Tanpa dia sadari,Kyra tertidur dengan sangat lelap.Dia kemudian membuka matanya dengan perlahan.Saking lelapnya hingga membuat Kyra mengeluarkan air liur.Kyra kemudian mengusap air liurnya.Dia kemudian melihat keluar jendela dan hari sudah menjadi malam.Saat melihat kearah jendela perutnya berbunyi dengan keras.
Kyra terbangun dengan rasa lapar yang kuat.Dia berdiri dan berjalan ke arah pintu.Kyra kemudian berjalan menuju ruang makan.Saat dia berjalan di lorong,lorong terasa terlalu sunyi.Dengan semua pelayan yang ada seharusnya Kyra dapat berpapasan dengan para pelayan.Namun dia tidak melihat ada pelayan sedikitpun.
Dengan lorong yang gelap sepi dan senyap membuatnya sedikit takut.Kyra berjalan dengan melihat ke kanan dan ke kiri.Dengan rasa gelisah yang dia rasakan,dia mencoba membuat dirinya menjadi tenang.Kyra menarik nafas dan menghembuskan nafasnya.Saat dia kembali tenang,Kyra kembali berjalan.Rasa takut dan gelisahnya menjadi berkurang.
{Aku yakin aku tertidur terlalu lama,pasti karena itu aku tidak melihat para pelayan.Mereka semua pasti sudah tertidur.}
Awan mulai menghilang dan sinar bulan menyorot ke arah Kyra.Lorong yang gelap menjadi terang.Saat lorong menjadi terang,mata Kyra menjadi lebar.Tepat di depan Kyra,dia melihat sebuah darah yang masih merah dan cair.Kyra melihat ke arah asal dari darah tersebut.Dia melihat sebuah kepala yang terpenggal menghadap ke arahnya.
Ini adalah kali pertamanya Kyra melihat sebuah mayat secara langsung.Melihat kepala tersebut membuat Kyra menjadi mual dan berkeringat dingin.Tidak hanya mual,kaki Kyra juga menjadi gemetar.Dia mencoba menahan mulutnya dengan tangannnya.Akan tetapi Dia tidak dapat menahan rasa mual tersebut.Kyra yang sudah tidak kuat akhirnya memuntahkan isi mulutnya.
*huek*
"A-Apa yang sebenarnya terjadi disini?"
*dap,dap,dap*
Kyra dapat mendengar sebuah langkah kaki dari belakangnya.Langkah kaki itu terdengar semakin cepat setiap saatnya.Mendengar langkah kaki tersebut membuat Kyra menjadi takut.Dia langsung melihat ke belakang dengan panik.Saat melihat ke belakang,Kyra melihat Kira yang sedang berlari.Dari jauh Kira berteriak dengan keras.
"MENUNDUK!"
KIra melompat ke arah Kyra dan memeluknya dengan erat.Kyra menjadi bingung dengan Kira yang datang dan memeluknya dengan erat.
*pyang*
Seluruh kaca yang ada di jendela menjadi pecah satu persatu.Kyra yang merasa ketakutan membuat matanya tertutup.Saat suara kaca yang pecah berhenti,Kyra mulai membuka kedua matanya.Tepat diatas Kyra terdapat banyak rantai yang terikat pisau.Rantai-rantai tersebut membuat Kyra tidak dapat berdiri.
"Merangkaklah,cepat keluar dari sini."
Kyra mengikuti perintah Kira.Dia kemudian merangkak dan keluar dari rantai-rantai yang menghalanginya.Saat dia kembali berdiri,dia melihat ke arah Kira.Kira dan Kyra saling bertukar tatapan.Kira yang menatap Kyra berteriak dengan kencang.
"CEPAT KELUAR DARI SINI!"
"T-Tapi."
"CEPAT!!"
Kyra kemudian berlari sekuat tenaganya meninggalkan Kira.Saat dia berlari,Kyra melihat arah belakang.Dari jendela berdatangan orang-orang berjubah hitam.Kyra menjadi semakin khawatir dengan Kira.Akan tetapi dia hanya bisa berlari untuk menyelamatkan dirinya.
Setelah berlari dengan sekuat tenaga hingga nafasnya menjadi terengah-engah,Kyra dapat melihat pintu keluar dari kediaman Baron.Kyra kemudian membuka pintu itu dan melihat keluar.Saat dia melihat keluar,kakinya menjadi lemas hingga dia tidak dapat berdiri.Kyra menutup mulutnya dengan tangannya dan mulai meneteskan air mata.
"Apa-apaan ini..."Kyra berbicara sambil menangis.
Kyra melihat sebuah pemandangan mengerikan yang tidak pernah dia lihat sebelumnya.Kota yang pada pagi hari sebelumnya menjadi penuh dengan canda tawa dan senyuman.Kini berubah menjadi lautan api.Seluruh bangunan yang ada dilahap oleh api.
"Kyra."
Ema memanggil Kyra dari jauh dan mendekatinya.Ema kemudian membantu Kyra untuk berdiri.Dengan kondisi yang masih shock,Kyra bertanya dengan terbata-bata.
