung menggeliat ke arah Chors dan Ema.Chors kemudian menghela nafasnya.
"Aku akan maju."
"Tidak,kau diam disini."Ema berlari sambil melompat melewati Chors.
Ema menggunakan [Hurricane Steps] untuk mendekatkan dirinya dengan monster.Ema maju ke depan dengan mengarahkan pisaunya.Monster itu tidak bergerak dari tempat sedikitpun.Dia kemudian membuka mulutnya dengan lebar.
Dari dalam mulut itu mengeluarkan sebuah cairan hijau.Cairan itu mengarah langsung ke Ema.Dia yang terkejut membuat responnya menjadi sedikit lambat.Ema mencoba menghindari serangan itu dengan [Hurricane Steps].Tapi dengan respon yang lambat membuatnya tidak dapat menghindar dengan baik.Cairan hijau mengenai pergelangan kaki Ema.Ema langsung terjatuh ke tanah setelah terkena cairan hijau itu.
"AKHH!"Ema berteriak kesakitan.
Cairan hijau itu membuat kulit Ema terasa terbakar.Kulitnya menjadi melepuh.Sebagian cairan mengenai pohon.Dan pohon yang terkena cairan itu menjadi meleleh.Monster itu kemudian mencoba untuk memangsa Ema.Dia bergerak ke arah Ema dengan mulut yang sudah terbuka.
*buk*
Sebelum monster itu dapat menutup mulutnya,Chors meninju kepala monster itu sekuat tenaga.Chors berhasil membuat monster itu terhempas dari mereka.Chors kemudian mencoba membantu Ema untuk berdiri.
"Apa kau tidak apa-apa?"
"Aku baik-baik saja tapi sepertinya aku tidak bisa berjalan."
"Aku akan membawamu ke tempat yang aman."
Kira yang melihat dari kejauhan menjadi kesal karena tidak bisa membantu teman-temannya.Kira mencoba untuk merasakan mana yang ada di dalam tubuhnya.Mana yang dia miliki masih sangat sedikit.{Dengan jumlah mana yang seperti ini aku hanya dapat sedikit membantu saja.Lebih baik aku sedikit membantu daripada tidak!}Kira langsung berlari keluar dari balik pohon.
Ema terkejut karena Kira menghampiri mereka berdua.
"Apa yang kau lakukan Kira?!"
"Aku akan membantu kalian.Walau tidak banyak tapi aku masih bisa mengeluarkan beberapa sihirku."
"Kalau begitu kau serang saja dari belakang.Aku akan melawannya dari depan."
"Bisakah kalian menahan monster itu sesaat?Aku bisa membantu kalian,tapi aku membutuhkan sedikit waktu."
"Jika aku sendiri,aku pasti tidak yakin.Tapi kalau ada Kira setidaknya aku bisa menahannya lebih lama."
"Aku ingatkan lagi,aku tidak bisa bertarung seperti biasanya."
"Aku tahu,itu sudah jauh lebih cukup."Chors langsung berlari ke depan.
Saat monster itu menggeliat di tanah,Chors langsung meninju tanah tempat monster itu bergerak.Dengan tanah yang menjadi hancur membuat pergerakan monster terhambat.Chors langsung berteriak memanggil Kira.
"Kira!"
"Aku tahu!"
Kira kemudian membuat [Fire Spear] dan [Lightning Javelin] secara bersamaan.Dia membuat masing-masing lima.Kira langsung menembakan sihirnya ke arah monster itu.Hanya dengan mengeluarkan sedikit sihir saja sudah membuat Kira kelelahan.{Aku tidak akan bisa bertahan lebih lama jika terus seperti ini.}
*duar,duar*
Chors yang melihat sihir Kira membuatnya menggertakan giginya.{Aku tahu dia menjadi lebih lemah,tapi aku tidak menyangka dia selemah ini.}Chors kemudian melihat ke arah Kira.Dia sudah dapat melihat dengan jelas kalau Kira sangat kelelahan.{Kita tidak akan dapat bertahan lebih lama kalau seperti ini terus.}
Serangan Kira tidak membuat luka sama sekali pada monster.Monster itu langsung bergerak untuk menyerang Chors.Dia menembakan racunnya ke arah Chors.Melihat racun itu membuat Chors meninju tanah dengan kuat.Dia kemudian mengambil bongkahan batu untuk dijadikan perisai dari racun itu.
