*puff,puff,puff*
Tabir asap dimana-mana dan saat tabir asap itu muncul.Lalu dari salah satu atap bangunan terlihat dua orang dengan jubah putih.Saat asap sudah memenuhi seluruh tempat mereka langsung melompat ke dalam.Kedua orang tersebut adalah Chors dan Ema,mereka berusaha untuk menyelamatkan Kira.
Mereka langsung berlari mengarah ke tempat Kira.Chors dapat melihat Kira.Saat dia di depan Kira,Chors dapat melihat Kira yang sudah pingsan. Dia kemudian mencoba mengangkat Kira,dia menjadi sedikit terkejut.
{Berapa sebenarnya berat semua rantai ini?!}
"Chors cepat!"Ema berbicara sambil berbisik-bisik.
Chors hanya mengangguk-nganguk dan berlari keluar dari tabir asap.Saat Ema mencoba untuk keluar dari tabir asap.Dia dapat mendengar sebuah suara tawa.Suara tawa tersebut terdengar aneh,terkadang terdengar seperti pria namun juga terdengar seperti perempuan.
{Sepertinya hanya perasaanku saja.}
Ema langsung berlari dan meninggalkan alun-alun.Dia menggunakan sihirnya untuk dapat mengejar Chors.Saat dia mengejar Chors,dia menjadi bingung.Chors memakai rute yang berbeda dari yang mereka rencanakan.
"Hei kenapa kau mengambil jalan ini?Kita jauh dari jalan yang sudah kita buat."
"Kita tidak punya pilihan.Jika kita memakai rute yang kita buat,kita akan memutar.Jangan lupakan kondisi Kira.Kondisinya sekarang cukup mengenaskan."
"Kalau begitu pegang tanganku."Ema mengulurkan tangannya.
"Huh?"
"Apa kau tidak lihat disana ada tembok!Kita harus lari dengan sihirku."
"Itu hanya akan membuang waktu.Akan aku tunjukkan cara yang praktis."Chors menarik tangan kanannya ke belakang.
*blar*
Chors menghancurkan tembok kota dengan pukulannya.Dia membuat sebuah lubang yang besar.Saat mereka keluar dari istana,Ema langsung memegang tangan Chors.Chors terkejut dan tiba-tiba saja Ema membawa mereka berdua dengan sihirnya.
Ema menggunakan sihirnya dalam jumlah banyak dan beruntun.Mereka pergi kearah hutan.Dengan sihir Ema mereka bisa langsung tiba di tengah hutan.Dan di tengah-tengah hutan terdapat sebuah pondok kayu.Ema berhenti tepat di pondok kayu tersebut dan membuka pintunya.Chors berjalan masuk dengan kepala yang pusing sambil membawa Kira.Chors membawa Kira ke ranjang yang ada di tempat tersebut dan membaringkannya.
*brak*
Berat Kira melebihi kapasitas dari ranjang tersebut hingga kaki-kaki ranjang menjadi hancur.
"Sejak tadi aku sudah kaget dengan rantai-rantai ini.Sepertinya berat rantai ini hampir 100 kg."
"Aku tidak peduli dengan berat rantai itu,cepat potong rantai-rantai ini!"Ema keluar dari ruangan.
Chors memotong seluruh rantai yang ada di tubuh Kira.Dia juga membukakan pakaian Kira.Ema kemudian berjalan masuk membawa perban dan juga obat-obatan.
"Berikan dia potion ini terlebih dahulu."Ema menyerahkan potion yang dia pegang kepada Chors."Aku akan menunggu di luar."
Setelah Ema keluar dia langsung membalut seluruh luka yang ada.Chors terkejut karena hampir di seluruh tubuh Kira dipenuhi dengan luka.Setelah dia selesai membalut luka dia keluar dari ruangan dan membiarkan Kira beristirahat,Setelah dia keluar,Ema langsung menghampiri Chors.
"Bagaimana dengan keadaannya?"
"Pendarahannya sudah berhenti tapi dia tetap memerlukan istirahat.Seluruh tubuhnya dipenuhi dengan luka.Sepertinya dia sudah disiksa sejak di istana."
"Keparat-keparat itu!"Ema mengepal tangannya karena kesal.
"Aku tidak habis pikir mereka sampai membuat tuduhan palsu seperti itu.Saat Kira sudah lebih baik kita harus pergi dari kerajaan ini."
"Aku setuju sebaiknya kita pergi ke wilayah Barat saja."
"Dan apa kau merasa ada yang aneh dengan petugas istana yang memimpin eksekusi Kira tadi?"
"Jadi tidak hanya aku yang merasa dia aneh?Sejak dia datang aku sudah merasa aneh.Dia bertingkah kalau eksekusi ini seperti sebuah acara hiburan."
