Chereads / Demon Become Hero / Chapter 96 - Chapyer 96

Chapter 96 - Chapyer 96

Mereka berlari ke tengah hutan.Mereka memutuskan untuk istirahat sejenak.Kyra turun dari punggung Ema dan duduk sambil bersandar dengan pohon.Chors melihat ke arah kota.Kota sudah tidak dapat dia lihat lagi.Akan tetapi nyala api masih dapat terlihat dari jauh.Kyra duduk dan hanya diam saja tanpa sepatah kata apapun.Di tengah ketenangan suara semak-semak terdengar di dekat mereka.

*srek,srek,srek*

Chors langsung mengeluarkan pedangnya dan berjalan mendekati semak tersebut.Saat suara semak semakin terdengar keras.Kira keluar dari dalam semak.Chors kembali menaruh pedang yang ada di tangannya.Kira datang tidak dengan tangan kosong.Kira membawa salah satu musuhnya.Dia kemudian melempar musuhnya sedang pingsan itu ke tanah.

"Kita bisa mengambil informasi darinya."

"Aku tidak menyangka kau bisa terpikirkan untuk membawa salah satu dari mereka."

"Aku hanya ingin saat kita mencari informasi."

"Bukankah sebaiknya kita mengikat dia?"

"Tidak perlu,aku sudah mematahkan tangannya."

Chors mendekati musuh yang sedang pingsan tersebut.Dia membuka penutup kepala yang menutupi wajah orang tersebut.Setelah membuka penutup wajahnya,Chors menarik kerah pria tersebut.Kemudian Chors menamparnya beberapa kali hingga dia bangun.Pria itu terbangun dan nampak terkejut saat melihat Chors.

"Aku akan membuat mudah,katakan apa tujuanmu?"

Dia tidak menjawab sama sekali.Dan tidak lama kemudian mulutnya mengeluarkan busa.Seolah-olah dia keracunan akan sesuatu.Chors yang terkejut langsung mengecek denyut nadi orang tersebut.Pria itu telah mati saat dia mengeceknya.

"Sepertinya dia mempunyai racun di dalam mulutnya."

"Jadi kita tidak dapat apa-apa?"

"Apa dia tidak membawa sesuatu?"

Chors mengecek pakaian orang tersebut dengan seksama.Saat dia menggeledah orang tersebut dia menemukan temuan yang mengagetkan.Pada pakaian pria tersebut terdapat sebuah lambang di dad kirinya.Lambang tersebut bergambar kepala singa dengan bendera merah dibelakangnya.Chors sadar kalau itu adalah lambang milik kerajaan.

"Putri,aku tahu ini tidak seharusnya aku tanyakan padamu,tapi apakah kau mempunyai maksud lain dari misi ini?"Chors berdiri dan menatap ke putri.

"Kenapa kau tiba-tiba bertanya?Aku hanya diberitahu untuk mengunjungi wilayah Baron saja."

"Apa kau yakin?"

"Aku sangat yakin."

"Aku tidak tahu ini akan mengejutkanmu atau tidak tapi orang-orang yang menyerang kota adalah pihak kerajaan."

Saat mendengar itu membuat Kyra terkejut dan tidak dapat berkata apa-apa.Bahkan Ema juga ikut terkejut dengan apa yang Chors katakan.

"Apa kau yakin Chors?"

"Aku sangat yakin."

"Menurutmu apa yang sebenarnya Raja inginkan?"Kira mulai berbicara.

"Aku tidak tahu tapi hanya ada dua kemungkinan.Dia menginginkanmu mati,kita sudah tahu kau punya hubungan buruk dengan Raja.Tapi menurutku ada juga kemungkinan dia ingin membunuh tuan putri.Tapi jika memang itu benar aku lebih bingung dengan alasannya."

"Tidak mungkin ayah seperti itu!"

Kyra berdiri dan berlari ke dalam hutan.Setelah Kyra pergi mereka bertiga saling menatap satu sama lain.

"Kira sebaiknya kau pergi mengejarnya."

"Apa?!Aku?"

"Aku tahu itu semua hanya pemikiran liarku.Tapi jika memang benar akan lebih baik kalian yang sebagai target saling bertukar pikiran."

"Kali ini aku setuju dengan Chors."

"Baiklah."

Kira berjalan masuk ke dalam hutan.Setelah Kira pergi Chors duduk dan bersandar pada pohon.Ema kemudian mengajaknya berbicara.

"Apa kau merasa Kira sedikit berubah?"

"Dibanding sedikit,aku merasa dia sangat berubah."

"Jadi kau juga merasakannya."

"Aku terkejut dia tidak menunjukan ekspresi sedikitpun saat aku bilang dia diincar.Aku tahu itu hanya sebuah teori yang aku buat,tapi tetap saja sekalipun itu aku,aku pasti terkejut."

Kira berjalan cukup jauh untuk mencari Kyra.Saat dia sedang berjalan dia dapat mendengar suara tangisan.Tangisan itu terdengar semakin keras setiap saatnya.Dia berjalan mengikuti arah dari suara tangisan.Kira akhirnya dapat melihat Kyra yang sedang duduk di pinggir tebing sambil menangis.Kyra menggunakan kedua tangannya untuk menutupi wajahnya.

