Jarak kota Britz dengan tempat mereka beristirahat tidaklah jauh.Hanya menunggangi kuda sebentar mereka sudah dapat melihat kota Britz.Saat Chors melihat kota Britz dari jauh dia merasakan sesuatu yang familiar.Chors menghentikan kuda dan berhenti untuk menatap kota Britz.Chors menatap dengan dalam hingga dia menjadi melamun.
"Chors?Kenapa kita berhenti."
"Ah maaf.'
Chors melanjutkan perjalanan.Mereka semakin dekat dengan kota Britz.Kota Britz sangatlah kecil.Selain itu bisa dilihat dari pagar yang membatasi kota hanyalah sebuah pagar kayu.Tidak hanya itu pagar kayu itu juga sudah terlihat lapuk.Seakan-akan hanya dengan hembusan angin pagar itu bisa rubuh.Mereka kemudian masuk ke dalam kota itu.
Saat mereka masuk ke dalam kota.Kota itu nampak semakin menyedihkan.Bangunan-bangunan di sekitar mereka semua terbuat dari kayu.Kondisi kota Britz sangat berbeda dengan kota-kota yang mereka masuki sebelumnya.Tidak hanya secara bangunan.Mereka dapat melihat banyak pengemis yang duduk di pinggir jalan.Pengemis itu terdiri dari berbagai kalangan.Baik usia muda maupun usia tua.Dan mereka semua sangatlah kurus tulang mereka dapat dilihat dengan kasar mata.
"Bagaimana sekarang?"Kira bertanya pada Chors.
"Kita akan pergi ke tempat yang penuh dengan informasi."
"Huh?"
Chors tidak menjawab Kira.Mereka kemudian berhenti di sebuah tempat.Tempat itu mempunyai plang nama yang besar.Kira melihat ke arah plang nama tersebut.Mereka berhenti di sebuah bar.Chors dan Kira turun dari kuda.Mereka berjalan masuk ke dalam bar.Saat mereka berjalan ke dalam semua orang menatap mereka.Kira dan Chors tidak menghiraukan semua itu mereka duduk di meja.Chors memesan minuman untuk mereka berdua.Setelah itu mereka hanya duduk.
"Chors berapa lama lagi kita akan disini?"
*sttt*
"Tunggu saja aku membawa ini karena ada alasan."
"Hei apa kalian tau penguasa tanah sepertinya membawa budak baru lagi?"
Kira mendengar itu dengan jelas melihat ke arah suara.Saat Kira melihat ke arah mereka Chors menendang kaki KIra.
"Kenapa kau melakukan itu?"
"Aku tahu kau penasaran tapi jangan terlalu mencolok seperti itu.Bersikaplah seperti biasa."
"Apa?!Bukankah bulan lalu dia sudah membawa budak?"
"Sepertinya dia tidak pernah puas dengan budaknya."
"Dari mana kau tahu semua ini?"
"Aku melihat sebuah kereta kuda masuk ke dalam kediamannya.Aku melihat samar-samar tapi sepertinya dia membawa demi human."
"Seleranya tidak pernah berubah."
Kira menatap ke arah Chors.
"Aku tidak peduli dengan semua itu."Pria lainnya mulai berbicara."Aku tidak peduli berapa banyak budak yang dia bawa.Aku hanya ingin dia memedulikan tanahnya.Sudah terlalu banyak orang yang kelaparan."
Kedua pria lainnya menghela nafas mereka.
"Kau benar upah di kota ini terlalu sedikit."
"Aku berencana pindah dari sini.Tapi tetap saja kita semua membutuhkan biaya."
Kira dan Chors berdiri dari meja mereka.Mereka berdua berjalan ke tempat para pria yang berbicara.Saat mereka datang pria-pria itu bingung dengan mereka.Kira kemudian memulai mengajak mereka berbicara.
"Dimana rumah penguasa tanah ini?"
Mereka semua tidak menjawab Kira.
"Aku akan membayar kalian."Kira memperlihatkan tiga keping emas.
Mata ketiga pria itu bersinar-sinar saat melihat koin emas Kira.
"Kalian cukup mencari rumah terbesar yang ada di kota ini."
"Begitu,terima kasih."
Kira kemudian melempar ketiga koin emas yang ada di tangannya.Setelah mendapat informasi mereka meninggalkan bar begitu saja.Kira dan Chors berjalan di tengah kota.Mereka sedang berdiskusi.
