Chereads / Demon Become Hero / Chapter 81 - Chapter 81

Chapter 81 - Chapter 81

Kira berjalan ke depan tembok.Saat di depan Kira menengok keatas.Tembok di depan Kira sangatlah tinggi.Tinggi tembok itu setara dengan tiga kali Kira.Tidak hanya tinggi tembok itu tidak mempunyai sesuatu untuk dipijak.Kira melihat di sekitarnya.Di sekitarnya pun tidak ada sesuatu yang dapat membantunya.Chors berjalan ke samping Kira.

"Bagaimana sekarang?Tembok ini terlalu tinggi."

"Kita akan melompat."

"Melompat?Lompatanku tidak akan bisa sampai."

"Jangan lupa kau punya aku."Chors berbicara dengan membanggakan dirinya."Kau cukup berlari ke arahku aku akan melemparmu ke dalam."

"Lalu bagaimana dengan dirimu sendiri?"

'Tenang saja aku akan menggunakan [Power Up] untuk ke dalam."

Chors kemudian berjalan ke belakang.Kira meregangkan badannya.Setelah meregangkan badannya Kira berlari ke arah Chors.Chors menyatukan kedua tangannya untuk dijadikan pijakan Kira melompat.Kira melompat ke arah tangan Chors.Chors mengalirkan semua [Power Up] ke kedua tangannya.Chors melempar Kira ke arah rumah penguasa tanah.

Saat Kira sudah terlempar ke dalam.Chors kemudian membuat tubuhnya sedikit jongkok.Kemudian dia mengalirkan semua [Power Up] ke kedua kakinya.Saat dia bisa merasakan semua kekuatan itu mengalir ke telapak kakinya Chors melompat ke atas.Chors melompat tinggi hingga bisa masuk ke dalam tembok dengan mudah.

Saat Chors mendarat.Kira sudah menunggunya dengan tenang.Kira dan Chors mulai melihat keadaan sekitar.

"Bukankah ini terlalu sepi untuk rumah bangsawan?"

"Aku tidak tahu ini kali pertamaku masuk ke dalam rumah bangsawan."

"Seharusnya rumah bangsawan penuh penjagaan tapi disini terlalu sepi.Tapi mungkin saja di dalam penuh dengan penjagaan."

"Sekarang kita akan masuk lewat mana?Bagaimana dengan itu?"Kira menunjuk pintu utama yang ada di depan.

*buk*

Chors memukul kepala Kira dengan pelan.

"Jangan mencoba sesuatu yang aneh.Kita akan masuk melewati jendela.Aku akan memimpin jalan."

Chors mulai berjalan dengan menunduk dan Kira mengikuti dari belakang.Chors berjalan ke sebuah jendela yang ada di lantai satu.Saat Chors ada di depan jendela dia mulai mengintip ke dalam.Chors melihat ke kanan dan kiri.Dia memastikan untuk semua sudah kosong.Chors kemudian mendorong jendela ke atas.Jendela terbuka dan dia masuk ke dalam.Kira juga mengikutinya dari belakang.

Saat Chors masuk ke dalam dia menjadi terkejut.Hidungnya mencium sebuah bau yang sangat familiar.Tetapi dia mencoba untuk melupakannya dan fokus untuk mencari Ema.

"Chors sebaiknya kita berpencar."

"Apa yang kita lakukan jika menemukan Ema?"

"Cukup hancurkan tempat ini."Kira berbicara dengan nada dingin.

Kira dan Chors kemudian berpisah mencari jalan mereka masing-masing.

Kira berjalan di sebuah lorong.Kira melangkahkan kakinya dengan tergesa-gesa.Tidak hanya itu Kira juga berjalan dengan raut wajah kesal.

{Ema dimana kau?!}

Saat dia tengah-tengah berjalan.Dia mendengar sebuah langkah kaki dari depan.Lira segera bersembunyi di sebuah rak yang ada di depannya.Kira tidak dapat mengetahui siapa yang datang.Kira hanya bisa bersembunyi dan menunggu.Langkah kaki semakin dekat dengan Kira dan melewatinya.

Seorang ksatria melewati Kira bisa dilihat dengan pedang yang ada di pinggangnya.Kira yang melihat ksatria itu memberikan tatapan seperti seorang predator yang melihat mangsanya.Kira menyergap ksatria itu dengan tangannya.Kira memukul ksatria dengan keras hingga dia pingsan dengan satu pukulan.Kira segera melihat sekitarnya.Kira melihat sebuah ruangan di dekatnya.

