Chereads / Demon Become Hero / Chapter 93 - Chapter 93

Chapter 93 - Chapter 93

Setelah perjalanan yang cukup panjang dan juga membosankan.Mereka dapat melihat wilayah milik Baron.Saat putri melihat wilayah Baron wajahnya sangat terkejut.Bahkan mulut putri terbuka karena saking terkejut.

"Bagaimana mungkin sebuah kota tampak seperti itu?"

Putri melihat sebuah kota yang hampir tampak seperti kota mati.Hanya dikelilingi dengan pagar kayu yang tampak bisa hancur karena badai.Tanpa adanya dinding kokoh seperti ibukota.Putri tidak bisa berkata apa-apa dengan penampakan kota.

"Seperti yang aku katakan kota ini hampir tidak ada harapan."

"Aku tidak menyangka akan seburuk ini."

"Apakah ini kali pertama putri melihat kota lain?"Ema bertanya dengan sopan.

"Iya ini kali pertamaku pergi dari ibukota."

"Tidak hanya kota ini yang tampak menyedihkan.Aku yakin masih banyak kota yang mengalami nasib yang sama.Karena para bangsawan hanya akan memikirkan keuntungan untuk diri mereka sendiri saja.Jadi seharusnya kau tidak heran."

"Kira jaga ucapanmu,putri juga termasuk seorang bangsawan."

"Tidak apa nona Ema,Apa yang tuan Kira katakan ada benarnya,sepertinya selama ini aku hanya seperti burung di dalam sangkar.Masih banyak hal yang perlu aku lihat."

Mereka kemudian masuk ke dalam kota.Raut wajah putri menjadi sedih saat melihat keadaan kota.Putri melihat banyak orang yang tampak kelaparan dengan tubuh yang kurus.Mereka semua terkejut dengan ekspresi tuan putri.

"Bagaimana bisa semua ini terjadi?"

"Aku tumbuh di kota yang seperti ini.Ini sudah terjadi selama belasan tahun.Sepertinya kerajaan terlalu lama menutup matanya hingga semua ini terjadi.Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika kami tetap hanya akan diam saja."Chors memberikan kata-kata yang cukup menyakitkan.

"Belasan tahun?!Bagaimana itu mungkin?!"

"Tentu saja terjadi karena bangsawan yang bersikap seenaknya.Dengan berlindung dengan hak mereka membuat mereka tidak dapat tersentuh.Menyentuh mereka akan mendapat hukuman dan tidak menyentuh mereka hanya akan membuat rakyat semakin tersiksa.Bahkan sekalipun rakyat jelata melawan pada akhirnya kami akan tetap kalah."

Putri hanya bisa diam saja dan tidak bisa menjawab Chors.Mereka menuju ke kediaman Baron.Hanya dengan melihatnya saja Kira dan Chors masih kesal,putri juga merasa kesal dengan kediaman Baron.

"Bisa-bisanya dia mempunyai rumah sebagus ini tapi menelantarkan wilayahnya sendiri."Putri berbicara dengan wajah yang geram.

Mereka masuk ke dalam ke kediaman Baron.

"Putri biarkan aku dan Kira berjalan di depan anda.Kami akan melindungi anda dari depan dan Ema akan melindungi anda dari belakang."

Mereka berjalan memasuki rumah Baron dengan langkah yang tegap.Kira dan Chors berjalan dengan menutupi putri.Saat mereka sedang berjalan,mereka melihat seseorang berjalan dengan sempoyongan.Wajahnya juga tampak memerah.Orang itu berjalan dan menabrak Kira.

"Apa-apaan kau?!Kau berani menghalangi jalanku?!Apa kau tidak tahu aku adalah bangsawan?"

Pria itu tampak sedang mabuk,bau alkohol tercium dengan keras dari mulutnya.Selain itu dia juga tidak dapat berdiri dengan tegap dan nyaris terjatuh.

"Cepat berlutut dan minta maaflah padaku."

Kira tampak kesal dengan ucapan pria tersebut.Tangan Kira sudah mengepal dengan erat.Saat tangan Kira mengepal Chors melihatnya.Dengan sigap dia membanting pria tersebut ke tanah dan mengunci kedua tangan pria itu.

"Apa yang kau lakukan?"

"Aku sedang menyelamatkan nyawamu,dan seharusnya kau berlutut di hadapan tuan putri."

Putri berjalan ke depan kemudian dia menatap tajam pada pria tersebut.

"P-Putri?!"

