Sejak dikeluarkannya surat edaran tentang eksekusi pemegang simbol kegelapan.Seluruh wilayah kerajaan Kardia menjadi gempar.Eksekusi tersebut menjadi topik hangat untuk dibicarakan baik kalangan bangsawan maupun rakyat jelata.
*bak*
Seorang pria menaruh minumannya dengan kencan di meja.
"Hei apa kau sudah dengar tentang eksekusi tersebut?"Pria itu berbicara dengan muka yang memerah.
"Tentu saja aku tahu,semua papan pengumuman hanya terisi itu saja."
"Aku kira dia orang baik rupanya itu semua hanya palsu."
"Tentu saja itu palsu,jangan lupa sekali iblis maka sampai akhirpun akan menjadi iblis."
"Kau benar,bahkan sepertinya dia tidak membantu menghapuskan Schavio dia hanya ingin membunuh orang saja.Dia pantas mendapatkannya."
"HAHAHA!"Mereka berdua tertawa dengan keras.
*brak*
Ted mendatangi meja kedua pria tersebut.Dia memukul meja dengan sangat keras hingga seisi bar semua melihat kearahnya.Ted kemudian menatap tajam kearah kedua pria tersebut.
"Sebaiknya kalian jaga omongan kalian!"
Setelah berbicara seperti itu,Ted langsung keluar dari bar begitu saja.Dia melangkah keluar dengan kesal.Dia melihat sebuah batu kecil,dia menendang batu itu dengan keras untuk melampiaskan kekesalannya.
"Cih bahkan saat siang hari bisa-bisanya mereka minum seperti itu."Ted kemudian melonggarkan kepalan tangannya."Tuan Kira tidak mungkin melakukan hal seperti itu.Aku tahu dia orang seperti apa."
Di lorong kerajaan Duke Anca berjalan dengan tergesa-gesa.Wajahnya tampak seperti sedang khawatir.Dia berjalan menuju suatu ruangan.Dia membuka pintu tersebut tanpa berbicara sedikitpun.Di dalam ruangan tersebut terisi Raja yang sedang menghadap jendela.
"Yang Mulia apa yang sebenarnya anda inginkan?"
"Apa maksudnya?Dan kenapa kau membuka pintu tanpa bertanya padaku sebelumnya?"
"Maafkan saya Yang Mulia."Duke kemudian membungkukkan badannya untuk memberi hormat."Saya melakukan ini karena saya sedang tergesa-gesa Yang Mulia."
"Dan apa alasanmu sampai kau tergesa-gesa?"
"Saya ingin menanyakan tentang keputusan Yang Mulia tentang eksekusi pemegang simbol kegelapan."
"Duke Anca,apa kau mempertanyakan keputusanku?"Raja tampak kesal dengan Duke.
"Tidak Yang Mulia,saya hanya ingin anda untuk mempertimbangkannya sekali lagi."
"Tidak ada yang perlu aku pertimbangkan lagi."
"Tapi Yang Mulia pemegang simbol kegelapan adalah salah satu dari simbol yang ada.Dia bisa menjadi kekuatan untuk melawan Raja Iblis Timur."
"Kita tidak memerlukan dia lagi pula kita masih mempunyai kelima simbol lainnya.Jangan lupa Duke,dia adalah simbol kegelapan dan kegelapan adalah iblis."
"Tapi Yang Mulia dia bisa menjadi salah satu kekuatan kita.Dan juga dia baru saja menyelamatkan banyak orang di Kardia.Dia bisa menjadi simbol pelindung kita.Selain itu jika kita menyingkirkannya begitu saja bisa menimbulkan perpecahan di berbagai kalangan."
"DUKE ANCA!Apa kau tidak membaca dari surat pengumuman tersebut?!Dia membunuh putriku!Kau seharusnya juga mengerti sebagai seorang ayah sama sepertiku."
"Saya tahu,tapi bagaimana jika kita memasangkan segel budak saja padanya?Bukankah itu bisa menjadi solusi terbaik?Kita bisa meminta bantuannya hingga Raja Iblis Timur dikalahkan.Begitu semua ini selesai kita bisa memutuskan apa yang akan kita lakukan berikutnya."
"Duke,diantara para bangsawan tidak ada yang mengajukan protes sama sekali padaku.Bahkan keempat Duke lainnya tampak menerima keputusanku dengan baik.Karena itu aku akan memperingatimu,jika kau mencoba untuk membantahku lagi maka akan aku anggap kau mencoba melakukan pemberontakan.Keputusanku sudah bulat dan tidak bisa diubah bagaimanapun caranya."
"Baiklah kalau begitu saya mohon izin untuk kembali Yang Mulia."Duke kemudian berjalan ke pintu,dia kemudian menutup pintu dengan perlahan sambil berbicara."Anda masih mempunyai waktu satu hari untuk memikirkannya lagi Yang Mulia."
