Chereads / Demon Become Hero / Chapter 82 - Chapter 82

Chapter 82 - Chapter 82

Chors berdiri di tengah lorong.Dia menghadap dinding.Tangan Chors kemudian menyentuh dinding itu.Chors terdiam saat dia memegang dinding.Chors berdiri membatu di tengah lorong.Setelah membatu cukup lama.Chors mulai berjalan dengan tangan yang terus menyentuh dinding.

{Entah kenapa sejak aku datang ke tempat ini pikiranku menjadi kacau.Tempat ini terasa sangat tidak asing bagiku.Bahkan tempat ini terasa sangat familiar.Seolah-olah aku pernah datang ke tempat ini...}

Chors berjalan terus dengan perasaan yang linglung.Dia berjalan dengan melihat seluruh ruangan dengan seksama.Saat Chors berjalan dia melihat sebuah pintu.Pintu itu terlihat tidak asing baginya.Pintu itu juga terasa seakan-akan memanggil Chors.Dengan nalurinya Chors berjalan ke pintu tersebut.Chors mendorong pintu dan melihat ke dalam ruangan.

Saat dia membuka pintu.Mulut Chors terbuka lebar saat dia melihatnya.Setelah mulutnya terbuka lebar dia merapatkan giginya.Wajah terkejutnya menjadi wajah kesal sekarang.Hati Chors juga terasa campur aduk.Chors merasakan perasaan kesal dan juga sedih pada saat yang bersamaan.

{Tempat ini!Tidak salah lagi ini rumah bajingan tengik itu!}

Chors membuat pegangan pintu menjadi hancur karena dia sangat kesal.Chors berjalan keluar dari ruangan tersebut.Chors berjalan di lorong dengan kesal.Chors menyadari kalau tempat ini adalah rumah yang pernah dia tinggali dengan ibunya.Chors tidak dapat melupakan sebuah gudang yang menjadi kamarnya tersebut.Saat menyadari kalau rumah ini milik bajingan itu.Pikiran Chors menjadi kacau.

{Aku akan mencarimu bajingan brengsek!Akan kusiksa dirimu hingga aku puas.Aku akan membuat meminta kematian di depanku!}

Tangan kanan Chors menggenggam pedangnya dan menarik keluar dari punggungnya.Saat dia berjalan dia berhenti.Chors menarik nafasnya.Dia menaruh kembali pedang yang ada di tangannya.

"Sial aku seharusnya lebih tenang."Chors kembali menarik nafasnya."Benar sekarang aku harus mencari Ema.Seharusnya aku masih ingat di sekitar sini ada penjara bawah tanah.

Chors berlari ke arah sebaliknya dengan kencang.Saat dia berlari dia terus melihat kanan dan kirinya.Saat dia melihat ke kanan dia menemukan tempat yang dia maksud.Dia menemukan sebuah tangga untuk turun.Chors segera menuruni anak tangga dengan cepat.Saat menuruni tangga dia melihat dua orang penjaga berjaga di depan jeruji besi.Chors mengepal kedua tangannya dan dia melompat ke arah penjaga.

Saat melompat Chors mengarahkan tinjunya ke salah satu penjaga.

*buk*

Penjaga itu dipukul Chors hingga tumbang.Penjaga lainnya terkejut dengan kedatangan Chors.

"Siapa kau?!"

Tanpa basa-basi Chors juga meninju penjaga itu.

"Tempat ini tidak pernah berubah.Hanya berisi orang-orang tidak kompeten."

Chors mengambil pedangnya dan membelah jeruji besi yang ada di depannya.Dia kemudian melangkahkan kakinya ke balik jeuji besi.Saat dia di dalam jeruji besi.Rasa kesalnya semakin besar.Saking kesalnya Chors memukul tembok yang ada di sampingnya.

*buk*

"Bajingan sialan itu tidak berubah sedikitpun!Aku pasti akan membunuhnya saat bertemu!"

Chors melihat di dalam jeruji besi itu berisi banyak penjara.Dan di dalam penjara itu berisi banyak perempuan muda baik demi human maupun manusia biasa.Sebagian besar dari mereka sedang hamil besar.Melihat pemandangan itu mengingatkan Chors dengan ibunya.Dia kemudian berjalan diantara penjara-penjara itu untuk mencari Ema.

