Mereka bertiga sedang berjalan ke arah istana.Saat sedang berjalan Kira dapat melihat istana dari jauh.Saat semakin dekat dengan istana Kira baru menyadari kalau istana sangatlah besar.Istana berbentuk megah dan sangat besar melebihi dengan rumah judi yang dia datangi di kota Zweiros.Mereka kemudian berhenti di depan gerbang istana.
"Kalian tahu?Ini adalah kali keduaku datang ke istana.Tapi aku baru menyadari kalau istana ini sangat besar."
"Baru menyadari?Kenapa saja kau selama datang kesini?"Chors berbicara dengan heran.
"Entahlah."Kira mengangkat kedua bahunya.
Kira kemudian berjalan ke arah gerbang istana.Sebelum Kira dapat mendekat.Dia sudah dihadang dengan tombak oleh para prajurit yang menjaga istana.Mereka menatap dengan tajam dan Kira menjadi bingung.
"Aku ingin masuk."
"Siapa kau?Ada kepentingan apa hingga kami harus membiarkanmu masuk?"
*haah*
Kira menghela nafas dengan kesal.Dia tidak berbicara sedikitpun dan hanya memperlihatkan tangannya.Para prajurit menjadi bingung dengan apa yang Kira lakukan.Kemudian tangan Kira mengeluarkan simbol kegelapan.Para prajurit terkejut dan menarik tombak mereka.
"Maafkan kami!'Dia berbicara dengan panik."Biarkan kami melapor ke dalam terlebih dahulu."
Salah satu prajurit berlarian ke dalam dengan panik.Tidak perlu menunggu lama prajurit kembali dengan nafas yang terengah-engah.
"Silahkan masuk tuan.Buka gerbang!"
Dengan perlahan-lahan gerbang istana terbuka.Mereka kemudian berjalan masuk.Mereka benar-benar terkejut dengan luas istana.Mereka dapat melihat halaman yang sangatlah luas.Rumah Baron bukanlah apa-apa dibandingkan istana.Ema yang dapat melihat hamparan bunga di sepanjang jalan.Dan dia mendekati bunga dan melihatnya dengan mata yang berbinar-binar.Karena terlalu asik,Ema tidak menyadari kalau dia tertinggal dibelakang.
"Tungu aku!"Ema mengejar Kira dan Chors.
Di depan pintu istana sudah ada seorang kakek tua dengan pakaian rapi.Kakek tua itu menggunakan pakaian butler.Saat mereka datang,kakek tua itu menyambut mereka.
"Selamat datang tuan pemegang simbol kegelapan dan partynya.Saya adalah kepala pengurus istana.Tolong ikuti saya."
Tanpa basa-basi Kira langsung mengikuti kepala pengurus istana.Mereka berjalan di sebuah lorong yang sangat panjang.Kira berjalan sambil melihat sekeliling lorong.Di sepanjang lorong yang terdapat banyak lukisan.Kira yang penasaran berhenti dan menatap lukisan.Di setiap lukisan yang ada berisi pria yang menggunakan mahkota sambil memegang sebuah tongkat yang berisi banyak permata.
Kepala pengurus menyadari Kira berhenti.Dia berbalik dan menghampiri Kira.Dia dapat melihat mata Kira yang penuh dengan rasa penasaran.
"Apa ada yang anda ketahui tentang lukisan tersebut."
"Siapa sebenarnya mereka?"
"Mereka adalah Raja-Raja terdahulu.Setiap Raja yang dilantik mereka akan mendapatkan lukisan mereka sendiri."
"Lalu tongkat apa yang mereka pegang?"
"Tongkat yang mereka pegang adalah sebuah simbol yang menunjukan seorang Raja.Sama halnya dengan mahkota,tongkat tersebut juga diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya."
"Begitu,aku tidak ada melihat lukisan perempuan disini."
"Lukisan di lorong ini hanya berisi Raja saja.Dan sejak dahulu tidak pernah ada Raja wanita.Apa hanya itu yang ingin anda tanyakan?"