"Tidak hanya itu sepertinya dia adalah orang yang manipulatif.Dia dapat menarik simpati masyarakat dengan mudah."
"Sebelum dia membacakan kejahatan Kira,aku merasa dia menatap ke arahku."
"Apa!Itu tidak mungkin!Bahkan kita demi human yang memiliki indera diatas rata-rata manusia tidak akan dapat melihat sejauh itu."
"Aku juga tahu ini mustahil tapi aku benar-benar merasa kalau kami saling bertatapan."
"Sepertinya aku ketinggalan topik pembicaraan yang seru ya?"Mereka mendengar suara Kira di belakang mereka.
Chors dan Ema langsung berpaling ke belakang.Mereka melihat Kira keluar dari kamar dengan kesusahan.Untuk berjalan bahkan dia perlu untuk bersandar.Mereka langsung berlari ke arah Kira untuk membantunya berjalan.
"Apa yang kau lakukan bodoh?!"
"Sebaiknya kau beristirahat saja."
"Hahaha,aku hanya tidak ingin ketinggalan topik yang seru."
Mereka kemudian membawa Kira ke sofa dan membantunya untuk duduk.Saat dia duduk di sofa seluruh tubuhnya terasa sangat nyeri.
"Akhh,sepertinya aku mempunyai banyak luka."
"Sudah kubilang kau untuk istirahat saja!"
"Jangan paksakan dirimu."
"Terima kasih sudah menyelamatkanku."
"Apa yang kau bicarakan?Bukankah ini memang tugas sebuah party?"Chors melihat ke arah Ema.
"Tidak perlu berterima kasih,aku malah menjadi aneh mendengarnya."
"Omong-omong dimana kita sekarang?"
"Kita berada di pondok milik Agust."
"Dia mencoba bertingkah baik dengan meminjamkan pondoknya."
"Dan apa yang kalian bicarakan tadi?"
"Kami membicarakan tentang petugas yang memimpin acara tadi."
"Ah jadi si keparat itu ya."
"Tampaknya kau juga kesal padanya."
"Dialah yang menyiksaku selama di penjara."
"Harusnya aku membunuhnya tadi."
"Kita lupakan saja itu semua dulu.Istirahatlah Kira kita harus segera pergi dari kerajaan ini."
"Hah!Pergi?Memang kita akan kemana?"
"Kita akan pergi ke Barat seperti tujuan awal."
"Saat ini hanya itu tempat yang aman."Kira kemudian bangun dari sofa.
"Kalau begitu kalian pergilah terlebih dahulu."
"Apa maksudmu Kira?"
"Jika kau ingin balas dendam sebaiknya urungkan niatmu."
"Tidak,aku harus menyelamatkan Kyra."
"Jangan bercanda Kira!Kita tidak perlu memikirkan sesuatu yang tidak perlu.Aku yakin dia sudah hidup dengan tenang di istana sekarang."
"Apa yang Ema katakan benar,Raja pasti hanya akan menyembunyikannya saja."
"Tidak,dia juga ikut terkurung bersamaku."Chors dan Ema langsung terkejut."Aku yakin dia sedang disiksa sekarang."
"Tetap saja Kira,ini bukan waktunya untuk kita memikirkan orang lain!"
"Kitalah yang membawa semua masalah padanya!Setidaknya kita harus bertanggung jawab dan menyelamatkannya."Ema menjadi terdiam.
"Kenapa kau bersikeras seperti ini?Padahal sebelumnya kau tampak tidak peduli sedikitpun padanya."Chors bertanya sambil menatap Kira dengan tajam.
"Karena dia mirip denganku.Walau dia seorang putri,dia tetap saja seperti dikucilkan oleh sekitarnya.Bukankah itu terdengar mirip denganku?Apa jadinya jika aku tidak punya simbol ini pasti hidupku berbeda.Dia pasti juga berpikir seperti itu dengan gelarnyaKarena itu walau hanya aku,aku akan mengulurkan tanganku padanya.Karena aku tahu bagaimana rasanya sendirian."
*sighh*
Ema melipat tangannya dan mendesis dengan kesal.
"Jika kau berbicara seperti itu,bagaimana bisa aku menolaknya."
"Kalau tahu akan jadi seperti ini seharusnya kita langsung selamatkan dia juga."Chors melihat kearah Ema.
"Terima kasih semuanya!"Kira tersenyum dengan lebar.
Dia kemudian langsung berjalan kearah pintu keluar.Namun Ema dan Chors langsung menahannya.
"CE-PAT ISTIRAHAT SANA!"
Chors tanpa berbicara langsung mengangkat Kira dan menaruhnya di bahunya.Dia berjalan masuk ke dalam kamar dan melempar Kira ke kasur.
"Kita pergi saat malam haris,istirahatlah dengan baik."Chors langsung menutup pintu kamar."