Chereads / Demon Become Hero / Chapter 125 - Chapter 125

Chapter 125 - Chapter 125

Kira membuka kedua matanya dengan perlahan.Saat kedua matanya terbuka dia langsung bangun dengan tergesa-gesa.

"Pertarungannya!"Saat terbangun dia menyadari dia sudah tidak berada di arena lagi.

Kira sedang berada di sebuah kasur yang empuk.Saking empuknya bahkan dia sampai merasa terhisap ke dalam kasur.Kira juga menyadari kalau pertarungannya sudah berakhir.Dia dapat mengingat semua hal yang terjadi.Saat mengingatnya dia menunjukan sebuah senyuman kecil.

"Jadi aku kalah ya?"Kira melihat tangannya yang sedang mengepal."Haah,ruangan ini benar-benarlah bagus."Kira kemudian berjalan dari kasurnya dan melihat-lihat ruangan tersebut.

Kira berada di sebuah kamar yang sangat mewah.Tidak hanya kasur yang empuk,kamar ini juga berisi berbagai furnitur lainnya.Kira tidak pernah membayangkan berada di sebuah kamar yang mewah dan juga sebesar ini.Tapi saat dia sedang berjalan matanya langsung tertuju pada sebuah jendela yang sangat besar.

Dia kemudian melihat keluar jendela.Kira dapat melihat ibukota kerajaan Barat dengan jelas.Dia dapat melihat suasana malam kota itu.Tidak hanya bangunan,dia juga dapat melihat orang-orang yang berada di kota walau tidak begitu jelas.Saat dia melihat kota itu,dia dapat merasakan sesuatu.Hati Kira menjadi nyaman saat dia melihat pemandangan malam itu.Kira menjadi mengerti kenapa Agust selalu melihat keluar jendela.

"Aku mengerti sekarang kenapa Agust senang melihat keluar jendela."Kira kemudian melihat ke arah langit.

Kira dapat melihat bulan purnama sempurna.Melihat itu membuatnya teringat dengan bola mana miliknya.Kira kemudian mengangkat tangannya hingga sejajar dengan bulan.Dia kemudian mencoba untuk membuat sebuah bola mana dengan bentuk yang sama.Namun dia tidak dapat membuat bola mana.Hal itu membuatnya menjadi terkejut.

"Apa yang terjadi?!"Kira kemudian mengarahkan tangannya ke depan.

Kira mencoba untuk mengeluarkan sihir.Namun hasilnya sama saja,dia tidak dapat membuat sihir apapun.Kira yang tidak bisa membuat bola mana dan juga sihir membuatnya menjadi semakin panik.Kira mencoba untuk merasakan mana yang ada di dalam tubuhnya.Dia buat terkejut lagi,dia bahkan tidak dapat merasakan mana di dalam tubuhnya.

"Ada apa dengan tubuhku!Sial apa yang terjadi?"Kira menendang sebuah kursi yang ada di depannya."Pikirkan baik-baik,pasti ada sesuatu yang aku lupakan."Kira mencoba untuk mengingat semua kejadian sebelum dia pingsan.

Setelah berpikir sejenak dia dapat mengingat kejadian yang terjadi sebelumnya.Kira dapat mengingat kalau Lucifer menyentuh kepalanya dan membuatnya pingsan.Mengingat itu membuat Kira menjadi kesal.

"Lucifer!Apa yang kau lakukan pada tubuhku!"Kira berteriak dengan keras.

Dengan rasa kesalnya dia kemudian berjalan ke arah pintu ruangan.Kira membuka pintu ruangan dengan mendorongnya dengan keras karena kesal.Dia kemudian berjalan keluar dari ruangannya.

"Kembali ke dalam ruanganmu."Kira mendengar suara seseorang di belakangnya.

Kira kemudian berbalik dan melihat ke asal suara tersebut.Suara itu milik jenderal yang menggunakan jubah.Jenderal itu berdiri sambil bersandar pada dinding yang ada di dekat pintu sambil melipat tangannya.Kira dapat mengingat kalau dia adalah orang yang tidak dapat dia remehkan.Kira menjadi kebingungan karena tidak tahu apa yang harus dia lakukan.

"Aku beritahu sekali lagi kembali ke ruanganmu."

"Aku akan kembali nanti.Sekarang aku ingin bertemu dengan Lucifer,aku punya urusan dengan orang itu."Kira berjalan menjauhi jenderal.

