Chereads / Demon Become Hero / Chapter 98 - Chapter 98

Chapter 98 - Chapter 98

Saat hari menjadii malam,mereka mulai bergerak.Ema berjalan ke arah gerbang dengan menggunakan jubah yang menutupi wajahnya.Saat para penjaga melihatnya,mereka langsung mendekati Ema.

"Hei,buka jubahmu jika ingin masuk."Salah satu penjaga mengarahkan tangannya ke jubah Ema.

Dengan gerak yang cepat,Ema meraih tangan penjaga dan langsung membantingnya ke tanah dan memukulnya hingga pingsan.Teman penjaga menjadi terkejut,Ema langsung memanfaatkan kelengahan penjaga.Dia langsung berlari ke arah penjaga satunya.Ema mengunci leher penjaga hingga membuatnya kesulitan bernafas.Saat kedua penjaga pingsan dia langsung melambai-lambaikan tangannya ke belakang.Chors dan Kira yang menggendong Kyra keluar dari semak-semak dan berlari ke arah Ema.

Saat mereka sudah dekat dengannya,Ema langsung ikut berlari ke dalam gerbang.Merka berlari hingga bertemu dengan sebuah persimpangan.Mereka saling melihat satu sama lain dan saling menganggukkan kepala.Mereka langsung berpisah sesuai dengan kelompok.Ema dan Chors berlari ke sebuah gang buntu.Mereka akhirnya terhenti karena gang tersebut.

"Kenapa kau membawa kita kesini?Kita harus cepat agar bisa membantu Kira juga."Chors membalikan badannya.

Chors mencoba untuk berlari,namun Ema menghentikannya dengan memegang tangan Chors.

"Ini adalah jalan tercepat kita."Ema menguatkan tangannya.

"Apa yang ing-.Uwaa!"

Ema membawa Chors keatas dengan [Hurricane Steps]nya.Chors yang dibawa tanpa persiapan membuatnya sangat terkejut.Namun berkat [Hurricane Steps] milik Ema mereka sudah berada diatas bangunan.Dan mereka sudah dapat melihat guild dari bangunan tersebut.

"Sudah aku bilang bukan,kalau ini adalah jalan tercepat."

Ema kembali menggunakan [Hurricane Steps]nya tanpa aba-aba.Dan kali ini mereka tidak melakukan sekali melainkan berkali-kali.Chors yang terbawa oleh Ema terasa terombang-ambing seperti sebuah kain yang tertepa angin.Ema langsung mengincar jendela yang ada di ruangan Agust.

Saat sampai di jendela Ema dibuat kaget oleh Agust.Agust tampak sudah menunggu di depan jendela sambil tersenyum.Agust kemudian membukakan jendelanya dan membiarkan mereka masuk.Ema melemparkan Chors ke dalam dan kemudian dia masuk ke dalam ruangan.

"Kau tampak sudah menunggu kami."

"Mungkin."

Lilia kemudian berjalan dengan sebuah ember ke arah Chors.Dia langsung menaruh ember tersebut di depan Chors.

*huek*

Chors langsung memuntahkan semua isi perutnya ke dalam ember.

"Jadi,kenapa kalian kemari?"

"Bagaimana tanggapanmu dengan poster buronan kami?"Chors yang baru saja selesai muntah langsung bergabung dalam obrolan ini.

"Apakah kalian benar-benar tidak melakukannya?"

"Tentu saja tidak."

"Kami tidak akan sebodoh itu apalagi kami membawa putri kerajaan."

"Jadi kalian tidak sebodoh itu."

"Apa kami bisa menghilangkan poster buronan tersebut?"

"Sepertinya tidak,kalau kalian memang ingin menghilangkan itu semua kalian harus menyerahkan diri kalian."

"Apa kau menyuruh kami untuk mati?"Ema menatap ke arah Agust.

"Aku hanya memberi tahu jika kalian ingin menghilangkan status buronan kalian.Aku lebih menyarankan untuk kalian semua keluar dari kerajaan ini."

"Apa dengan statusmu sekalipun tidak bisa membantu kami?"

"Aku hanya guild master bukan pegawai pemerintahan."

"Tidak ada gunanya kita disini.Lebih baik kita pergi Chors."

"Tapi kita semua tahu bukan kalau ini semua sudah diatur."

"Langsung ke intinya saja."

"Jika kita bisa menemukan bukti maka kita bisa saja melepaskan status buronan kalian."

"Tapi bukti apa yang perlu kita keluarkan?"

"Tidak usah berpikir terlalu jauh,kita masih punya putri yang bisa kita jadikan sebagai bukti."

"Omong-omong aku tidak melihat putri,dimana sebenarnya dia?"

"Dia pergi bersama Kira."

"Pergi?Pergi kemana?"

