Saat Kira dan Granel masih mengadu sihir satu sama lain.Airy memanfaatkan kesempatannya untuk berjalan ke arah gereja.Dia berjalan dengan tubuh yang sangat lemas.Seluruh tubuhnya juga mengeluarkan keringat berkeringat.Dengan tubuh lemas itu dia harus berjalan sambil bersandar dengan pohon.
"Manaku benar-benar sudah sampai batasnya.Jarak gereja juga masih jauh dariku."Airy berbicara dengan nafas yang terengah-engah.
*lima menit sebelumnya.*
Saat Airy masih membawa Kira di gelembung airnya.
"Aku akan membantumu,sepertinya aku punya sihir yang cocok untuk melawannya."
"Tidak,kau tidak perlu untuk melawan dia."
"Lalu kau ingin aku bagaimana?Jika hanya kau yang melawannya,pertarungan ini tidak akan pernah selesai."
"Aku masih punya rencana lain,bisakah kau membantuku?"
"Apa yang harus aku lakukan?"
"Pergi ke gereja dan hancurkan bola kristal yang ada di pilar."
"Baiklah,jika itu memang cara menyelesaikan ini semua."Airy kemudian menurunkan Kira.
Kembali pada waktu sekarang,Airy tiba di gereja dengan kondisi tubuh yang benar-benar lemas.Dengan tubuh yang lemas membuatnya kesulitan untuk membuka pintu.Saat dia masuk ke dalam,kedua matanya langsung tertuju pada pilar.Saat melihat bola kristal yang ada di pilar kedua matanya melebar.Dia tidak dapat berkata apa-apa dengan Silvia yang ada di dalam bola kristal.
"Bukankah itu wanita suci?Bagaimana bisa dia ada disana?"Airy menarik pedangnya keluar."Ini jauh lebih sulit jika kondisinya seperti ini."Airy menjadi bingung karena Silvia yang ada di dalam bola kristal.
Airy berdiri dengan pedang tepat berada di depannya.Dia kemudian menarik nafasnya dengan panjang.Saat dia menghembuskan nafasnya dia langsung melihat kearah bola krisal.Airy langsung berlari dan melompat untuk menebas bola kristal.
*slash*
Saat Airy mendarat di tanah,dia langsung melihat kearah bola kristal.Dia menjadi terkejut setelah melihat bola kristal.Bola kristal yang baru saja dia tebas tidak hancur seperti yang dia kira.Serangan miliknya hanya membuat sebuah goresan kecil di bola kristal tersebut.
"Sepertinya aku butuh melakukannya lebih dari satu kali."
Airy kemudian mencoba untuk menebas bola kristal itu berkali-kali.Namun setelah dia menebasnya berkali-kali.Bola kristal itu tetap hanya mendapatkan goresan kecil.Sedangkan Airy sudah hampir sampai batasnya,dia menjadi sangat kelelahan.
"Jika seperti ini aku harus memakai sihir."Airy mulai mengumpulkan mananya.
Granel dan Kira masih terus mendorong sihir satu sama lain.Namun sejak tadi Granel melihat sekitar dan tidak menemukan Airy dimanapun.
"Dimana sebenarnya gadis itu?"Granel mencari-cari Airy dengan wajah yang kesal.
Saat dia masih mencari Airy,dia dapat merasakan mana dari gereja.Granel dengan spontan langsung melihat kearah gereja dengan wajah yang kesal.Dia menyadari kalau Airy berada di sana.Fokus Granel menjadi teralihkan.Dan dalam sekian detik itu,Kira memanfaatkannya dan mendorong bola mana milik Granel.
"Sial kalian benar-benar mempermainkan diriku!"Wajah Granel menjadi berkerut karena kesal.
Granel kemudian membuat bola mana lainnya.Dia menguras seluruh mana yang dia miliki.Tubuh kekarnya dengan perlahan-lahan kembali menua dengan seiring mana yang dia keluarkan.Granel berhasil membuat bola mana besar lainnya.Namun tubuhnya benar-benar menjadi tua.Granel kemudian menembakkan bola mananya untuk mendorong bola mana satunya.
Saat bola mana itu bertemu dengan bola mana lainnya.KIra benar-benar terdorong mundur.Hanya dalam sekejap alur pertarungan berubah,bola mana itu terus terdorong ke arah Kira.Karena kekuatan bola mana milik Granel mempunyai kekuatan yang lebih,bola mana milik Kira menjadi lenyap seperti debu.Bola mana milik Granel kemudian langsung bersentuhan dengan tangan Kira.
Saat tangan Kira menyentuh bola mana milik Granel,tangannya menjadi terbakar hebat.Kira juga terdorong ke dalam tanah.Granel yang melihat pemandangan itu menunjukan senyum bahagianya.
"Hanya perlu menghitung mundur hingga kau hancur sepenuhnya.Aku akan mengurus temanmu sekarang."Granel terbang menuju gereja."Sepertinya butuh waktu lebih lama untuk membuat tubuhku kembali seperti sebelumnya."
Bola mana milik Granel terus mendorong Kira ke dalam tanah.Disaat Kira terdesak,aura hitam miliknya mulai bereaksi.Aura hitam itu mulai menyelimuti Kira lagi.Aura hitam itu membungkus tubuh Kira dan dari tangan Kira,dia mulai menjalar ke bola mana milik Granel.Aura hitam itu dengan perlahan-lahan menyelimuti seluruh bola mana.
