Vulcula berdiri dengan perlahan-lahan.Dia memutar-mutar tangannya dan juga badannya.Setelah usai meregangkan badannya Vulcula langsung memasang kuda-kuda.Saat Vulcula memasang kuda-kuda,Chors dapat merasakan dengan jelas Vulcula menjadi berbeda.Bila sebelumnya dia tampak seperti tembok yang kokoh.Sekarang Vulcula tampak seperti harimau yang dapat menerkamnya kapan saja.
Vulcula dapat memberikan tekanan dan juga rasa takut yang kuat.Tekenan itu terasa mencekik Chors.Tanpa dia sadari,dia melangkah mundur dengan perlahan.Tidak hanya mundur tangan Chors juga menjadi gemetar kecil.
{Sial,perasaan ini datang lagi.}
Vulcula dapat melihat jelas Chors tampak ketakutan.Dia kemudian menunjukan sebuah senyum kecil.
"Ada apa?Apa kau takut?Sudah aku peringatkan kau untuk tidak menggangguku tapi kau sendiri yang memaksaku."
*dash*
Vulcula bergerak dengan cepat dan sampai di depan Chors hanya dalam sekejap.Chors tidak dapat mengantisipasi apa yang Vulcula lakukan.Vulcula langsung mengayunkan pedangnya kearah wajah Chors.Serangan itu melayang tepat ke wajah Chors.Namun saat pedang itu menyentuh wajah Chors,Vulcula langsung menghentikan ayunannya.Vulcula hanya membuat sebuah goresan kecil di wajah Chors.Dia langsung mundur dan membuat jarak.
"Sepertinya aku sudah terlalu kuat untukmu ya?"Vulcula menunjukan wajah yang meremehkan."Pil ini benar-benar berguna,dia dapat mengembalikan kekuatanku seperti pada masa kejayaanku."Vulcula berbicara sambil menggenggam tangannya.
Saat Vulcula masih berbicara,Chors menerjang ke depan untuk menyerang Vulcula.Chors mengayunkan pedangnya dengan lebar ke depan.Melihat Chors yang mendatanginya,Vulcula menaruh tangan kirinya sedikit menyamping.Saat pedang itu dekat dengannya,dia langsung menangkapnya dengan dua jarinya.Saat pedang itu tertangkap,Chors menunjukan wajah terkejutnya.
"Ba-Bagaimana?!Kau dapat menangkap seranganku?"Chors bertanya dengan terbata-bata karena saking terkejutnya.
"Ayunan yang terlihat jelas tenaga yang lemah.Dengan serangan seperti itu kau tidak akan pernah bisa melukaiku.
Chors kemudian melepaskan pedangnya yang masih tertangkap tangan Vulcula.Dia kemudian memanfaatkan kesempatan dan mengalirkan tangannya dengan [Power Up 10x].Dia langsung mengincar dada Vulcula dengan tinjunya.Sebelum pukulan itu mengenai dadanya,Vulcula dapat menangkap tinju tersebut dengan satu tangannya.
"Haah,karena kau aku harus menaruh pedangku."Vulcula kemudian memutar tangannya.
Saat tangannya berputar.Chors juga ikut berputar di udara.Saat itu juga Vulcula langsung membantingnya ke tanah.Vulcula kemudian menginjak kepala Chors.Wajah Chors tertekan ke tanah hingga dia tidak dapat melihat apapun.
"Sudah aku duga demi human memang hanyalah makhluk licik."
*grap*
Chors menggenggam kaki Vulcula dengan kuat.Dia kemudian mengangkat kaki Vulcula setinggi mungkin hingga Vulcula terjatuh.Chors kembali bangkit berdiri.Chors mengambil pedangnya dan menunjukan wajah yang tampak sangat marah.
"Kenapa,kenapa kau sangat membenci kami?!"
"Kenapa?"Vulcula berdiri dengan perlahan-lahan."Kalian bahkan tidak tahu perbuatan apa yang kalian perbuat."Vulcula berlari ke depan mengambil pedangnya.
Saat dia mengambil pedangnya,Vulcula langsung melompat ke depan Chors.Dia kemudian memutar tubuhnya.Saat berputar dia mengayunkan pedangnya tepat di depan wajah Chors.Chors dapat menahan pedang tersebut dengan pedang miliknya.
Akan tetapi saat kedua pedang itu saling bergesekan satu sama lain.Pedang Vulcula nampak lebih kuat.Pedang Vulcula perlahan-lahan menembus pedang milik Chors.Saat pedang Vulcula hampir melewati setengah pedang Chors.Chors mendorong Vulcula ke atas dan menerbangkannya.
Hanya dengan dorongan kecil itu tidak membuat Vulcula kesulitan sedikitpun.Vulcula dapat mendarat di tanah dengan mudah.Saat dia berada di tanah.Vulcula memegang pedangnya dengan kedua tangannya.Vulcula kemudian mengangkat pedangnya hingga keatas kepalanya.
"Aku akan mengakhiri ini semua."Vulcula kemudian melangkah kaki kanannya ke depan.
Vulcula kemudian mengayunkan pedangnya dengan pelan kedepan.Saat pedang itu terayun Chors sudah dapat merasakan sebuah bahaya yang besar.Dia dapat merasakan dengan jelas dia bisa mati jika terkena serangan itu.
*wosh....blar*
Dengan ayunan ringan tersebut terdapat kekuatan yang sangat luar biasa.Tebasan itu membelah semua yang ada di depannya.Tidak hanya bangunan bahkan tanah juga terbelah menjadi dua.Debu yang bertebaran menutupi seisi bangunan.Vulcula menarik nafasnya dan menurunkan kedua tangannya.
"Sudah lama aku tida-."