Hari eksekusi tiba,Raja tidak mengubah keputusannya sedikitpun.Istana sudah menyiapkan sebuah panggung kayu yang besar di alun-alun Kota.Saat pagi para penduduk kota langsung berkumpul di alun-alun kota.Hari ini akan menjadi salah satu hari bersejarah Kardia.Bahkan pasar ditutup khusus untuk eksekusi terbuka ini.
Saat orang-orang menunggu kedatangan simbol kegelapan.Salah satu petugas kerajaan berjalan menaiki panggung.Dia membawa alat sihir untuk mengeraskan suaranya.Petugas itu berjalan dengan senyuman yang lebar.
"Tes,tes,tes."Dia mengecek alat sihir sambil mengetuk-mengetuk alat tersebut."Selama pagi penduduk Kardia!'Memberikan salam sambil merentangkan kedua tangannya."Hari ini akan menjadi hari bersejarah Kardia.Dan kalian semua yang menghadiri acara ini adalah saksi dari hari bersejarah ini.Kalian semua pasti sudah tahu bukan?"Senyum bahagia yang tunjukkan sebelumnya berubah menjadi sebuah senyuman licik.
Petugas kerajaan kemudian mengeluarkan sebuah kertas dari saku bajunya.Dia kemudian membaca kertas tersebut.
"Hari ini adalah hari eksekusi dari pemegang simbol kegelapan.Sekarang aku akan membacakan kejahatan apa saja yang sudah dia perbuat."Petugas kerajaan itu menatap kearah salah satu bangunan dengan singkat."Penghancuran fasilitas kerajaan.Oh,apa kalian ingat dengan dia yang menghabisi organisasi Schavio?Itu semua adalah palsu!"
Para penduduk yang mendengarnya langsung menjadi terkejut.Senyum licik yang dikeluarkan petugas itu semakin lebar.
"Aku tahu kalian semua pasti terkejut...."Petugas itu kemudian mengeluarkan sebuah tatapan yang memelas yang tampak sedih."Semua itu hanyalah rencana dia saja.Ketua dari Schavio tidak lain dan tidak bukan adalah pemegang simbol itu sendiri.Dia hanya memutuskan ekornya agar tampak baik.Dan kejahatan terbaru yang dia perbuat adalah membunuh putri Raja dan juga membunuh seluruh penduduk yang berada di Baron Porcus!Bagaimana bisa dia membunuh orang-orang tak bersalah dengan begitu mudah?Aku tahu kalian semua sudah merasa geram dan kesal,karena itu mari kita sambut pemegang simbol kegelapan kita!"
*tak,tak,tak*
Langkah kaki yang berat dapat di dengar dari belakang panggung.Kira kemudian datang menaiki anak tangga panggung.Dia datang dengan kedua tangan dirantai dan juga leher yang diborgol.Rantai dan borgol itu nampak sangatlah berat.Bisa dilihat saat dia melangkah kaki panggung itu nampak bergetar.Dia kemudian berjalan ke ujung panggung.
Saat Kira semakin dekat dengan ujung panggung.Para rakyat yang menyaksikan dapat melihat luka yang berada di sekujur tubuh Kira.Lebam dan sayatan memenuhi tubuhnya.Dia kemudian berdiri diam di ujung panggung.Petugas kerajaan kemudian berjalan mendekati Kira.
*buk*
Dia menendang kaki Kira hingga membuat Kira bertekuk lutut.Kepala Kira yang berat membuat kepalanya tampak hampir jatuh.Namun petugas kerajaan menghentikannya dengan menjambak rambut Kira.
"Oh iya,kerajaan sudah menyiapkan hiburan khusus untuk kalian semua."Petugas kerajaan kemudian menjentikan jarinya.
Para prajurit yang memegang sebuah kota berjalan ke tengah kerumunan.Para prajurit membagikan batu kepada setiap penduduk yang ada.Penduduk yang menonton menjadi kebingungan.
"Nah sekarang lemparlah."Dia melebarkan tangannya seperti membuka sebuah pertunjukan.
*buk,buk...*
Rasa kesal penduduk mereka lampiaskan dengan batu yang mereka lempar tersebut.Kira hanya bisa menerima semua batu yang terlempar ke arahnya dengan pasrah.Saat semua batu sudah habis terlempar.Petugas kerajaan melepaskan tangannya dari rambut Kira.Dia kemudian berjalan ke belakang untuk mengambil sebuah pedang.
Dia kembali ke tempat Kira dengan sebuah pedang yang dia genggam di tangan kanannya.
"Sekarang acara utamanya dimulai!"
Petugas kerajaan kemudian mengangkat pedangnya dan bersiap untuk mengayunkannya.
*puff,puff,puff*
Tiba-tiba saja alun-alun kota dipenuhi dengan tabir asap.Para penduduk menjadi panik karena tabir asap tersebut.Petugas kerajaan yang mengalihkan pandangannya sesaat tanpa dia sadari Kira sudah menghilang dari tempatnya.Bukan panik namun petugas kerajaan itu nampak senang.Senyumnya menjadi lebar hingga dia menjadi tertawa kecil.
"Hahaha,benar ini akan menjadi permainan yang seru."