Di pagi yang cerah,Kira baru saja terbangun.Dia mendengar kicauan burung yang seperti menjadi lantunan musik.Dia bangun dari ranjangnya dan meregangkan seluruh tubuhnya.Dengan mata yang masih sayu dan mengantuk dia berjalan keluar dari kamarnya.
"Hoaam....Selamat pagi."Ema juga baru saja bangun dan keluar dari kamarnya.
"Pagiii."
Kira baru yang baru saja bangun dari tidunya,langsung berjalan ke sofa.Dia kemudian duduk dan bersandar dengan santai sambil memejamkan matanya.Ema yang melihat Kira tampak nyaman di sofanpun ikut bergabung.
"Entah kenapa rasanya aku sangatlah lelah hari ini."
"Aku juga merasa seperti itu rasanya aku ingin tidur seharian."Kira menjawab sambil memejamkan matanya.
*krieet*
Tak lama kemudian suara pintu terbuka terdengar.Ema yang mendengar asal suara pintu mengetahui kalau itu dari kamar Kyra.Ema dapat mendengar suara langkah kaki Kyra yang mendekat ke tempatnya.
"Kemarilah Kyra,kami sedang bermalas-malasan.Aku yakin kau tidak pernah melakukan ini."
Tapi langkah kaki Kyra terdengar seperti berjalan melewati Ema.Kyra berjalan ke arah dapur.Ema langsung memberitahu tentang stok makanan mereka.
"Aku tahu kau sudah lapar tapi aku belum memasak,jadi tidak akan ada makanan sampai kita berburu.Kita akan menunggu Chors bangun dulu dan menyuruhnya berburu nanti.Duduklah kemari sambil menunggu dia bangun."Ema masih memejamkan matanya.
Langkah kaki Kyra terdengar keluar dari dapur dan berjalan kembali ke sofa.Tiba-tiba saja alis Kira menjadi berkedut.Dia merasakan sebuah hawa membunuh yang kuat terasa di dekatnya.Mata Kira kemudian terbuka dan menjadi melebar.
*swosh*
Saat matanya terbuka dia melihat sebuah pisau yang mengarah ke wajahnya.Kyra adalah orang yang mengarahkan pisau ke wajahnya.Namun sebelum pisau itu mengenai wajahnya Kira dapat menahannya dengan kedua tangannya.Kyra kemudian berteriak dengan kencang.
"UWAAA!!"Kyra berteriak dengan tatapan yang tajam.
"APA,APA!KENAPA KAU BERTERIAK?"Ema terbangun dengan terkejut.
Ema kemudian terkejut dengan pemandangan yang dia lihat.Ema melihat dengan jelas Kyra menodongkan pisau ke Kira dari belakang.Ema ingin mencoba membantu Kira,namun Ema menjadi ragu untuk membantu karena dia akan menyakiti Kyra.Begitupun Kira dia juga merasa ragu untuk lepas dari Kyra.
"Kyra cepat lepaskan pisaumu.Aku tidak tahu kenapa kau melakukan ini tapi sebaiknya hentikan aku tidak ingin ada yang terluka diantara kita semua."
Ema mencoba menenangkan dengan kata-kata,namun Kyra bersikap seolah-olah dia tidak mendengar kata-kata tersebut.Kyra malah terlihat tambah kesal dan semakin menguatkan tenaganya untuk mendorong pisau.
*buk*
Kyra tiba-tiba pingsan dan terjatuh ke dalam pelukan Kira.Kira menjadi bingung dengan Kyra yang tiba-tiba pingsan.Kemudian Kira melihat Chors berdiri di belakangnya.
"Apa yang sebenarnya terjadi?Kenapa Kyra tiba-tiba mencoba untuk menyerangmu."
"Aku juga tidak tahu,aku bisa menahannya serangannya juga karena merasakan hawa membunuh yang kuat."
"Kenapa kau tadi ragu-ragu?"Chors melihat ke arah Ema.
"Aku takut kalau akan melukai Kyra."
"Jika aku tidak datang maka Kira yang akan terluka.Sebaiknya kau jangan terlalu ragu atau hanya akan merugikan dirimu saja."
"Jadi apa yang akan kita lakukan dengannya."Kira kemudian berdiri sambil memegang Kyra.