"Ya hanya itu."
"Kalau begitu tolong ikuti saya lagi."
Mereka berjalan hingga ke sebuah pintu besar.Kepala pengurus kemudian membuka pintu tersebut.Di dalam pintu berisi meja makan yang sangat panjang.
"Silahkan duduk."
Mereka kemudian mengambil tempat duduk.Mereka bertiga duduk di ujung meja.
"Tolong tunggu sebentar.Raja akan segera datang kemari."
Kepala pengurus kemudian meninggalkan mereka bertiga.Saat kepala pengurus pergi.Mereka bertiga langsung berdiskusi.
"Kalian harus ingat,saat Raja datang kita harus berdiri."
"Untuk apa kita melakukan itu?"Kira mengeluh pada Chors.
"Kita harus menunjukan rasa hormat kita."
"Untuk apa aku hormat padanya?"
"Kali ini aku juga setuju dengan Kira.Mendengar pidatonya tadi membuatku semakin tidak menyukainya."
"Lakukan saja apa yang aku katakan.Tidak hanya kalian yang merasa tidak nyaman.Aku juga tidak merasa nyaman.Tapi jika kita membuat Raja kesal pada kita hanya akan membuat kita kerepotan."
Saat mereka sedang berbicara,pintu ruangan terbuka.Salah satu prajurit muncul dan berteriak dengan lantang.Walau mereka tidak senang akan tetapi mereka tetap berdiri.
"YANG MULIA RAJA DATANG!"
Raja datang bersama dengan putra mahkota dan tuan putri.Saat dia datang dia menunjukan senyum yang meremehkan pada Kira.Dia berjalan melewati Kira dan duduk di seberang Kira.Raja kemudian duduk bersama putra mahkota dan putri.Saat dia duduk,dia menaruh salah satu tangannya di pipinya dan tersenyum.
"Duduklah."
Mereka bertiga kemudian duduk.Setelah merek duduk makanan langsung datang.Meja panjang itu kemudian penuh akan makanan.
"Makanlah."Raja mempersihlakan mereka untuk makan.
Setelah mereka selesai dengan makanan mereka.Ruangan menjadi hening tanpa ada salah satu pihak yang berbicara.Tidak hanya hening ruangan hawa ruangan juga terasa berat.Di tengah keheningan ini Raja menepuk tangannya sekali dan mulai berbicara.
"Untuk mempererat hubungan kita.Ada baiknya aku memperkenalkan pangeran dan putri kerajaan."
Putra mahkota berdiri dengan rambut pirangnya dan mulai memperkenalkan dirinya.
"Hormat saya pemegang simbol kegelapan.Saya putra mahkota kerajaan,Kardia Noah Aksa Kardia."
Tanpa harus bertindak sedikitpun putra mahkota dapat menunjukan sebuah karisma yang tidak dimiliki orang lain.Setelah putra mahkota,putri juga bangun.Sama dengan putra mahkota,putri juga mempunyai rambut pirang yang indah.Berbeda dengan putra mahkota,jika putra mahkota mempunyai karisma kepemimpinan.Putri mempunyai sebuah keanggunan yang dapat memikat orang.
"Hormat saya pemegang simbol kegelapan.Saya putri kerajaan Kardia,Kyra Amora Kardia."
Mereka kemudian duduk.Setelah itu Kira tersenyum kecil.Dia kemudian memukul meja.Seisi ruangan menjadi terkejut.Ema dan Chors langsung melihat kearah Kira.Mereka menatap dengan bola mata yang membesar.Mereka tidak mengerti sebenarnya apa yang Kira lakukan.
"Bukankah kita tidak perlu basa-basi?Jadi apa yang kau inginkan?"
Ema dan Chors memang membenci Raja.Akan tetapi tindakan yang Kira lakukan benar-benar berbahaya.Mata mereka menjadi semakin membesar.Putra mahkota tampak geram dengan sikap Kira.Sedangkan Raja hanya tertawa dengan keras.