*swosh*

Tiba-tiba saja jenderal itu muncul di belakang Kira dengan pisaunya.Dia meletakan pisau itu tepat pada leher Kira.Kira yang tidak dapat merasakan kedatangan jenderal itu membuatnya membatu.Kira tidak dapat berkutik di depan jenderal itu.Tidak hanya itu Kira juga menjadi berkeringat dingin.

"Jaga ucapanmu!Hanya karena Raja mengundangmu bukan berarti kau bisa bersikap seenaknya!Jangan mencoba untuk menyebutkan nama yang mulia dengan mulut kotormu!Jika kau melakukan hal seperti itu lagi maka lidahmu akan aku potong!"

"Sepertinya kita bisa membicarakan dengan baik-baik sebelum kau menggerakan pisaumu."Kira mencoba untuk mengangkat tanganya.

*slash*

Bahkan sebelum Kira mengangkat tangannya.Jenderal sudah membuat sebuah sayatan kecil pada leher Kira.Sayatan itu membuatnya mengerti,dia tidak mempunyai kesempatan di depan jenderal.

"Kembalilah sekarang atau kepalamu akan terpisah dari tubuhmu."

"Baiklah."Jenderal kemudian melepaskan Kira.

Kira berjalan dengan wajah kesal ke dalam ruangan.Saat di dalam dia membanting pintunya dengan keras.Kira langsung melompat ke dalam kasur.Dia berbaring sambil melihat langit-langit.

"Para jenderal benar-benar berada di atasku.Dengan kemampuanku yang sekarang tidak mungkin untuk mengalahkan mereka."

Tanpa dia sadari,dia merasa terhipnotis oleh kasur empuk itu.Semua kekesalannya terasa berubah menjadi sebuah rasa kantuk.Dan tanpa dia sadari,dia menjadi tidur lelap di atas kasur itu.

Sinar pagi menyinari Kira.Sinar itu membuatnya terbangun.Saat dia terbangun semua pegal yang dia rasakan menghilang begitu saja.Kira bangun dan menarik tubuhnya.

"Hoam...Kasur ini jauh lebih menyeramkan dari yang aku duga!"

*tok,tok*

Kira mendengar sebuah suara ketukan pintu.

"Masuk."

Saat itu pintu terbuka,para dayang kemudian masuk ke dalam kamar Kira.Kira terkejut karena ada banyak sekali dayang yang masuk ke dalam.Kira juga tidak mengerti apa yang harus dia lakukan.Salah satu dayang kemudian berjalan ke depan dan berbicara.

"Tolong ikuti saya tuan."

"Haa...Baik?"

Dengan bingung Kira kemudian mengikuti para maid.Dia berjalan tanpa mengetahui kemana dia dibawa.Saat Kira sedang berjalan di lorong,dia dapat mencium bau yang sangatlah harum.Mereka kemudian berhenti di sebuah pintu.Dari luar saja Kira sudah dapat mencium bau yang sangat harum.Tidak hanya itu,dia dapat mendengar suara air dari dalam ruangan tersebut.

"Silahkan basuh tubuh anda tuan."

Kira kemudian masuk ke dalam ruangan tersebut.Di dalam ruangan tersebut terdapat pintu lagi.Dia masuk dan membuka bajunya,Kira kemudian membuka pintu berikutnya.Kira masuk dan melihat sebuah kolam yang sangat besar.Kola itu terasa seperti dapat menampung puluhan orang.Kira juga melihat Chors yang sedang bersandar di dekat pancuran air.Kira kemudian mendekati Chors.

"Bagaimana kondisimu?Apa sudah lebih baik?Terakhir kau pingsan begitu saja."

"Aku baik-baik saja."Kira ikut masuk ke dalam kolam."Apa kau juga mendapatkan sebuah kamar?"

"Ya aku mendapatkannya,aku terkejut karena tidur di ruangan sebesar itu."

"Lalu bagaimana dengan Ema?"

"Dia juga mendapatkan kamar sepertiku.Mungkin saja dia sedang berendam juga."

"Sebelum aku pingsan,apa kau mengetahui apa yang terjadi sebelumnya?"

"Saat pertarungan menjadi kacau para jenderal datang menghentikan kalian.Raja kemudian juga ikut turun dari bangkunya.Dia kemudian mendorong dahimu dengan jarinya.Dan tiba-tiba saja kau langsung menjadi pingsan."