"CHORS HENTIKAN MONSTER ITU!BUAT DIA TIDAK BERGERAK!"Ema berteriak dengan kencang.
Chors langsung berlari dan memegang ekor monster itu.Chors mencoba untuk mengangkat monster itu,namun monster itu jauh lebih berat dari yang dia kira.Wajah Chors menjadi memerah karena mencoba untuk mengangkat monster itu.
"Jangan remehkan aku!"Chors kemudian menggunakan [Power Up 10x].
Chors dapat mengangkat monster itu dan melemparkannya ke atas langit.
"KEMARI!MENJAUH DARI SANA!"Ema berteriak dengan kencang.
Chors langsung berlari ke arah Ema dan Kira.Ema mengarahkan tangannya ke depan.Dia membiarkan Chors mendekat terlebih dahulu sebelum dia mengeluarkan sihirnya.Saat Chors sudah keluar dari area sihirnya membuatnya tersenyum senang.
"[Tornado]."
Sebuah angin topan yang besar muncul di bawah monster.Angin topan itu membuat monster tetap berada di udara.Tidak hanya menahannya di udara,angin topan itu juga mencabik-cabik kulit monster itu.Saking kuatnya angin topan membuat beberapa pohon terangkat dengan perlahan-lahan.
"Kira bisakah kau membuat sebuah sihir api yang cukup kuat untuk membakar monster itu?"
"Aku akan mencobanya."
Kira mendekatkan kedua tangannya.Di antara celah kedua tangan itu,dia membuat sebuah bola api kecil.Bola api itu perlahan-lahan membesar hingga seukuran kepala orang dewasa.Saat dia mencoba untuk membuatnya lebih besar dia menyadari kalau dia sudah sampai batasnya.{Sepertinya aku sudah mencapai batasnya.Tapi dengan sihir Ema seharusnya sudah cukup untuk membuat apiku menjadi lebih besar.Aku lebih membutuhkan serangan yang lebih kuat!}
Kira kemudian mencoba untuk memadatkan kembali bola api itu.Dia membuat bola api menjadi sekecil kepalan tangan orang dewasa.Tidak hanya api,Kira juga mengalirkan sedikit percikan petir ke dalam bola apinya.
"[Firebolt Dense]!"
Setelah menembakan sihirnya,Kira langsung terjatuh ke tanah.Saat angin topan itu bertemu dengan sihir Kira.Angin topan itu langsung menjadi angin topan api dan petir.Tidak hanya berisi api ukuran angin topan juga menjadi jauh lebih besar.Ema menyadari kalau angin topannya menjadi semakin berbahaya.
"Chors cepat pindahkan kami berdua!"Chors langsung mengangkat mereka berdua dan membawa mereka jauh dari angin topan.
Setelah angin topan berhenti,mayat monster itu langsung jatuh.
"Apa sudah berakhir?"
"Tentu saja,lihat saja monster itu sudah menjadi gosong."Ema menunjuk mayat monster.
"Aku lega,bagaimana dengan Kira?"Chors melihat ke arah Kira.
Kira sudah pingsan sejak sihir terakhir yang dia keluarkan.
"Kalau begitu kau harus membawa kami berdua ke mansion."
"Baiklah."Chors menunjukan senyum lega.
Dia langsung mengangkat Kira,Ema dan juga barang bawaan mereka.Dia membawa itu semua ke dalam mansion.