"A-Apa ya-yang sebenarnya terjadi disini?"
"Kami juga tidak tahu.Saat kami sedang berjalan di luar kami mendengar sebuah teriakan.Kami kemudian langsung berlari ke arah suara tersebut.Saat kami tiba disana hanya tersisa mayat.Lalu dalam sekajap kota diserang oleh kelompok asing."
"Siapa sebenarnya mereka.Apa yang mereka mau?"
"Kami juga tidak tahu."
*wosh*
Pisau yang terikat dengan rantai dilempar ke arah mereka.Dengan sihirnya Ema memotong pisau menjadi dua.Saat pisau terpotong,mulai berdatangan bala bantuan musuh.Ema kemudian melepaskan tangannya dari Kyra.Ema berjalan ke depan memunggungi Kyra.
"Putri larilah ke arah kota.Seharusnya Chors sudah selesai membersihkan musuh."
Kyra langsung berlari menjauh dari Ema.Saat sedang berlari,tiba-tiba muncul seseorang mencoba menyerang Kyra dari belakang dengan sebuah pedang pendek.Ema yang melihat itu mencoba untuk menyelamatkan Kyra.Akan tetapi dia dihadang oleh puluhan orang.Kyra yang melihat bilah pedang itu dengan langsung hanya bisa pasrah.Kyra menutup kedua matanya dengan pasrah.
*crot*
"Terlambat sedikit saja sepertinya kau sudah akan mati."
Kyra yang mendengar suara Kira membuka kedua matanya.Kira menahan pedang pendek itu dengan telapak tangannya.Kira kemudian mencengkram pedang pendek itu dengan kuat hingga musuhnya tidak dapat menariknya.Lalu dengan tangan kanannya Kira meninju siku musuhnya hingga tangannya menjadi patah.Kira kemudian mengambil kesempatan dan mengambil pedang musuhnya.Tanpa ragu dia langsung memenggal kepala musuhnya.
"Aku akan menyuruh Ema untuk membawamu keluar tunggu disini."
Kira langsung berlari ke arah Ema.Kira berlari dengan tubuh yang sedikit membungkuk.Dengan postur lari tersebut,hanya mengayunkan tangannya ke atas sudah dapat menyayat leher musuhnya.Kira bergerak dengan lihai dan memanfaatkan setiap celah yang ada untuk mendekati Ema.
Saat dia sudah dekat Ema,Kira langsung menempelkan punggungnya pada.Saat mereka saling menjaga bagian belakang masing-masing.Kira dapat mendengar suara nafas Ema yang sudah terengah-engah.Ema sudah kehabisan nafas dan juga kelelahan.
"Pergilah dari sini,bawa Kyra sejauh yang kau bisa."
"Aku akan membantumu melawan mereka.Mereka bukan lawan yang sembarang."
"Dan aku juga bukan lawan yang sembarang bagi mereka."
"Baiklah."Ema menurunkan tangannya.
"Aku akan membuka jalan."
Kira berlari melewati Ema dan menghabisi setiap musuh yang dia lihat.Sedangkan Ema berlari dibelakang mengikuti Kira sambil menunggu sebuah celah.Saat dia menemukan celah yang dia tunggu,dia langsung menggunakan [Hurricane Steps].Hanya dalam sekali langkah Ema sampai pada Kyra.Ema langsung menunduk dan menunjukan punggunya.
"Naiklah kita harus cepat."
Kyra menaiki punggung Ema dan mereka pergi meninggalkan Kira.Saat mereka menghilang dari pandangan Kira..Seketika Kira menunjukan sebuah aura yang berbeda.Musuh yang mengelilingi Kira menjadi terdiam dalam sesaat.
"Aku tidak akan menahan diri lagi."
Ema dan Kyra sedang berlari di kota.Kyra melihat sebuah pemandangan yang lebih mengerikan dari sebelumnya.Kota dipenuhi dengan api dan juga mayat ada dimana-mana.Dan tidak sedikit mayat-mayat itu juga terbakar hingga menjadi gosong.
*bruk*
Tepat di depan mereka terjatuh mayat salah satu penyerang kota dari sebuah gang.Ema langsung berhenti berlari melihat mayat tersebut.Dan dari dalam gang keluar Chors sambil memegang pedangnya.Ema langsung bernafas lega dan berjalan mendekati Chors.
"Dimana Kira?"
"Dia masih sedang bertarung.Kita perlu membantu Kira!"
"Tidak perlu,bukankah kita tahu siapa yang terkuat diantara kita?Prioritas kita disini adalah putri."
Chors melihat ke arah Kyra.Wajah Kyra menunjukan bahwa dia masih shock.Dengan keadaan yang dia lihat sekarang.Melihat keadaan itu Chors langsung mengambil keputusan.
"Kita harus pergi dari kota ini."
"Apa kita akan meninggalkan Kira?"
"Kita tidak punya pilihan.Aku yakin dia akan segera menyusul."
Chors berlari di depan Ema untuk melindungi mereka berdua.Mereka berlari mengarah ke hutan.