"Kita hanya perlu untuk mencari rumah besar saja sekarang."
"Kira aku peringatkan jangan melakukan tindakan gegabah."
"Apa maksudmu?Kita hanya perlu mencari Ema saja."
"Aku tahu itu.Tapi jangan lupa kita akan masuk ke dalam rumah bangsawan."
"Lalu apa urusanku dengan rumah bangsawan?"
"Jangan lupa di kerajaan ini semua diatur oleh bangsawan.Bangsawan adalah puncak rantai makanan.Dan jika kita menyerang bangsawan kita juga akan mendapatkan hukuman."
Kira berhenti berjalan dan menaruh tangan kanannya diatas kepalanya.Kira kemudian mengacak-acak rambutnya.
"Sial lalu apa ada cara kita tidak mendapat hukuman?"
"Aku tidak tahu tapi seharusnya kita bisa aman jika membuktikan bangsawan itu salah."
"Aku tidak peduli dengan hukuman.Kita lakukan dulu baru kita pikirkan ke depannya."
"Kira kau pasti sudah sadar bukan?"
"Aku kira hanya aku saja yang merasakan."
"Kita pergi ke tempat yang lebih sepi."
Kira dan Chors berjalan ke sebuah gang kecil.Gang itu sangatlah sepi.Mereka kemudian berhenti berjalan.
"Keluarlah."Chors memancing seseorang.
"Kekeke jadi kami ketahuan."
Sekelompok orang keluar.Mereka semua sudah mengepung Kira dan Chors baik dari depan maupun belakang.Mereka semua memegang pedang di tangan mereka.
"Aku melihat kalian di bar tadi.Aku tahu kalain berdua punya banyak uang.Karena itu sebaiknya berikan kami sedikit uang kalian.Jangan sampai kalian menyesal."Pria itu mengancam dengan mengarahkan pedangnya ke depan.
"Aku tidak tahu kalian buta atau bagaimana.Tapi dari yang aku bawa kalian seharusnya tahu aku bisa bertarung."
"Jangan lupa jumlah kami lebih banyak!"
Mereka menyerang ke arah Kira dan Chors.Chors mengurus orang-orang yang ada di depan sedang Kira mengurus di belakang.Salah satu pria mengayunkan pedangnya ke arah perut Chors.Chors mengangkat kakinya dan menendang tangan pria itu ke atas.Pedang yang ada di tanagn pria itu terpental ke atas.Chors langsung memutar tubuhnya dan menendang wajah pria itu.Chors maju dan mengenggam kedua tangan pria di depannya sebelum dapat menggerakan badannya.Chors memutar tangannya dan membanting kedua pria itu ke tanah.
Pria yang mengancamnya menjadi ketakutan.Dia bahkan melangkah mundur karena takut.
"Kami sudah menangkap temanmu."
Chors melihat ke belakang.
*clap,clap*
Kira menepuk-nepuk tangannya untuk membersihkan tangannya.Dan di belakangnya semua pria tergeletak di tanah.Kira berjalan ke tempat Chors.
"Asal kau tahu dia lebih berbahaya dariku."
"HIII.."Pria itu ketakutan dan terjatuh ke tanah.
"Sebenarnya kenapa kau mencoba menyerang kami?"Kira bertanya dengan menunduk ke pria itu.
"Kami semua butuh uang..Kalian pasti dengar penguasa tanah tidak mengurus kota ini.Sedangkan kami mendapatkan pajak yang terlalu besar.Karena itu kami terpaksa merampok."
Kira hanya diam dan memberikan wajah yang sinis.Kira kemudian melangkah ke arah pria itu.Pria itu takut saat Kira mendekat.Dia bahkan melindungi wajahnya.Akan tetapi Kira hanya melewatinya begitu saja.
"Aku akan mengurus penguasa tanah."Kira berbicara seperti itu sebelum meninggalkan gang.
Kira dan Chors akhirnya sampai pada tempat yang mereka tuju.Memang benar rumah penguasa sangatlah besar dan bagus.Bisa dilihat setiap struktur bangunan terbuat dari batu bata yang kokoh.Berbeda dengan bangunan kota yang terbuat dari kayu yang sudah rapuh.
"Sekarang bagaimana cara kita masuk?"Kira bertanya.
"Kita akan memanjat."