"Kita akan mengikatnya."
"Apa!Bukankah itu terlalu berlebihan?"
"Lalu bagaimana?Kita tidak tahu apa dia akan menyerang Kira lagi atau tidak."
Ema hanya bisa diam saja tanpa membantah.Kemudian Kira dan Chors berjalan ke kamar Kyra.Mereka membaringkan Kyra dan mengikat tangan dan kaki Kyra dengan tidak begitu erat.Setelah selesai mengikat mereka berjalan keluar dari kamar Kyra.
"Aku akan pergi berburu.Mungkin kita bisa berbicara dengan tenang setelah sarapan."
"Aku juga ikut."
"Kalau begitu kalian hati-hatilah."
Kira dan Chors kemudian berjalan keluar dari pondok.Kira yang baru saja berjalan keluar dari pondok merasakan sebuah hawa membunuh.Kira langsung menengok ke arah hawa membunuh itu berasal.Dia melihat dari jauh seseorang berlari ke arahnya namun dia merasa ragu.
"Chors,apa kau melihat orang berlari."Kira menunjuk orang itu berlari.
"Aku melihatnya."Chors melihat dengan seksama dan dia dapat mengenali siapa orang itu."ITU AGUST!"
Agust dari jauh kemudian melompat keatas.Sebelum mendarat ke tanah dia sudah menarik tangan kanannya untuk memukul.Chors kemudian langsung mendorong Kira dengan keras.
*blar*
Tanah yang Chors pijak menjadi hancur.Namun Chors menahan serangan Agust dengan kedua tangannya.Bahkan setelah menambahkan sihir di kedua tangannya masih tidak mampu menahan serangan Agust.Chors dibuat terdorong ke dalam tanah.Kedua tangannya terasa mati rasa.
"Apa yang kau ingi-"
*bak*
Agust langsung menendang Chors dan menghempaskannya.Hanya dalam sekejap Agust dapat berpindah ke tempat Kira.Kecepatan Agust benar-benar sangat berbeda dibanding terakhir kali mereka bertarung sebelumnya.Kira dibuat ketakutan dengan kecepatan dan juga tubuh besar Agust.
*grap*
Dengan tangan besarnya Agust memegang kepala Kira.Dia kemudian melempar Kira dengan sangat tinggi.Saat Kira dibuat terbang di udara.Tiba-tiba saja Agust muncul di depannya.Tanpa sadar kira langsung melindungi tubuhnya dengan kedua tangannya.Agust kemudian menekan Kira dengan kedua lututnya hingga ke tanah.
*brak*
Saat menyentuh tanah kedua tulang tangan Kira menjadi retak.Kira juga tidak dibuat sadarkan diri sesaat dengan serangan tersebut.Ema yang mendengar keributan besar itu membuatnya membuka pintu pondok dengan keras.
"APA YANG SEBENARNYA KALIAN LAKUKAN!"
Ema kemudian terkejut dengan Agust yang menyerang Kira.
*buk*
Chors kemudian meninju Agust saat dia lengah.Chors membuat Agust terpental dengan tinjunya.Ema kemudian langsung mendekati mereka berdua.
"Apa kalian tidak apa-apa?"Ema membantu Kira untuk berdiri."Kenapa dia menyerang kalian berdua?"
"Kami juga tidak tahu,dia tiba-tiba saja datang dan menyerang."
"Jika Kira terlambat memberitahu sepertinya kami sudah mati.Sekarang kita harus melawannya dengan sekuat tenaga.Aku akan menahannya dari depan,Ema aku ingin kau menyerangnya setiap ada celah.Dan Kira apakah kau bisa membuat sihir yang cukup kuat untuk menumbangkannya?"
"Aku tidak tahu,tapi aku akan berusaha."
"Kalian harus menyerangnya dengan niat membunuh atau kita yang mati."Chors langsung berlari.
Agust baru saja kembali berdiri.Saat dia melihat ke depan,Chors sudah berada di depannya dengan kepalan tangannya.Agust yang melihat tinju Chors langsung menangkap tinju tersebut.Dia kemudian menarik Chors kebawah dan menendangnya dengan lututnya.Tendangan tersebut membuat Chors tidak dapat bernafas.