"Bawa dan interogasi dia.Tanyakan apapun tentang kota yang dia tahu termasuk ayahnya."

"Baiklah tuan putri."

Chors menyeret anak Baron dengan paksa.

"Lepaskan aku!"

"Ema aku ingin minta tolong untuk mengumpulkan seluruh orang yang ada di tempat ini di halaman depan."

"Baik tuan putri."

"Lalu bagaimana denganku?"

"Tuan Kira tolong lindungi aku."

"Sepertinya kau masih tidak nyaman denganku."

"Tidak bukan begitu,hanya saja itu akan tidak sopan."

"Apa bedanya aku dengan teman-temanku?"

"Karena anda adalah pemegang simbol."

"Biasakanlah aku malah terasa aneh jika kau sopan."

"Baik."

Saat mereka sedang berbincang seorang pelayan berjalan melewati mereka.Putri kemudian memanggil pelayan tersebut.

"Hei,kemarilah."

Pelayan itu tampak terkejut,dia berjalan sambil menundukkan kepalanya.Dia juga tampak kebingungan.

"Maaf,anda siapa ya?"

"Itu tidak penting antarkan aku ke ruang kerja baron."

"Maafkan saya tapi saya tidak bisa memba-."

"Cepat antarkan."Kira menatap dengan tajam.

Pelayan itu menjadi ketakutan dan langsung mengantarkan Kira dan putri tanpa membantah sedikitpun.Mereka berjalan dengan tuntunan pelayan.Kira yang sudah pernah datang kemari membuka pintu tanpa dia sadari.Putri juga ikut masuk dan menyuruh pelayan pergi.

Saat masuk ke dalam Kira masih dapat mengingat dengan jelas seluruh keadaan yang terjadi pada malam itu.Rasa kesalnya masih tertanam dengan jelas.Putri langsung duduk di meja kerja Baron dan melihat setiap laci yang ada di meja.Dia mengubrak-abrik meja Baron.Putri mengambil setiap dokumen yang ada dan membacanya.Baru membaca sekilas tapi putri sudah berteriak dengan kencang.Kira bahkan terkejut dengan teriakan putri.

"HAAH!APA-APAAN INI SEMUA!"

"Ada apa?"

"Aku baru mulai membaca tapi sudah isi tentang korupsi saja.Sebelum kemari aku sudah menyiapkan diri dan mencari tahu dokumen yang berkaitan dengan Baron.Dan sekarang aku menemukan beberapa dokumen yang belum Baron kirimkan ke kerajaan."

"Apa yang akan kau lakukan putri?"

"Pertama-tama aku harus membantu rakyat yang tinggal disini.Bahkan infrastruktur tempat ini tidak sampai setengah dari ibukota.Sepertinya kalian aku memakan waktu lama disini."

*tuk,tuk,tuk*

Suara ketukan pintu dapat mereka dengar.

"Masuklah."

Ema adalah orang yang mengetuk pintu tersebut.

"Putri saya sudah mengumpulkan seluruh orang di halaman."

"Baiklah terima kasih Ema."

Mereka semua kemudian keluar dari ruangan dan berjalan ke halaman.Sudah banyak pekerja yang berkumpul di halaman.Saat melihat dari kejauhan putri dapat melihat lebam yang ada di salah satu kaki pelayan.Putri kemudian berjalan ke dalam kumpulan orang-orang tersebut.

Putri melihat orang-orang yang berkumpul dengan seksama.Orang-orang yang sedang berkumpul tampak kebingungan.Setelah selesai memperhatikan semuanya putri berjalan ke depan.

"Kalian semua pasti sudah tahu kalau tuan kalian Baron Porcus sudah ditangkap.Karena itu aku putri Kardia,Kyra Amora Kardia mendatangi wilayah ini.Untuk sementara aku akan mengurus wilayah ini.Dan kalian semua akan dibawah perintahku."

Kira sedikit terkejut dengan putri yang sedang berbicara.Sosok yang sebelumnya tampak canggung dan pendiam bisa menjadi orang yang tampak tegas di hadapan banyak orang.Saat sedang berbicara salah satu pelayan mengangkat tangannya.Putri kemudian menunjuk orang tersebut.

"Apakah kami masih akan mendapatkan gaji kami?"

"Tentu saja,bayaran akan kalian dapatkan seperti biasanya hanya majikan kalian saja yang bebeda.Kalau begitu kalian bisa kembali bekerja."

Mereka bertiga kemudian berjalan kembali masuk ke dalam ke kediaman Baron.