*duar,duar,duar*
Ledakan dimana-mana,Kira dan Granel saling mengadu bola mana mereka masing-masing.Kedua serangan mereka menimbulkan asap yang tebal.Kira kemudian berlari keluar dari asap,dia berlari memutari asap.Kira tidak hanya diam dia juga menyerang Granel sambil membuat jarak.Tidak seperti Kira,Granel hanya diam di tempat dan mengikuti gerakan Kira dengan matanya.Granel kemudian berhenti mengincar Kira.Dia mencoba melempar bola mananya sedikit lebih ke depan dari Kira.
Kira yang masih berlari menyadari Granel mengincar tujuan Kira langsung menghentikan larinya.Dengan jarak yang sangat dekat Kira dapat menghindar dari bola mananya.Namun karena dia yang berhenti mendadak membuat dirinya kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke tanah.Sebelum Kira menyentuh tanah dia membuat bola mana di tangannya dan menembakannya di tanah.
*blar*
Kira membuat kepulan debu yang sangat banyak hingga menutupi sekitar.Debu-debu yang melayang itu mengganggu penglihatan Granel karena masuk ke dalam matanya.Granel yang terganggu kemudian mengusap-usap matanya.Kira memanfaatkan kesempatan tersebut dari dalam debu itu Kira melempar bola mananya dari empat arah yang berbeda.
*duar*
Tidak sampai disana,Kira yang berada diluar kepulan debu mengangkat tangannya keatas.Kira mengarahkan tangannya tepat kearah sihir-sihirnya yang berada di langit.Kira membuat puluhan [Fire Spear] dan juga [Lightning Javelin].Kira kemudian mengayunkan tangannya ke bawah.
*wosh...duar,duar*
Kira membuat sebuah ledakan yang amat besar.Namun dengan sihir sebanyak itu membuat Kira menjadi kelelahan.Nafas Kira menjadi terengah-engah.Wajahnya juga dipenuhi dengan keringat.
"Haah,haah...Aku tidak pernah mengeluarkan sihir seintensif ini.Seharusnya dia punya banyak luka sekarang."
*clap,poof,clap,poof*
Dari dalam debu itu terdengar sebuah suara tepuk tangan.Setiap kali tepuk tangan itu terdengar debu yang ada mulai menghilang dengan perlahan.Tepuk tangan itu menjadi semakin kencang hingga debu tidak nampak lagi.Saat seluruh debu itu menghilang.Granel tampak hanya terluka ringan saja.Kira terkejut karena serangan sebanyak itu hanya membuat sebuah luka kecil.
"Sepertinya kau sudah lebih serius daripada sebelumnya.Yah walau hanya membuatku sedikit tergores.Karena kau sudah mengeluarkan sebanyak ini maka sekarang giliranku!"Granel menunjukan tatapan yang tajam dengan senyum kecilnya.
Granel membuat sebuah bola mana di tangannya.Dia kemudian meremas bola mana tersebut dengan tangannya.Lalu dia membuka telapak tangannya dan bola mana menjadi mengecil hingga hanya seukuran kerikil saja.
{Bagaimana bisa dia membuat mana sepadat itu menjadi sangat kecil?!"
"Hahaha terima ini."Granel melempar kearah Kira.
Ukuran bola mana Granel menjadi semakin kecil sejak dia dilempar.Bahkan bola mana itu tidak dapat dilihat dengan kasat mata.Kira hanya berlarian sejauh mungkin dengan menggunakan nalurinya.
*duaar*
Tepat di belakang Kira terjadi ledakan yang sangat kuat.Gelombang kejut yang dibuat dari ledakan itu membuat Kira terjatuh.Dia kemudian melihat kearah ledakan tersebut.Kira dapat melihat dengan jelas ledakan itu membuat lubang yang besar.Saat Kira berbalik Granel sudah berada di depannya.
*grap*
Granel langsung mencekik Kira dengan kuat.Dia kemudian mengangkat Kira.
"Aku hanya ingin bermain-main saja dari tadi.Tapi sekarang sudah cukup."Kira kemudian dilempar ke udara.
Granel kemudian membuat bola mana dan melemparnya kearah Kira.Kira yang berada di udara tidak bisa menghindar dari bola mana tersebut.Dia kemudian menutup matanya karena pasrah.
"Sial sepertinya ini adalah akhirnya."
*splash*
Tiba-tiba saja Kira merasa terdorong dari belakang.Sesuatu itu mendorong Kira dengan sangat kencang hingga dia terjatuh ke tanah.
"Apa hanya itu saja kemampuanmu simbol kegelapan?"Kira mendengar suara perempuan yang tidak asing.
Kira kemudian membuka kedua matanya.Tepat di depannya terdapat seorang perempuan.Kira juga merasa tidak asing dengan perempuan itu.Perempuan itu kemudian berbalik melihat Kira.