"Sepertinya aku benar."Kira menunjukan wajah yakin.

"Benar?Apa maksudmu?"Chors tidak mengerti Kira.

"Kemarin malam aku terbangun dengan kondisi yang sedikit aneh."

"Aneh?Apa maksudmu?"

"Aku tidak dapat mengeluarkan sihir.Tidak hanya itu bahkan aku tidak dapat merasakan mana yang ada di tubuhku."

"APA!"Chors menjadi sangat terkejut.

"Apa kau tahu sesuatu?"

"Tidak,aku tidak pernah mendengar ada orang yang dapat menghilangkan mana di tubuh.Karena itu aku menjadi terkejut."

"Aku juga seterkejut itu kemarin malam."

"Tapi ingat Kira,kita tidak akan bisa melakukan apapun di istana.Dengan kekuatan yang kita sekarang kita hanya akan dibunuh mereka dengan mudah.Kita harus menunggu hingga bisa bertemu dengan Raja."

"Kau benar."

Air hangat yang merendam Kira dan juga aroma yang harum membuat Kira menjadi sangat nyaman.Ruangan berendam ini tidak kalah nyaman dengan kamarnya.Bahkan dia merasa kalau tempat ini jauh lebih nyaman..Setelah berendam selama berjam-jam,mereka kemudian keluar dari kolam.Para dayang sudah menaruh pakaian mereka di luar.

Mereka kemudian keluar dari ruangan tersebut.Saat mereka keluar,mereka terkejut karena dayang sudah menunggu mereka di luar ruangan.Para dayang kemudian langsung berjalan,mereka juga langsung mengikuti para dayang begitu saja.Para dayang membawa mereka ke sebuah ruang makan.

Di dalam ruang makan itu berisi meja yang panjang dengan kursi yang banyak.Diantara banyak kursi itu sudah ada Ema yang duduk.Mereka langsung mendekati Ema dan duduk di dekatnya.

"Apa kalian juga mendapatkan kamar dan ruang berendam?"Ema berbicara dengan berbisik-bisik.

"Iya."Kira menjawabnya juga dengan bisik-bisik.

"Haah..."Ema menghela nafasnya dengan panjang."Aku tidak mengerti kenapa mereka memperlakukan kita seperti tamu yang penting."

"Apa kau tidak mengerti?Menurutku mereka seperti sedang mencoba untuk menunjukan apa yang akan kita dapatkan.Mereka seoalah-olah mengatakan jika kau menjadi jenderal maka kau akan mendapatkan ini semua."

"Kau benar....Kehidupan seperti ini memanglah tidak buruk tapi tetap saja rasanya aku akan sulit terbiasa."

"Ema."Kira memanggil Ema.

"Ya?"

"Bisakah kau membantuku?"

"Membantu apa?"

Kira kemudian menceritakan apa yang terjadi dengannya.Ema terkejut dan tidak bisa berkata apa-apa.Ema menjadi penasaran bagaimana aliran mana Kira.

"Aku mengerti,aku akan mencoba melihat aliran manamu."

Saat Ema melihat Kira membuatnya terkejut.Dia tidak dapat melihat apapun pada Kira.Ema menjadi tidak yakin dengan penglihatannya sendiri.Dia kemudian mencoba untuk melihat ke arah Chors.Saat dia melihat Chors,dia dapat melihat aliran mananya dengan jelas.Ema kemudian menghela nafas dengan bingung,

"Kenapa aku tidak dapat melihat aliran manamu?"

"Ini pasti ulah Lucifer!"Kira menunjukan wajah kesalnya sambil memukul meja.

Tidak lama kemudian pintu terbuka dan para dayang masuk dengan membawa makanan.Mereka disuguhkan makanannya yang sangatlah banyak.Meja panjang itu semua penuh dengan makanan.Dengan perut lapar mereka,mereka dapat menghabiskan semua makanan yang dihidang.

Dengan semua makanan yang mereka makan membuat menjadi kekenyangan.Tiba-tiba saja pintu terbuka,mereka kemudian langsung melihat ke arah pintu.Tepat saat mereka selesai makan Wine mendatangi mereka.

"Ikutlah denganku Raja ingin bertemu dengan kalian."

Mereka kemudian mengikuti Wine untuk bertemu dengan Lucifer.