Tidak hanya membungkusnya,dia juga perlahan-lahan menekan bola mana milik Granel.Ukuran dari bola mana Granel mulai mengecil hingga seukuran kepala orang dewasa.Saat bola mana itu mengecil,dia tertarik ke arah Kira.Dengan kedua tangannya Kira menekan bola mana itu untuk masuk ke dalam dadanya.
"AKKHHHH!"
Kira terus tenggelam ke dalam kegelapan hingga dia hampir menyentuh dasar.Dia sudah tidak dapat melihat apapun.Bahkan dia sudah tidak dapat merasakan tubuhnya.Kesadaran Kira juga semakin memudar.Namun saat dia hampir menyentuh dasar,dia merasa seperti ada yang mendorongnya ke atas.Tidak hanya dorongan dia juga mendengar suara seseorang.
"Terlalu cepat untukmu kemari."
Setelah mendengar suara tersebut dia mulai merasa tubuhnya berhenti tenggelam.Dan dengan perlahan-lahan tubuhnya mulai naik ke atas.Kesadarannya juga mulai kembali.Namun dia masih tidak dapat merasakan tubuhnya.Salah satu mata Kira yang sudah menghitam,mulai kembali berwarna putih.Dia dapat melihat sekitar dengan satu mata itu.Namun dia tidak dapat menggerakkan tubuhnya.
Kira kemudian membuat bola mana yang ukurannya hanya sebesar gelembung air.Setelah membuat bola mana itu dia langsung terbang kearah gereja.Kira sangat bingung dengan dirinya yang dapat terbang.
{Terbang?Bagaimana bisa aku terbang?Kenapa aku tidak dapat merasakan tubuhku?!}
*blar*
Kira mendarat dengan menghancurkan atap gereja.Saat dia berada di dalam gereja.Airy bersandar di tembok dengan mulut yang mengeluarkan darah.Granel langsung melihat kearah asal suara.Dia terkejut dengan kedatangan Kira.
"Kau bagaimana bisa ada disini?Seharusnya kau sudah mati?!"
Kira mengarahkan tangannya kearah Granel.Saat tangannya mengarah pada Granel,Granel langsung terdorong keluar dari gereja.Granel terdorong hingga bermil-mil jauhnya.Kira kemudian berjalan keluar dari gereja.
Granel yang terdorong mencoba menghentikan dorongan Kira dengan paksa.Tepat saat dia berhenti,tubuh Granel kembali menjadi muda.Dia kemudian menunjukan senyumnya.
"Tepat waktu."
Granel terbang kembali ke tempat Kira.Granel datang dan membuat bola mana.
"Akan aku pastikan kau mati sekarang!"
"Kaulah yang tamat sekarang!"Suara Airy terdengar dari gereja.
Airy berjalan keluar dari gereja dengan kesulitan.Dengan tubuh yang penuh luka dia berdiri di belakang Kira.Dia kemudian mengangkat tangannya keatas sambil tersenyum.
"Aku sudah menyebarkan manaku di langit.Karena itu Kaulah yang berakhir [Forti Pioga]."Airy menggenggam tangannya sambil terjatuh ke tanah."Aku serahkan padamu Kira."
Hujan kemudian tiba-tiba turun dengan deras.
"Memangnya kenapa kalau hujan?!"Granel menembakkan bola mananya.
Kira kemudian menerbangkan bola mana yang sudah dia buat ke langit.Saat bola mana milik Granel mendekat,dia hanya mengarahkan tangannya ke bola mana tersebut.Dalam sekejap bola mana itu lenyap seperti debu.Granel menjadi terkejut saat melihat bola mananya lenyap begitu saja.
"Ba-Bagaimana bisa?!"
Kira kemudian mengangkat tangannya keatas.Suara gemuruh petir terdengar dengan jelas.
"[Martel]."Kira mengayunkan tangannya kebawah.
Petir yang sangat besar kemudian menyambar tepat kearah Granel.Granel kemudian tertekan oleh petir itu hingga ke tanah.Petir yang menyambar Granel tidak berhenti begitu saja.Petir itu terus membesar tiap waktunya dan menjadi semakin kuat.Granel yang sekarat dalam sekilas melihat kearah Kira dan tersenyum kecil.
"Pantas saja aku kalah."
Saat petir berhenti menyambar,Granel lenyap menjadi debu.Kira kemudian jatuh pingsan.Saat Kira sudah pingsan,orang dengan jubah datang.Dia berjalan sambil menepuk-nepuk tangannya.
"Walau kekuatannya masih jauh dari yang seharusnya,tapi untuk sekarang dia tidak buruk.Akan aku bereskan urusanku disini."
Dia kemudian pindah dari tempatnya seperti menghilang.Dalam sekejap dia berdiri tepat di depan pilar.Dia kemudian menunjuk bola kristal.
"Aku yakin kau akan berguna nanti."Dari jarinya dia menembakkan sebuah sihir hitam.
Bola kristral itu menjadi hancur berkeping-keping.Dia kemudian membawa Silvia keluar.Dia kemudian melihat Airy dan Kira.
"Seharusnya aku minta yang lain juga ikut."