Chereads / Demon Become Hero / Chapter 86 - Chapter 86

Chapter 86 - Chapter 86

Kereta kuda mereka sudah dekat dengan ibukota.Dari jauh mereka sudah dapat melihat tembok ibukota.Tidak seperti biasanya yang harus menunggu antrian.Mereka dapat mengabaikan antrian dan jalan terus hingga melewati gerbang.Chors terkejut karena mereka dapat masuk dengan mudah.

"Apa yang terjadi kenapa kita bisa masuk begitu saja."

"Haha,aku melupakan hal kecil.Kita memakai kereta bangsawan tentu saja kita dapat dengan bebas.Apa kau lupa kalau bangsawan adalah aturan itu sendiri?"

"Bangsawan sepertinya hidup dengan sangat mudah ya."

"Aku juga merasa iri dengan mereka.Kira aku akan menurunkanmu dengan Ema di depan guild.Bawalah Ema ke ruang perawatan.Dan juga kau harus datang ke rumah interogasi dengan Agust."

"Baiklah."

Sesuai dengan rencana Chors memberhentikan kereta di depan guild.Kira segera turun dan berjalan ke pintu kereta.Kira membuka pintu kereta dan mengulurkan tangannya ke arah Ema.

"Ayo kita turun."Kira berbicara dengan tersenyum.

Ema tidak membalas senyum Kira akan tetapi dia menggengam tangan Kira.Kemudian dia turun dari kereta.Setalah Kira menutup pintu kereta Chors segera pergi.Kira berjalan dengan Ema sambil merangkulnya.Dia kemudian membuka pintu guild dan berjalan ke dalam.

Saat mereka masuk,mereka menjadi pusat perhatian banyak orang.Banyak orang yang kebingungan dengan apa yang mereka lihat.Mereka semua ragu dengan perempuan yang dibawa Kira.Mereka tidak percaya kalau itu adalah Ema.Lilia yang melihat mereka segera memanggil.

"Kira!"

Kira berjalan ke arah Lilia.

"Jadi kau sudah berhasil menjemput Ema."

"Seperti yang kau lihat sendiri.Aku ada perlu dengan Agust.Tolong bawa Ema ke ruang perawatan."

"Serahkan saja padaku."Kira memberikan Ema kepada Lilia.

Kira menaiki tangga untuk bertemu dengan guild master.Dia membuka pintu ruangan.Dan seperti biasa Agust selalu nampak sudah tahu kedatangan Kira.Dia menunggu dengan santai sambil melipat tangannya dan menaruh kakinya di meja.

"Sepertinya kau sudah menunggu kedatanganku ya."

"Aku hanya kebetulan melihatmu dari sini saat kau turun dari kereta.Aku tidak menyangka kau akan berhasil."

"Sebaiknya kau tidak meremehkanku."

"Apa yang kau inginkan?"

"Aku ingin kau ikut denganku ke rumah interogasi."

"Sepertinya kau sudah menganggap itu seperti rumahmu sendiri ya?Sampai-sampai kau menamainya.Kenapa aku harus ikut kesana?"

"Kami membawa orang yang bertanggung jawab dengan semua kejadian ini."

"Apa maksudmu ketua Schavio?"

"Tidak,dia sudah aku bunuh."

"HAHAHA!Kau memang selalu melebihi perkiraanku.Lalu siapa yang kau bawa kemari?"

"Seorang bangsawan."

"Hoo,aku tidak tahu kalian berani atau bodoh.Menangkap bangsawan akan membuat kalian dalam masalah"Agust berdiri dari sofanya."Karena itu aku tidak boleh membuat kalian tenggelam di dalam masalah."

Kira dan Agust keluar dari ruangan.Mereka berdua berjalan ke arah rumah interogasi.Saat mereka tiba di rumah interogasi.Agust langsung melihat ke arah kereta kuda.Dia mempunyai perasaan buruk saat melihat kereta kuda itu.Saat dia membuka pintu benar saja perasaan buruk itu memang terwujud.Agust memegang kepalanya dan mengacak-acak rambutnya.

"Haah..Aku tahu kalian bodoh tapi aku tidak menyangka kalian akan sebodoh ini."

"Apa maksudmu?"Chors bertanya dengan bingung.

"Sepertinya kalian tidak mencari tahu dia siapa?"

"Bangsawan?"Kira menjawab dengan polos.

"Dia adalah kerabat jauh Raja.Mereka memang kerabat jauh tapi tetap saja menangkap bangsawan biasa saja sudah merepotkan."

"Merepotkan apa maksudmu?"

"Bangsawan adalah aturan itu sendiri.Kau pasti pernah mendengarnya.Mereka adalah orang-orang yang membuat sebuah aturan.Saat seseorang melakukan pelanggaran mereka akan ditangkap dan diberikan hukum yang setimpal.Tapi itu semua berbeda dengan bangsawan.Mereka adalah aturan mereka bisa merubah aturan jika tidak menguntungkan mereka.Mereka juga tidak segan-segan untuk menjadikan orang korban untuk menutupi kesalahan mereka."