*buk*
Dari dalam debu-debu yang memenuhi ruangan.Pedang Chors muncul dan terayun kearah Vulcula.Pedang Chors merubah ukurannya menjadi sangat besar.Vulcula tidak dapat melihat dengan jelas arah pedang itu datang.Namun dengan instingnya Vulcula dapat meminimalisir serangan Chors dengan pedangnya.
*tang...swosh*
Vulcula terpental keluar bangunan karena serangan Chors.Di tengah kepulan debu yang tebal Chors melompat keluar.Saat dia berada di udara,dia mengangkat pedangnya keatas.Saat pedang itu berada diatas Chors merubahnya kembali menjadi ukuran raksasa.Vulcula yang melihat itu dengan langsung membuatnya sangat terkejut.Chors kemudian mengayunkan pedangnya ke tanah.
*tang*
Vulcula menahan serangan tersebut dengan pedangnya.Namun kekuatan pedang itu jauh lebih kuat dari sebelumnya.Vulcula dibuat terdorong ke dalam tanah.Vulcula kemudian menguatkan tangan kanannya.Garis yang berada di tubuhnya menjadi redup sedangkan garis yang berada di tangan kanannya menjadi bersinar dengan terang.
Dengan kekuatannya Vulcula dapat mendorong balik Chors.Dia bahkan membuat pedang Chors terpental.Saat pedangnya terpental,Chors tidak berhenti disana.Dia kemudian langsung membuat dirinya meluncur kearah.Chors kemudian mengeluarkan [Power Up 10x].Saat Chors mendekati Vulcula,Vulcula dapat melihat dengan jelas wajah Chors.Chors langsung mengayunkan tinjunya saat berada di dekat Vulcula.
*blar*
Debu memenuhi sekeliling mereka.Saat debu-debu itu menghilang,Vulcula sudah tampak mengangkat berada pada posisi sebelumnya.Chors kemudian mencoba untuk meninju Vulcula secara langsung.Namun dia berhenti sebelum meninju Vulcula.
"Ayo kita lihat siapa yang lebih dahulu mati."Vulcula menunjukan senyumnya.
Mendengar itu membuat Chors ragu dan melompat ke belakang.Saat Chors membuat jarak tiba-tiba saja Vulcula batuk darah.Melihat itu Chors langsung memanfaatkan kesempatannya untuk mengambil pedangnya.Saat pedangnya sudah dia ambil,dia langsung berlari kearah Vulcula.
Sebelum Chors mendekatinya,Vulcula kembali pada kuda-kudanya.Chors mengambil resiko dan terus maju kedepan.Dari kejauhan Vulcula dapat melihat dengan jelas wajah Chors.Saat dia melihat Chors,dia merasa seperti melihat dirinya yang dulu.
*slash*
Chors memotong kedua tangan Vulcula.Chors terkejut karena Vulcula tidak menyerangnya.Dengan kesempatan yang ada Chors langsung mengayunkan pedangnya kearah dada Vulcula.Vulcula kembali serangan itu dengan telak,dia kemudian terjatuh ke dalam tanah.Chors menjadi bingung karena Vulcula menerima serangannya.
"Kenapa?Kenapa kau menerima seranganku?"
"Sepertinya aku terlalu tua,bisa-bisanya aku terpengaruh karena wajahmu."Vulcula tertawa kecil."Aku dapat melihat dengan jelas wajahmu tadi.Ekspresi yang menunjukan marah namun juga lelah.Aku bisa tahu isi pikiranmu kenapa aku juga tidak ikut mati dulu?"Chors terkejut mendengar Vulcula."Aku jadi bertanya-tanya pada diriku sendiri.Apakah aku dulu juga tampak sepertimu?Haha,bisakah kau mengambil minumanku di sakuku?"
Chors kemudian mengambil minuman tersebut dan menaruhnya pada mulut Vulcula.Vulcula meneguk minumannya hingga habis.Dia kemudian melempar botol minumannya ke samping.
"Aku membenci demi human bukan tanpa sebab.Keluargaku juga dibunuh oleh demi human,karena itulah aku merasa sangat mirip denganmu."Chors langsung terkejut mendengarnya."Kau mengerti bukan bagaimana rasanya jika keluargamu dibunuh?Rasanya aku ingin melenyapkan mereka semua.Namun semakin banyak aku membunuh demi human,semakin aku bertanya pada diriku.Sebenarnya apa yang aku lakukan?Aku membunuh mereka tanpa henti namun keluargaku tidak ada satupun yang kembali hidup.Lalu terbesit di pikiranku,aku melakukan semua ini agar tidak ada yang merasakan yang sama seperti diriku.Namun saat aku bertemu denganmu,aku sadar aku hanya membuat sebuah lingkaran setan yang tanpa henti."
*uhuk,uhuk,uhuk*
Vulcula terus batuk berdarah tanpa henti..Saat dia batuk perlahan-lahan tubuhnya mengering hingga tulangnya dapat terlihat dengan jelas.Vulcula berhenti batuk-batuk dan pada saat itu juga dia mati.Chors yang melihat itu merasa lega.
"Aku berhasil Chars."Chors kemudian pingsan.
Seorang perempuan dengan rambut coklat merah tua berjalan mendekati Chors.Perempuan itu memakai penutup mata seperti seorang bajak laut di mata kirinya.Dia juga membawa pedang besar di punggungnya.Dia kemudian mengambil pedangnya.Saat dia sudah memegang pedangnya dia langsung mengayunkannya.Dari jarak yang jauh dia membelah bangunan dan juga pilar menjadi dua.
"Pertarungan yang bagus,aku cukup terhibur."Perempuan itu kemudian mengangkat Chors dan juga pedangnya.
Dia kemudian berlari pergi dari tempat pertarungan Chors.