*hiks,hiks,hiks*

Kira berjalan mendekati Kyra.Dia kemudian duduk di pinggir tebing tepat di samping Kyra.

"Berhentilah menangis."Kira berbicara dengan nada yang datar.

Kedatangan Kira sama sekali tidak membantu.Tangisan Kyra terdengar semakin keras.Tangisan Kyra menjadi semakin tersedu-sedu.Kira kemudian mengangkat tangannya dan menaruhnya di kepala.Saat tangan itu menyentuh kepalanya membuat Kyra terkejut.Kira menggerakan tangannya dan mengelus-ngelus kepala Kyra seperti mengelus anak anjing.

"Sepertinya kau terkejut mendengar apa yang Chors katakan ya."

Kyra mulai berhenti menangis dan dia mengusap-ngusap air mata yang ada di matanya.Kyra yang menundukan kepalanya mulai mengangkat kepalanya.Dia menatap ke depan dengan tatapan yang sedih.

"Kau tahu sejak kecil aku diperlakukan berbeda dengan kakakku.Para bangsawan selalu mencoba untuk mendekati kakakku.Tapi bagi mereka aku hampir seperti tidak ada.Aku tahu,mereka semua hanya mendekati karena memiliki tujuan.Tapi tetap saja terkadang aku ingin diperhatikan oleh lingkunganku.Walau aku seorang putri tapi pada akhirnya kakakkulah yang menjadi Raja.Hanya karena sebatas status saja membuatku seperti disisihkan dari sosial.Tapi aku beruntung karena memiliki ayahku.Ayahku memperlakukanku dengan sangat baik.Dan kau tahu sebagai seorang putri tentu saja mati dibunuh sangatlah mungkin.Tapi yang membuatku terkejut adalah itu semua dikirim oleh kerajaan."Dengan mata bengkaknya Kyra menunjukan senyumnya.

*haah*

Kira menghela nafas sambil mengacak-ngacak rambutnya.Tampaknya Kira sedang bingung.

"Aku bingung harus mengatakan apa.Tapi aku juga terasa menderita karena ulah ayahmu.Aku tahu hubungan kami tidak baik tapi tidak seharusnya dia sampai membunuhku."Kira berbicara dengan wajah cemberut.

Kyra terkejut saat melihat ekspresi Kira.Saat melihat itu membuatnya ingin tertawa dan tidak dapat menahannya.

"Pfftt..Hahahaha wajahmu sangatlah lucu."Kyra tertawa hingga mengeluarkan air mata."Tapi sepertinya aku tahu kenapa ayahku ingin membunuhmu."

"Benarkah?"

"Ayahku pernah mengatakan kalau kakek dan nenekku dulu dibunuh oleh pemegang simbol kegelapan sebelumnya."

"Tunggu,bukankah itu berarti Raja kerajaan Barat?"Kira tampak terkejut.

"Iya."

"Tapi kenapa dia melakukan itu semua?"

"Ayahku juga tidak mengetahuinya."

"Karena simbol ini membuat hidupku menjadi lebih rumit."Kira mengangkat tangan kanannya.

Saat Kira mengangkat tangannya.Kyra dapat melihat dengan jelas luka karena melindunginya.Kyra kemudian mengambil tangan Kira dan menggenggamnya.

"Maafkan aku,karena diriku sampai membuatmu melukai tanganmu."

"Ini bukan apa-apa.Lagi pula ini memang misiku."

"Sepertinya aku benar-benar membuat kalian kerepotan."

"Kyra,kau tahu setiap orang mempunyai tugasnya masing-masing.Sebagai pemegang simbol kegelapan sepertinya tugasku adalah bertarung."Kira mengepal tangannya."Sedangkan kau pasti juga mempunyai tugas itu sendiri."

Setelah mendengar kata-kata tersebut.Kyra berdiri,mata yang sebelumnya tampak lemas sayu sekarang mempunyai semangat.

"Kau benar,aku juga mempunyai tugasku.Tugasku adalah untuk melindungi rakyatku.Dan aku akan memulainya dengan mencari ayahku dan menanyakan apa tujuannya melakukan ini semua.Ayo kita kembali."

Kyra kemudian berjalan untuk kembali ke tempat sebelumnya.Akan tetapi Kira masih duduk dan menatap bulan.Kyra yang berjalan berhenti dan memanggil Kira.

"Kira ayo kita kembali!"

Kira menunjukan senyum kecilnya.

"Sepertinya ini tidak begitu merepotkan."

Di tengah kota yang sedang terbakar.Seseorang sedang berjalan di tengah kota tersebut.Orang itu menggunakan tudung dan jubah putih.Pada jubah tersebut terisi lambang gereja malaikat.Dia kemudian berhenti dan meraih pinggangnya.Dari pinggangnya dia mengeluarkan sebuah guci kecil.Dia kemudian membuka guci tersebut dan mengangkatnya keatas.Tiba-tiba saja bola-bola putih muncul dari kota dan semua bola-bola putih itu masuk ke dalam guci.

"Sepertinya masih kurang."

Orang itu menutup gucinya dan kembali berjalan.