"HAHAHAHA.Inilah kenapa aku sedikit menyukaimu.Kau benar sepertinya kita tidak perlu basa-basi."Raja kemudian menatap dengan tajam."Aku hanya ingin berterima kasih karena tindakan kalian."
"Benarkah?Aku kira kau membawaku kemari untuk meminta maaf."
"Meminta maaf?"Raja menjadi bingung.
"Tentu saja meminta maaf karena kau mengatakan kebohongan.Kau bahkan tidak pernah mendukung kami sedikitpun."
Ema dan Chors sudah tidak dapat berbicara apa-apa lagi.Mereka sudah tidak dapat mencegah situasi ini.
"Lancang sekali kau!"Putra mahkota berdiri menunjuk Kira dengan jarinya.
Raja mengangkat tangannya untuk menyuruh putra mahkota bediri.Dia kemudian duduk kembali dan menjadi tenang.
"Haha aku harap kau mengerti.Itu semua untuk kepentingan kerajaan ini.Aku akan memberikan kompensasi untuk kalian."Raja menjentikan jarinya.
Kepala pelayan pengurus kemudian datang.Dia membawa sebuah nampan berlapis kain ke arah Kira.Di atas nampan tersebut berisi sebuah kantung dan juga sebuah emblem besi.
"Emblem itu adalah hadiah kalian.Dengan emblem itu kalian dapat masuk ke dalam kota dengan mudah.Dan kantung itu berisi 500 koin emas itu adalah kompensasi karena aku menggunakan nama kalian."
Kira kemudian mengambil kedua barang tersebut.
"Mulai dari sini biarkan kerajaan yang mengurus semua ini.Kalian tidak perlu repot-repot untuk mengurus semua ini."
"Bagaimana kalau aku ingin?"
"Jangan lewati batasmu."Raja berbicara dengan tersenyum lebar.
"Apakah itu ancaman?"Kira juga menunjukan senyuman.
"Tentu saja tidak,untuk apa aku ingin mengancam kalian?Aku malah ingin semakin dekat dengan kalian.Karena itu aku ingin memberikan sebuah misi untuk kalian."
"Misi?"
"Benar,aku ingin kalian agar melindungi putriku untuk pergi ke wilayah baron.Kerajaan harus melihat kondisi wilayah tersebut.Bagaimana kau akan mengambilnya?Aku akan membayarmu di muka."
Kira kemudian menatap ke arah Ema dan Chors.Mereka berdua seperti sedang berkeringat dingin.Saat ditatap Kira mereka hanya diam saja tanpa melakukan apapun.
"Baiklah aku akan mengambil misinya.Kalau begitu aku akan kembali."
Kira kemudian berdiri,Chors dan Ema juga mengikuti Kira.Mereka kemudian berjalan keluar dari ruangan.Saat mereka sudah keluar.Kira kembali ke ruangan.
"Buatkan emblem ini untuk kedua temanku."Kira tersenyum dengan lebar.
"Tentu saja."Raja membalas senyum Kira.
Saat Kira pergi Raja menunjukan wajah kesalnya.Setelah itu putri berbicara dengan Raja dengan wajah yang tampak terkejut.
"Ayah,apa maksud semua itu?!"
"Mengertilah Kyra ini semua demi kerajaan."
"Apa maksudmu ayah?"
"Kita tidak boleh membiarkan pemegang simbol kegelapan terlalu lama di ibukota.Dan juga jika kau pergi ke wilayah Baron para rakyat disana akan menganggap kalau kerajaan peduli dengan mereka."
"Kakak!Jadi kakak tahu tentang ini semua."
"Dewasalah Kyra ini semua demi kerajaan."Putra mahkota menasehati Kyra.
"Tapi aku akan bersama pemegang simbol kegelapan!"
"Kyra."
Dengan satu kata dari Raja membuat Kyra terdiam.Kemudian dia berlari meninggalkan ruangan.