"Mereka pergi ke istana untuk bertemu dengan Raja."

agust langsung menatap Chors dengan mata yang lebar.Chors awalnya bingung dengan tatapan Agust.Namun dia menyadari dengan cepat.

"Kita harus cepat membawa Kira dan putri kembali."

Agust langsung menarik Ema keluar jendela.Agust langsung melompat dari jendela tersebut.Ema yang ditarik begitu saja menjadi terkejut.Tidak hanya terkejut dia juga merasa kesal.

"Apa yang kau lakukan bodoh?!APA KAU INGIN KITA MATI!"

"Cepat gunakan sihirmu atau kita akan mati!"

Ema langsung menggunakan sihirnya agar tidak terjatuh ke tanah.Namun karena tanpa perhitungan mereka mendarat pada bangunan dengan tidak mulus.Mereka berguling-guling karena pendaratan yang tidak mulus.Ema yang sudah berhenti berguling-guling langsung menatap Chors dengan tajam.Ema bangun dan berjalan mendekati Chors.Dia menarik kerah Chors dan menatapnya dengan tatapan yang penuh amarah.

"Apa kau ingin kita mati?"

"Aku terpaksa melakukan itu!Kita sudah tidak punya waktu lagi."

"Apa maksudmu?"

"Kita berpikir terlalu terburu-buru,ini semua sudah direncanakan.Dan seharusnya Raja juga sudah memperhitungkan kalau kita semua selamat."

"Tunggu,kalau begitu Raja juga tahu kalau Kyra akan datang ke istana?"

"Aku yakin Raja sudah menyiapkannya."

*bruak*

Kira menjatuhkan prajuit yang baru saja pingsan ke lantai.Dia kemudian kembali berjalan menunduk bersama dengan Kyra.Saat mereka sedang berjalan mereka melihat seorang penjaga.Kira dan Kyra langsung bersembunyi dibalik tembok.

"Tunggu disini aku akan mengurusnya."

"Tunggu"Kyra menarik Kira.

"Ada apa?"

"Kita akan lebih cepat ketahuan jika terlalu banyak penjaga yang tergelatak.Lebih baik kita bersembunyi saja hingga dia melewati kita.

Penjaga itu kemudian melewati Kira dan Kyra yang sedang bersembunyi.Mereka kembali berjalan untuk menemui Raja.Kyra kemudian menarik baju Kira dan menunjuk sebuah ruangan.Tanpa perlu berbicara Kira bisa mengerti apa yang Kyra maksud.Kyra memberitahukan pintu ruangan Raja.Kira tanpa pikir panjang langsung membuka pintu tersebut.

*brak*

Namun saat mereka masuk ke dalam ruangan itu sangatlah gelap.Seolah-olah itu bukanlah ruangan kerja Raja.Kyra bahkan sampai harus memanggil-manggil Raja.

"Ayah...Dimana kau ayah?"

*zlub*

Tiba-tiba saja kedua lengan Kira terikat oleh rantai.Rantai-rantai tersebut muncul dari sudut ruangan yang gelap.Kira hanya tersenyum saja saat kedua tangannya terikat.

"Kau pikir ini bisa menghentikanku!"Kira kemudian menjadi terkejut.

Dia baru saja mencoba untuk mengeluarkan sihirnya,namun sihirnya tidak dapat keluar.Kemudian suara langkah kaki terdengar dari depannya.

"Percuma saja,itu bukanlah rantai biasa.Itu adalah rantai anti sihir yang sudah aku siapkan khusus untukmu.Kau tidak akan bisa mengeluarkan sihirmu."

Suara Raja terdengar dari dalam kegelapan.Langkah kaki Raja semakin dekat dengan Kira.

*brak*

Kira tertendang dari belakang hingga membuatnya berlutut.Tidak hanya sampai situ,kepala Kira didorong dan ditahan oleh seseorang.Kira dibuat berlutut tidak berdaya.Saat tengah kepalanya ditahan Kira berteriak dengan keras.

"KYRA CEPAT PERGI!"

"Emmm,emnn."

Kira dapat mendengar suara Kyra.Namun suara itu terdengar seperti sedang mulutnya ditutup.

"Aku kira kau akan lebih pintar dari ini simbol kegelapan.Tapi sepertinya kau ebih bodoh dari yang aku kira.Bahkan kau tidak menyadari keberadaan musuhmu."

Kira hanya dapat mendengar suara Raja sambil menundukkan kepalanya.Kira yang merasa kesal hanya bisa menggigit bibirnya.Saat Raja berbicara Kyra dapat melihat dengan jelas.Mata Kyra menjadi melebar saat melihat Raja.

"Emmm,emmm!"Kyra mencoba memberontak dan melepaskan dirinya.

"Cepat kurung mereka berdua!"