Chors sudah berjalan hingga ujung dan tidak menemukan Ema.Chors berdiri mematung sejenak.Diapun akhirnya mencoba untuk kembali.Tapi dia terhenti saat dia kembali melihat ke dalam penjara.Seluruh perempuan itu menunjukan wajah yang putus asa.Chors yang tidak tahan dengan wajah mereka akhirnya memotong jeruji besi yang menghalangi mereka.Chors memotong setiap jeruji besi yang ada.

"Aku akan membukakan jalan untuk kalian.Sekarang kalian yang menentukan akan pergi atau tidak."

Chors kemudian meninggalkan budak-budak yang ada di dalam sana.Saat dia berjalan dia melihat sesuatu yang aneh di dinding dekatnya.Chors melihat sebuah celah diantara bebatuan yang ada di dinding.Chors merasa penasaran dan mencoba untuk menggeser bebatuan tersebut.Chors menggeser bebatuan itu dengan paksa.Dia dapat melihat sebuah cahaya dari dalam.Chors akhirnya merasa sedikit penasaran.

"Kumohon jangan kecewakan aku."Chors meninju bebatuan sekuat tenaga.

*blar*

Chors membuat sebuah lubang besar di dinding tersebut.Dia kemudian berjalan ke dalam lubang tersebut.Di dalam dia melihat banyak tumpukan koin.Tumpukan koin itu berisi perunggu, perak bahkan emas.

"Bajingan sialan!Dia mempunyai uang sebanyak ini tapi tidak memedulikan penduduknya."

Chors berjalan mengelilingi ruangan tersebut.Chors hanya dapat melihat tumpukan koin yang tidak membuat Chors tertarik sedikitpun.

"Apa tidak ada yang lebih berharga dari semua uang ini?Sial kalau begini seharusnya aku tidak menghancurkan dinding ini.Tunggu itu?!"

Chors melihat sesuatu yang mengkilap diantara tumpukan koin emas.Chors berjalan ke tempat mengkilap yang dia lihat.Chors berjalan dan mengambil sesuatu yang mengkilap tersebut.

"Benar saja ini batu mana.Rupanya ini tidak sia-sia.Ini pasti berguna untuk Kira."

Chors segera berbalik dan melihat dengan seksama diantara tumpukan koin.Chors berusaha untuk mencari batu mana sebnayak mungkin.Dan benar saja dia mendapatkan belasan batu mana.Saat dia sedang mencari batu mana.Beberapa penjaga datang membawa pedang di tangan mereka.

"Berhenti!Jatuhkan semua barang yang kau ambil dari sini!"Chors berbalik dengan pelan.

"Aku tidak menyangka kalian datang lebih cepat.Ini akan sedikit kerepotan dengan tanganku yang penuh."Kedua tangan Chors memeluk sekumpulan batu mana yang dia bawa.

*zuing*

Chors menghilang dari tempatnya.Dan dia muncul diatas diantara penjaga yang datang.Chors kemudian memutar tubuhnya dan menendang kebawah salah satu penjaga.

"Satu."

Beberapa terkejut dengan kemunculan Chors.Tapi salah satu dari mereka dapat bereaksi dan menghunuskan pedangnya ke arah Chors.Chors memutar badannya sekali lagi dan mengarahkan salah satu kakinya ke tangan penjaga.Chors membuat tangan penjaga terdorong kebawah.Saat pedang penjaga menyentuh tanah.Chors menendang penjaga itu sekuat tenaga hingga menabrak dinding.

"Dua."

Chors berlari ke antara para penjaga tersisa.Dia melompat dan melebarkan kedua kakinya saat di udara.Kedua penjaga terkena tendangan Chors dan terpental mengenai dinding.

"Empat,penjaga di tempat ini memang tidak ada yang kompeten."

Chors berjalan ke sebuah kantung yang dia lihat.Chors menunduk dan membuka kantung tersebut.Chors kemudian memasukan semua batu mana yang dia bawa ke dalam kantung tersebut.Setelah memasukan semuanya Chors mengikatnya dengan erat dan menggendongnya di punggungnya.

"Sekarang aku hanya perlu mencari Ema.Kemudian aku akan memberikan semua batu mana ini pada Kira."

Chors kemudian keluar dari lubang yang dia buat.Saat dia sedang keluar dia mendengar sebuah teriakan yang terdengar kecil.

"Kyaaa!"

"Suara itu?!Itu suara Ema!"

Chors berlarian dengan cepat ke arah asal suara.