"Bagaimana jika aku membunuhnya saja?"

"Jangan Kira!Apa tidak ada cara lain?"

"Bukan berarti tidak ada cara.Hanya saja akan lebih merepotkan daripada biasanya.Kita harus mencari informasi yang tepat untuk menangkapnya.Atau itu hanya akan membuat kita yang terlibat dalam masalah.Dan jangan lupa kalau kita mempunyai senjata rahasia."

"Senjata?"Kira kebingungan.

"Tentu saja senjata kita adalah rumor."

"Rumor?"

"Bangsawan memanglah pemegang kuasa.Tapi kuasa itu semua di dapat dari rakyat.Jika kita bisa membuat rakyat krisis kepercayaan dengan bangsawan maka mereka mau tidak mau harus menangkap bangsawan.Aku akan menanganinya dari sini kalian cukup amati saja."

Kira dan Chors keluar dari rumah interogasi.

"Chors siapkan kamar di penginapan Viola untuk tiga orang.Aku akan menjemput Ema."

"Baiklah"

Kira dan Chors berpisah dari rumah interogasi.Saat berjalan Kira tidak langsung menuju guild.Melainkan dia berjalan ke sebuah toko.

Kira mendatangi Ema dengan membawa kantung kertas.Ema hanya berbaring di atas kasur dengan tenang.

"Ema lihatlah ini."

Kira mengeluarkan isi dari kantung kertas yang dia bawa.Kira memberikan baju yang sama persis seperti yang mereka beli sebelumnya.Kira juga memberikan sebuah pisau yang sama seperti yang Ema miliki sebelumnya.Kira meminta Ema untuk mengganti bajunya.

Ema hanya menuruti Kira dengan diam.Setelah Ema mengganti bajunya.Mereka berdua keluar dari guild.Mereka pergi ke arah penginapan.Sepanjang jalan Ema hanya diam saja dan tidak berbicara sedikitpun.Kira masih sangat khawatir dengan keadaan Ema.

Kira dan Ema masuk ke dalam penginapan.Chors sudah menunggu mereka di dalam penginapan.Saat mereka datang,Viola melambaikan tangannya.Akan tetapi Ema hanya diam saja.Chors berjalan mendekati mereka.

"Sebaiknya kau segera membawa Ema ke dalam kamar."Chors memberikan kunci kamar ke tangan Kira.

Kira mengantarkan Ema ke kamarnya.Kira membukakan pintu kamar untuk Ema.Dia menuntun Ema ke ranjang.Ema duduk diatas ranjang dengan tenang.Kira berlutut dan memegang tangan Ema.

"Ema apa kau masih terkejut?"Ema hanya diam saja."Aku harap kau baik-baik saja Ema.Aku ingin kau bisa bersikap seperti biasa.Kali ini aku akan melindungimu Ema.Aku pasti akan melindungimu.Aku akan membunuh orang-orang yang mengusikmu."Kira memberikan tatapan tajam.

Ema terkejut dengan tatapan Kira.Karena saking kesalnya tanpa dia sadari Kira mengeluarkan hawa membunuh.Saat merasakan hawa membunuh Kira.Membuat tubuh Ema ketakutan dan juga merinding.Kira menydari apa yang sudah dia perbuat.

"Maafkan aku Ema,aku tidak menyadarinya."Kira melepaskan tangannya dan berjalan ke arah pintu."Kalau begitu sampai jumpa Ema."

Hari menjadi malam.Sinar bulan masuk ke dalam kamar Ema.Ema membuka matanya dan bangun dari ranjang.Dia berjalan ke arah jendela.Kemudian dia membuka jendela dan melihat keluar.Dia melihat pemandangan yang sudah lama tidak dia rasakan.

Sebuah kota ramai yang dipenuhi canda tawa.Sangat berbeda saat dia masih menjadi budak.Walau sebentar tapi Ema masih bisa merasakan kengerian saat dia menjadi budak.Pikiran Ema sekarang sedang kacau.Ema masih dapat mengingat dengan jelas perkataan Kira.Tatapan yang tidak pernah dia lihat dari Kira dan perasaan yang tidak pernah dia rasakan juga.

Ema merasa Kira menjadi sedikit berubah.Dan dia mengetahui kalau yang membuat Kira berubah adalah dirinya.Kira menjadi tidak segan-segan untuk membunuh orang.Dan semua itu karenanya.Ema melangkahkan kakinya ke jendela.Dia melompat keatas atap penginapan.Dari atas dia dapat melihat seisi kota.

Saat melihat pemandangan tersebut.Ema mengambil pisau yang dia punya.Ema mengarahkan pisau itu ke tengkuknya.

*slash*

Ema memotong rambutnya menjadi pendek.Dia menggenggam rambut yang sudah dia potong di tangannya.

"Aku akan berubah.Aku tidak akan menjadi lemah dan membuat teman-temanku kerepotan.Rambut-rambut ini akan menjadi bukti perubahanku.Ini adalah semua masa laluku."

Ema melepaskan rambut-rambut tersebut dan membiarkannya terbawa angin.