*swosh*
Ema datang dan mencoba menyayat kulit Agust.Namun Ema terkejut dengan ketebalan kulit Agust.Bahkan dengan pisau yang dialiri mana hanya dapat menggores Agust.
{Padahal aku yang mengatakan jangan menyerang dengan ragu-ragu.Tapi malah aku yang menjadi ragu-ragu.}
Chors kemudian kembali berdiri.Agust dan Chors kemudian berdiri dengan berhadap-hadapan sambil melihat satu sama lain.Chors yang tidak menahan diripun mengeluarkan semua yang dia punya.Dia membuat kedua tangan kanannya mengeluarkan aura merah.Chors kemudian meluruskan telapak tangannya dan menaruhnya di perut Agust.Chors kemudian melakukan incpunh di perut Agust.Chors hanya bisa tersenyum karena pukulannya hanya dapat mendorong Agust ke belakang.
"Bagaimana rasa diserang dengan teknikmu sendiri?"{Sial bahkan dengan [Power Up 10x] hanya bisa mendorongnya ke belakang.
Ema yang menunggu di dahan pohon memegang pisaunya dengan erat.Dia mencoba fokus pada pisau yang dia genggam sekarang.
"Aku akan membuat pisau mana yang paling panjang aku bisa."
Dengan mana yang Ema miliki sekarang dia hanya bisa membuatnya menjadi pedang pendek saja.Saat dia melihat pisaunya membuatnya merasa kecewa dan kesal.Ema menggigit bibirnya saking kesalnya.
"Rupanya aku masih lemah....CHOR MENJAUH DARI SANA!"
Mendengar teriakan tersebut Chors langsung melompat ke belakang dan menjauhi Agust.Ema kemudian menggunakan [Hurricane Steps] dan meluncur ke arah Agust.Dengan pisau mananya sekarang Ema dapat membuat sebuah goresan yang lebih dalam.Ema menggunakan pohon yang ada untuk menjadi pijakannya.Ema menyerang Agust tanpa henti dan Agust hanya bisa diam melindungi tubuhnya.
"Aku juga akan serius."
Kira kemudian memusatkan mananya dan membuat [Sky Thunder Spear].Namun dia merasa sihirnya tidak cukup kuat.Kira kemudian menguraikan mana yang ada di dalam sihirnya ke telapak tangan Kira.Kira kemudian menyatukan telapak tangannya.Dengan perlahan-lahan Kira membuka tangannya.Di tengah-tengah kedua tangan Kira terdapat sebuah bola mana yang dia buat.Bola mana itu sangatlah kecil dan terselimuti dengan sihir api dan juga petir.Dan dengan perlahan-lahan juga bola mana itu menjadi semakin membesar.
Chors yang berdiri dari belakang Kira dapat merasakan kehadiran mana yang besar.Chors langsung berbalik dan melihat ke belakang.Dia terkejut dengan bola mana yang Kira buat.Bola mana itu seukuran dengan tubuh Kira.Dan udara sekitar terasa seperti berputar di sekeliling bola tersebut.
Kira merasakan kalau ukuran bola mana itu terlalu besar mencoba untuk mengecilkannya.Bola mana itu dipaksa mengecil hingga seukuran dengan telapak tangan Kira.Kira kemudian meluruskan kedua tangannya dan menegarahkan ke arah Agust.
"CHORS DORONG AGUST SEJAUH MUNGKIN!"
Chors langsung mengalirkan semua sihirnya ke tangan kanannya dan berlari ke depan.
"EMA PERGI DARI SANA!"
*buk*
Chors meninju Agust dengan sekuat tenaga dan berhasil membuat Agust terhempas ke dalam hutan.Kira kemudian mencoba untuk menembakkan bola mana yang dia buat.Saat dia mencoba menembakkannya dia mendengar suara Lilia dari jauh.
"TUNGGU JANGAN SERANG!"
*duar*
Kira yang mendengar itu membuat serangannya sedikit meleset dari Agust.Namun ledakan yang dibuat sihir Kira sangatlah besar.Ledakan itu hampir sebesar 2km.Dan ledakan tersebut juga membuat sebuah gelombang kejut yang sangat kuat.Ema yang sedang kelelahan dibuat terhempas ke pohon karena gelombang tersebut.