Kira kemudian menyeret ksatria itu dan membawanya ke dalam ruangan.Kira memasuki sebuah ruangan yang penuh dengan buku-buku.Kira melihat sekitar ruangan.Dia melihat sebuah tirai besar yang terpasang di dinding.Kira berjalan ke dekat tirai dan mengenggamnya.Kira kemudian menarik dengan kedua tangannya hingga robek.

*kruek,kruek,kruek*

Dengan tirai yang ada di tangannya Kira berjalan ke ksatria yang dia bawa.Kira kemudian menggulung-gulung tirai itu di tangan ksatria dengan erat.Kira memastikan beberapa kali agar ikatannya sudah erat.Saat dia sudah memastikannya Kira menyeret ksatria ke dinding.Kira juga mengambil pedang yang ada di pinggangnya.Kira kemudian menampar-nampar ksatria.

*puk,puk,puk*

Sang ksatria akhirnya sadar dengan mata yang yang lesu.Tapi saat dia melihat kira matanya menjadi lebar.Mulutnya mulai terbuka.Tapi Kira menutup mulut ksatria dengan tangannya.

"Ummm,ummm."

"Jika kau mencoba untuk teriak aku akan merobek mulutmu."Kira menatap dengan tatapan membunuh.

Sang ksatria merasa terancam dengan Kira.Dia merinding dan ketakutan saat Kira menatapnya.

"Kau cukup menjawabku dan kau akan tetap hidup."

Ksatria itu mengangguk-angguk dengan cepat.Kira kemudian melepaskan tangannya dari mulut ksatria.Nafas ksatria itu tampak terengah-engah.

"Pertama apa kalian baru saja kedatangan budak?"

"Iya."

"Bagaimana ciri-ciri budak itu?"

"Aku tidak melihatnya dengan jelas tapi dia adalah seorang demi human perempuan dan mempunyai rambut hitam."

Mata Kira terbuka dengan lebar.Ksatria kembali ketakutan dengan Kira.

"Dimana dia sekarang?"

"Aku tidak tahu."

"Jangan main-main denganku."

Kira menggenggam kerah ksatria dengan erat dan mendorongnya ke dinding.Ksatria merasa tercekik dan kesulitan bernafas.

"Dimana dia sekarang?!"

"D-ia ada di ka-mar tu-an."

Kira melepaskan tangannya dari kerah ksatria.

*hosh,hosh,hosh*

"Dimana kamar tuanmu?"

"Kau keluar dari ruangan ini belok ke kiri kau akan melihat sebuah tangga.Naikilah tangga itu dan kau akan menemukan sebuah pintu besar itu adalah kamar tuan."

Kira kemudian berjalan meninggalkan ksatria begitu saja.Akan tetapi ksatria merasa kesal dengan Kira karena dia merasa dipermalukan.Saat Kira berjalan tanpa melihatnya.Dia melompat ke arah Kira.

Kira dapat merasakan kedatangan ksatria itu.Kira berbalik dan melihat ksatria melompat ke arahnya.Ksatria terkejut karena menyadarinya.Tangan kanan Kira kemudian mengarah ke wajah ksatria.Kira kemudian mendorong sang ksatria dengan sekuat tenaga ke lantai.

*hoek*

Kira tidak hanya membantingnya.Kira juga mencekik kstria dengan sekuat tenaga.

"Aku sudah membiarkanmu untuk hidup padahal."

Kira mencekik hingga sang ksatria mati di tangan Kira.Saat ksatria itu mati dari tangannya muncul sebuah tentakel hitam yang tidak asing.Tentakel hitam itu menutupi seluruh tubuh ksatria.Dan saat seluruh tubuh ksatria tertutupi itu berjalan kembali ke arah Kira.Kira kemudian berjalan keluar.Kira keluar tidak dengan tangan kosong.Kira membawa pedang ksatria di tangannya.

"Sepertinya aku sudah mulai terbiasa dengan itu."

Sesuai dengan informasi yang Kira dapatkan.Kira berjalan menaiki tangga.Dia kemudian berjalan dan melihat sebuah pintu besar.Kira berdiri di depan pintu dan dia mencoba untuk membuka pintu dengan perlahan-lahan.Saat Kira melihat ke dalam.Di dalam kamar itu tidak ada siapapun.Kira merasa bingung.

"Sial dimana sebenarnya Ema!"

"Kyaaaa!!"

Kira mendengar suara jeritan perempuan dan suara jeritan itu sangatlah tidak asing.Kira berlari keluar dari ruangan.Kira berlari ke asal suara/

{Ema!Itu suara Ema!}