*duar*
"Kau?!"Tepat pada saat dia berbalik,bola mana Granel meledak.
Perempuan yang Kira lihat tidak lain adalah pemegang simbol air.Dia menggunakan sebuah pakaian biru muda laut dan juga mata yang berwarna biru tua gelap dengan rambut yang hitam indah.Tepat di pinggangnya dia membawa sebuah pedang dengan bentuk asing.
"Siapa kau?!Bagaimana kau bisa bergerak?!"Granel tampak sangat kesal.
"Aku sudah mencari tahu tentang kalian sejak dulu.Kalian mencoba membunuh seluruh demi human yang ada karena itu akan mengganggu rencana kalian bukan?Kalian hanya bisa mengendalikan manusia saja karena itulah kalian membunuh demi human.Tidak hanya membunuh kalian juga sampai menjatuhkan reputasi mereka semua.Selain demi human pemegang simbol kegelapan juga tidak bisa dikendalikan.Karena itu juga kalian membuat citra yang buruk untuk pemegang simbol kegelapan."Pemegang simbol air menatap dengan tajam.
"HAHAHAHA!!Aku tidak menyangka ada orang yang sudah menyelidiki kami hingga sejauh itu.Seharusnya aku lebih berhati-hati.Lalu bagaimana dengan kau?Bagaimana kau masih bisa bergerak?"
"Aku masih bisa bergerak sampai saat ini karena aku adalah darah campuran.Ibuku adalah demi human dan ayahku adalah seorang manusia.Berkat darah ibuku aku bisa bebas dari kendali pikiran kalian.Dan karena kau!Kedua orang tuaku tewas!"Pemegang simbol air kemudian mengeluarkan pedangnya dan mengacungkannya.
Pedang yang dimiliki pemegang simbol air adalah pedang yang hanya mempunyai satu sisi saja yang tajam.Pedang itu nampak seperti pedang Chors namun dengan ukuran yang lebih ramping.Pemegang simbol air kemudian memegang pedangnya dengan kedua tangannya.Dia memegang pedangnya sejajar dengan matanya.
*dash*
Pemegang simbol air kemudian berlari ke depan untuk menyerang Granel.Dia mengayunkan pedangnya ke bawah yang mengarah tepat pada dada Granel.Granel langsung melindungi dadanya dengan tangannya.Tangan Granel kemudian terkena tebasan pedang tersebut.Dia tidak hanya menyerang sekali saja.Setelah satu tebasan dia langsung mengayunkan pedangnya keatas.
Pemegang simbol air melakukannya tanpa henti dan terus menyerang.Granel dibuat terdesak karena hanya dapat menahan semua serangan tersebut dengan tangannya.Walau terus-menerus diserang Granel hanya menerima sebuah luka yang kecil.Sedangkan pemegang simbol air mulai kelelahan karena menyerang tanpa henti.
"Hanya cepat tidak akan bisa mengalahkanku,HAA!"Granel berteriak dengan kencang.
Teriakan kencang itu membuat pemegang simbol air terdorong ke belakang.Granel kemudian mengarahkan tangan kanannya ke depan.
"Terimalah kematian kalian."Granel membuat bola mana di tangan kanannnya.
"Yang kulakukan bukanlah hanya menyerang dengan membabi buta."Pemegang simbol air kemudian menggerakkan telapak tangannya keatas.
Dan seketika saja muncul sebuah gelembung air di udara.Gelembung-gelembung air itu kemudian terbang kearah kepala Granel.Mereka saling menyatu sama lain hingga menjadi sebuah gelembung yang besar.Gelembung air itu menutupi seluruh kepala Granel hingga dia tidak dapat bernafas.
Granel menjadi panik karena dia mulai kehabisan nafasnya.Granel mencoba untuk mencabik-cabik dan memukul-mukul gelembung air tersebut.Namun itu semua tidak berpengaruh terhadap gelembung air tersebut.
"Percuma saja,apapun yang akan kau lakukan kau akan mati karena kehabisan nafas."
Granel kemudian membuat bola mana.Dia kemudian mengarahkan bola mananya pada wajahnya.Kira dan pemegang simbol air terkejut dengan tindakan Granel.
*duar*
Granel meledakan bola mana itu tepat di wajahnya.Berkat ledakan itu membuat gelembung air itu hancur.Namun karena ledakan tersebut setengah wajah Granel menjadi benar-benar hancur.Granel kemudian kembali berdiri.Bola kristal yang ada di dadanya juga bersinar dengan terang.
"AKKKHH!!!"Teriakan Silvia bisa terdengar dengan jelas.
Wajah milik Granel kemudian perlahan-lahan membaik hingga kembali seperti sedia kala.
"Kalian benar-benar akan kubuat mati dengan tidak tenang."